Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN I

Praktikum Komunikasi Multidisiplin dalam


Pelayanan Kesehatan

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

ANA ROSA THERESIA SIHITE ( 19001832 )

ILMU KEPERAWATAN
STIKES BINALITA SUDAMA
MEDAN
2020
Judul Pratikum : Komunikasi Multidisiplin
Hari\Tanggal Pratikum :
Tempat Pratikum : Lab Dasar
Dosen Pembimbing : Riny Apriani S.Kep Ners M.Kep

I. Tujuan
Tujuan dari komunikasi Multidisiplin adalah mengkolaborasikan/mempersatukan
bidang-bidang medis yang sedikit berbeda berdasarkan pada pemahaman umum
mengenai kesamaan dan perbedaan atau titik tekanan di antara teori-teori untuk
memberikan pelayan kesehatan terhadap pasien dalam menangani berbagai permasalahan
yang dihadapi pasien namun mereka tetap fokus dalam menitikberatkan pada
permasalahan yang menjadi spesialisasinya.

II. Dasar Teori/Tinjauan Teoritis

Menurut Wywialowski (2004 : 135), multidisiplin atau multidisipliner mengacu


pada tim dimana sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam
suatu proyek namun masing-masing individu bekerja secara mandiri. Setiap individu
dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda namun saling
melengkapi satu sama lain. Pengalaman yang dimiliki masing-masing individu
memberikan kontribusi yang besar bagi keseluruhan upaya yang dilakukan.

Tim multidisiplin dapat kita temui di bidang kesehatan atau medis. Di lingkungan
kesehatan atau medis, tim multidisiplin adalah sebuah kelompok pekerja kesehatan atau
pekerja medis yang terdiri dari anggota-anggota dengan latar belakang ilmu atau profesi
yang berbeda dan masing-masing anggota tim memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien.

Masing-masing anggota tim bekerja secara mandiri dalam menangani berbagai


permasalahan yang dihadapi pasien dan mereka hanya
menitikberatkan pada permasalahan yang menjadi spesialisasinya.
Tim pelayanan kesehatan multidisiplin merupakan sekelompok profesional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi
baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter, fisioterapi,
pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi
hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai
antar sesama anggota tim.

Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim.
Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara
pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. Dokter memiliki peran utama dalam
mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan
modalitas pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering
berkonsultasi dengan anggota tim lainnya sebagai membuat refelan pembarian
pengobatan.

Permasalahan yang ditangani dapat berkaitan ataupun tidak berkaitan dengan


permasalahan lain yang dihadapi oleh individu anggota tim.Keberhasilan tim multidiplin
dalam menangani dan merawat pasien ditentukan oleh beberapa hal salah satunya
adalah komunikasi yang efektif. Tim multidisiplin yang baik adalah tim yang saling
berbagi ide atau gagasan dan informasi dengan cepat dan dilakukan secara teratur.

Setiap catatan penting disimpan secara tertulis sebagai salah satu cara bagi tim
untuk merefleksikan diri. Terkait dengan penanganan dan perawatan pasien,
keterampilan komunikasi yang baik yang dimiliki oleh anggota tim merupakan inti bagi
keselamatan pasien dan kerja tim yang efektif.

Komunikasi yang dilakukan pun hendaknya berpusat pada pasien. Hal ini
dimaksudkan untuk mendukung perawatan yang berpusat pada pasien dan keselamatan
pasien.

Untuk itu, hendaknya pasien dan keluarga pasien dianggap sebagai anggota aktif
dari tim multidisiplin. Melibatkan pasien sebagai anggota tim dapat meningkatkan
keamanan dan kualitas perawatan pasien karena pasien berperan sebagai sumber
informasi utama dan satu-satunya anggota tim yang selalu ada selama penanganan dan
perawatan pasien.

Dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada pasien maka


pasien akan merasa dilibatkan dalam keseluruhan proses penanganan dan perawatan.

Selain itu, perawat sebagai bagian dari anggota tim juga dapat memahami apa
yang menjadi permasalahan pasien seperti rasa cemas, rasa sakit, dan kesulitan untuk
tidur. Karena itu, perawat perlu berbagi persepsi dengan pasien, menjelaskan
pemahaman perawat tentang apa yang ingin dikomunikasikan oleh pasien. Dengan kata
lain, perawat perlu mengetahui dan memahami cara berkomunikasi dengan baik atau cara
komunikasi efektif dengan pasien.

