Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA
JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310
TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374
www.bappenas.go.id

SOAL UJI SUBSTANSI PEKERJAAN


PENERIMAAN TENAGA KONTRAK BAGIAN VERIFIKASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2021

1. Berikut ini pernyataan yang benar terkait jabatan Bendahara Pengeluaran:


a. Bertanggungjawab secara jabatan atas seluruh uang/surat berharga yang
dikelolanya
b. Tidak dapat merangkap jabatan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat
Pembuat Komitmen, maupun Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
c. Dapat merangkap jabatan sebagai Bendahara Penerimaan
d. Bertanggungjawab melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran

2. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar sehubungan dengan pengangkatan dan
pemberhentian Bendahara, kecuali:
a. Dapat diangkat oleh KPA berdasarkan pendelegasian kewenangan dari
Menteri/Pimpinan Lembaga
b. Pengangkatan Bendahara dituangkan dalam surat tugas
c. Dapat diberhentikan dalam hal dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
d. Dibebastugaskan sementara apabila pada saat menjalani proses pemeriksaan
terkena dugaan perbuatan melawan hukum

3. Di antara jenis-jenis uang/surat berharga yang harus ditatausahakan oleh Bendahara


Pengeluaran/BPP, yang dapat digunakan langsung oleh Bendahara untuk membiayai
kebutuhan pada Satuan Kerja Non Badan Layanan Umum (BLU), adalah:
a. Uang Persediaan
b. Uang Pungutan Pajak
c. Uang PNBP BLU
d. Uang PNBP Umum

4. Berikut ini pernyataan yang benar sehubungan dengan pengelolaan Uang Persediaan
(UP) adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Diajukan dalam bentuk tunai dan/atau berupa limit kartu kredit pemerintah
b. Dilakukan revolving apabila telah dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh
persen)
c. Pada setiap akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP yang ada pada Kas
BP/BPP harus melebihi Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
d. Dapat dipotong oleh Kepala KPPN dalam hal tidak dilakukan revolving selama
kurun waktu tertentu

5. Di antara pernyataan berikut ini, pernyataan yang benar sehubungan dengan


pemeriksaan kas adalah:
a. Dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu triwulan
b. Tidak boleh dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
c. Dilakukan untuk meneliti kesesuaian antara saldo buku dengan saldo kas
d. Hasil pemeriksaan dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Pekerjaan
6. Perbedaan mendasar antara Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara
Pengeluaran dengan Bendahara Pengeluaran Pembantu antara lain:
a. LPJ Bendahara Pengeluaran dibuat per triwulan, sementara LPJ Bendahara
Pengeluaran Pembantu dibuat setiap bulan
b. LPJ Bendahara Pengeluaran mencakup saldo pada rekening bank/pos,
sementara LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu hanya mencakup saldo uang
tunai di brankas
c. LPJ Bendahara Pengeluaran menyajikan hasil rekonsiliasi internal dengan Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, sementara LPJ Bendahara Pengeluaran
Pembantu tidak menyajikan hal tersebut
d. LPJ Bendahara Pengeluaran ditandatangani oleh BP dan BPK, sementara LPJ
Bendahara Pengeluaran Pembantu ditandatangani oleh BPP dan BPKP

7. Di antara pernyataan berikut ini, pernyataan yang benar mengenai proses pendebitan
rekening menggunakan Internet Banking adalah:
a. Dilakukan prosesnya oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penegluaran
Pembantu, lalu diberikan persetujuan oleh KPA/PPK a.n. KPA
b. Dilakukan dengan memperhatikan rencana pendebitan rekening melalui cek/bilyet
giro
c. Dilakukan melalui teller bank
d. Dilakukan berdasarkan Surat Perintah Pendebitan Rekening (SPPR) yang
ditandatangani oleh KPA/PPK a.n. KPA dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu

