Anda di halaman 1dari 16

MASALAH-MASALAH

KESEHATAN WANITA
PADA MASA REPRODUKSI

Hj.ERIYANI,S.Kep.Ners.M.Kep.
Gangguan perdarahan

1. Perdarahan awal
2. Perdarahan kehamilan lanjut
3. Perdarahan pada pasca persalinan
4. Syok Hemoragi
5. Gangguan pembekuan pada masa kehamilan
4.SYOK HEMORAGIK
Pengertian Etiologi
 
 Syok adalah suatu keadaan  Penyebab terjadinya syok
disebabkan gangguan yang terbanyak adalah
sirkulasi darah ke dalam perdarahan, neurologenik,
jaringan sehingga tidak dapat kardiogenik, endotoksik/
memenuhi kebutuhan septic, anafilaktik, dan
oksigen dan nutrisi jaringan penyebab syok yang lain
dan tidak mampu seperti emboli, komplikasi
mengeluarkan hasil anastesi, dan kombinasi.
metabolisme.
Komplikasi
Manifestasi Klinis Komplikasi akibat penanganan yang
tidak adekuat dapat menyebabkan
Gejala klinik syok pada asidosis metabolic akibat
metabolisme anaerob yang terjadi
umumnya sama yaitu karena kekurangan oksigen.
tekanan darah menurun, nadi Hipoksia/iskemia yang lama pada
hipofise dan ginjal dapat
cepat dan lemah, pucat, menyebabkan nekrosis hipofise
keringat dingin, sianosis jari- dan gagal ginjal akut.
jari, sesak nafas, Koagulasi intra vaskular yang luas
disebabkan oleh lepasnya
pengelihatan kabur, gelisah, tromboplastin dari jaringan yang
dan akhirnya oliguria/anuria. rusak.
Kegagalan jantung akibat
  berkurangnya darah koroner.
Dalam fase ini kematian
mengancam. Transfusi darah saja
tidak adekuat lagi dan jika
penyembuhan fase akut terjadi,
sisa-sisa penyembuhan akibat
nekrosis ginjal dan/atau hipofise
akan timbul.
Jenis dan Etiologi Syok
1.Syok Hemoragik 2.    Syok Neurogenik
 Yaitu syok yang akan terjadi
Adalah suatu syok yang karena rasa sakit yang berat
disebabkan oleh kehamilan
disebabkan oleh perdarahan ektopik yang terganggu,
yang banyak. Akibat solusio plasenta, persalinan
perdarahan pada kehamilan dengan forceps atau
persalinan letak sungsang di
muda, misalnya abortus, mana pembukaan serviks
kehamilan ektopik dan belum lengkap, versi dalam
penyakit trofoblas (mola yang kasar, firasat/tindakan
crede, ruptura uteri, inversio
hidatidosa); perdarahan uteri yang akut, pengosongan
antepartum seperti plasenta uterus yang terlalu cepat
previa, solusio plasenta, (pecah ketuban pada
polihidramnion), dan
rupture uteri, dan perdarahan penurunan tekanan tiba-tiba
pasca persalinan karena daerah splanknik seperti
atonia uteri dan laserasi jalan pengangkatan tiba-tiba tumor
lahir. ovarium yang sangat besar.
3.      Syok Kardiogenik 4.   Syok Endotoksik/septic
Yaitu syok yang terjadi karena Merupakan suatu gangguan menyeluruh
kontraksi otot jantungyang tidak pembuluh darah disebabkan oleh
lepasnya toksin.
efektif yang disebabkan oleh infark
Penyebab utama  adalah infeksi bakteri
otot jantung dan kegagalan jantung. gram negatif.
Sering dijumpai pada penyakit- Sering dijumpai pada abortus septic,
penyakit katup jantung. korioamnionitis, dan infeksi pasca
 Kegagalan ventrikel kiri persalinan.
• Akibat cardiac arrest atau  Infeksi dengan masuknya endotoksin
ventrikel fibrilasi yang berasal dari dinding bakteri gram-
• Infark miokard negatif.
 Endotoksin dapat menimbulkan mata
 Kegagalan pengisian ventrikel kiri: rantai gangguan pada berbagai organ
• Tamponade jantung–akibat sehingga menimbulkan sindrom Syok
emboli pada jantung sepsis.
• Emboli paru  Komplikasi yang paling sering
- Lepasnya embolus dari flebitis berkaitan dengan syok sepsis:
interna. • Abortus infeksius
- Pada operasi ekstensif pelvis • Korio amnionitis
• Pielonefritis
 –operasi radikal.  • Endometritis post partum
5.      Syok Anafilaktik Gejala Klinik Syok
Gejala klinik syok pada
yaitu syok yang sering terjadi umumnya sama pada semua
akibat alergi /hipersensitif jenis syok antara lain:
terhadap obat-obatan. tekanan darah menurun, nadi
cepat, dan lemah akibat
 Penyebab syok yang lain perdarahan.
seperti emboli :air ketuban, Jika terjadi vasokonstriksi
emboli udara atau thrombus, pembuluh darah, kulit
komplikasi anastesi dan menjadi pucat, keringat
kombinasi seperti pada dingin, sianosis jari-jari
abortus inkompletus kemudian diikuti sesak nafas,
(hemoragik dan endotoksin), penglihatan kabur, gelisah
kehamilan ektopik terganggu dan oliguria/anuria dan
dan rupture uteri (hemoragik akhirnya dapat menyebabkan
dan neurogenik). kematian ibu.
Klasifikasi Perdarahan

