KONSEP SYOK DALAM OBSTETRI Syok adalah ketidak seimbangan antara volume darah yg beredar dan ketersediaan sistem vascular bed sehingga menyebabkan terjadinya : Hipotensi Penurunan atau pengurangan perfusi jaringan / organ Hipoksi sel Perubahan metabolisme aerob menjadi anaerob • Syok adalah : Merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat keorgan- organ vital atau suatu kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif Syok Hipovolemik Syok Septik Syok Kardiogenik Syok Anafilaktik Syok Neurogenik Syok Obstruktif Dalam praktek kebidanan hal-hal yang dapat menimbulkan syok adalah : • Perdarahan • Infeksi berat • Solusio plasenta • Perlukaan dalam persalinan • Inversio uteri • Emboli air ketuban • Gabungan dua atau lebih faktor tersebut diatas • Selain peristiwa-peristiwa tersebut diatas, ada kalanya wanita hamil lanjut menunjukan hipotensi sewaktu tidur terlentang peristiwa yang dinamakan supine hipotensi syndrome. SYOK AKIBAT PERDARAHAN Perdarahan mrpkan masalah penting dlm obstetri & ginekologi yg terutama menyebabkan kematian. Salah satu upaya kompensasi preventif tubuh ibu hamil adalah meningkatkan volume darah sekitar 40% pada usia kehamilan 32-34 minggu. Pada ibu hamil dg persalinan normal, kehilangan darah yg tjd sekitar 1000 cc tetapi belum menunjukkan keadaan yg membahayakan jiwanya. Tekanan darah mpy 3 komponen, yaitu sistolik, diastolik, & tekanan nadi (pulse pressure) yg dpt Lanjutan………. Penurunan tekanan nadi menunjukkan semakin menurunnya kerja jantung Tekanan nadi dihitung dg mengurangi tekanan sistolik dg tekanan diastolik Contoh : Tekanan darah normal ibu hamil ialah 120/70 Stl tjd perdarahan tekanan mjd 120/90 Tekanan nadi turun dari 50 mjd 30 yg mencerminkan kemampuan jantung utk kompensasi kehilangan darah PENANGANAN SYOK • Dalam praktek kebidanan pemberian cairan intravena melalui infus pada waktu persalinan sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari hipovolume besar manfaatnya, terutama pada penderita yang menunjukan presdisposisi terhadap syok. Pemberian pertolongan kepada penderita dengan syok sebaiknya diikuti dengan suatu rencana tindakan : • Bebaskan jalan nafas→pasang infus →Tanggulangi peristiwa yang menyebabkan syok dengan sifat medis maupun pembedahan. • Selama perawatan perlu terus menerus diadakan pengawasan keadaan penderita,hasil pengawasan akan menentukan tindakan medis selanjutnya. PENANGANAN SYOK HAEMORAGIK Pada syok haemoragik tindakan yang essential adalah : • Setelah diketahui adanya syok hemoragik, penderita dibaringkan dalam posisi Trendelenburg, dan dijaga agar pasien jangan sampai kedinginan badannya. Setelah jalan nafas terjamin, untuk meningkatkan oksigenisasi dapat diberikan oksigen 100% kira-kira 5 liter/menit melalui jalan nafas, infus segera untuk di pasang darah. Pasien terus diawasi. • Pemantauan hematokrit berguna sebagai pedoman pemberian darah. Kadar hematokrit normal adalah 40% dan pada perdarahan perlu diberi darah sekian banyak, sehingga hematokrit tidak kurang dari 30%.Jika dianggap perlu kepada penderita syok hemoragik diberi cairan bikarbonat natrikus untuk mencegah atau menanggulangi asidosis. Penampilan klinis penderita banyak memberi isyarat mengenai keadaan penderita dan mengenal hasil perawatannya. Penanganan Syok Septik
Kelancaran ventilasi hrs diperhatikan lbh dahulu, serta
Pentingnya Pengetahuan Perawat Tentang Syok Hipovolemik Terhadap Pertolongan Pertama Yang Dilakukan Pada Pasien Perdarahan Pasca Persalinan Di Instansi Gawat Darurat RSUD de La Salle Manado.