pengeluaran up di skpd
Pengertian UP
Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja
dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada
Bendahara Pengeluaran untuk membiayai
kegiatan operasional sehari-hari Satker atau
membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan
tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui
mekanisme pembayaran langsung.
UP TUNAI
UP Tunai adalah UP yang diberikan dalam bentuk uang tunai kepada Bendahara
Pengeluaran/BPP melalui rekening Bendahara Pengeluaran/BPP yang sumber
dananya berasal dari rupiah murni.
1. Kuasa BUD
Kuasa BUD menerbitkan dan menyampaikan SP2D
kepada Pengguna Anggaran berdasarkan SPM. Diajukan
paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak
diterimanya pengajuan SPM.
2. Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran wajib menyampaikan LPJ-UP;
LPJ-TU; SPJ-Administratif kepada Pengguna Anggaran;
dan SPJ-Fungsional kepada PPKD.
3. PPK-SKPD
PPK-SKPD bertugas melakukan verifikasi atas semua
jenis pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
sebelum disampaikan kepada Pengguna Anggaran.
4. Fungsi Akuntansi di SKPKD
Fungsi Akuntansi di SKPKD (dalam kapasitas SKPKD
sebagai konsolidator) akan mencatat seluruh SP2D yang
diterbitkan dan disampaikan kepada SKPD sebagai
pengurang saldo kas di kas daerah.
Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pengeluaran Kas
Pembebanan UP/GU/TU
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem pengeluaran kas
pembebanan UP/GU/TU menurut DPPKAD Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1 . Surat Penyediaan Dana (SPD)
Surat Penyediaan Dana adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana
untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar Surat Permintaan Pembayaran
(SPP).
42
2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan
pembayaran.
3. Surat Perintah Membayar (SPM)
Dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas beban
pengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA SKPD).
4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah dokumen yang digunakan
sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah
berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM).
5. Laporan Pertanggungjawaban (SPJ)
Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan
penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambahan uang persediaan
(UP/GU/TU) kepada kepala SKPD melalui PPK SKPD paling lambat 10 bulan
berikutnya.
6. Nota Permintaan Dana (NPD)
Nota Permintaan Dana (NPD) adalah nota yang digunakan untuk mencairkan
dana melalui bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu.
Pada mekanisme ini tidak terdapat surat pertanggungjawaban (SPJ), tetapi
hanya menunjukkan nota atau kwitansi sebagai bukti pertanggungjawaban.
Syarat dan Prosedur Perpanjang STNK Tahunan dan 5 Tahunan
Sesuai aturan, STNK wajib diperpanjang secara berkala. Ada dua jenis perpanjangan
STNK, yakni perpanjang STNK tahunan dan perpanjang STNK 5 tahunan.
Surat Tanda Nomor Kendaraan atau disingkat STNK adalah tanda bukti pendaftaran dan
pengesahan suatu kendaraan bermotor, sesuai identitas dan kepemilikannya yang telah
didaftar.
Di Indonesia, STNK diterbitkan oleh Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap), yaitu tempat untuk pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 instansi (Polri,
Dinas Pendapatan Provinsi, dan Jasa Raharja).
Bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, wajib untuk melakukan perpanjangan STNK,
baik itu perpanjang STNK tahunan maupun 5 tahunan.
Perpanjangan STNK tahunan dilakukan setahun sekali, bersamaan saat membayar pajak.
Sedangkan, perpanjang STNK 5 tahunan biasa dilakukan ketika membayar pajak pada
tahun kelima.
Dengan catatan, khusus syarat perpanjangan STNK 5 tahunan, kendaraan diharuskan
untuk cek fisik untuk meastikan kesesuaian nomor rangka dan nomor mesin kendaraan.