PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok merupakan kegagalan system sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang
adekuat ke organ-organ vital. Kedaruratan dalam pelayanan obstetri dan
ginekologi yang bisa berakibat fatal merupakan salah satu kedaruratan yang tidak
jarang terjadi. Jika diingat akan semua penyebab utama kematian dalam
obstetrik, yaitu perdarahan, infeksi, gestosis, komplikasi atau pengaruh
sampingan anastesia pasca bedah, dan kegagalan jantung, maka semua keadaan
patologis ini terlebih dahulu diawali oleh syok yang jika tidak terkendali dengan
cepat akan berlanjut ke dalam stadium yang membahayakan jiwa.Perdarahan
obstetri dapat terjadi setiap saat, baik selama kehamilan, persalinan, maupun
masa nifas. Oleh karena itu, setiap perdarahan yang terjadi dalam masa
kehamilan, persalinan dan nifas harus dianggap sebagai suatu keadaan akut dan
serius, karena dapat membahayakan ibu dan janin (Khoman, 2002).
Menurut data dari WHO setiap hari di dunia terjadi 800 ibu meninggal akibat
kehamilan dan melahirkan dan sebanyak (99%) kematian tersebut terjadi di
negara berkembang.Kematian ibu terjadi sebagai akibat dari komplikasi selama
dan setelah kehamilan dan persalinan. Sebanyak 80% kematian ibu di dunia
disebabkan perdarahan berat (paling sering perdarahan setelah persalinan),
infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan
eklampsia).Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2010, perdarahan
menempati presentasi tertinggi penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu sebesar
28%.Oleh karena itu, sangatlah penting mendalami sindroma syok agar mampu
mengantisipasi lebih awal segala sesuatunya daripada mencoba mengatasinya
setelah semuanya terlambat. Kata kunci dalam upaya mencegah kematian akibat
syok tak lain adalah pencegahan, antisipasi, deteksi dini dan ketepatan serta
kecepatan dalam mengambil tindakan.
Diagnosis syok dapat terjadi tanda dan gejala sebagai berikut : nadi cepat dan
lemah (110 kali/menit atau lebih), tekanan darah yang rendah (sistolik kurang
dari 90 mmHg), pucat, keringat atau kulit terasa dingin dan lembab, pernapasan
yang cepat (30 kali/menit atau lebih), gelisah, bingung, atau hilangnya kesadaran,
urin yang sedikit (kurang dari 30 ml/jam).
Prinsip dasar penanganan syok bertujuan untuk melakukan penanganan awal dan
khusus dimana dapat menstabilkan kondisi pasien, memperbaiki volume cairan
sirkulasi darah, mengefisiensikan system sirkulasi darah dan tentukan penyebab
syok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca melahirkan?
2. Apa penyebab syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca melahirkan?
3. Apa gejala klinis dari dari syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca
melahirkan?
4. Apa saja fase syok hemoragik ?
5. Apa penanganan dari syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca melahirkan ?
6. Apa komplikasi dari syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca melahirkan ?
7. Apa Asuhan Keperawatan Syok Hemoragik pada ibu hamil, maupun pasca
melahirkan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari syok hemoragik pada ibu hamil dan pasca
melahirkan.
2. Untuk mengetahui tentang penyebab syok hemoragik pada ibu hamil dan
pasca melahirkan.
3. Untuk mengetahui tentang gejala klinis dari dari syok hemoragik pada ibu
hamil dan pasca melahirkan.
4. Untuk mengetahui tentang apa saja fase syok hemoragik.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dari syok hemoragik pada ibu
hamil dan pasca melahirkan.
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang syok hemoragik pada ibu hamil
dan pasca melahirkan serta dapat menambah wawasan mahasiswa tentang
masalah-masalah yang muncul dalam keperawatan maternitas.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Syok adalah kolaps akibat kegagalan sirkualisi perifer yang akut dan
biasanya terjadi akibat trauma atau perdarahan hebat. Syok hemoragik adalah
suatu syok yang disebabkanoleh perdarahan yang banyak. Akibat perdarahan
pada kehamilan muda,misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit
trofoblas, molahidatidosa, perdarahan antepartumseperti plasenta previa,
solusio plasenta,rupture uteri, dan perdarahan pasca persalinan karena atonia
uteri danlaserasi jalan lahir.Haemoragik Post Partum (HPP) adalah hilangnya
darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya
bayi(Williams, 1998).
