Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KMB

PERAN PERAWAT SEBAGAI ADVOCATOR DAN COUNSELOR

Disusun oleh :

Ni Komang Bunga Triska Yuniari

19.321.3027

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
Kasus:

Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat dengan keluhan demam tinggi


dan lemas. Pasien mengatakan sering sakit-sakitan, mimisan dan demam sejak 3 bulan
yang lalu. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan hanya ingin tiduran saja. Setelah
hasil pemeriksaan keluar, pasien dicurigai menderita leukimia. Dokter menyarankan
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyakitnya yaitu biopsy sumsum tulang
belakang. Setelah berdiskusi , keluarga pasien mengatakan kepada perawat bahwa
pasien tidak mau menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pasien terlihat lebih diam dan
banyak menghindari interaksi dengan perawat dan tim Kesehatan yang lain.

Peran perawat sebagai advocator:

Perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela kepentingan klien
dan membantu klien,memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan
tim kesehatan dengan pendeketan tradisional maupun profesional. (Dewi, 2008).
Advokasi adalah mendukung pasien, bicara mewakili individu pasien, dan menengahi
bila perlu. Advokasi ini adalah bagian dari perawatan perawat dan bagian dari kedekatan
dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang memberi keperawatan sebuah tempat
yang sangat khusus dalam pelayanan kesehatan (WHO, 2005). Sebagai pembela pasien,
perawat juga perlu berupaya melindungi hak pasien dari pelanggaran. Hak untuk
mendapat persetujuan (informed consent) merupakan isu yang harus dihadapi pasien.
hak pasien lain yang melibatkan peran perawat sebagai pembela adalah hak privasi dan
hak menolak terapi. Sebagai bagian dan salah satu peran dari perawat, advokasi menjadi
dasar utama dalam pelayanan keperawatan kepada pasien, peran advokat keperawatan
adalah (Armstrong, 2007) :

1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum.

2. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.

3. Memberi bantuan mengandung dua peran,yaitu peran aksi dan peran non aksi.
4. Bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya dan menjadi penengah antar
profesi kesehatan

5. Melihat klien sebagai manusia, mendorong mereka untuk mengidentifikasi


kekuatannya untuk meningkatkan kesehatan dan kemampuan klien berhubungan
dengan orang lain

Tanggung jawab perawat advokat Nelson (1988) dalam Creasia & Parker (2001)
menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat dalam menjalankan peran advokat pasien
adalah :

1. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan, dengan cara :


memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan berguna bagi pasien
dalam pengambilan keputusan, memberikan berbagai alternatif pilihan disertai
penjelasan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan, dan menerima semua
keputusan pasien.

2. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang disekeliling pasien,


dengan cara : mengatur pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien dengan tenaga
kesehatan lain, mengklarifikasi komunikasi antara pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan lain agar setiap individu memiliki pemahaman yang sama, dan menjelaskan
kepada pasien peran tenaga kesehatan yang merawatnya.

3. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien dengan cara : memberikan
lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi pasien dari tindakan yang
dapat merugikan pasien, dan memenuhi semua kebutuhan pasien selama dalam
perawatan.

Maka disini menurut saya sesuai dengan kasus diatas, jika saya sedang
menghadapi pasien pada kasus diatas maka yang harus saya lakukan sebagai peran
perawat advocator yaitu berusaha untuk memberikan informasi mengenai pemeriksaan
lebih lanjut mengenai biopsy sumsum tulang belakang, bahwa pemeriksaan ini perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyakit yang diderita oleh pasien maupun
mendeteksi sejak dini agar dapat ditangani lebih lanjut, saya akan berbicara dengan
baik-baik kepada pasien saat pasien tidak mau berinteraksi dengan siapapun. perawat
juga akan memberitahu kepada keluarga yang mendampingi bahwa pemeriksaan
tersebut perlu dilakukan agar cepat dapat ditangani. Jika dari pihak pasien maupun
keluarga memang tetap tidak mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut maka perawat
akan berbicara kepada dokter untuk mencari jalan keluar, dengan tidak melakukan
pemeriksaan tersebut melainkan dengan cara lain agar tetap dapat memantau kondisi
pasien, perawat akan berusaha mencari jalan keluar dan berusaha untuk mengerti
keadaan pasien yang merasa syok atas penyakit yang dideritanya atau pasien merasa
takut untuk melakukan pemeriksaan tersebut yang dipikirkan pemeriksaan menakutkan
sehingga dia merasa putus asa, namun pemeriksaan harus tetap dilakukan untuk
kesembuhan pasien maka harus mencari jalan keluar untuk masalah yang dihadapi oleh
pasien. Kita sebagai perawat tidak boleh untuk menuntut pasien untuk melakukan apa
yang dianjurkan , jika pasien memang tidak menginginkan melakukan pemeriksaan maka
kita harus berusaha mengerti keadaan pasien dan membicarakan kepada tim Kesehatan
terutama dokter untuk mengatasi masalah tersebut.