III. Alat dan bahan

1.stetoskop

2.tensi meter

3.termometer

4.handscone

5.masker

6.buku rawatan pasien

7.suntik

8.obat

9.kapas alkohol

10.baki

IV. Tata Cara Pelaksanaan Komunikasi Multidisiplin


1. Menciptakan hubungan interpersonal yang baik antar anggota tim medis dengan
pasien
2. Bertukar informasi antar anggota tim medis dengan tim medis lainnya dan juga
antar anggota tim medis dengan pasien
3. Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian
4. Penggunaan bahasa yang tepat
5. Memperhatikan bahasa tubuh dan penampilan
6. Bersikap jujur
7. Memperhatikan kebutuhan pasien
8. Mengembangkan sikap empati

V. Aplikasi Tahap-tahap Pelaksanaan Komunikasi


(Di Rumah sakit Adam Malik, tepatnya di Ruang rawat inap Bangsal, Para suster
sedang sibuk merawat pasien di ruangan tersebut.)

(Dokter pun akan memasuki ruangan tersebut untuk mengecek keadaan pasien di
sana)

Dokter : "Dimana pasien saya,Sus?" (Bertanya pada Perawat yang ada di Nurse
Station)

Suster Rosa : mari dokter biar saya antar kan ke ruangan pasien pertama yang
berada diruang bangsal (sambil berjalan bersama dokter menuju keruangan pasien)

(Dokter pun berjalan menuju ruangan yang sudah ditunjukkan oleh perawat,
sesampainya diruangan dokter pun langsung melakukan tindakan)

(Sesampai di ruangan 1)

Suster liza : “selamat pagi dok,pagi sus”

Dokter dan suster : “selamat pagi”

Dokter : “bagaimana perkembangan pasien pagi ini sus?”


Suster liza : “pasien mengeluh kurang nyaman dengan posisinya dok”

Dokter : “baik sus saya periksa kembali”

Suster liza : “baik dok”

Dokter : "Kenapa dengan pasien ini Sus?" (Sambil melihat data riwayat kesehatan
pasien).

Suster Rosa : "ini dok semalam pasien baru datang, pasien mengeluh nyeri pada
bagian abdomen nya dok” (sambil menunjukan pasien ke dokter, supaya dokter
melakukan pemeriksaan)

Dokter : "Baiklah saya periksa dulu ya" (sambil memeriksa bagian abdoment
pasien dengan stetoskopnya)

Setelah beberapa saat kemudian...

Suster Rosa : iya dok, tadi sudah dilakukan tindakan pemeriksaan kepada pasien
dan tadi kondisi pasien sudah mulai membaik dokter"

Dokter : "Oo begitu ya sus"

Dokter : "Oke ibu, kondisi ibu sudah mulai membaik, ya Bu"

Pasien : "Begitu ya Dok, terima kasih Dok"

Dokter : "Sama-sama Bu, yasudah saya tinggal dulu ya Bu, cepat sembuh ya Bu
(Dokter tersenyum kepada pasien)

(Dokter dan perawat pun bergegas meninggalkan ruangan pertama dengan


melontarkan senyuman, dan dokter pun berjalan keluar ruangan yang kemudian
perawat memanggil dokter untuk melanjutkan tindakan ke pasien lain)
Suster Rosa : dokter(sambil memanggil dokter) masih ada pasien berikutnya lagi
dok yang harus dokter periksa

Dokter : "Oh masih ada ya, disebelah mana, Sus?"

Suster Rosa: "Ada diruang sebelah dok,mari saya antar dok (sambil menunjukan
jalan dan tersenyum)"

Dokter : "Mari Sus"

(Dokter dan suster pun berjalan ke ruangan selanjutnya)

Suster Rossa : "Ini Dok ruangannya" (sambil menunjuk ke arah ruangan tersebut)

Perawat Rosa: "Pasien ini datang dengan keluhan pusing dok,setalah dilakukan
tindakan pasien ini didiagnosa hipertensi dok".

Dokter : "Baiklah saya coba periksa dulu ya,Bu"

Pasien : "Baik,Dok"

(Kemudian Dokter pun memeriksa kondisi pasien dengan cara mengukur tekanan
darah Pasien)

Beberapa saat kemudian...

