Anda di halaman 1dari 20

PLASENTA PREVIA

1. Cita Amelia
2. Elis Tri Wulandari
3. Erlisa Santria
4. Evi Yulia Arvensi
5. Ikhlima Elfiani
6. Jumil Asmaja
7. Tasya Syafhira A
DEFINISI

Plasenta previa adalah Plasenta dengan


implantasi disekitar segmen bawah rahim,
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum.
Plasenta previa adalah keadaan dimana
plasenta berimplantasi pada tempat abnormal
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian/seluruh jalan lahir.
KLASIFIKASI

1.Menurut de Snoo
Plasenta previa sentralis (totalis) : pembukaan 4-5 cm, teraba plasenta
menutupi seluruh ostea
Plasenta previa lateralis : sebagian jalan lahir ditutupi plasenta.
Posterior : sebagian mentupi ostea bagian belakang
Anterior : menutupi ostea bagian depan.
Marginalis : bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostea yang ditutupi.
2.Menurut Browne :
Tingkat I/ lateral plasenta previa : pinggir bawah plasenta berinversi sampai
segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.
Tingkat 2/ marginal plasenta previa : plasenta mencapai pinggir pembukaan
ostea
Tingkat 3/ complete plasenta previa : plasenta menutupi ostea pada waktu
tertutup dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap.
ETIOLOGI

Penyebab plasenta previa tidak diketahui, namun terjadi pada :


perempuan yang pernah melahirkan melalui operasi sesar sebelumnya
perempuan berkulit hitam, atau ras minoritas
perempuan dengan faktor seperti multiparitas (jumlah kehamilan dimana janin
mencapai usia vilabilitas)
tingginya gravida (jumlah kehamilan)
ibu berusia lanjut
pernah mengalami keguguran atau aborsi
perokok
perempuan yang mengandung anak laki-laki cenderung lebih beresiko.
Kondisi ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk tergantung tingkat mulut raihim
yang terkena.
FAKTOR RESIKO

1.Umur penderita
Umur muda karena endometrium masih belum sempurna
Umur diatas 35 tahun karena tumbuh endometrium kurang subur
2.Paritas. Pada paritas yang tinggi kejadian plasenta previa makin besar karena endometrium
belum sempat tumbuh
3.Endometrium yang cacat
Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek.
Bekas operasi, bekas kuretase atau plasenta manual.
Perubahan endometrium pada mioma uteri atau polip
Pada keadaan malnutrisi
MANIFESTASI KLINIS

Denyut jantung janin : denyut jantung janin abnormal 8


Air ketuban menunjukkan noda mekonium Tanpa nyeri,
perdarahan vagina berwarna merah terang
Perdarahan pervaginaan
Anemis
Fundus uteri masih rendah
Bagian bawah janin belum turun
PATOFISIOLOGI

Plasenta previa terjadi akibat gangguan implantasi karena


vaskularisasi endometrium yang abnormal yang terkait dengan
atropi dan scaring akibat trauma atau inflamasi. Hal ini menyebabkan
implantasi embrio pada segmen bawah rahim. Perumbuhan plasenta
menyebabkan plasenta menutupi cervix. Normalnya plasenta
berimplantasi di fundus uteri dan aliran darah di fundus lebih baik
dari segmen bawah uterus. Adanya implantasi abnormal dapat
diakibatkan jaringan parut / skar pada uterus dan kerusakan pada
uterus. Vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atropi pada
desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta
previa, dimana plasenta yang letaknya normal akan memperluas
permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali
pembukaan jalan lahir.
Zigot menempel pada dinding rahim yang abnormal
(Endometrium belum matang)

Vaskularisasi < pada residua,


karena atropi & peradangan yg persisten

PATHWAY Perdarahan

Terbentuk segmen bawah rahim

Terbuka ostium/ manipulasi intravaginal

Pembuluh darah robek, plasenta lepas

Perdarahan banyak

Syok

Kematian
PENATALAKSANAAN

Bentuk pertolongan pada plasenta previa adalah :


1) Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak untuk
mengurangi kesakitan dan kematian
2) Memecahkan ketuban di atas meja operasi selanjutnya pengawasan untuk dapat
melakukan pertolongan lebih lanjut.
3) Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa dapat mengambil sikap melakukan
rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai fasilitas yang cukup

Bentuk operasi lainnya seperti :


Cunnam Willet Gausz. Menjepit kulit kepala bayi dan plasenta previa yang ketubannya
telah dipecahkan
Versi Braxton Hicks. satu kaki dikeluarkan sebagai tampon dan diberikan pemberat
untuk mempercepat pembukaan dan menghentikan perdarahan
Pemasangan kantong karet Metreurynter. Kantong karet dipasang untuk menghentikan
perdarahan dan mempercepat pembukaan sehingga persalinan dapat segera
berlangsung.
NEXT

1. Kehamilan < 36 minggu


Perdarahan sedikit : istirahat baring dan farmakologi, jika perdarahan
berkurang : obat oral dan USG, jika perdarahan masih ada lanjutkan
farmakologi.
Perdarahan banyak : infus, farmakologi, pemeriksaan HB, leukosit dan
golongan darah, siapkan darah dan persiapan SC.

