KEGAWATDARURATAN PADA
PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK
Dosen Pengampu :
Dr. Sri M. Hasan, S.Kep.,Ns.,M.Med.,Ed
Pengertian Manajemen Kegawatdaruratan
Kematian akibat syok dinegara berkembang terjadi pada sekitar 50% dalam
waktu 24 jam pertama setelah tanda-tanda syok timbul.
Etiologi
Syok hipovolemik disebabkan oleh hilangnya cairan intravascular, missal terjadi
pada :
a) Kehilangan darah atau syok himoragik karna perdarahan yang mengalir keluar
tubuh seperti hematotoraks, rupture limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.
b) Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan
darah yang besar. Misalnya, fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml
perdarahan atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
c) Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karna kehilangan
protein plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada :
• Gastrointestnal : peritonitis, pankretitis, dan gastreoteritis
• Renal : terapi deuretik, krisis penyakit Addison
• Luka bakar ( kombustio ) dan anafilaksis
Manefestasi klinis
a) Status mental
Perubahan dalam sensorium merupakan tanda khas dari stadium syok. Ansietas, tidak
bisa tenang, takut, apatis, stupor, atau koma dapat ditemukan. Kelainan-kelainan ini
menunjukkan adanya perfusi darah cerebral yang menurun.
b) Tanda-tanda vital
-Tekanan darah :Pada umumnya, pasien yang menderita hypovolemic
shok memiliki tekanan darah yang rendah (dibawah 100 mmHg)
-Denyut nadi : Takikardi postural dan bahkan dalam keadaan berbaring adalah
• karakteristik syok.
• -Pernapasan :Takipnea adalah karakteristik dan alkalosis respiratorius sering
ditemukan pada tahap awal dari syok.
lanjutan...
d) Kulit
Kulit dapat terasa dingin, pucat, dan berbintik-bintik. Secara keseluruhan mudah
berubah menjadi pucat.
Gejala-gejala
Pasien mengeluh mual, muntah lemah atau lelah. Sering ditemukan rasa haus yang
sangat.
Pelayanan Kegawatdaruratan pada Pasien Syok Hipovolemik