Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 262/PMK.05/2014 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat.
II. PENDAHULUAN
Pasal 55 ayat (2) huruf c UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
menyatakan bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyusun
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat. PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Paragraf 13 dan 14 PSAP 03 tentang Laporan Arus Kas menyatakan
bahwa Entitas Pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan Laporan Arus Kas adalah unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. Unit organisasi yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan sebagai Bendaharawan Umum
Negara/Daerah dan/atau Kuasa Bendaharawan Umum Negara/Daerah.
1
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
Laporan keuangan yang disusun oleh Kuasa BUN paling sedikit terdiri dari:
1. Neraca Kas Umum Negara (Neraca KUN)
Neraca Kas Umum Negara menggambarkan pengaruh dari transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas, potongan SPM, dan pengesahan terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas.
2. Laporan Arus Kas (LAK)
LAK menyajikan aliran kas masuk dan kas keluar berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas
investasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas transitoris yang melalui/dari rekening milik BUN,
potongan SPM, dan yang tidak melalui rekening milik BUN tetapi menurut peraturan
perundangundangan yang berlaku harus mendapatkan pengesahan dari Kuasa BUN.
3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK menyaj ikan informasi tentang penj elasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam LAK dan Neraca Kas Umum Negara dalam rangka
pengungkapan yang memadai. CaLK juga menyaj ikan informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang waj ar atas laporan keuangan.
Mulai tahun 2015 penyusunan Laporan Keuangan Unit Akuntansi Kuasa Bun Daerah
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPAN. Dalam rangka mempersiapkan data saldo awal
tahun 2015 pada aplikasi SPAN dan menjaga kesinambungannya dengan saldo akhir yang
disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian BUN Tahun 2014 Audited, Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan melakukan jurnal penyesuaian yang diperlukan pada
periode AD2-14. Apabila terdapat salah saji pada saldo akhir yang disajikan dalam Laporan
Keuangan Konsolidasian BUN Tahun 2014 Audited, KPPN selaku Unit Akuntansi Kuasa BUN
Daerah melakukan jurnal koreksi yang diperlukan pada periode JAN-15.
2
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
3
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
Sumber Data
Kewajiban
Utang Kepada Pihak Ketiga
Retur 212191 817111 - 827111 212191
817113 - 827113
Double input penerimaan 219913 816111 - 826111 219913
Ekuitas
Ekuitas Ekuitas Ekuitas Selisih Aset dengan
Kewajiban pada
tabel ini
*) Kas Transitoris hanya terdapat di KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah
Apabila dari hasil perbandingan sumber data sesuai tabel di atas masih ditemukan
selisih antara ledger kas dengan ledger akrual, maka KPPN dapat menggunakan akun-akun
tertentu sebagaimana tabel di atas pada neraca lajur ledger akrual untuk membuat neraca
KUN secara manual.
4
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
aplikasi eksisting yang berbasis rekening. Posting rule aplikasi eksisting tersebut tidak
dapat mengakomodir transaksi penerimaan dan pengeluaran yang melalui
rekening Kuasa BUN Pusat atau KPPN lain yang seharusnya mempengaruhi saldo
neraca KPPN dalam posting rule SPAN. Sebagai contoh saldo akhir Kas di Bendahara
Pengeluaran pada laporan keuangan tahun 2014 disajikan negatif di Neraca KUN
KPPN karena posting rule aplikasi eksisting saat itu tidak dapat menyajikan transaksi
pengeluaran UP/TUP yang dibebankan pada rekening RPKBUNP (Dit. PKN),
sedangkan pada saldo awal SPAN tahun 2015 transaksi tersebut dapat disajikan
sebagai bagian dari saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada neraca KUN KPPN.
