TIFOID

No.
: SOP/UKP/ /2019
Dokumen
SOP No. Revisi : 01
Tanggal
: 7 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/4

PUSKESMAS drg. EDY SUGIHARTO

KABUH NIP.196309271992031004

1.Pengertian Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik akut yang disebabkan
oleh infeksi kuman Salmonella typhi.

Kriteria Diagnosis Demam tinggi lebih dari 7 hari disertai sakit kepala -
Kesadaran menurun- Lidah kotor, hepatosplenomegali, dsb-
Bradikardia relatif.
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah bagi dokter/paramedis dalam
penanganan kasus demam tifoid.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 188.4/007/415.17.16/2019 tentang
Standar dan SOP Layanan Klinis di Puskesmas Kabuh.
4.Referensi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Klinis di Fasilitas Pelayanan Primer.
5.Prosedur/ 1. Petugas menyapa pasien
Langkah-langkah 2. Petugas memanggil identitas pasien seuai rekam medis.
3. Petugas mencuci tangan.
4. Petugas memakai sarung tangan.
5. Petugas melakukan anamnesis keluhan utama, biasanya pasien
mengeluh

 demam naik turun pada sore dan malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan suhu step –leander,demam tinggi dapat
terjadi terus menerus (demam kontinu ) hingga minggu kedua,
sakit kepala
 Gangguan gastrointestinal seperti konstipasi dan meteorismus
atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen, BAB berdarah.
 Gejala penyerta lain seperti nyeri otot dan pegal-pegal, batuk,
anoreksi.
 Pada demam tifoid berat bisa dijumpai penurunan kesadaran
atau kejang.
6. Petugas manyakan riwayat faktor resiko
 Higiene Personal yang kurang baik, terutama tidak pernah cuci
tangan.

1
  Higiene makanan dan minuman yang kurang baik, terutama
mencuci dengan air yang terkontaminasi, sayuran yang dipupuk
dengan tinja manusia,makanan yang terkontaminasi debu
sampah atau dihinggapi lalat.
 Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
 Adanya outbreak demam tipoid disekitar tempat tingal sehari-hari
 Ada carier tipoid disekitar pasien.
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik biasanya
 Keadaan tampak seperti sakit sedang atau berat.
 Kesadaran dapat composmentis atau penurunan kesadran dari
yang ringan seperti apatis atau somnolen atau sampai yang berat
seperti derilium atau koma.
 Demam suhu > 37,5°C.
 Ditemukan bradikardi relatif, yaitu penurunan denyut nadi setiap
kenaikan suhu 1°C.
 Icterus
 Pemeriksaan : tipoid tongue, tremor, halitosis
8. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
 Darah lengkap
 Pemeriksaan serologi widal
9. Petugas memberikan terapi
 Terapi suportif dapat dilakukan dengan :
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontroldan monitor tanda vital tekanan darah, nadi, suhu,
kesadaran & kemudian dicatat dengan baik di rekam medik
pasien.
 Terapi simptomatik untuk menurunkan demam antipiretik & dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
 Terapi defenitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik pertama
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau
amoksisilin aman untuk penderita yang sedang hamil.
10. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
unit farmasi.
11. Petugas melepas sarung tangan.
12. Petugas mencuci tangan.
13. Petugas mendokumentasikan kedalam rekam medis.
14. Petugas memasukkan catatan rekam medis ke data simpus.
15. Petugas memberikan resep kepasien.

2
 16. Petugas mendokumentasikan di rekam medis
7. Bagan Alur
Sapa pasien

Panggil pasien sesuai

identitas direkam medis

Cuci tangan

Pakai sarung tangan

Anamnese kaluhan utama dan

factor penyebab lain

Lakukan
pemeriksaan fisik
dan TTV

Lakukan pemeriksaan
penunjang bila perlu

Tegakkan diagnosa

Rawat Jalan Rawat Inap

Berikan terapi

Berikan Konseling Dokumentasikan

kedalam rekam medis

Masukkan
kedalam simpus

8.Hal-hal yang
perlu diperhatikan

3
9.Dokumen terkait Rekam medis pasien

Lembaran resep
10.Unit terkait Poli Umum
UGD/Rawat Inap
11.Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diubah
historis 1. Perubahan Times New Roman 7 Januari 2019

perubahan penulisan tata menjadi Arial

naskah Alat dan bahan 7 Januari 2019
dijadikan satu di
Prosedur