B. Penyebab
Penyebab hemoragi antepartum adalah pelepasan mendadak plasenta yang
letaknya normal (solusio plasenta), perdarahan dari plasenta yang letaknya
abnormal (plasenta previa), perdarahan otak yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah serebral, perdarahan otak atau serebral ini dapat tejadi pada
kehamilan yang berkaitan dengan hipertensi misalnya eklampsia dan
hipertensi esensial, perdarahan dengan jumlah kehilangan darah yang terlihat
jauh lebih sedikit dari pada jumlah kehilangan , tanda-tanda klinis tidak
sesuai dengan hasil pengukuran jumlah darah yang hilang. Penyebab
hemoragi intrapartum adalah ruptur uteri. Penyebab hemoragi
postpartum adalah perdarahan postpartum, luka-luka jalan lahir. Syok karena
perdarahan, infeksi, dan eklamsi adalah merupakan tiga hal utama pembawa
kematian pada ibu dan janin.
Hemoragi postpartum primer yaitu mencakup semua kejadian perdarahan
dalam 24 jam setelah kelahiran.Penyebab hemoragi postpartum primer uterus
atonik (terjadi karena, misalnya plasenta atau selaput ketuban tertahan),
trauma genital (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat
penatalaksanaan atau gangguan, misalnya kelahiran yang menggunakan
peralatan termasuk seksio sesarea, episiotomy), koagulasi intravaskular
diseminata, inversi uterus.
Hemoragi postpartum sekunder yaitu mencakup semua kasus PPH yang
terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6 minggu masa
postpartum.Penyebab hemoragi postpartum sekunder adalah fragmen
plasenta atau selaput ketuban tertahan, pelepasan jaringan mati setelah
persalinan macet (dapat terjadi serviks, vagina, kandung kemih, rectum,
terbukanya luka pada uterus (setelah seksio sesarea atau ruptur uterus).
C. Gejala Klinis
Gejala klinis antara lain tekanan darah menurun, nadi cepat, dan lemah
akibat perdarahan. Jika terjadi vasokontriksi pembuluh darah kulit menjadi
pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari kemudian diikuti sesak nafas,
penglihatan kabur, gelisah dan oligouria/anuria dan akhirnya dapat
menyebabkan kematian ibu.
Gejala klinis dilihat dari klasifikasi perdarahan yaitu :
Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinis
I 15% (Ringan) Tekanan darah dan nadi normal
II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea
Tekanan nadi < 30 mmHg
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian darah kapiler lambat
Pengkajian :
Jam : 12.00
1) IDENTITAS PASIEN
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Bumiayu
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bumiayu
2) RIWAYAT KESEHATAN
e. Status perkawinan
Perkawinan ke :1
Umur kawin : 27 tahun
Lama kawin : 14 tahun
f. Riwayat Menstruasi
a) Haid :
b) Menarche : 12 tahun.
c) Siklus : 28 hari.
d) Lama : ± 7 hari
e) Warna : merah kecoklatan
f) Banyaknya : biasanya pembalutnya ganti 2 x sehari
g) Bau : amis
h) Dismenorhea : tidak ada
i) Flour albus : biasanya ada.
g. Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Pesalinan Anak Nifas
L/ H/ KB
G UK Jenis Penolong Tempat Penyulit BB/PB Peny ASI
P M
Tidak Tidak
3 VE dokter RS ada 4kg P H ada Menyusui
Tidak Tidak
VE dokter RS ada 3,1kg ada Menyusui
hamil
sekarang ini
mengalama
perdarahan
pervaginam Belum
, placenta mengalam
previa i
totalis. persalinan
h. Riwayat kehamilan
HPHT : 30-10-2008
TP : 06-08-2009
ANC : berapa kali TM I, II, III
UK : 30 minggu
Dimana :
Imunisasi TT berapa kali :
i. Pola fungsi kesehatan
a) Pola persepsi kesehatan dan management kesehatan
Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menurun, seperti jantung,
hypertensi, dan DM. didalam keluarga klien juga tidak pernah ada yang
mengalami penyakit yang serupa dengan klien.
b) Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum klien hamil klien makan 3xsehari dengan 1 porsi makanan. Saat hamil
saat ini klien merasa mual, sehingga klien makan tidak teratur.
c) Pola eliminasi
Pola eliminasi klien sebelum hamil BAB klien tidak ada masalah, dalam sehari
klien BAB 1xsehari. Saat hamil klien mengalami peningkatan frekuensi BAK,
yakni klien sering BAK, saat BAK klien tidak merasa ada keluhan. Untuk BAB
klien meningkat juga frekuensinya.
d) Pola aktifitas
Sebelum klien mengalami perdarahan aktifitas klien seorang ibu rumah tangga.