Dokter : "Baiklah Bu, tekanan darah ibu sudah normal kembali, jangan lupa
banyak istirahat ya Bu"

(Suster sambil mencatat hasil tekanan darah Pasien)

Pasien : "Begitu ya Dok, terima kasih Dok"

Dokter : "Sama-sama Bu"


Dokter : "Kalau begitu saya tinggal dulu ya Bu, Cepat sembuh ya Bu, Selamat
Pagi"

Pasien : "Aamiin, terima kasih Dok"

Kemudian dokter dan suster rosa menuju ruang 2

(Dokter dan suster Setelah sampai diruangan)

Dokter : “permisi sus mengganggu, apa ajah yg sudah dilakukan pada pasien sus

Suster Erma: iya dok, saya sudah mengukur vitalsan dan belum juga normal
sampai sekarang dok

Dokter: baiklah sus,saya periksa dulu.(setelah beberapa menit dokter memeriksa)


Baik lah sus, tindakan silahkan dilanjutkan nanti saya memberi resep obat, saya
permisi sus

Suster Erma : baik dok.terimakasi dok...

Dokter :sama sama sus..

(Setelah beberapa menit meninggalkan ruangan )

Suster Rosa : dokter masih ada satu pasien lagi yang harus dokter periksa (sambil
menunjukan ruangan pasien berikutnya)

(Dokter pun mengangguk dan langsung berjalan menuju ruangan pasien


selanjutnya, dan begitu juga dengan perawat Rosa)

(Sesampainya di ruangan ketiga 3)

Suster Erissa: Selamat pagi dok selamat pagi sus (sambil tersenyum menyapa
dokter dan perawat Rosa)
Dokter dan suster Rosa: Pagi kembali sus

Dokter : "Bagaimana perkembangan pasien ini Sus?" (Bertanya pada suster erissa)

Suster Erissa: "Pasien mulai membaik dok, dan saya juga sudah memberikan
injeksi pada pasien sesuai dengan anjuran dokter kemarin dok"

Dokter : "Baiklah Sus, saya periksa kembali ya"

(Dokter pun memeriksa keadaan si pasien)

Dokter : "Alhamdulillah, keadaan ibu sudah lebih membaik Bu, Gula darah ibu
juga sudah menurun dari yang kemaren"

Pasien : "Alhamdulillah, begitu ya Dok, terima kasih Dok"

Dokter : "Iya Bu, dan hari ini ibu sudah bisa pulang ke rumah ya"

Pasien : "Baik Dok, terima kasih"

Dokter : "Sus, tolong diurus kepulangan pasien di admistrasi ya" (menghadap ke


suster Rosa)

Suster Rosa : "Baik Dok"

Dokter : "Baiklah Bu, semoga cepat sembuh ya Bu"

Pasien : "Aamiin, terima kasih Dok"

Dokter : "Kalau begitu, saya tinggal dulu ya Bu, Selamat pagi"

Pasien : "Pagi Dok"


(Dokter dan perawat Rosa pun pergi meninggalkan ruangan pasien dan berjalan
menuju nurse station)

Suster Rosa: Mari dok saya antar ke nurse station untuk melihat hasil lab

Dokter: Mari sus( sambil berjalan cepat dan tersenyum)

Sesampainya di Nurse Station...

Dokter : "Bisa saya lihat hasil lab Pasien dengan diagnosa DM tadi Sus?" (Dokter
bertanya pada perawat yang ada di Nurse Station

Perawat heni: " Bisa dok. Ini hasil lab pasien dengan diagnosa DM dok"

Dokter: Terimakasih sus (sambil membuka dan membaca hasil lab)

Dokter: Hasilnya cukup baik sus (melihat suster Rosa), tolong urus semuanya ya
sus.

Suster Rosa: Baik dok

Dokter: Kalau begitu saya pergi dulu sus,terimakasih (berbicara dengan suster
Rosa dan Heni).

Suster Rosa&Heni: Baik dok,sampai jumpa.

(Dokter pun langsung meninggalkan nurse station,dan perawat pun melanjutkan


pekerjaannya masing masing).

THE END
VI. Analisis Hasil Komunikasi
Tim medis kurang menerapkan penggunaan bahasa tubuh ketika sedang
berkomunikasi

VII. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Tim multidisiplin dapat kita temui di bidang kesehatan atau medis. Di lingkungan
kesehatan atau medis, tim multidisiplin adalah sebuah kelompok pekerja
kesehatan atau pekerja medis yang terdiri dari anggota-anggota dengan latar
belakang ilmu atau profesi yang berbeda dan masing-masing anggota tim
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien

B. Saran
Sebaiknya semua anggota tim medis menerapkan komunikasi multidisiplin dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

VIII. Daftar pustaka

Salisah, Nikmah Hadiati. Komunikasi Kesehatan: Perlunya Multidisipliner Dalam Ilmu


Komunikasi. 2011:1(2).

https://pakarkomunikasi.com/cara-komunikasi-multidisiplin-dalam-keperawatan

Anda mungkin juga menyukai