Anda di halaman 1dari 19

RENJATAN DALAM

OBSTETRI
KELOMPOK : 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Brent Morgan Heumase


Frida Marci Suruan
Gafri B. Tandililing
Kurnia Sari
Meldiana Ranterura
Meri Okta Panjaitan
Metty Wonda

Syok atau renjatan adalah keadaan yang disebabkan


gangguan sirkulasi darah kedalam jaringan sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan
dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
Penyebab syok
terbanyak;
perdarahan,
neurogenik,
kardiogenik,
endotoksi/ septik,
anafilaktik,
penyebab syok yang
lain seperti emboli,
komplikasi anestesi,
dan kombinasi

Gejala klinik syok yg


umumnya;
TD , nadi cepat
lemah, pucat, keringat
dingin,
sianosis jari-jari, sesak
nafas,
penglihatan kabur,
gelisah, dan
akhirnya oliguria/
anuria.

Syok Obstetri
Syok obstetri adalah keadaan
syok pada kasus obstetri yang
kedalamannya tidak sesuai
dengan perdarahan yang
terjadi. Dikatakan syok yang
terjadi karena kombinasi akibat
perdarahan dan akibat nyeri.

Peristiwa-peristiwa yg
menyebabkan syok

1)Perdarahan
abortus, kehamilan ektopik, Mola
hidatitosa, gangguan pelepasan
plasenta, Atonia uteri, plasenta
previa, rupture uteri.
2) Infeksi berat
syok septik / syok endotoksik.
abortus infeksiosus, febris puerperalis
yang berat, piolenefritis.
3) Solusio plasenta
perdarahan , inversio uteri,
perdarahan neurogen

Lanjutan
4)Emboli air ketuban
Syok karena emboli air ketuban berlangsung sangat mendadak dan berakhir
dengan kematian. Penderita mendadak gelisah, sesak nafas, kejang dan
meninggal. Emboli air ketuban terjadi pada his yang kuat dan ketuban telah
pecah. Karena his yang kuat, air ketuban bersama mekonium, rambut lanugo
dan vernik kaseosa masuk kedalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan
dibawa ke paru-paru.
Gejala
a) Trias klinik;

Ketuban pecah,

Diikuti sesak napas syok, dan

Disertai perdarahan
b)
Air ketuban yang terisap menimbulkan;

Akut kardiak arest dimulai acute right heart failure

Gangguan pertukaran 02 dan C02

Intravaskuler koagulasi terjadi siklus penurunan fibrinogen dan diikuti


perdarahan
c) Waktu meninggal sangat cepat sekitar 30-60 menit sehingga tidk ada
kesempatan untuk melakukan pertolongan

Tatalaksana

Emboli Air
Ketuban

Faktor predisposisi
Multiparitas
Persalinan induksi
Persalinan seksio
sesarea

Kejadian
jarang
Gejala

Ketuban pecah,

Dada nyeri- sesak


napas

syok kardiologenik

Disertai perdarahan

Pengobatan;
o su;it karena gejala cepat dan
diikuti kematiam
o Pasang infus didua tempat
o berikan kortison dosis tinggi
o cuci paru

Hasil
Sebagiann besar
meninggal dalam waktu
singkat (sekitar 40-50
menit)

5)

Inversio uteri adalah masuknya fundus uteri kedalam kavum


uteri yang dapat menimbulkan perdarahan dan rasa nyeri serta
diikuti syok neurogenik. Kejadian spontan karena tekanan
abdominal yang besar pada saat uterus belum berkontraksi
dengan baik.

Pengobatan
a. tindakan umum
1. Pasang infus didua tempat.
2. Berikan pengobatan

Ritordin

MgSO4

Hilangkan rasa nyeri dengan morfin/petidin


b. Tindakan khusus
1. Reposisi inversio, sambil melakukan masase internal
sehingga kontraksi berlangsung. Bila plasenta belum
lepas, diikuti plasenta manual
2. Tindakan operasi:

Transabdominal ; halutein

Transvaginal ; spinelli

Lanjutan
6)

Supine hipotensive syndrome


Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan vena
kava oleh rahim, sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion
dan kehamilan t
rimester akhir.
7)
Abortus
8)
Luka jalan lahir
9)
Syok postular
10)
Kolaps Vasomotor pospartum
11)
Fakta predisposisi timbulnya syok

Klasifikasi syok

Syok

Hipovolemik

Distributif

1. Syok Hipovolemik
Syok Hemoragik (Hipovolemik) adalah syok karena
perdarahan yang banyak disebabklan oleh perdarahan
antepartum (plasenta previa, solutio plasenta, dan ruptur uteri),
juga disebabkan perdarahan pasca persalinan (atonia dan
laserasi servik atau vagina).

1.FaseKompensasi

Rangsangan/refleks simpatis : Respon

FASE SYOK

Perempuan
hamil normal mempunyai toleransi
terhadap perdarahan 500-1000 ml
pada
waktu
persalinan,
Jika
perdarahan terus berlanjut akan timbul
fase-fase syok sebagai berikut.

pertama terhadap kehilangan darah adalah fase


kontriksi pembuluh darah perifer untuk
mempertahankan pasokan darah ke organ vital.

Gejala klinik : pucat,takikardia, takipnea

2. FaseDekompensasi
Perdarahan > 1000 ml pada pasien
Terapi yang adekuat pada fase ini adalah
memperbaiki keadaan dengan cepat tanpa
meninggalkan efek samping

3. FaseKerusakanJaringandanBahayaKematian
Penanganan perdarahan yang tidak adekuat menyebabkan hipoksia jaringan dan
kematian jaringan dengan akibat berikut ini :
1) Asidosis metabolik disebabkan metabolisme anaerob karena kekurangan oksigen
2) Dilatasi anterior akibat penumpukan hasil metabolisme menyebabkan penumpukan
dan staknasi darah di kapila dan keluarnya cairan ke dalam jaringan ekstra vaskular,
3) Koagulasi intravaskular yang luas (DIC) disebabkan lepasnya tromboplastin dari
jaringan yang rusak
4) Kegagalan jantung akibat berkuraangnya tekanan darah koroner
5) Dalam fase ini kematian mengancam.

Penanganan
1. Hentikan segera penyebab perdarahan
2. Bersihkan saluran nafas dan beri oksigen / pasang selang endotrakheal
3. Pasang dua set infus atau lebih untuk transfusi, cairan infus dan obat-obat IV bagi pasien syok,
jika sulit mencari vena lakukan atau pasang kanul intra femoral
4.

5.
a.
b.
c.
d.

Kembalikan volume darah kembali

Darah segar dengan cross-matched dari grup yang sama, kalau tidak tersedia berikan darah O
sebagai life saving

Larutan kristaloid : seperti ranger laktat larutan garam fisiologis atau larutan glukosa 5 %,
larutan-larutan ini mempunyai waktu paruh yang pendek dan pemberian yang berlebihan dapat
menyebabkan edema paruh.

Larutan koloid : dekstran 40 atau 70, fraksi protein plasma, [plasma segar]

Terapi obat-obatan
Analgesik : morfin 10-15 mg IV, jika rasa sakit, kerusakan jaringan atau gelisah.
Kortikosteroid : hydrokortisom 1gram atau desamektason 20 ml IV pelan-pelan.
Sodiumbikarbonat 100 mg IV jika terdapat asidosis
Vaseproser : untuk menaikkan tekanan darah dan mempertahankan perfusi renal

Dopamin : 2,5 ml/kg/menit IV sebagai pilihan untama

Beta-adrenergenik stimulan : isoprenalin 1 mg dalam 500 ml glukosa 5 % IV infus pelan-pelan


6. Monotoring
a. Central venos pressure (CVP) : normal 10-12 cm air
b. Nadi, Tekanan darah , Produksi urin, Tekanan kapilarr paru : normal 6-8 Torr
c. Perbaikan klinik : pucat, sianosis, sesak, keringat dingin dan kesadaran.

Anafilaktik
Septik

Syok Distributif

Neurogeni
k
Cardiac
Arrrest

1. Syok Anafilatik
yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap
obat-obatan.
Penyebab syok;
emboli air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi anastesi dan
kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik dan
ensotoksin) dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri
(hemoragik dan neurogenik)

2. Syok Endotoksik (Syok Septik)


gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan lepasnya toksin.
Penyebab utama infeksi bakteri gram negatif, dijumpai pada abortus
septic, korioamnionitis dan infeksi pasca persalinan
penyebab obstertik pada syok septik
syok septik dalam obsterti dapat disebabkan oleh sbb;

Abortus septik
Ketuban pecah yang lama
Infeksi pasca persalinan: manipulasi & instrumentasi
Trauma, Sisa plasenta
Sepsis puerperalis , Pielonefritis akuta
Gejala klinis

Syok septik ( Endotoksit ) ada 2 fase utama yaitu


1)
Fase reversibel
Fase panas disertai hiportensi , takikardi ,fireksia ,dan mengigil, kulit
kelihatan panas .pasien biasanya masih sadar dan leokositosis terjadi dalam
beberapa jam.
Fase dingin gejala dan tanda-tanda kulit dingin dan
mengeriput,sianosis,purpera ,jaudice , penurunan kesadaran yang progesif
,dan koma .
2)
Fase Irreversibel
Bila syok berlanjut terus pasien akan terjadi hipoksia sel berkepanjangan yang
menyebabkan gejala asidosis metabolik,gagal ginjal akut .gagal jantung ,edema
pulmonal,gagal adrenal ,dan kematian

Penanganan
Terdiri atas 3 garis utama, yaitu pengembalian fungsi sirkulasi darah dan oksigenisasi,
eradikasi infeksi, koreksi cairan dan elektrolit.
Eradikasi infeksi
1. Terapi antibiotika
Lakukan pemeriksaan kultur dan tes sensitifikasi
Terapi antibiotik hrs dimulai secara IV sampai hasil didapat, Terapi meliputi spektrum
kuman yg luas
2. Terapi operatif, Indikasi bila ada jaringan yang tertinggal seperti abortus
septik,segera jaringan di keluarkan setelah anti biotika di berikan dan resusitasi telah
dimulai dengan :
Evakuasi dengan vakum , Evakuasi digital
Histerektomi pada infeksi yang luas dengan ganggrane (clostridium welchii) atau
trauma pada uterus.
Koreksi cairan dan elektrolit , Koagulasi intravaskuler diseminata
Terapi heparin kecuali ada perdarahan yang aktif dimana keadaan lebih baik di obati
dengan trafusi darah.
Prinsip penanganan syok septik
Diagnosis dini, Terapi antibiotika yang adekuat
Kontrol/pengankatan sumber infeksi
Resusitasi hemodinamik dan suportif, Kortikosteroid, Kontrol ketat kadar glukosa
Ventilator dengan tidal volume yang rendah pada acuterespiratory distresss
syndrome(ARDS)

3. Syok Neurogenik
Yaitu syok yang terjadi karena rasa sakit yang
berat disebabkan oleh kehamilan ektopik yang
terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan
forceps atau persalinan letak sungsang di mana
pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam
yang kasar, firasat/tindakan crede, ruptura uteri,
inversio uteri yang akut, pengosongan uterus
yang terlalu cepat (pecah ketuban pada
polihidramnion), dan penurunan tekanan tiba-tiba
daerah splanknik seperti pengangkatan tiba-tiba
tumor ovarium yang sangat besar

4. Cardiac Arrrest, Henti jantung adalah suatu keadaan kolaps


sirkulasi yang tiba-tiba karena kegagalan jantung untuk memompakan darah
secara adekuat.
Beberapa tipe henti jantung :
a. Asistol : berhentinya aktivitas mekanik atau elektrik jantung.
b.Aktivitas yang cepat dan tidak efektif dari jantung : takikardia dan fibrilasi
ventrikel
c.Aktivitas yang lambat dan tidak efektif dari jantung: bradikardia dan heart
block total
Penyebab
Setiap syok obtetrik akan berakhir dengan syok kardiogenik, penyebab yang
paling sering adalah:
a. Perdarahan berat
b. Hipoksia karena eklampsia atau anestesia
c. Sindrom mendelson: aspirasi lambung dengan pneumonitis
d. Emboli dengan segala penyebabnya
Diagnosis/gejala-gejala

Kolaps yang tiba-tiba dari sirkulasi disertai dengan kehilangan kesadaran, nadi
tidak teraba (karotis maupun femur), apnea dan sianosis dan dilatasi pupil
yang menetap. Segala usaha untuk auskultasi jantung, untuk monitor tekanan
darah atau EKG adalah usaha yang sia-sia kecuali memang sudah dimonitor
pada waktu operasi.

Penanganan
tindakan/langkah ABCDEF.

A : AIRWAY
Bersikan jalan napas,
Pertahankan jalan napas dengan : Menarik mandibula dan lidah
Pasang airway
Intubasi endotrakeal secepat mungkin

B : BREATHING
Lakukan salah satu dari tindakan berikut :
Respirasi mulut ke mulut
Pasang sungkup dan ambubag dengan aksigen 100%
Pasang pipa endotrakeal dan lakukan ventilasi tekanan positif yang intermiten

C : CARDIAC MASSAGE
meletakan kedua pergelangan tangan diatas sternum, lengan keadaan lurus (ekstensi) berikan
tekanan dengan seluruh berat badan ke atas sternum
Lakukan sanpai pembuluh darah femoral dan karotid dapat dipalpasi
Tekanan yang optimal 60 x per menit dengan pernapasan buatan 15 x atau 4:1

D : DRIP and DRUGS


sodium bikarbonat 8,4 % untuk mengatasi asidosis metabolik. Berikan dosis awal 100 ml dan
selanjutnya 0 ml tiap menit selama sirkulasi belum adekuat.

E : ELEKTROKARDIOGRAM
Untuk menentukan keberhasilan penanganan dan respon terapi

F : FIBRILATION TREATMENT

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai