Oleh:
Ns. Mei Adelina Harahap, M.Kes
Maslah- maslah
kesehatan
wanita pada
masa reproduksi
1. PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN &
PERDARAHAN KEHAMILAN LANJUTAN
Perdarahan awal
kehamilan
1. Kehamilan Ektopik
1. Defenisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan
implantasi terjadi diluar rongga uterus, tuba falopi
merupakan tempat tersering untuk terjadinya
implantasi kehamilan ektopik, sebagian besar
kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang terjadi
implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis
servikalis uteri, tanduk uterus yang rudimenter dan
divertikel pada uterus
2. Etiologi
1. Faktor dalam lumen tuba.
Endosalpingitis
Menstruasi abnormal.
Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa
kehamilan, atau tergeser akibat perdarahan.
Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi.
Pucat
Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung.
Gangguan kencing.
3. 4.
Ovarium Intraligameter
6.Kombinasi
6. Pemeriksaan Diagnostic
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan ginekologi
3. Pemeriksaan laboratorium
6. Kuldosentesis
7. PENATALAKSANAAN
8. KOMPLIKASI
MEDIS
3. Laparoskopi Aksierosif
4. Tranfusi darah
5. Pemeriksaan
laboratorium
6. Dilatasi kuretase
7. Kuldosintesis
Menstruasi terakhir.
Adanya bercak darah yang berasal dari
vagina.
Nyeri abdomen: kejang, tumpul. 9.
P
Jenis kontrasepsi. E
Riwayat gangguan tuba sebelumnya N
G
Tanda-tanda vital K
Sistem Kardiovaskular: Bendungan vena dan A
J
edema pada ekstremitas I
Sistem musculoskeletal: Postur tubuh, A
pengukuran pelviks, dan abdomen N
Sistem integument
Sistem endokrin
Sistem urinarius
1. Defenisi
Abortus adalah pengeluaran atau ekstraksi janin atau
embrio yang berbobot 500 gram atau kurang, dari
ibunya yang kira – kira berumur 20 sampai 22 minggu
kehamilan.
2. KLASIFIKASI
Abortus spontanea adalah Abortus provokatus (abortus
yang sengaja dibuat) adalah
abortus yang terjadi tanpa
peristiwa menghentikan
tindakan atau terjadi kehamilan sebelum janin
dengan sendirinya. Aborsi dapat hidup di luar tubuh ibu.
ini sebagian besar terjadi Pada umumnya dianggap bayi
pada gestasi bulan kedua belum dapat hidup diluar
dan ketiga kandungan apabila kehamilan
belum mencapai umur 28
minggu, atau berat badan bayi
belum 1000 gram, walaupun
terdapat kasus bahwa bayi
dibawah 1000 gram dapat
terus hidup.
1. Faktor Janin: Kelainan kromosom &
Mutasi atau faktor poligenik
2. Faktort ibu
Infeksi akut: Virus, misalnya cacar, rubella,
E
dan hepatitis., Infeksi bakteri, misalnya T
streptokokus, Parasit, misalnya malaria. I
Infeksi kronis: Sifilis, biasanya menyebabkan O
L
abortus pada trimester kedua, Tuberkulosis O
paru aktif,. G
3. Pemakainan obat dan faktor lingkungan I
Tembakau
Alkohol
Kafein
Radiasi
Kontrasepsi
Perdarahan (haemorrogrie)
Perforasi
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
darah :
leukosit naik 15.000
Hb : 5 gr/dL
Diagnosa Rencana Intervensi
1. Defenisi
Mola hidatidosa adalah chorionic villi
(jonjotan/gantungan) yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak
cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan.
Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan
2. Etiologi
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga
mati , tetapi terlambat dikeluarkan.
2. Imunoselektif dari tropoblast.
Kolaborasi pemberian
analgetik.