Kela Jumlah Perdarahan Gejala Klinik


s
I 15% (Ringan) Tekanan darah dan nadi normal
Tes Tilt (+)

II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea


Tekanan nadi < 30 mmHg
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian  darah kapiler lambat

III 30-35% (Berat) Kulit dingin, berkerut, pucat


Tekanan darah sangat rendah
Gelisah
Oliguria (<30 ml/jam)
Asidosis metabolic (pH < 7.5)

IV 40-45% (sangat berat) Hipertensi berat


Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel
Fase-fase Syok
1. Fase Kompensasi
Wanita hamil normal
mempunyai toleransi Rangsangan/reflex simpatis:
terhadap perdarahan Respon pertama terhadap
500-1000 ml pada waktu kehilangan darah adalah
persalinan tanpa bahaya oleh vasokonstriksi pembuluh
karena daya adaptasi darah perifer untuk
fisiologik kardiovaskular dan mempertahankan pasokan
hematologik selama darah ke organ vital
kehamilan. jika perdarahan  Gejala klinik: pucat,
terus berlanjut, akan timbul takikardia, takipnea.
fase-fase syok sebagai
berikut.
 
2. Fase Dekompensasi 3. Fase Kerusakan Jaringan
dan Bahaya Kematian
Penanganan perdarahan yang tidak adekuat
 Perdarahan lebih dari 1000 menyebabkan hipoksia jaringan yang lama
dan kenatian jaringan dengan akibat
ml pada pasien normal atau berikut:
kurang karena factor-faktor  Asidosis metabolik: disebabkan
metabolisme anaerob yang terjadi karena
yang ada kekurangan oksigen
 Dilatasi arteriol: akibat penumpukan hasil
 Gejala klinik: sesuai gejala metabolisme, selanjutnya menyebabkan
penumpukan dan stagnasi darah di kapiler
klinik syok diatas dan keluarnya cairan ke dalam jaringan
ekstra vaskular
 Terapi yang adekuat pada  Koagulasi intra vaskular yang luas
fase ini adalah memperbaiki disebabkan lepasnya tromboplastin dari
jaringan yang rusak
keadaan dengan cepat tanpa  Kegagalan jantung akibat berkurangnya
aliran darah koroner
meninggalkan efek samping  Dalam fase ini kematian mengancam.
Transfusi darah saja tidak cukup adekuat
lagi dan jika penyembuhan dari fase akut
terjadi, sisa-sisa penyembuhan akibat
nekrosis ginjal dan/atau hipofise akan
timbul.
Prinsip penanganan syok
Prinsip dalam Penanganan
syok terdiri atas 3 garis
utama (ABC), yaitu  Jika situasi syok terjadi di
A=(Airway): menjaga luar Rumah Sakit, pasien
kepatenan jalan nafas, harus di kirim ke rumah sakit
saluran pernafasan dan dengan segera dan aman
oksigenasi
B=(Breathing):pengembalian
fungsi sirkulasi darah.
C=(Circulation):eradikasi
infeksi serta koreksi cairan
dan elektrolit .
Penanganan Syok
5.Kembalikan volume darah
dengan
Jika terjadi syok, tindakan yang  
harus segera dilakukan a. Darah segar (whole blood)
sebagai berikut: dengan cross-matched dari
1.   Cari dan hentikan segera grup yang sama, kalau tidak