8. Di antara pernyataan berikut ini, pernyataan yang benar mengenai proses pendebitan
rekening menggunakan Kartu Debit adalah:
a. Dilakukan prosesnya oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penegluaran
Pembantu, lalu diberikan persetujuan oleh KPA/PPK a.n. KPA
b. Dilakukan tanpa memperhatikan rencana pendebitan rekening melalui cek/bilyet
giro
c. Dilakukan melalui teller bank
d. Dilakukan berdasarkan Surat Perintah Pendebitan Rekening (SPPR) yang
ditandatangani oleh KPA/PPK a.n. KPA dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu

9. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu wajib melakukan pengujian


atas SPBy yang dikeluarkan PPK dalam melaksanakan pembayaran melalui mekanisme
UP, yang salah satunya meliputi:
a. Kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan KPPN
b. Keseuaian pencapaian keluaran dengan prioritas nasional
c. Kebenaran pihak yang ditunjuk untuk membayar
d. Ketepatan pembebanan akun 6 digit pada mata anggaran pengeluaran

10. Jika pada tahun 2021, Kementerian PPN/Bappenas memiliki pagu sebesar Rp 1,5 triliun,
maka besaran uang persediaan yang diberikan kepada Kementerian PPN/Bappenas
sesuai PMK 190/2012 dan PMK 178/2018 adalah:
a. 500 juta rupiah, terdiri atas UP tunai sebesar 300 juta rupiah dan limit kartu kredit
pemerintah sebesar 200 juta rupiah
b. 500 juta rupiah, terdiri atas UP tunai sebesar 200 juta rupiah dan limit kartu kredit
pemerintah sebesar 300 juta rupiah
c. 200 juta rupiah, terdiri atas UP tunai sebesar 120 juta rupiah dan limit kartu kredit
pemerintah sebesar 80 juta rupiah
d. 200 juta rupiah, terdiri atas UP tunai sebesar 80 juta rupiah dan limit kartu kredit
pemerintah sebesar 120 juta rupiah

11. Jika pada tahun 2021, Kementerian PPN/Bappenas mengelola UP Tunai sebesar Rp
400.000.000, dan telah dibelanjakan sebesar Rp 375.000.000, namun sama sekali belum
dilakukan revolving UP dalam kurun waktu 1 (satu) bulan terakhir, maka hal yang
sebaiknya dilakukan Kementerian PPN/Bappenas adalah:
a. Segera mengajukan SPM GUP ke KPPN sebesar Rp 375.000.000
b. Segera mengajukan SPM PTUP ke KPPN sebesar Rp 375.000.000
c. Segera mengajukan SP2D GUP Nihil ke KPPN sebesar 400.000.000
d. Segera mengajukan SPM TUP ke KPPN sebesar 375.000.000

12. Selain pada akhir tahun anggaran, uang persediaan (UP) dapat digunakan untuk
membayar jenis belanja sebagai berikut, kecuali:
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang
c. Belanja Modal
d. Belanja Lain-lain

13. Pernyataan berikut adalah benar sehubungan dengan SPP GUP Nihil, kecuali:
a. Dilakukan sebagai pertanggungjawaban UP pada akhir tahun anggaran
b. Dilakukan tatkala UP tidak diperlukan lagi
c. Disampaikan kepada PPSPM paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah bukti-bukti
pendukung diterima secara lengkap dan benar
d. PPSPM harus menyatakan secara tertulis alasan penolakan/pengembalian SPP
dalam hal dokumen pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah diterimanya SPP

14. Keadaan-keadaan di bawah ini dapat menyebabkan dilakukannya penarikan Kartu Kredit
Pemerintah seseorang oleh KPA, kecuali:
a. Pemegang kartu kredit pemerintah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
b. Pemegang kartu kredit mengajukan cuti tahunan
c. Terjadi manipulasi data tagihan
d. Penggunaan kartu kredit melebihi batas tertinggi biaya perjalanan dinas jabatan
yang dapat dibayarkan atas beban APBN

