Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ROLEPLAY KOMUNIKASI EFEKTIF

DAN PERSUASIF

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu : Ahmad Guntur Alfianto, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Nadia Dwi Susanti 211314201810

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

2022
Pendahuluan

Pasien atau keluarga adalah manusia, ia memiliki perasaan, ego atau


harga diri, serta kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Ini kesalahan
besar jika tenaga kesehatan dokter, perawat, analis, atau tenaga kesehatan
lainnya menganggap pasien sebagai seseorang yang tidak berdaya. Bahkan
pasien yang memiliki gangguan mental pun masih memiliki unsur kesadaran diri.

Sebelum pasien pergi ke rumah sakit, individu tersebut sudah berusaha


menemukan cara untuk menyeimbangkan atau mengatasi masalah
kesehatannya. Baik itu minum obat yang Anda beli di warung, minum herbal,
atau pergi ke dukun, atau ke tempat perawatan kesehatan lain. Kondisi tersebut
harus dipahami oleh tenaga kesehatan, sangat salah jika pada saat itu pasien
baru saja datang ke rumah sakit, para tenaga kesehatan sudah mengeluarkan
kata "Kok bisa... baru sekarang dibawah kesini?" Kalimat ini sangat menyinggung
pasien atau keluarga, seolah-olah mereka membuat kesalahan dengan
meninggalkan pasien. Jika pasien atau keluarga mendapatkan ucapan seperti
ini, maka akan ada perasaan bersalah atau malu, sehingga dapat mengganggu
proses komunikasi selanjutnya. Kalimat yang tepat adalah "Sebelum pergi ke sini
untuk perawatan, upaya apa yang telah Anda lakukan?" Jika kita belajar, kalimat
ini tidak menghakimi, tetapi petugas kesehatan akan memperoleh informasi
tentang upaya yang itu sudah pernah dilakukan sebelumnya. Pasien atau
keluarga akan memberikan penilaian pertama kepada tenaga kesehatan baik
dokter maupun perawat, dari komunikasi verbal maupun non-verbal ditunjukkan
secara lisan oleh petugas pada saat pertama kali menghubungi atau menyambut
pasien. Hal itu tidak dapat ditipu, atau dimanipulasi, naluri pasien akan memberi
tahu, apakah dokter atau perawat "merawat" dia.

Oleh karena itu membangun komunikasi yang efektif antara


dokter/perawat dan pasien dimulai dari pertama kali kontak. Pada awal kontak,
pasien merasa tidak nyaman atau mendapat tanggapan negatif, dengan
sendirinya kontak berikutnya tidak akan berfungsi secara maksimal. Pasien tidak
akan mempercayai petugas kesehatan baik dokter atau perawat, yang
mengakibatkan perasaan tidak aman dan tidak terlindungi muncul, yang
mengakibatkan keinginan untuk mengakhiri terapi.
Sulit untuk mengubah kebiasaan umum, atau pandangan yang telah
berlaku sejak lama. Hubungan antara dokter dan pasien sangat banyak
perbedaannya, dokter sebagai penentu dan pengambil keputusan, sedangkan
pasien sebagai "objek penderita." Dokter memposisikan diri sebagai dewa
penolong, sedangkan pasien memposisikan diri sebagai orang yang tidak
berdaya. Kedua posisi yang berbeda ini sangat berpengaruh dalam proses
komunikasi yang efektif, dan akan berdampak pada kualitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan atau diterima.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan


perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi Efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi,
ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang
hasilnya sesuai dengan harapan. Sedangkan Komunikasi Persuasif merupakan
bagian dari ilmu komunikasi dimana di dalamnya lebih menekankan pada
bagaimana proses untuk mempengaruhi orang lain untuk ikut serta pada ajakan
atau himbauan tertentu. Dengan menggunakan konsep komunikasi persuasif,
seorang perawat bisa lebih mudah dalam menerapkan asuhan keperawatannya.

Tujuan Komunikasi

1. Memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara


pemberi dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik
antara pemberi dan penerima pesan.
2. Sebagai salah satu cara untuk menggali keterangan pasien, seperti
kondisinya, apa yang Ia rasakan, memberikan motivasi kepada pasien
dan sebagainya.

Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan interaksi antara dua orang atau lebih,


untuk menyampaikan suatu pesan dengan atau tanpa menggunakan media.
Proses komunikasi dua arah merupakan proses yang dinamis, komunikator
memberi pesan, komunikan menerima pesan, dan memberikan respon kembali
terhadap komunikator. Menurut Bovee & Thill (1995) di dalam bukunya Business
Communication Today, proses komunikasi dibagi menjadi lima fase yaitu:

1. Menentukan gagasan / ide yang ingin disampaikan


2. Bagaimana ide itu bisa menjadi sebuah pesan
3. Cara mengirim pesan tersebut agar dapat diterima oleh si penerima
pesan
4. Menentukan siapa yang menerima pesan
5. Menerima reaksi dan feedback terhadap pesan yang disampaikan

Komunikasi dengan Metode SBAR

Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang


logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain
secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur
SBAR Situation, Background, Assesment, Recomendation untuk mencapai
ketrampilan berpikir kritis, dan menghemat waktu.

SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi


penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi
terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR
juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah terima antara
shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua
anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan ke dalamsituasi pasien
termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk
diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.

Dengan berkomunikasi secara efektif dapat menjalin saling pengertian


dengan teman sejawat perawat atau perawat dengan dokter karena komunikasi
memiliki manfaat, antara lain adalah :

1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan


jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesepahaman dalam suatu permasalahan, sehingga
terhindar dari salah persepsi.
3. Memberikan sesuatu pesan kepada pihak tertentu, dengan maksud
agar pihak yang diberi informasi dapat memahaminya.
Naskah Video Praktikum

Fase Pra interaksi


Pada Rumah sakit  A di kamar N terdapat seorang pasien yang bernama
Mariatus  umur 20 tahun di mana ia sekarang sedang menempuh pendidikan
tinggi di salah satu Universitas swasta yang berada di daerah Z, di rumah sakit
tersebut ia ditemani oleh ibunya yang bernama Rika, di mana Maria tersebut
sedang menjalani perawatan luka pasca kecelakaan, di sana dia dirawat oleh Ns.
Nadia.

Fase Orientasi

Pagi hari pukul 07.30 ..

Perawat      : “Selamat pagi... “(tersenyum)

Keluarga     : “ ia selamat pagi mbak..”(tersenyum) 

Perawat      : “ Permisi ibu.. apa betul ibu ini, keluarga dari pasien atas nama sdr.
Mariatus”..

Keluarga    : “Iya benar, saya ibu dari Sdr.Mariatus ”

Perawat      : “emmm baik kalau gitu saya akan memeriksa sdr. Mariatus,
sebelumnya apakah sdr.Mariatus  sering mengeluhkan sesuatu di ibu....?

 Keluarga    :”selama saya di sini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu di saya,
mungkin lebih jelasnya lagi mbak bisa langsung memeriksa keadaan anak saya.

 Perawat      : “ohh, baik lah ibu kalau begitu saya akan langsung memeriksa
keadaan anak ibu sekarang.

Keluarga    :”ia silahkan”

 Perawat      : Permisi  “ selamat pagi Mbak ..”(tersenyum)

 Pasien         : “ ia selamat pagi mbak ..”(tersenyum)

 Perawat      : “ perkenalkan Mbak nama saya Nadia saya mahasiswa dari STIKES
Widyagama Husada, mulai pagi ini saya akan merawat mbak dari pukul 07.00
sampai 14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama Mbak siapa? Dan senangnya
dipanggil apa Mbak ?”

 Pasien : “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya Mariatus, Mbak bisa
panggil  saya dengan  panggilan mbak Maria.”

 Perawat      : “baik mbk Maria, bagaimana keadaan mbk Maria sekarang? Apa
yang mbak Maria rasakan ?“

 Pasien                   : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih


agak sedikit nyeri mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)

 Perawat        : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya mbak maria itu memang


efek dari luka yang mbak maria alami, karena pada luka mbak maria terjadi
respon peradangan.

 Pasien         : “apa itu berbahaya mbak?.”(sedikit cemas)

 Perawat      : “tidak mbak maria, peradangan itu merupakan gejala yang


menguntungkan dan  merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk
menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam persiapan penyembuhan
luka. Jadi mbak Maria tidak usah begitu khawatir.”(menjelaskan)

 Pasien         : “ohhh..begitu.”(sedikit lega)

 Perawat      : “iya mbak maria, baiklah saya permisi dulu, silakan mbak maria
beristirahat kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 08.00 siang untuk
melakukan tindakan perawatan luka, mengganti perban yang membalut luka mbak
maria dengan yang baru,tidak lama mbak maria kira-kira 5 menit dan kita
melakukannya di sini saja, apakah mbak  maria bersedia?.”

 Pasien         : “iya mbak.”(menganggukkan kepala)

 Perawat      : “apabila mbak Maria memerlukan bantuan saya silakan mbak


panggil saya, selamat pagi.”(tersenyum)

 Pasien         : “iya, selamat pagi.”(tersenyum)


Fase Kerja

Tidak lama kemudian perawat menghampiri Pasien  kembali.

 Perawat      : “selamat pagi,?.”(tersenyum)

Pasien         : “pagi mbak.”(tersenyum)

Perawat      : “mbak maria, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang
saya akan melakukan tindakan perawatan luka, apakah mbak maria bersedia?.”

 Pasien         : “iya saya bersedia mbak

 Perawat      : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”

Di saat perawat     melakukan tindakan perawatan  luka tiba-tiba pasien teriak


kesakitan”di saat perawat membuka balutan luka Pasien

Pasien         : “adooooohhhh.......sakitt”(dengan meringis kesakitan)

 Keluarga     : “tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat untuk bekerja dengan


hati”

Perawat      :terus bekerja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan pasien
(dengan tenang dan sabar)

 Setelah proses tindakan perawatan luka ..

 Fase Terminasi

 Perawat      : “mbak maria saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan


luka, dijaga kesehatannya ya mbak maria,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)

Pasien         : “iya, terima kasih mbak.”(tersenyum)

Perawat      : “sama-sama, selamat pagi sampai jumpa kembali!.”

Jangan lupa membereskan alkes dan cuci tangan,,,,,,,

Perawat      : menjelaskan kepada keluarga(dengan interaksi yang baik)

 Keluarga     : menerima penjelasan perawat.


Perawat      : baik ibu saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti
jika butuh bantuan bisa langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada di sana
(sambil menuju ke arah ruangan perawat)

 Keluarga     : iya mbak( tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai