Anda di halaman 1dari 20

SYOK OBSTETRIC

T. HARTIAN SN
 Syok obstetrik adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan
yang disebabkan baik oleh perdarahan atau sebab-sebab lainnya,

Pengertian dimana terjadi gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan


sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
Perdarahan
Infeksi berat
ETIOLOGI
Solusio plasenta
Syok pustural
Emboli air ketuban
Nadi cepat ( > 100/menit).
Temperatur turun < 36.5°C.
Menurunnya tekanan darah (diastotik < 60 mmHg).
Pernapasan cepat (respirasi > 32/menit).

TANDA DAN GEJALA Nafas dangkal dan kadang tak teratur.


Kesadaran penderita menurun.
Kulit terasa dingin dan lembab.

Pucat (terutama pada konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir).


Urine sedikit < 30 ml/jam.
Septik

Hemoragik
Neurogenik

KLASIFIKASI

Anafilatik
Kardiogenik
 Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang
banyak.
 Akibat perdarahan pada :
Kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan
Syok Hemoragik penyakit trofoblas (mola hidatidosa).
Perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta,
ruptur uteri.
Perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan
lahir.
Kelas Jumlah Gejala Klinik
Perdarahan

I 5% (ringan) Tekanan darah dan nadi normal


Test Tilt (+)

II 20-25% Takikardi-Takipnea
(sedang) Tekanan nadi < 30
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian darah kapiler lambat

Klasifikasi
Perdarahan III 30-35% (berat) Kulit dingin, berkerut, pucat Tekanan darah
sangat rendah Gelisah Oliguria (< 30
ml/jam) Asidosis metabolic (pH < 7.5)

IV 40-45% (sangat Hipertensi berat


berat) Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah
disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi
bakteri gram negatif. Syok septik dalam obstetrik dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut:

Syok Endotoksik  Abortus septik


(Syok Septik)
 Infeksi pasca persalinan
 Sisa plasenta
 Sepsis puerperalis
 Pielonefritis akuta
 Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat
disebabkan oleh kehamilan ektopik yang terganggu, solusio
plasenta, persalinan dengan forceps atau persalinan letak
Syok Neurogenik sungsang di mana pembukaan serviks belum lengkap,
firasat/tindakan crede, ruptura uteri, inversio uteri, pecah
ketuban pada polihidramnion.
Fase reversibel
Gejala Kliniks
Fase ireversibel
 Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantung yang tidak
efektif yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan
jantung. Gejala nya seperti nafas yang cepat, kulit yang lembab dan
dingin, takikardia.
 Penyebab yang paling sering adalah:
Syok Kardiogenik Perdarahan berat.
Hipoksia karena eklampsia atau anesthesia.

Sindrom mendelson: aspirasi lambung dengan pneumonitis.


Emboli
 Yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi/hipersensitif
terhadap obat-obatan. Penyebab syok yang lain seperti emboli
air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi anastesi dan
Syok Anafilatik kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik dan
ensotoksin) dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri
(hemoragik dan neurogenik). 

Tujuan utama pengobatan syok adalah melakukan penanganan
awal dan khusus untuk:
PENANGANAN Menstabilkan kondisi pasien.
Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah. Mengefisiensikan
PRINSIP DASAR
sistem sirkulasi darah.
PENANGANAN SYOK
Setelah pasien stabil tentukan penyebab syok.
 Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
 Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan
jalan napas bebas.
 Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan
suhu tubuh).

PENANGANAN AWAL  Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk


meminimalkan risiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan
untuk memastikan jalan napasnya terbuka.
 Jagalah ibu tersebut tetap hangat
 Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke
jantung (jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada
bagian kaki).
 Mulailah infus intra vena
 Segera berikan cairan infus (garam fisiologik atau ringer laktat)
awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam menit.
PENANGANAN
KHUSUS  Berikan paling sedikit 2 liter cairan ini pada 1 jam pertama.
 Jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti
kehilangan cairan yang sedang berjalan.
 Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infus
dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam.
 Catatan: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin
dibutuhkan dalam penatalaksanaan syok akibat perdarahan.
 Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah cairan yang
diperkirakan hilang.
Lanjutan……  Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit) Lakukan
kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan
jumlah urin yang keluar.
 Produksi urin harus diukur dan dicatat.
 Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit dengan
sungkup atau kanula hidung.
Syok Perdarahan
• Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab syok: Ambil
langkah-langkah secara berurutan untuk menghentikan
perdarahan
• Transfusi sesegera mungkin untuk mengganti kehilangan darah.
PENENTUAN DAN • Pada kasus syok karena perdarahan, transfusi dibutuhkan jika
PENANGANAN PENYEBAB Hb < 8 g%.
SYOK
• Tentukan penyebab perdarahan dan tata laksana
• Nilai ulang keadaan ibu dalam waktu menit setelah pemberian
cairan, nilai ulang keadaan ibu tersebut untuk melihat tanda-
tanda perbaikan.
Jika infeksi dicurigai menjadi penyebab syok:
 Ambil sampel secukupnya darah, urin, pus, untuk kultur
mikroba sebelum memulai terapi antibiotika, jika fasilitas
memungkinkan.
Syok Septik
 Antibiotika harus diperhatikan apabila diduga atau terdapat
infeksi, misalnya pada kasus sepsis, syok septik, cedera
intraabdominal, dan perforasi uterus. Catatan: Jangan diberikan
antibiotika melalui mulut pada ibu yang sedang syok.
 Berikan kombinasi antibiotika untuk mengobati infeksi aerob
dan anaerob dan teruskan sampai ibu tersebut bebas demam
selama 48 jam.
 Penisillin 2 juta unit atau ampisilin 2 g I.V setiap 6 jam.
Lanjutan….  Ditambah gentamisin 5 mg/kg BB I.V setiap 24 jam.
 Ditambah metronidazol 500 mg I.V setiap 8 jam.

 Nilai ulang keadaan ibu tersebut untuk menilai adanya tanda-


tanda perbaikan.
SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai