Anda di halaman 1dari 20

Emboli Cairan Ketuban

Kelompok 6
Pengertian

Emboli cairan ketuban merupakan sindrom dimana


setelah sejumlah besar cairan ketuban memasuki
sirkulasi darah maternal , tiba tiba terjadi
gangguan pernafasan yang akut dan shock 25%
wanita yang menderita keadaan ini meninggal dunia
dalam waktu 1 jam. Emboli cairan ketuban jarang
dijumpai , kemungkinan banyak kasus tidak
terdiagnosa , diagnosa yang dibuat adalah Shocikk
obstetric , perdarahan post partum atau edema
pulmoner akut.
Etiologi

Multi paritas
Usia lebih dari 30 thn
Janin yang besar
Kematian janin intrauterine
Meconium dalam cairan ketuban
Kontraksi uterus yang kuat .
Insidensi yang tinggi kelahiran dengan operasi
Faktor Resiko

Multipara
Solusio plasenta
IUFD
Partus presipitatus
Suction curettahge
Terminasi kehamilan
Trauma abdomen
Versi luar
Amniosentesis
Manifestasi Klinis

1. Tekanan darah turun secara signifikan dengan


hilangnya diastolik pada saat pengukuran (
Hipotensi )
2. Dyspnea
3. Batuk
4. Sianosis perifer dan perubahan pada membran
mukosa akibat dari hipoksia.
5. Janin Bradycardia sebagai respon terhadap
hipoksia, denyut jantung janin dapat turun
hingga kurang dari 110 denyut per menit (dpm)
Manifestasi Klinis

6. Pulmonary edema.
7. Cardiac arrest.
8. Rahim atony: atony uterus biasanya
mengakibatkan pendarahan yang berlebihan
setelah melahirkan.Kegagalan rahim untuk
menjadi perusahaan dengan pijat bimanual
diagnostik.
9. Koagulopati atau pendarahan parah karena tidak
adanya penjelasan lain (DIC terjadi di 83%
pasien.)
Patofisiologi

Perjalanan cairan amnion memasuki sirkulasi ibu tidak jelas, mungkin


melalui laserasi pada vena endoservikalis selama dilatasi serviks, sinus
vena subplasenta, dan laserasi pada segmen uterus bagian bawah.
Kemungkinan saat persalinan, selaput ketuban pecah dan pembuluh
darah ibu (terutama vena) terbuka. Akibat tekanan yang tinggi, antara
lain karena rasa mulas yang luar biasa, air ketuban beserta
komponennya berkemungkinan masuk ke dalam sirkulasi darah.
Walaupun cairan amnion dapat masuk sirkulasi darah tanpa
mengakibatkan masalah tapi pada beberapa ibu dapat terjadi respon
inflamasi yang mengakibatkan kolaps cepat yang sama dengan syok
anafilaksi atau syok sepsis
Pemeriksaan Penunjang

Gas darah arteri : pO2 biasanya menurun.


Tekanan vena sentralis dapat meningkat, normal, atau
subnormal tergantung pada kuantitas hilangnya darah.
Gambaran koagulasi ( fibrinogen, hitung jumlah trombosit,
massa protrombin, produk pecahan fibrin. Dan massa
trombo[lastin parsial ) biasanya abnormal , menunjukkan DIC.
EKG dapat memperlihatkan regangan jantung kanan akut.
Keluaran urin dapat menurun, menunjukkan perfusi ginjal yang
tidak adekuat.
Foto toraks biasanya tidak diagnostic tapi dapat menunjukkan
infiltrate. Scan paru dapat memperlihatkan defek perfusi yang
sesuai dengan proses emboli paru.
Penatalaksanaan

1. Terapi krusnal , meliputi : resusitasi , ventilasi , bantuan


sirkulasi , koreksi defek yang khusus ( atonia uteri , defek
koagulasi ).
2. Penggatian cairan intravena & darah diperlukan untuk
mengkoreksi hipovolemia & perdarahan .
3. Oksitosin yang di tambahkan ke infus intravena
membantu penanganan atonia uteri.
4. Morfin ( 10 mg ) dapat membantu mengurangi dispnea
dan ancietas .
5. Heparin membantu dalam mencegah defibrinasi
intravaskular dengan menghambat proses perbekuan.
6. Aminofilin ( 250 500 mg ) melalui IV mungkin berguna
bila ada bronkospasme
Penatalaksanaan

7. soproternol menyebabkan vasodilatasi perifer, relaksi otot polos


bronkus, dan peningkatan frekuensi dan kekuatan jantung
8. Kortikosteroid secara IV mungkin bermanfaat .
9. Heparin membantu dalam mencegah defibrinasi intravaskuler dengan
menghambat proses pembekuan.
10. Oksigen diberikan dengan tekanan untuk meningkatkan.
11. Untuk memperbaiki defek koagulasi dapat digunakan plasma beku
segar dan sedian trombosit
12. Defek koagulasi harus dikoreksi dengan menggunakan heparin /
fibrinogen.
13. Darah segar diberikan untuk memerangi kekurangan darah; perlu
diperhatikan agar tidak menimbulkan pembebanan berlebihan dalam
sirkulasi darah.
14. Digitalis berhasiat kalau terdapat kegagalan jantung
Komplikasi

Edema paru yang luas dan akhirnya


mengakibatkan kegagalan dan payah jantung
kanan.
Ganguan pembekuan darah
Askep

Pengkajian
Identitas pasien : Biasanya hal ini terjadi pada
ibu yang hamil berusia 30 tahun
Riwayat Sakit dan Kesehatan : Adanya
pulmory edema, cardiac arrest, rahim atony,
Pemeriksaan Fisik
Review Of System (ROS) : B1, B2, B3, B4, B5,
B6
Diagnosa

1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan


dengan Vasospasme arteri pulmonalis
2. Ketidakefektifan pola pernapasan yang
berhubungan dengan penurunan oksigen dalam
udara inspirasi
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan kadar oksigen dalam sirkulasi menurun
4. Defisit volume cairan behubungan dengan
pendarahan
5. Intolensi aktivitas berhubungan dengan
berkurangnya oksigen dalam ginjal
Rencana Keperawatan
DX: Gangguan pertukaran gas yang
berhubungan dengan Vasospasme arteri
pulmonalis
DX: Ketidakefektifan pola pernafasan
berhubungan dengan penurunan dalam
udara inspirasi
DX: Perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan kadar oksigen
dalam sirkulasi menurun
DX: Defisit volume cairan
behubungan dengan pendarahan
DX: Intolensi aktivitas berhubungan
dengan berkurangnya oksigen dalam
ginjal

Anda mungkin juga menyukai