2. Kehamilan > 36 minggu :


tindakan sama dengan pengobatan pada perdarahan banyak pada
kehamilan , 36 minggu .
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. USG (Ultrasonographi)
2. Sinar X
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pengkajian vaginal
5. Isotop Scanning
6. Amniocentesis
KONSEP DASAR ASKEP PADA
PASIEN `PLASENTA PREVIA
PENGKAJIAN

a.Pengumpulan data
1)Anamnesa
a)Identitas klien: Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat,
medicalrecord dll.
b)Keluhan utama: Gejala pertama; perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester III.
Sifat perdarahan; tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang
Sebab perdarahan; placenta dan pembuluh darah yang robek; terbentuknya SBR, terbukanya
osteum/ manspulasi intravaginal/rectal.
Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung besar atau kecilnya robekan pembuluh darah dan
placenta.
c)Inspeki
Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit.
Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.
NEXT

d)Palpasi abdomen
Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.
Sering dijumpai kesalahan letak
Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala masih
goyang/floating
b.Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Obstetri
b) Riwayat mensturasi
c) Riwayat Kontrasepsi
d) Riwayat penyakit dan operasi:
e) Riwayat Psikososial
f) Pola aktivitas sehari-hari
NEXT
3)Pemeriksaan fisik
a)Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil:
1) Rambut dan kulit
2) Mata : pucat, anemis
3) Hidung
4) Gigi dan mulut
5) Leher
6) Buah dada / payudara
7) Jantung dan paru
8) Abdomen
9) Vagina
10)System musculoskeletal

b)Khusus
Tinggi fundus uteri
Posisi dan persentasi janin
Panggul dan janin lahir
Denyut jantung janin
DIAGNOSA

1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi


ventilasi
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan
secara aktif
3. Kecemasan b.d perubahan status kesehatan
INTERVENSI

No Diagnosa Keperawatan Tujuan / NOC NIC


1 Gangguan pertukaran gas NOC :Respiratory status : Gas NIC :Posisikan pasien untuk
b.d ketidakseimbangan excangeKeseimbangan asam memaksimalkan ventilasi
perfusi ventilasi basa, elektrolitRespiratory status Auskultasi suara nafas, catat
: ventilationVital sign status KH adanya suara tambahanMonitor
: Mendemonstrasikan respirasi dan status O2Monitor
peningkatan ventilasi dan TTV, AGD, elektrolit dan status
oksigenasi yang adekuat TTV mentalObservasi sianosis,
dalam rentang normalAGD khusunya membran mukosa
dalam batas normal
2 Kekurangan volume NOC : Fluid NIC :Pertahankan intake dan
cairan b.d kehilangan balanceHydrationNutritional output yang akuratMonitor
volume cairan secara aktif status : food and fluid status hidrasi (kelembaban
intakeKH :TTV dalam batas membran mukosa, nadi
normalTidak ada tanda-tanda adekuat, tekanan darah
dehidrasi, elastisitas turgor ortostati) jika
kulit baik, membran mukosa diperlukanMonitor vital sign in
lembab, tidak ada rasahaus setiap 15 menit sampai 1
yang berlebihanOrientasi jamKolaborasi pemberian
terhadap waktu dan tempat cairan IV
baikJumlah dan irama nafaas
dalam batas normalElektolit,
hb dalam batas normalIntake
oral dan intravena adekuat
3 Kecemasan b.d NOC :Kontrol NIC :Gunakan pendekatan
perubahan status kecemasanKopingKH :Klien yang menyenangkan Jelaskan
kesehatan mampu mengidentifikasi dan semua prosedur dan apa yang
mengungkapkan gejala dirasakan selama
cemasMengidentifikasi , prosedurLibatkan keluarga
mengungkapkan dan untuk mendampingi
menunjukkkan tekhnik untuk klienInstruksikan pada pasien
mengontrol kecemasanVital untuk menggunakan teknik
sign in dalam batas relaksasiIdentifikasi tingkat
normalPostur tubuh, ekspresi kecemasanBantu pasien
wajah, bahasa tubuh, dan mengenal situasi yang
tingkat aktivitas menunjukkan menimbulkan
berkurangnya kecemasan kecemasanDorong pasien
untuk mengungkapkan
perasaan, ketakuta,
persepsiKelola pemberian obat
anti cemas.

Anda mungkin juga menyukai