15. Sehubungan dengan penggunaan kartu kredit pemerintah, di antara biaya-biaya berikut,
biaya yang dapat dibebankan pada APBN adalah:
a. Biaya materai
b. Biaya bunga tunggakan
c. Biaya penggantian pin
d. Biaya notifikasi

16. Di antara dokumen berikut ini yang merupakan kelengkapan berkas pendukung yang
wajib disampaikan ke KPPN dalam hal pengesahan pengembalian pendapatan hibah
langsung uang adalah:
a. SPTMHL
b. Salinan surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan pengesahan
pertama kali
c. Salinan bukti pengiriman/transfer kepada pemberi hibah
d. Berita Acara Serah Terima

17. Di antara contoh-contoh berikut, yang termasuk hibah yang bersumber dari dalam negeri
adalah:
a. Hibah yang diterima dari UNICEF yang berkantor di Jakarta
b. Hibah yang diterima dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
c. Hibah yang diterima dari kantor vertikal (kantor cabang) kementerian penerima
d. Hibah yang diterima dari lembaga keuangan nasional yang berdomisili di luar
wilayah Indonesia

18. Di antara pilihan berikut, yang menggambarkan proses pengesahan hibah langsung uang
secara garis besar adalah:
a. Register --> Persetujuan dan Pembukaan Rekening --> Revisi DIPA -->
Pengesahan
b. Register --> Persetujuan dan Pembukaan Rekening --> Revisi DIPA -->
Penandatanganan BAST dengan Donor --> Pengesahan
c. Register --> Revisi DIPA --> Penandatanganan BAST dengan Donor -->
Pengesahan
d. Register --> Penandatanganan BAST dengan Donor --> Pengesahan

19. Pada tahun 2020, Kementerian ABC menerima hibah langsung bentuk uang dalam
rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 dari PT XYZ yang merupakan lembaga
non keuangan dalam negeri. Di antara pernyataan berikut, pernyataan yang benar dalam
pengelolaan hibah tersebut adalah:
a. Permohonan nomor register atas hibah langsung uang diajukan kepada DJPPR
Kementerian Keuangan dengan dilampiri SPTMHL dan Rekening Koran
b. Bendahara Pengeluaran yang mengajukan permohonan nomor register
bertanggung jawab secara mutlak atas keabsahan dan kebenaran dokumen
sumber dan dokumen pendukung registrasi hibah
c. Penampungan dana hibah dapat menggunakan rekening pribadi Bendahara
Pengeluaran dalam hal belum diterbitkan persetujuan pembukaan rekening
d. Perjanjian hibah dapat digantikan dengan Surat Pernyataan Telah Menerima
Hibah Langsung (SPTMHL)

20. Jika pada tahun 2020, Kementerian ABC telah menggunakan sebagian dana hibah
langsung uang dari PT XYZ yang merupakan lembaga non keuangan dalam negeri, maka
di antara pernyataan berikut, yang merupakan tindakan yang benar yang harus dilakukan
oleh Kementerian ABC adalah:
a. Mengajukan register atas dana hibah yang telah digunakan
b. Melakukan penggantian (revolving) menggunakan SPM GUP
c. Melakukan revisi DIPA, lalu mengajukan SP2HL atas pendapatan yang telah
diterima dan belanja yang telah direalisasikan
d. Melakukan revisi DIPA, lalu mengajukan SP3HL atas pendapatan yang telah
diterima dan belanja yang telah direalisasikan

21. Berikut ini merupakan kelengkapan berkas pendukung yang wajib disampaikan ke KPPN
dalam hal pengesahan pendapatan dan belanja dari hibah langsung uang, kecuali:
a. SPTMHL
b. Salinan surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan pengesahan
pertama kali
c. Salinan bukti pengiriman/transfer kepada pemberi hibah
d. Salinan rekening koran atas rekening hibah