Diagnosa Rencana Intervensi
PLASENTA PREVIA
1. Defenisi
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh plasenta previa
merupakan implantasi plasenta di bagian bawah
sehingga menutupi ostium uteri internum, serta
menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen
bawah Rahim membukaan jalan lahir
2. ETIOLOGI
Perdarahan Riwayat
(hemorrhaging) operasi/pembedahan
Usia lebih dari 35 tahun uterus sebelumnya
Multiparitas Keguguran berulang
Mengobservasi perdarahan
Memeriksa kadar Hb
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan inspekula
10. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi :
Perdarahan hingga syok akibat perdarahan
Plasentitis
Asfiksia berat
11. Pengkajian
Pemeriksaan Fisik
Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu
hamil
Khusus
Tinggi fundus uteri
SOLUSIO PLASENTA
1. Defenisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang
letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir,
dengan masa kehamilan 22 minggu / berat janin di atas
500 gr.
2. Etiologi
hipertensi kronik
trauma eksternal
defisiensi gizi
merokok
konsumsi alcohol
Plasenta telah terlepas lebih dari seperempat tanda dan gejala dapat
timbul perlahan atau mendadak dengan gejala sakit terus menerus
lalu perdarahan pervaginan. Dinding uterus teraba tegang.
Solusio plasenta berat
Keluhan utama
Riwayat psikologis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Rencana Intervensi
diberikan analgetik
Diagnosa Rencana Intervensi
Keperawatan
Percepat kontraksi dengan cara melakukan masase pada uterus jika
uterus masih dapat teraba.
Kaji kondisi pasien (misalnya kepucatan, tingkat kesadaran) dan
perkiraan darah yang keluar.
Ambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin, golongan darah dan
pencocokan silang.
8. Komplikasi
Infeksi dan syok septic.
Anemia berat.
Sepsis purpuraris.
Ruptur uterus.
Syok hipovolemik.
Kerusakan otak.
Tromboembolik.
Emboli paru.
Pada kehamilan berikutnya dapat mengalami aborsi spontan,
hipoksia intra uteri, retardasi pertumbuhan intra uteri.
Kematian.
9. Pengkajian
o Data Biografi (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll)
o Riwayat Obstetri/Persalinan yang lalu
o Riwayat kesehatan lalu
o Riwayat kesehatan sekarang
Diagnosa Rencana Intervensi
1. Defenisi
Hemoragi adalah pengaliran darah keluar dari pembuluh
darah yang bisa mengalir keluar tubuh (perdarahan
eksternal) atau ke dalam tubuh (perdarahan internal). Syok
hemoragik adalah syok yang terjadi akibat perdarahan dalam
jumlah yang besar (500 ml). Banyak terjadi dalam obsetri,
disebabkan oleh perdarahan postpartum, perdarahan karena
abortus, kehamilan ektopik terganggu, plasenta previa,
solusio plasenta, rupture uteri dan perlukaan jalan lahir.
Penanganannya adalah dengan menghilangkan penyebab dan
mengganti segera darah yang hilang.
2. Jenis- jenis Syok
Antepartum : plasenta previa, solusio plasenta. Hemoragi
antepartum adalah perdarahan sebelum melahirkan yang
biasanya diklasifikasikan sebagai perdarahan apapun
dalam kehamilan sesudah usia kehamilan 24 minggu
Postpartum : perdarahan postpartum, luka-luka jalan
lahir. Syok karena perdarahan, infeksi, dan eklamsi
adalah merupakan tiga hal utama pembawa kematian
dalam kebidanan. Hemoragi postpartum adalah
kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih dari traktus
genitalia setelah melahirkan
3. Penanganan Syok Hemoragi
Tindakan umum
Hemostatis
Pergantian volume
Tindakan klinis
4. Pengkajian
Identitatas kilen
Riwayat Obstetri
Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus, retensi
plasenta
Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat
bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau mati, berat badan
anak waktu lahir, panjang waktu lahir
Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada pendarahan, ASI cukup atau
tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan kontraksi
Pola aktivitas
Diagnosa Rencana Intervensi
hilang.
Diagnosa Rencana Intervensi
Kriteria
Monitor involusi uterus dan
hasil; Tidak pengeluaran lochea
terjadi infeksi ( lokea Perhatikan kemungkinan infeksi di
tidak berbau dan TV tempat lain, misalnya infeksi saluran
nafas, mastitis dan saluran kencing
dalam batas normal Berikan perawatan perineal,dan
pertahankan agar pembalut
jangan sampai terlalu basah
Diagnosa Rencana Intervensi
3. Manifestasi Klinis
Rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak mendapat suplai
oksigen.
Kulit akan teraba dingin.
perdarahan hidung