Kegiatannya dirumah hanya membersihkan rumah dan mengurus keluarga.
Namun saat hamil klien mengurangi aktifitas berat-beratnya.
e) Pola tidur dan istirahat
Setiap harinya klien tidur jam 21.00 malam dan bangun jam 04.00. terkadang
klien tidur siang dan kadang tidak. Saat tidur siang biasanya 2 jam saja.
f) Pola kognitif dan perceptual
Perdarahan yang berulang-ulang menyebabkan klien mengalami anemia serta
terlihat lesu dan lemah.
g) Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien cemas karena terjadi pendarahan yang berulang-ulang ini, dan klien takut
jika perdarahan ini menyebabkan keguguran.
h) Pola peran dan hubungan
Klien biasanya berinteraksi dengan baik dengan tetangganya.
i) Pola seksualitas dan reproduksi
Klien belum mengalami monopous, menstruasi normal dengan jarak waktu 28
hari, dan berlangsung selama ±7 hari.
j) Pola koping dan management stress
Klien mengalami kecemasan dengan keadaan kehamilannya saat ini.
k) Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam, klien yakin bahwa dirinya akan sembuh dan janinnya
dapat lahir dengan selamat.
3) PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan umum
a) Keluhan utama
Kesadaran : composmetis
Postur tubuh :
Cara berjalan : normal
TB : 155 cm
BB sebelum hamil : 56 kg
BB selama hamil : 64 kg
BBIH :
LILA : 25 cm
TTV : TD : 100/70 mmHg RR: 20x/menit
N : 84 x/menit S : 37,1 0C
b) Pemeriksaan
1. Kepala
Inspeksi : rambut klien pendek berwarna hitam, rambut agak kotor.
Palpasi : mudah rontok, kulit kepala sedikit kotor, tidak benjolan.
2. Muka
8. Genetalia
Inspeksi : anggota gerak lengkap, ada odeme dibagian kedua kaki, tonus
otot normal, varises ada.
c) Pemeriksaan panggul luar
1. Distansia spinarum : 25 cm.
2. Distansia cristarum : 27 cm
3. Conjugate eksterna : 18 cm
4. Lingkar panggul : 82 cm
d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
1. Hb = 9,1 gr/dL
2. Leukosit = 8.000/μL
3. Ht = 28%
4. Eritrosit = 3,61 jt/μL
5. Trombosit = 179.000/μL
6. MCV = 77,8 fl
7. MCH = 25,2 PGR
8. MCHC = 32,4%
Pemeriksaan USG hasilnya plasenta previa.
ANALISA DATA
TANGGAL EVALUASI
& WAKTU
02 juni S:
2009/14.00 Menurut klien perdarahan yang keluar sekarang hanya
bercak-bercak, di pembalut tidak penuh, dang anti pembalut
baru hanya 1x setelah mandi pagi hari tadi.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
O:
KU klien cukup
Kesadaran klien cm
S : 36 0C N : 84 x/menit TD : 110/70 mmHg RR
: 21 x/menit
Konjungtiva klien berwarna merah muda.
A : masalah teratasi sebagian yang ditandai perdarahan yang keluar
saat ini hanya bercak-bercak, dan baru ganti pembalut baru hanya
1x setelah mandi pagi hari tadi.
P : memberikan discharge planning
Menganjurkan klien agar makan makanan dengan gizi yang
seimbang.
Menganjurkan klien untuk beraktifitas sedikit dan banyak
istirahat.
Menganjurkan klien untuk control rutin.
Menganjurkan klien agar tidak bersenggama selama
kehamilan ini
27
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar,R.Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC; 2002. Hal 15.
World Health Organization. Guiding principles on feeding nonbreastfed children 6 to
24 months of age. Geneva: World Health Organization; 2005.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) [Indonesia]. Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta,
Indonesia: Kemenkes. 2014.
Primadella Fegita, Pom Harry Satria. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(Supplement
4). Hemorragic post partum : Syok Hemorrhagic ec Late Hemorrhagic Post
Partum
28