22. Di antara pernyataan berikut, pernyataan yang benar sehubungan dengan penerbitan
SP4HL dalam pengelolaan hibah langsung uang luar negeri adalah:
a. Diajukan kepada DJPPR sebesar sisa hibah yang tidak digunakan dan telah
dikembalikan kepada Pemberi Hibah sesuai perjanjian hibah
b. Diajukan kepada DJPPR sebesar sisa hibah yang tidak digunakan dan telah
disetorkan ke kas negara
c. Diajukan kepada KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar sisa hibah yang
tidak digunakan dan telah dikembalikan kepada Pemberi Hibah sesuai perjanjian
hibah
d. Diajukan kepada KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar sisa hibah yang
tidak digunakan dan telah disetorkan ke kas negara

23. PT XYZ merupakan jasa konsultan berbentuk badan usaha yang berdomisili di dalam
negeri, yang dikontrak oleh Kementerian PPN/Bappenas selama 4 bulan untuk
mengerjakan kajian mengenai dampak wabah kesehatan terhadap ekonomi penduduk,
dengan total nilai pekerjaan Rp 720.000.000,- sudah termasuk pajak. Atas prestasi
pekerjaan yang telah dicapai oleh PT XYZ, Kementerian PPN/Bappenas melakukan
pembayaran dengan pengenaan pajak sebagai berikut:
a. PPN sebesar Rp 65.454.545 dan PPh 23 sebesar Rp 13.090.909
b. PPN sebesar Rp 72.000.000 dan PPh 22 sebesar Rp 10.800.000
c. PPN sebesar Rp 65.454.545 dan PPh 4 ayat (2) sebesar Rp 13.090.909
d. PPN sebesar Rp 72.000.000 dan PPh 23 sebesar Rp 14.400.000

24. Pak Fahrul merupakan seorang Bendahara Pengeluaran Pembantu pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas. Suatu ketika, Pejabat Pembuat Komitmen di tempat ia
bekerja menyampaikan Surat Perintah Bayar atas pembelian barang berupa printer
seharga Rp 2.400.000,- sudah termasuk pajak. Atas pembelian barang tersebut, maka
Pak Fahrul wajib melakukan pengenaan pajak sebagai berikut:
a. PPN sebesar Rp 240.000 dan PPh 22 sebesar Rp 48.000
b. PPN sebesar Rp 218.182 dan PPh 22 sebesar Rp 43.636
c. PPN sebesar Rp 218.182
d. PPN sebesar Rp 240.000

25. Suatu ketika, Bapak Budi selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT Teyvat untuk
menyediakan perangkat internet mobile dengan sistem sewa, dengan nilai perikatan
sebesar Rp 21.450.000,- sudah termasuk pajak. Atas perikatan tersebut, maka nilai
bersih yang akan diterima oleh PT Teyvat jika menggunakan mekanisme pembayaran
langsung adalah sebesar:
a. Rp 19.110.000
b. Rp 19.500.000
c. Rp 21.450.000
d. Rp 23.595.000

26. Suatu ketika, Bapak Budi selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT ASDF untuk melakukan
pemeliharaan atas kendaraan operasional yang ada di tempatnya bekerja, dengan nilai
perikatan sebesar Rp 5.890.500,- sudah termasuk pajak. Atas perikatan tersebut, maka
nilai bersih yang akan diterima oleh PT ASDF jika menggunakan mekanisme pembayaran
langsung adalah sebesar:
a. Rp 6.479.550
b. Rp 5.890.500
c. Rp 5.355.000
d. Rp 5.247.500

27. Suatu ketika, Ibu Dini selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT GHJK untuk mengerjakan
kajian mengenai keadaan air muka tanah di wilayah Provinsi DKI Jakarta, dengan nilai
perikatan sebesar Rp 60.000.000,- sudah termasuk pajak yang dibayarkan
menggunakan anggaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri. Atas
perikatan tersebut, maka nilai bersih yang akan diterima oleh PT GHJK jika menggunakan
mekanisme pembayaran langsung adalah sebesar:
a. Rp 60.000.000
b. Rp 55.000.000
c. Rp 54.000.000
d. Rp 49.000.000

28. Suatu ketika, Bapak Alan selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT Owek untuk melakukan
pengadaan peralatan/mesin dan alat pengolah data berupa printer laser multifungsi
dengan nilai komitmen sebesar Rp 158.675.000,- sudah termasuk pajak. Atas prestasi
pekerjaan yang dipenuhi oleh PT Owek, Kementerian PPN/Bappenas melakukan
pembayaran dengan pengenaan pajak sebagai berikut:
a. PPN sebesar Rp 14.425.000 dan PPh 22 sebesar Rp 2.163.750
b. PPN sebesar Rp 15.867.500 dan PPh 22 sebesar Rp 2.380.125
c. PPN sebesar Rp 14.425.000 dan PPh 23 sebesar Rp 2.885.000
d. PPN sebesar Rp 15.867.500 dan PPh 23 sebesar Rp 3.173.500

29. Suatu ketika, Bapak Alan selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT Owek untuk melakukan
pengadaan peralatan/mesin dan alat pengolah data berupa printer laser multifungsi
dengan nilai komitmen sebesar Rp 158.675.000,- sudah termasuk pajak. Apabila
pembayaran dilakukan dengan menggunakan sumber dana Pinjaman/Hibah Luar
Negeri, maka nilai bersih yang akan diterima oleh PT Owek jika menggunakan
mekanisme pembayaran langsung adalah sebesar:
a. Rp 158.675.000,-
b. Rp 142.086.250,-
c. Rp 141.365.000,-
d. Rp 140.427.375,-

30. Suatu ketika, Bapak Alan selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan kerja
Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan PT Owek untuk melakukan
pengadaan peralatan/mesin dan alat pengolah data berupa printer laser multifungsi
dengan nilai komitmen sebesar Rp 158.675.000,- sudah termasuk pajak. Apabila
pembayaran dilakukan dengan menggunakan sumber dana Rupiah Murni, maka nilai
bersih yang akan diterima oleh PT Owek jika menggunakan mekanisme pembayaran
langsung adalah sebesar:
a. Rp 158.675.000,-
b. Rp 142.086.250,-
c. Rp 141.365.000,-
d. Rp 140.427.375,-

31. Suatu ketika, Bapak Nathan selaku seorang Pejabat Pembuat Komitmen pada satuan
kerja Kantor Menteri PPN/Bappenas membuat perikatan dengan Hotel L.A. Mbe untuk
melakukan pengadaan paket meeting fullboard dengan nilai komitmen sebesar Rp
158.675.000,-. Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan sumber dana
Rupiah Murni, maka nilai bersih yang akan diterima oleh Hotel L.A. Mbe jika
menggunakan mekanisme pembayaran langsung adalah sebesar:
a. Rp 158.675.000,-
b. Rp 142.086.250,-
c. Rp 141.365.000,-
d. Rp 140.427.375,-

Kejadian, transaksi, dan mutasi yang terjadi pada Januari 2021 berikut digunakan untuk
menjawab soal nomor 32 s.d. 36:

Tanggal 1 Menerima DIPA sebesar Rp 500.000.000


Tanggal 10 Terbit SP2D Uang Persediaan sebesar Rp 13.000.000
Tanggal 11 Bendahara mengambil uang dari bank sebesar Rp 10.000.000
Tanggal 15 Dilakukan pembayaran tunai melalui mekanisme Uang Persediaan atas
langganan daya dan jasa PLN sebesar Rp 1.200.000
Tanggal 17 Menerima SPM yang sudah SP2D LS untuk pembayaran pengadaan ATK
sebesar Rp 11.000.000
Tanggal 20 Dilakukan pembayaran tunai melalui mekanisme Uang Persediaan atas
perbaikan komputer dan printer sebesar Rp 2.200.000. Atas pembayaran
tersebut, bendahara melakukan pemungutan pajak.
Tanggal 22 Dilakukan pembayaran tunai melalui mekanisme Uang Persediaan atas
perawatan gedung sebesar Rp 3.300.000. Atas pembayaran tersebut,
bendahara melakukan pemungutan pajak.
Tanggal 25 Dilakukan pembayaran tunai melalui mekanisme Uang Persediaan atas
pengadaan konsumsi rapat sebesar Rp 1.100.000. Atas pembayaran tersebut,
bendahara melakukan pemungutan pajak.
Tanggal 27 Bendahara melakukan penyetoran atas seluruh pajak yang sudah dipungut.
Tanggal 29 Menerima SP2D Ganti Uang Persediaan (GUP)

32. Berapakah saldo Buku Pembantu Uang Persediaan pada tanggal 22 Januari 2021?
a. Rp 13.000.000
b. Rp 6.300.000
c. Rp 17.300.000
d. Rp 6.900.000

33. Berapakah saldo Buku Pembantu Uang Persediaan pada tanggal 31 Januari 2021?
a. Rp 13.000.000
b. Rp 6.300.000
c. Rp 17.300.000
d. Rp 6.900.000

34. Kejadian pada tanggal 1 Januari 2021 dibukukan di buku berikut:


a. Buku Kas Umum
b. Buku Pengawas Anggaran Belanja
c. Buku Pembantu Bank
d. Buku Pembantu Uang Persediaan

35. Kejadian pada tanggal 10 Januari 2021 dibukukan di buku berikut, kecuali:
a. Buku Kas Umum
b. Buku Pembantu Kas Tunai
c. Buku Pembantu Bank
d. Buku Pembantu Uang Persediaan

36. Kejadian pada tanggal 1 Januari 2020 dibukukan di buku berikut, kecuali:
a. Buku Kas Umum
b. Buku Pengawas Anggaran Belanja
c. Buku Pembantu Bank
d. Buku Pembantu Kas Tunai

37. Berikut ini merupakan dokumen sumber pembukuan yang digunakan seorang Bendahara
Pengeluaran Pembantu, kecuali:
a. Surat Setor Pajak
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
c. Surat Setor Bukan Pajak
d. Surat Setor Pengembalian Belanja

38. Tatkala melakukan pemungutan pajak. berikut ini merupakan pembukuan yang digunakan
oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu:
a. Buku Kas Umum (Kredit), Buku Pembantu Kas Bank (Kredit), Buku Pembantu
Pajak (Kredit)
b. Buku Kas Umum (Debit), Buku Pembantu Kas Bank (Debit), Buku Pembantu Pajak
(Debit)
c. Buku Kas Umum (Kredit), Buku Pembantu Kas Tunai (Kredit), Buku Pembantu
Pajak (Kredit)
d. Buku Kas Umum (Debit), Buku Pembantu Kas Tunai (Debit), Buku Pembantu
Pajak (Debit)

39. Tatkala melakukan penyetoran pajak. berikut ini merupakan pembukuan yang digunakan
oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu:
a. Buku Kas Umum (Kredit), Buku Pembantu Kas Bank (Kredit), Buku Pembantu
Pajak (Kredit)
b. Buku Kas Umum (Debit), Buku Pembantu Kas Bank (Debit), Buku Pembantu Pajak
(Debit)
c. Buku Kas Umum (Kredit), Buku Pembantu Kas Tunai (Kredit), Buku Pembantu
Pajak (Kredit)
d. Buku Kas Umum (Debit), Buku Pembantu Kas Tunai (Debit), Buku Pembantu
Pajak (Debit)

40. Pembayaran yang dilakukan secara langsung kepada rekanan tanpa melalui bendahara,
dilakukan pembukuan oleh bendahara pada:
a. Buku Pembantu LS Pihak Ketiga
b. Buku Kas Umum
c. Buku Pengawasan Anggaran Belanja
d. Buku Pembantu Kas Bank

Anda mungkin juga menyukai