penyebab perdarahan tersedia berikan darah O
sebagai life-saving
2.  Bersihkan saluran napas dan
beri oksigen atau pasang b.  Larutan kristaloid: seperti
selang endo trakheal ringer laktat, larutan garam
fisiologis atau glukosa 5%.
3.  Naikkan kaki ke atas untuk Larutan-larutan ini mempunyai
meningkatkan aliran darah ke waktu paruh (half life) yang
sirkulasi sentral (ke otak). pendek dan pemberian yang
4.  Pasang 2 set infuse atau berlebihan dapat menyebabkan
lebih untuk transfusi, cairan edema paru.
infuse dan obat-obat IV bagi c.  Larutan koloid: dekstran 40 %
pasien yang syok. Jika sulit atau 70 %, fraksi protein
mencari vena, lakukan/ plasma (plasma protein
pasang kanul intrafemoral. fraction), atau plasma segar
6.  Terapi obat-obatan 7.      Monitoring
a.  Analgesik: morfin 10-15 mg IV a.  Central venous pressure
jika ada rasa sakit, kerusakan
jaringan atau gelisah. (CVP): normal 10-12 cm air
b. Kortikosteroid: hidrokortison 1 g raksa
atau deksametason 20 mg IV b.   Nadi
pelan-pelan. Cara kerjanya masih
kontroversial, dapat menurunkan c.   Tekanan darah
resistensi perifer dan
meningkatkan kerja jantung dan d.   Produksi urin
meningkatkan perfusi jaringan e.   Tekanan kaviler paru:
c.   Sodium bikarbonat: 100 mEq IV
jika terdapat asidosis normal 6-18 Torr
d.  Vasopresor: untuk menaikkan f.   Perbaikan klinik: pucat,
tekanan darah dan sianosis, sesak, keringat
mempertahankan perfusi renal.
 Dopamin: 2,5 mg/kg/menit IV dingin, dan kesadaran
sebagai pilihan utama
 Beta-adrenergik stimulant:
isoprenalin 1 mg dalam 500 ml
glukosa 5% IV infuse pelan-pelan
Komplikasi
Syok yang tidak dapat segera  gagal ginjal akut,
diatasi akan merusak
jaringan di berbagai organ,  nekrosis hipofise, dan
sehingga dapat menjadi  koagulasi
komplikasi-komplikasi
seperti : intravaskular
diseminata
(Disseminated
Intravaskular
Coagulation = DIC)
Penanganan Syok Hemoragik
Dalam Kehamilan
Bila terjadi syok hemoragik Bila terjadi tanda-tanda hipoksia,
segera lakukan resusitasi, segera lahirkan anak.
berikan oksigen, infuse cairan, Jika terjadi atonia uteri pasca
dan transfusi darah dengan persalinan segera lakukan masase
uterus, berikan suntikan metil
crossmatched. ergometrin (0,2 mg) IV dan oksitosin
Diagnosis plasenta previa/ IV atau per infuse (20-40 U/I), dan
solusio plasenta dapat bila gagal menghentikan perdarahan,
dilakukan dengan bantuan lanjutkan dengan ligasi arteri
hipogastrika atau histerektomi bila
USG. Selanjutnya atasi anak sudah cukup umur.
koagulopati  dan lakukan Kalau ada pengalaman dan tersedia
pengawasan janin dengan peralatan dapat dilakukan embolisasi
memonitor denyut jantung a.iliaka interna dengan bantuan trans
janin. kateter.
Semua laserasi yang ada sebelumnya
harus dijahit.
TERIMA KASIH

  

Anda mungkin juga menyukai