1. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN): SAKUN menghasilkan Laporan Arus
Kas (LAK) dan neraca Kas Umum Negara (KUN). Prosesnya dimulai dengan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPA) yang bertindak sebagai Unit Akuntansi Kuasa
RUN (UAKBUN) dan memproses transaksi penerimaan dan pengeluaran anggaran yang
berasal dari rekening Kas Umum Negara (KUN).
2. Sistem Akuntansi Umum (SAU): SAU menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dan neraca SAU. Ini melibatkan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai Unit
Akuntansi Koordinator Kuasa BUN (UAKKBUN) yang memproses data dari seluruh KPPN
di wilayahnya dan menyusun LKPP (Neraca KUN dan LRA) pada tingkat wilayah.
AKUNTANSI PENDAPATAN
Akuntansi Pendapatan pada lingkup SKPD dilakukan hanya untuk mengakui,
mencatat, dan melaporkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berada dalam wewenang
SKPD. Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan pajak, pendapatan retribusi, dan PAD
lain-lain yang sah. Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, dimana
pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang
pendapatan. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai
pengurang pendapatan pada periode yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya
tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya
koreksi dan pengembalian tersebut. Tujuan dari Akuntansi Pendapatan adalah untuk
memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan
pengendalian bagi manajemen pemerintah pusat dan daerah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Pendapatan-LO
adalah Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LRA adalah
Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan menjadi hak pemerintah yang
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Dokumen yang dibutuhkan, antara lain:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D);
2. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR-D);
3. Surat Setoran Pajak Daerah (SPPD);
4. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB);
5. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT);
6. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB);
7. Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP);
8. Surat Tanda Setoran (STS);
9. Nota Kredit dari Bank;
10. Surat Perjanjian;
11. Dokumen penetapan lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan;
12. Hasil putusan pengadilan yang bersifat tetap; dan/atau
13. Bukti lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Pendapatan Wewenang SKPD terdiri atas pendapatan pajak, pendapatan retribusi,
hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Pihak-pihak yang terlibat, yaitu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD), Bendahara Penerimaan SKPD, Badan
Usaha Daerah (BUD), dan Pihak Ketiga.