Peran perawat sebagai counselor:

Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan seorang pebimbing yang terlatih
dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya. Agar individu
tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalah dan
mampumenyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Perawat sebagai
konselor mempunyai tujuan membantu klien dalam memilih keputusan yang akan
diambil terhadap penyakit yang dideritanya. Untuk mempermudah didalam mengambil
keputusan klien wajib mempertanyakan Langkah- langkah yang akan diambil terhadap
dirinya. Sikap seorang konselor di dalam melakukan pelayanan terhadap kilen di waktu
terjadinya konseling anrata lain sabar, ramah, empati dan terbuka, menghargai
pendapat klien, duduk sejajar dan memposisikan dirinya sejajar dengan klien,
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti, tidak menilai dan bisa
menerima klien apa adanya, mempu membina hubungan antara konselor dengan klien,
dapat menemukan kepercayaan dari klien yang dibantunya, memberikan informasi yang
lengkap dan rasional kepada klien, menghindari pemberian info yang berlebihan, hanya
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh klien, membantu klien untuk mengerti dan
mengingat. Syarat Seorang Perawat konselor perlu memiliki dan memenuhi persyaratan
antara lain:

1. Mempunyai minat dan sikap positif terhadap penyakit yang diderita


2. Memiliki pengetahuan teknis mengenai perjalanan suatu penyakit
3. Menguasai dasar-dasar teknis konseling
4. Memiliki keterampilan
5. Kepribadian serta sikap yang kondesif untuk terciptanya interaksi yang
adekuatantara konselor dengan klien sangat diperlukan di dalam mempermudah
melakukan proses pelayanan keperawatan secara profesional.

Menurut pendapat saya jika seorang perawat menghadapi pasien sesuai dengan
kasus diatas dan berperan sebagai seorang konselor maka yang harus dilakukan pertama
adalah mengajak pasien untuk berbicara dengan pelan-pelan dan penuh perhatian, saya
akan berusaha untuk mencari peluang agar dapat berbicara dengan baik kepada pasien
maupun keluarga pasien, lalu perawat akan menjelaskan bagaimana dan seperti apa
penyakit leukimia yang sedang diderita oleh pasien, bahwa penyakit leukimia jika
dibiarkan maka akan berbahaya kepada kondisi pasien karena sangat berdampak pada
kegiatan sehari-hari pasien , pasien akan selalu merasa Lelah sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Saya akan menganjurkan pasien untuk
segera menangani penyakit yang diderita sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter
yaitu melakukan biopy sumsum tulang belakang. Dengan begitu masalah yang dihadapi
pasien akan cepat tertangani. Saya juga harus menanyakan dengan penuh perhatian dan
kesabaran kepada pasien dan mendengarkan apapun yang dikeluhkan pasien dengan
baik. Disini yang sangat menjadi penentu utama keberhasilan mencapai tujuan Dalam
konseling adalah komunikasi antara pasien dengan perawat, untuk itu jika seperti kasus
diatas pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain maka saya harus mengerti
keadaan kondisi pasien terlebih dahulu dengan tidak memaksakan berbicara sekarang
dan mencari waktu jika perasaan pasien sudah membaik untuk bisa diajak konseling.
Dengan begitu akan memudahkan bagi saya Dalam menyampaikan informasi mengenai
penyakit dan Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai kesembuhan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. A. A.. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. (edisi 2). Jakarta : Penerbit Salemba
medika

Kozier, B., et al. 2004. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. (7th
ed). Volume 1. New jersey : Pearson Education

WHO.2005. Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta: EGC

Mappiare, Andi.2010. Pengantar Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Anda mungkin juga menyukai