Contoh lainnya adalah Utang Kepada Pihak Ketiga dari transaksi retur dan
pengambalian retur SP2D setelah SPAN tidak disajikan pada laporan keuangan tahun
2014 karena posting rule aplikasi eksisting saat itu tidak dapat menyajikan transaksi
tersebut di neraca KUN KPPN, sedangkan pada saldo awal SPAN tahun 2015 transaksi
tersebut dapat disajikan sebagai bagian dari saldo Utang Kepada Pihak Ketiga pada
neraca KUN KPPN. Atas perbedaan antara saldo akhir Laporan Keuangan 2014
dengan saldo awal SPAN 2015 yang disebabkan perubahan poting rule sebagaimana
dijelaskan di atas, KPPN agar menjelaskannya dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
2. Pada KPPN yang baru mengimplementasikan SPAN pada tahun 2015, saldo awal per
1 Januari 2015 atas semua pos neraca KUN harus sama dengan saldo Laporan
Keuangan Audited 2014 kecuali pos Utang Kepada Pihak Ketiga. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh posting rule aplikasi eksisting yang berbasis rekening
mencatat setoran pajak rokok melalui bank persepsi sebagai bagian Utang Kepada
Pihak Ketiga di Neraca KUN KPPN per 31 Desember 2014. Sedangkan saldo per
1 Januari 2015 pada aplikasi SPAN terbentuk dari posting rule SPAN, dimana Utang
Kepada Pihak Ketiga dari setoran pajak rokok tersebut tidak disajikan pada Neraca
KUN KPPN melainkan sebagai utang pada satker pengelola pajak rokok BA BUN
Transaksi Khusus. Atas perbedaan antara saldo akhir Laporan Keuangan 2014
dengan saldo awal SPAN 2015 yang disebabkan perubahan poting rule sebagaimana
dijelaskan di atas, KPPN agar menjelaskannya dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
3. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang sebelumnya menjadi bagian dari neraca
KUN, saat ini tidak disajikan lagi dalam neraca KUN KPPN pada aplikasi SPAN. Hal ini
disebabkan kerena substansi utang PFK bukan merupakan utang Kuasa BUN
melainkan utang dari satker pengelola PFK BA BUN Transaksi Khusus. Pemrosesan
transaksi pada satker pengelola PFK ini telah terintegrasi dalam aplikasi SPAN
bersama dengan Kuasa BUN, sehingga ketika terdapat setoran/potongan PFK maka
utang yang ditimbulkan secara otomatis akan disajikan pada neraca satker pengelola
PFK. Atas perubahan kebijakan sebagaimana dijelaskan di atas, KPPN agar
menjelaskannya dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
5
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
6
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
2. Catatan atas pos kas di bendahara pengeluaran, kas pada BLU, dan kas lainnya di K/L dari
hibah setidaknya berisi penjelasan atas perbedaan saldo menurut KPPN dengan saldo
menurut satker dan penjelasan atas saldo yang bernilai negatif;
3. Catatan atas pos utang kepada pihak ketiga setidaknya berisi:
Rincian penerima atau bukti setoran ke kas negara atas retur yang dananya sudah
disetorkan ke kas negara dengan akun 817113;
Rincian penerima atas retur yang dananya berada di rekening retur KPPN;
Rincian retur yang belum selesai di OMSPAN;
Catatan penyebab selisih 816111 dengan 826111 yang belum terselesaikan.
7
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
8
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
Koreksi SAL merupakan koreksi saldo awal atas akun kas (1XXXXX) yang dipasangkan
dengan akun Ekuitas (3XXXXX) atau akun Utang (2XXXXX) menggunakan jurnal
manual GL;
4. Saldo akhir merupakan perhitungan atas saldo awal ditambah aktivitas ditambah koreksi;
5. Saldo per jenis kas merupakan saldo kontrol dari neraca.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi selisih saldo kas
antara LAK dengan neraca maka fokus penelusuran dapat diarahkan pada jurnal-jurnal
manual GL yang dibuat untuk dalam rangka koreksi akun kas.
4.3. Laporan Arus Kas Dalam SPAN
Aplikasi SPAN menyusun LAK berdasarkan transaksi yang terjadi dalam rekening milik
KPPN baik itu rekening riil pada bank mitra KPPN maupun rekening transito. Oleh karena itu
dalam rangka menyajikan saldo/transaksi pada LAK, aplikasi SPAN menggunakan kode
segmen bank dalam kombinasi Chart of Account (CoA) pada data saldo/transaksi tersebut.
Kode segmen bank inilah yang kemudian menentukan saldo/transaksi akan disajikan pada
LAK milik KPPN tertentu.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kode segmen bank dalam transaksi
menjadi bagian penting yang tidak boleh ditinggalkan. Apabila KPPN melakukan kesalahan
dalam pengisian kode segmen bank atau tidak mengisi segmen bank (00000), maka transaksi
tersebut tidak akan masuk dalam LAK KPPN bersangkutan.
4.4. Prosedur Pengujian Saldo
Pengujian atas saldo setiap pos pada LAK dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengujian saldo awal tahun
Terdapat dua jenis saldo awal ditampilkan dalam LAK. Kedua jenis saldo awal tersebut
adalah saldo awal sampai dengan periode dan saldo awal periode. Saldo awal sampai
dengan periode merupakan saldo awal tahun yang nilainya harus sama dengan nilai
saldo akhir tahun sebelumnya. Sedangkan saldo awal periode merupakan saldo bawaan
dari nilai saldo akhir dari periode yang lalu.
b. Pengujian saldo akhir periode
Saldo akhir LAK merupakan hasil perhitungan dari saldo awal ditambah dengan aktivitas
keluar/masuk pada akun realisasi (akun yang diawali 4, 5, 6, 7, dan 8) yang kemudian
disesuaikan dengan nilai koreksi SAL/koreksi SILPA/akumulasi koreksi pembukuan. Saldo
akhir yang diperoleh dari perhitungan tersebut harus sama dengan nilai total saldo kas
yang disajikan dalam neraca.
9
Lampiran I Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Nomor : S-10896/PB.6/2015
Tanggal : 28 Desember 2015
10
Lampiran II Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Buku Besar* Daftar - Teks <SPAN Accrual Ledger / SPAN Cash Ledger> Nomor : S-10896/PB.6/2015
Kategori * Daftar - Teks SPGL_CONVERSION Tanggal : 28 Desember 2015
Mata Uang * Daftar - Teks IDR
Periode Daftar - Teks JAN-16
Tanggal Akuntansi
* Daftar - Tanggal 01/01/16
Nama Jurnal Teks <diisi nama jurnal>
Deskripsi Jurnal Teks <diisi deskripsi jurnal>
Jurnal Pembalik
Daftar - Teks
Periode/Tanggal
Daftar - Pembalikan
Teks
Jika nilai saldo awal akun 111613 di ledger kas lebih besar dari ledger akrual maka jurnal di ledger kas adalah sebagai berikut:
O 527560 001 311111 0000000 0000000 0000000000 H0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 527560 001 111613 0000000 0000000 0000000000 H0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
Jika nilai saldo awal akun 212191 di ledger kas lebih kecil dari ledger akrual maka jurnal di ledger kas adalah sebagai berikut:
O 999002 001 311111 0000000 0000000 0000000000 E0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 999002 001 212191 0000000 0000000 0000000000 E0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
Jika nilai saldo awal akun 212191 di ledger kas lebih besar dari ledger akrual maka jurnal di ledger kas adalah sebagai berikut:
O 999002 001 212191 0000000 0000000 0000000000 E0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 999002 001 311111 0000000 0000000 0000000000 E0001 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
Jika nilai saldo awal akun 111511 di ledger akrual bernilai positif maka jurnal di ledger akrual adalah sebagai berikut:
O 999002 001 311111 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 999002 001 111511 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
Jika nilai saldo awal akun 111511 di ledger akrual bernilai negatif maka jurnal di ledger akrual adalah sebagai berikut:
O 999002 001 111511 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 999002 001 311111 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O Menihilkan akun 313121 di ledger kas & akrual dengan jurnal sebagai berikut:
O 527560 001 311111 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 527560 001 313121 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O Menihilkan akun 313111 di ledger kas & akrual dengan jurnal sebagai berikut:
O 527560 001 313111 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001
O 527560 001 311111 0000000 0000000 0000000000 M0020 0 0000 0 000000 000000 1000000 <diisi deskripsi baris> .001