Anda di halaman 1dari 3

COLIC ABDOMEN

No.
: SOP/UKP/ /2019
Dokumen
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 7 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. EDY SUGIHARTO


NIP.196309271992031004
KABUH

1.Pengertian Colic Abdomen adalah gangguan pada aliran normal usus sepanjang
traktus intestinal.
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah untuk pasien colic abdomen

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.4/007/415.17.16/2018 tentang Standar


dan SOP Pelayanan Klinis di Puskesmas Kabuh.
4.Referensi Permenkes No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Kinis di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5.Prosedur/Langka 1. Patugas menyapa pasien.
h-langkah 2. Petugas memastikan identitas pasien sesuai dengan rekam medis.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Petugas menganamnesa tentang keluhan pasien :
a. Lokasi nyeri apakah di kwadran kanan atas, kwadran kiri atas,
daerah periumbilical, kuadran kanan bawah, atau kuadran kiri
bawah
b. Radiasi perasaan nyeri. Apakah nyeri yang berasal dari saluran
empedu menjalar ke samping sampai bagian bawah scapula
kanan. Nyeri karena appendicitis dapat mulai dari daerah
epigastrium untuk kemudian berpindah ke kwadran kanan bawah.
Nyeri dari daerah rektum dapat menetap di daerah punggung
bawah.
c. Bentuk rasa nyeri. Nyeri pada akut abdomen dapat berbentuk
nyeri terus menerus atau berupa colic
d. Perubahan fisiologi alat pencernaan
 Nafsu makan, mual, muntah
 Defekasi teratur, mencret, obstipasi
 Perut kembung, serangan colic. Sudah berapa lama semua
perubahan ini berlangsung
e. Perubahan anatomi
 Adanya benjolan neoplasma
 Adanya luka akibat trauma
 Adanya bekas operasi
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Inspeksi
Penderita kesakitan. Pernafasan dangkal karena nyeri didaerah
abdomen. Penderita pucat, keringat dingin. Bekas-bekas trauma
pada dinding abdomen, memar, luka, prolaps omentum atau

1
usus. Palpasi
Terdapat nyeri tekan di daerah peradangan pada penekanan
dinding abdomen di daerah lain
Perkusi
Terdapat bunyi timpani karena meteorismus disebabkan distensi
usus yang berisikan gas pada ileus obstruksi rendah.
Auskultasi
Auskultasi tidak memberikan gejala karena pada akut abdomen
terjadi perangsangan peritoneum yang secara refleks akan
mengakibatkan ileus paralitik.
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi
perdarahan terus menerus.
b. Pemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa
terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup
banyak terutama pada kemungkinan ruptura lienalis.
c. Pemeriksaan urine rutin, menunjukkan adanya trauma pada
saluran kemih bila dijumpai hematuri.
7. Petugas memberikan terapi
a. Apabila nyeri hebat, diberikan persupositoria profenid
b. Pemberian analgesik, (asam mefenamat ), antasida, B6, B1

6.Bagan Alur
Sapa pasien

Panggil identitas pasien sesuai rekam medis

Cuci tangan

Pakai sarung tangan

Anamnese keluhan dan Periksa TTV

Lakukan pemeriksaan penunjang yang


diperlukan

Tegakkan diagnosa dan terapi

Rawat Jalan Rawat Inap Colic abdomen


dengan
penyulit/komplikasi

2
Beri edukasi
Rujuk RS

Tulis resep Dokumentasikan


direkam medis

Masukkan
dalam simpus

7.Hal-hal yang Observasi pasien


perlu diperhatikan
8.Unit terkait Poli Umum
Unit UGD
Unit Rawat inap
9.Dokumen terkait Rekam Medik Pasien
Lembaran resep

10.Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diubah


historis perubahan 1. Perubahan Times New Roman 7 Januari 2019
penulisan tata menjadi Arial
naskah Alat dan bahan dijadikan 7 Januari 2019
satu di Prosedur

Anda mungkin juga menyukai