Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lisa Safaira Wiliandini

NIM : A1C020131
Kelas/Jurusan : C/S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Ringkasan Pertemuan 3
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Kepala daerah (pemegang kekuasaaan pengelola keuangan daerah)
2. Sekretaris daerah (coordinator pengelola keuangan daerah)
a. Pengguna anggaran (kepala SKPD) :
o Bendahara
o Kuasa PA
o PPTK
o PPK – SKPD
b. PPKD Selaku BUD (kepala BPKAD) :
o Kuasa BUD
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Bendahara Umum Daerah/ Kuasa Bendahara
Umum Daerah
PPKD selaku BUD (kepala BPKAD/Biro/Bagian Keuangan :
1. Bidang pendapatan
o Memungut pendapatan
o Mengelola pendapatan
o Memverifikasi pendapatan dari bendahara penerimaan
2. Bidang anggaran
o Menyusun APBD & perubahan APBD
o Mengesahkan DPA SKPD
3. Bidang akuntansi
o Melaksanakan akuntansi
o Menyususn laporan keuangan pemda
o Menyusun laporan semester
4. Bidang asset
o Mengelola asset daerah
5. Bidang investasi
o Mengelola investasi daerah
6. Sekretatis
o PPK – SKPD
7. Bidang pembedaharaan
o Mengelola SP20
Fungsi – fungsi
a. Bendahara penerimaan, bertugas :
1. Mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan ke dalam buku kas
penerimaan
2. Membuat rekap penerimaan harian yang bersumber dari pendapatan
3. Melakukan penyetoran uang yang diterima ke kas daerah setiap hari
b. Fungsi akuntansi PPK – SKPD
1. Mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan pendapatan LRA berdasarkan bukti-
bukti transaksi yang sah dan valid ke buku jurnal LRA dan buku jurnal LO dan neraca
2. Melakukan posting jurnal umum transaksi/kejadian pendapatan LO dan pendapatan
LRA ke dalam buku besar masing-masing rekening (rincian objek)
3. Menyusun laporan keuangan, yang terdiri atas laporan realisasi anggaran (LRA);
laporan operasional (LO); neraca dan catatan atas laporan keuangan
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan SKPD dari pajak daerah tergantung pada berbagai jenis atau metode
penerimaan pendapatan yaitu official assessment atau self assessment
A. Pengakuan pendapatan yang didahului dengan adanya penetapan terlebih dahulu (official
assessment)
1. Ketika diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP), SKPD telah berhak mengakui
pendapatan, meskipun belum diterima pembayarannya dari WP, PPK – SKPD
mengakui adanya pendapatan pajak LO dan membuat jurnal financial.
2. Saat WP bayar sesuai SKP : WP akan menerima Tanda Bukti Pembayaran (TBP)
sebagai bukti telah membayar pajak. TBP menjadi dasar PPK – SKPD untuk mencatat
pajak dengan jurnal.
3. Bendahara penerimaan akan menyetorkan pendapatan ke kas daerah. Berdasarkan
dokumen penyetoran STS, PPK – SKPD menjurnal.
B. Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan perhitungan sendiri oleh WP (self
assisment) dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh WP berdasarkan perhitungan tersebut
1. Ketika bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran pajak dan WP, PPK-
SKPD mengakui adanya pendapatan pajak LP dan pendapatan pajak LRA dengan
membuat jurnal anggaran dan finansial
2. Bendahara penerimaan melakukan penyetoran ke kas daerah berdasarkan STS, PPK
SKPD menjurnal
3. Bila ada kurang bayar maka diterbitkan Surat Ketetapan Kurang Bayar. SKPD
mengakui adanya penambahan LO, PPk SKPD menjurnal. Bila ada lebih bayar maka
akan diterbitkan Surat Keterangan Lebih Bayar. SKPD mengakui adanya pengurangan
pendapatan LO, PPk menjurnal.
System dan Prosedur Belanja dan Beban
1. Sub system akuntansi pengeluaran Kas-Pembebanan Langsung (LS), digunakan untuk
mencatat dana yang dipergunakan untuk :
a. Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai pemda (mekanisme LS-gaji dan tunjangan)
b. Pembayaran pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga (mekanisme LS-Pengadaan
barang dan jasa)
c. Belanja bunga, hibah, bantuan, belanja tidak terduga serta pengeluaran pembiayaan.
Mekanisme atas pengeluaran belanja bunga, hibah, bantuan dan belanja tidak terduga serta
pengeluaran pembiayaan dapat dilakukan oleh bendahara pengeluaran tersendiri yang
diatur oleh keputusan kepala daerah.
2. Sub system akuntansi pengeluaran kas-pembebanan uang Persediaan (UP) ; Ganti Uang
Persediaan (GU); dan Tambahan Uang Persediaan (TU)
a. Sub system akuntansi pengeluaran kan dana UP berkaitan dengan pencatatan dana yang
dipergunakan untuk uang muka kerja yang bersifat pengisian Kembali (revolving) yang
tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
b. Sub system akuntansi pengeluaran kas dan GU dipergunakan untuk mencatat dana yang
dipergunakan untuk pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung
c. Sub system akuntansi pengeluaran kas TU dipergunakan untuk memcatat dana yang
dipergunakan untuk tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD
yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan
uang persediaan.
Akuntansi Belanja dan Beban dengan memaksimalkan UP/GU/TU
a. Fungsi akuntansi PPk-SKPD menerima SP2D UP/GU/TU dari kuasa BUD melalui
pengguna anggaran, berdasarkan dokumen SP2D tersebut, fungsi akuntansi PPK-SKPD
mencatat transaksi penerimaan UP dan menjurnal
b. Secara berkala, PPK-SKPD menerima SPJ dari bendahara pengeluaran SKPD.
Berdasarkan SPJ dan lampiran-lampirannya tersebut, fungsi akuntansi PPK-SKPD
mencatat transaksi realisasi belanja dengan membuat jurnal finansial dan jurnal realisasi
anggaran.
c. Jika pada akhir periode masih ada sisa uang persediaan (UP) dari bendahara pengeluaran
SKPD maka harus disetorkan ke rekening kas daerah dan membuat jurnal.
d. Penjurnalan secara berkala diposting ke buku besar sesuai dengan kode rekening belanja
e. Fungsi akuntansi PPK-SKPD juga dapat mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku
pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu
f. Pada akhir periode, fungsi akuntansi PPk-SKPD memindahkan saldo yang ada disetiap
buku besar ke dalam neraca saldo. Neraca saldo tersebut akan menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai