Anda di halaman 1dari 8

SYOK OBSTETRIK

RIZKA SALSABILA ALIFAH

P17324221031
Pengertian
Adalah disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab sebab lainnya. Syok merupakan kegagalan sistem

sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang

mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan ingtensif.

Penyebab syok pada kasus gawat darurat obsteri biasanya adalah perdarahan :
• Perdarahan pada awal kehamilan (seperti abortus, kehamilan ektopik, atau molahitosida)
• Perdarahan pada akhir kehamilan atau persalinan (plasenta previa, solution plasenta, rupture uteri)
• Perdarahan setelah melahirkan (seperti rupture uteri, atonia uteri, robekan jalan lahir, plasenta yang
tertinggal)
• Infeksi (seperti pada abortus yang tidak aman atau abortus septik, amnionitis, metritis, pienefretis)
• Trauma (seperti perlukaan pada uterus atau usus selama proses abortus, rupture uteri, robekan jalan
lahir)
ETIOLOGI SYOK OBSTETRI

 Perdarahan  Emboli air ketuban


merupakan penyebab utama syok dalam kebidanan. Syok karena emboli air ketuban Penderita mendadak gelisah,
Perdarahan sampai syok antara lain : abortus, kehamilan ektopik, sesak nafas, kejang dan meninggal. Emboli air ketuban terjadi
Mola hidatitosa, gangguan pelepasan plasenta, Atonia uteri, pada his yang kuat dan ketuban telah pecah. Dan his yang kuat, air
plasenta previa, rupture uteri. ketuban bersama mekonium, rambut lanugo dan vernik kaseosa
masuk kedalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan dibawa ke
 Infeksi berat
paru-paru.
Infeksi berat penyebab syok sering ditemukan syok septik
atau syok endotoksik dengan kuman terseringnya yaitu gram  Supine hipotensive syndrome
negatif. Peristiwa infeksi yang dapat menimbulkan syok adalah : Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan
abortus infeksiosus, febris puerperalis yang berat, piolenefritis. vena kava oleh rahim, sering terjadi pada kehamilan kembar,
hidramnion dan kehamilan trimester akhir.

 Solusio plasenta
Solusio plasenta yang berat karena perdarahan syok
terjadi inversio uteri, syok terjadi disamping karena
perdarahan juga bersifat neurogen tarikan kuat pada
peritoneum, kedua ligamentum infudibulo pelvikum,
serta ligamentum rotundum
Diagnosis, Tanda Dan Gejala
Pada Syok Obstetri

Tanda dan gejala lainnya :


Diagnosis syok, jika terdapat tanda
atau gejala : 1. Kesadaran penderita menurun, berkeringat, gelisa,
• Nadi cepat dan lemah (110 kali per aptis/bingungan/pingsan/tidak sadar
menit atau lebih) 2. Penderita merasa mual (mau muntah)
• Tekanan darah yang rendah 3. Kulit penderita dingin, lembab dan pucat.
( sistolik kurang dari 90 mmHg) 4. Nafas dangkal dan kadang tak teratur (30 kali/menit
5. Mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan
manik matanya/pupil)
Melebar.

Diagnosis, Tanda Dan Gejala


Pada Syok Obstetri
2. Syok Neurogenik
Adalah syok yang akan terjadi karena rasa sakit
yang berat disebabkan oleh kehamilan ektopik
yang terganggu, solusio plasenta, persalinan
dengan forceps atau persalinan letak sungsang di
mana pembukaan serviks belum lengka 1. Syok Hemoragik
Adalah syok disebabkan oleh perdarahan
3. Syok Kardiogenik yang banyak. Akibat perdarahan pada
Adalah syok yang terjadi karena kontraksi kehamilan muda, misalnya abortus,
otot jantungyang tidak efektif yang disebabkan kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas
oleh infark otot jantung dan kegagalan Jenis dan klasifikasi (mola hidatidosa); perdarahan antepartum
jantung. Sering dijumpai pada penyakit- syok obstetri seperti plasenta previa, solusio plasenta,
penyakit katup jantung. rupture uteri, dan perdarahan pasca
persalinan karena atonia uteri dan laserasi
jalan lahir.
4. Syok Endotoksik/septic
Adalah suatu gangguan
Penyebab menyeluruh pembuluh 5. Syok Anafilatik
Setiap syok obstetrik akan berakhir
dengan syok kardiogenik, penyebab darah disebabkan oleh Adalah syok yang sering terjadi akibat
yang paling sering adalah : lepasnya toksin. Penyebab alergi/hipersensitif terhadap obat-obatan. Penyebab
Perdarahan berat utama adalah infeksi bakteri syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau
Hipoksia karena eklampsia atau gram nagatif. Sering thrombus, komplikasi anastesi dan kombinasi seperti
anesthesia dijumpai pada abortus pada abortus inkompletus (hemoragik dan ensotoksin)
Sindrom mendelson: aspirasi dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri
lambung dengan pneumonitis septic, ketuban pecah yang
lama, dan infeksi pasca (hemoragik dan neurogenik).
Emboli dengan segala penyebabnya
persalinan.
Penanganan Saat Syok
✓ Penanganan Khusus

1. Mulailah infus intra vena (2 jika memungkinkan dengan


✓ Penanganan Awal menggunakan kanula atau jarum terbesar (no. 6 ukuran terbesar
1. Mintalah bantuan, Segera mobilisasi seluruh tenaga yg yang tersedia). Darah diambil sebelum pemberian cairan infus
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat untuk pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit. Jika
dan harus dipastikan bahwa jalan napas bebas. memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit,
3. Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji
pernapasan dan suhu tubuh) pembekuan.
4. Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk 2. Segera berikan cairan infus (garam fisiologk atau Ringer
meminimalkan risiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan laktat) awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit
untuk memeastikan jalan napasnya terbuka. 3 Berikan paling sedikit 2 Liter cairan ini pada 1 jam pertama.
5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu Jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti
panas karena hal ini akan menambah sirkulasi perifernya kehilangan cairan yang sedang berjalan.
dan mengurangi aliran darah ke organ vitalnya. 4. Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infuse
6. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam.
kembali ke jantung (jika memungkinkan tinggikan tempat
tidur pada bagian kaki).

Penanganan
Saat Syok
Lanjutan Penanganan Saat
Syok

5. Catatan: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan dalam
penatalaksanaan syok akibat perdarahan. Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah
cairan yang diperkirakan hilang.
6. Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi, lekukakan venous cut-down
7. Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit) dan darah yang hilang. Apabila kondisi
pasien membaik, hati-hati agar tidak berlebihan memberikan cairan. Napas pendek dan pipi
yang bengkak merupakan kemungkinan tanda kelebihan pemberian cairan.
8. Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan jumlah urin
yang keluar. Produksi urin harus diukur dan dicatat.
9. Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit dengan sungkup atau kanula
hidung.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai