Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PELAYANAN

KEGAWATDARURATAN PADA
PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK

Dosen Pengampu :
Dr. Sri M. Hasan, S.Kep.,Ns.,M.Med.,Ed
Pengertian Manajemen Kegawatdaruratan

Manajemen gawat darurat adalah seluruh kegiatan yang meliputi


aspek perencanaan dan penanggulangan kedaruratan, pada
menjelang, saat dan sesudah terjadi keadaan darurat. Manajemen
keadaruratan ini mencakup kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan
Pengertian Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan masalah dimana seseorang kehilangan lebih dari 20
persen cairan atau darah yang ada di dalam tubuh (Zou et al., 2017). Kehilangan
cairan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat membuat jantung
sulit memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh nantinya dalam keadaan
hipoksia ataupun iskemia.

Kematian akibat syok dinegara berkembang terjadi pada sekitar 50% dalam
waktu 24 jam pertama setelah tanda-tanda syok timbul.
Etiologi
Syok hipovolemik disebabkan oleh hilangnya cairan intravascular, missal terjadi
pada :
a) Kehilangan darah atau syok himoragik karna perdarahan yang mengalir keluar
tubuh seperti hematotoraks, rupture limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.
b) Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan
darah yang besar. Misalnya, fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml
perdarahan atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
c) Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karna kehilangan
protein plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada :
• Gastrointestnal : peritonitis, pankretitis, dan gastreoteritis
• Renal : terapi deuretik, krisis penyakit Addison
• Luka bakar ( kombustio ) dan anafilaksis
Manefestasi klinis

a) Status mental
Perubahan dalam sensorium merupakan tanda khas dari stadium syok. Ansietas, tidak
bisa tenang, takut, apatis, stupor, atau koma dapat ditemukan. Kelainan-kelainan ini
menunjukkan adanya perfusi darah cerebral yang menurun.
b) Tanda-tanda vital
-Tekanan darah :Pada umumnya, pasien yang menderita hypovolemic
shok memiliki tekanan darah yang rendah (dibawah 100 mmHg)
-Denyut nadi : Takikardi postural dan bahkan dalam keadaan berbaring adalah
• karakteristik syok.
• -Pernapasan :Takipnea adalah karakteristik dan alkalosis respiratorius sering
ditemukan pada tahap awal dari syok.
lanjutan...

d) Kulit
Kulit dapat terasa dingin, pucat, dan berbintik-bintik. Secara keseluruhan mudah
berubah menjadi pucat.

Gejala-gejala
Pasien mengeluh mual, muntah lemah atau lelah. Sering ditemukan rasa haus yang
sangat.
Pelayanan Kegawatdaruratan pada Pasien Syok Hipovolemik

1. Penanganan Sebelum di Rumah Sakit


• Penanganan pasien dengan syok hipovolemik sering dimulai pada tempat kejadian
atau di rumah. Tim yang menangani pasien sebelum ke rumah sakit sebaiknya
bekerja mencegah cedera lebih lanjut, membawa pasien ke rumah sakit sesegera
mungkin, dan memulai penanganan yang sesuai
2. Penanganan lanjutan
 a. Pemantauan (TTV, CVP)
b. Penatalaksanaan pernafasan
Pasien harus diberikan aliran oksigen yang tinggi melalui masker atau kanula.
Frekuensi pernapasan sebesar 16-20 per menit. oksigen harus diberikan untuk
mempertahankan PO2 sekitar 100mmHg.
lanjutan,,,,
c) Pemberian cairan
• Penggantian harus dimulai dengan memasukkan larutan ringer laktat atau
larutan garam fisiologis secara cepat. Kecepatan pemberian dan jumlah
aliran intravena yang diperlukan bervariasi tergantung beratnya syok.
Umumnya paling sedikit 2 liter larutan Ringer laktat harus diberikan dalam
45-60 menit pertama atau bisa lebih cepat lagi apabila dibutuhkan.
d) Bidang Kegawatdaruratan
• Tiga tujuan penanganan kegawatdaruratan pasien dengan syok hipovolemik
antara lain:
• -Memaksimalkan pengantaran oksigen dilengkapi dengan ventilasi yang
adekuat, peningkatan saturasi oksigen darah, dan memperbaiki aliran
darah,
lanjutan,,,

 Mengontrol kehilangan darah lebih lanjut,


Kontrol perdarahan tergantung sumber perdarahan dan sering memerlukan
intervensi bedah. Pada pasien dengan trauma, perdarahan luar harus diatasidengan
menekan sumber perdarahan secara langsung, perdarahan dalam membutuhkan
intervensi bedah. Fraktur tulang panjang ditangani dengan traksi untuk
mengurangi kehilangan darah.
Kesimpulan

Gawat darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa


yang harus dilakukan tindakan segera untuk menghindari
kecacatan bahkan kematian korban.
Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat akibat
hilangnya darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar,
sehingga jantung tidak bisa memompa cukup darah ke
seluruh tubuh. Kondisi ini harus segera ditangani guna
mencegah kerusakan organ yang bisa berdampak kematian
TERIMAKASIH,,

Anda mungkin juga menyukai