Anda di halaman 1dari 28

Nama Anggota Kelompok 7:

1. Kadek Ayu Ulan Sudariyanthini (193213020)

2. Ni Nyoman Ayu Krisna Sari (193213037)


3. Ni Putu Cintya Dewi (193213038)
4. Ni Putu Eka Cintya Parwita (193213040)
5. Putu Riska Pramudita Dewi (193213049)
A13A KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN AMENORE
Pengertian
Amennorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal. Dalam kamus istilah
kedokteran, Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal
tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah
menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus –
hipofisis – aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat.

Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik secara permanen
atau sementara. Amenorrhea dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Dalam
amenore primer, periode menstruasi tidak pernah dimulai (berdasarkan umur 16), sedangkan
amenore sekunder didefinisikan sebagai tidak adanya menstruasi selama tiga siklus berturut-
turut atau jangka waktu lebih dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya menstruasi.
Klasifikasi
Amenore dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu amenore primer dan amenore sekunder

a. Amenorea primer terjadi bila seorang wanita pada usia 16 tahun belum mendapatkan
menstruasi tetapi perkembangan organ seksual sekunder nya normal.

b. Amenorea sekunder terjadi bila seorang wanita tidak mendapatkan menstruasi selama 3
siklus menstruasi atau selama 6 bulan pada wanita yang sebelumnya mengalami
menstruasi. Evaluasi awal amenore baik yang primer maupun sekunder sering sama
terlepas dari kapan mulai terjadinya amenore, kecuali dalam situasi klinis yang tidak
biasa.
Penyebab/ faktor predisposisi
a. Hymen imperforate

b. Menstruasi anovulatiore

c. Amenorrhoe sekunder

d. Disfungsi Hipotalamus

e. Disfungsi hipofise

f. Disfungsi Ovarium

g. Endometrium tidak bereaksi

h. Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan


gizi, kelainan hepar dan ginja
Patofisiologi
Disfungsi hipofise. Terjadi gangguan pada hipofise anterior, gangguan dapat
berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang
membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan). Gangguan
pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung
menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin yang dapat
menghambat pelepasan gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat menyebabkan
amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ).
PENGKAJIAN
1. Data Umum

• Identitas Klien • Pendidikan : SMA

• Nama : Ny. E • Pekerjaan : Pedagang

• Suku Bangsa : Indonesia


• Umur : 34 th
• Alamat : Jl. Teuku Umar, Denpasar
• Agama : Hindu
• Tanggal Masuk : 17 Oktober 2021
• Jenis Kelamin :
pukul 15.30 WIB
Perempuan
• Tanggal Pengkajian : 17 Oktober 2021 pukul 15.40 WIB
• Status Marital :
• No. Register : 254613
Menikah
Lanjutan

• Diagnosa Medis : -
• Usia saat kawin : 19 tahun.
• Lama perkawinan : ± 5 tahun Identitas Penanggung Jawab

• Nama : Tn. K

• Umur : 40 th

• Hub. Dengan Klien : Suami Pasien

• Pekerjaan : Pegawai swasta

• Alamat : Jl. Teuku Umar, Denpasar


Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama

• Ibu mengatakan ingin KB suntik 3 bulan, dengan kelu

• han tidak haid (amenore)

Riwayat Penyakit Sekarang

• ibu mengatakan sudah sejak 2 bulan yang lalu tidak haid, padahal sebelumnya haid ibu normal
seperti biasanya.

Riwayat Penyakit Terdahulu

• Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun, seperti penyakit jantung, paru-paru,
hipertensi, tumor payudara, tumor kandungan, DM, pedarahan yang keluar dari kemaluan
Lanjutan

Riwayat Penyakit Keluarga

• Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang • Sifat : merah segar, bau anyir, encer.
menderita penyakit asma, kuning, TBC, DM,
• Tidak ada perdarahan diluar haid.
Hep.B, hipertensi.

Riwayat Seksual
Riwayat Menstruasi

• Menarche : 15 thn Lama haid: 7 hari


• Ibu mengatakan tidak ada gangguan selama
melakukan hubungan seksual, biasanya 2 hari
• Jumlah : 1 pembalut penuh (ganti 2 x/hari) Flour
sekalli.
albus : tidak ada

• Keluhan : tidak ada.


Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

No Anak Type Penolong BB/PB Jenis Umur Menyusui Lama

ke persalinan kelamin sekarang

1 1 9 bulan Perawat 3100/49 Perempuan 4 tahun Ya 7 bulan


Lanjutan
Riwayat Ginekologi

• Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kanker, tumor, penyakit menular seksual, radang panggul,
gangguan haid

Riwayat Kontrasepsi

• Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik 1 bulan selama 2,5 tahun, kemudian di lepas,
karena ibu ingin pindah pada KB suntik 3 bulan dan sampai sekarang, sebelumnya ibu tidak ada
keluhan tetapi sejak 2 bulan lalu ibu tidak haid.

Data Psikososial

• Ibu mengatakan sudah membicarakan dengan suami tentang keluhannya saat ini, dan dengan ijin
suami ibu memeriksakan diri ke dokter. Ibu merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya saat ini
Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
b. Pola Nutrisi-Metabolik
c. Pola Eleminasi
d. Pola Aktivitas dan Latihan
e. Pola kognitif dan Persepsi
f. Pola Persepsi-Konsep diri
g. Pola Tidur dan Istirahat
h. Pola Peran-Hubungan
i. Pola Seksual-Reproduksi
j. Pola Toleransi Stress-Koping
k. Pola Nilai-Kepercayaan
PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum
•S : 36,7°C
• Tingkat Kesadaran : Compos
mentis • BB : 46 kg

b. Tanda Vital • TB : 155 cm

• TD : 120/80mmHg • LILA : 24 cm

• N : 80x/menit

• RR : 20x/menit
Pemeriksaan Fisik
• Kepala
• Wajah
• Dada
• Jantung
• Paru
• Abdomen
• Genetalia luar
• Ekstremitas Atas-Bawah
ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah Kolaboratif /
Keperawatan
DS : Perubahan status kesehatan  Ansietas
1. Klien menggatakan tidak tau apa
itu amenore Kurang terpapar informasi
2. Klien menanyakan tentang   
penyakitnya
Tidak mengetahui tentang
3. Klien mengatakan baru pertama penyakitnya
kali mengalami penyakit yang
saat ini diderita oleh klien  
Stres psikologi
DO :
  
1. Klien cemas dan bingung
Ansietas
2. Klien tegang
3. Klien meremas- remas tangannya
4. Observasi vital sign
TD = 140 / 80mmHg
ND = 90 x/m
RR = 16 x/mnt
Lanjutan
Gangguan Citra Tubuh
Ds : Perubahan fungsi tubuh

1. Klien menggatakan bingung   


Gangguan Citra Tubuh
2. Klien bertanya apakah ada
kecacatan dalam tubuhnya

3. Klien mengatakan tidak percaya


diri karena sakit yang dialami

4. Pasien mengeluh rambut rontok.

5. Pasien mengeluh berjerawat.

Do :
Klien terlihat banyak bertanya.
Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan
NO TANGGAL / JAM DITEMUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL, JAM
LENYAP / TERATASI

1. 17 Oktober 2021, 15.40 wita Ansietas b.d kurang terpapar 20 Oktober 2021
informasi  
 

2 17 Oktober 2021, 15.40 wita Gangguan citra tubuh b.d 20 Oktober 2021
perubahan fungsi tubuh

 
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA TUJUAN dan KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

1 Ansietas b.d kurang terpapar Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi saat tingkat - Peningkatan antietas
informasi keperawatan selama 3 x 24 jam ansietas berubah. mengacu pada keadaan
cemas klien dapat teratasi dengan 2. Motivasi mengidentifikasi agitasi.
 
situasi yang memicu
kriteria hasil : - Rasa nyaman akan
kecemasan.
menunjukan menurunnya
1. Tingkat antietas menurun 3. Anjurkan mengungkapan
kecemasan agar perasaan
2. Perilaku gelisah menurun perasaan dan persepsi.
menjadi lebih tenang.
4. Kolaborasi pemberian obat
3. Perilaku tegang menurun - Agar pikiran menjadi rileks
antiansietas.
  dan tenang.

- Stimulasi yang rendah


memungkinkan terjadi
penurunan rasa takut dan
kebingungan.
Lanjutan

2 Gangguan citra tubuh b.d Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi harapan citra - Memulai hubungan
perubahan fungsi tubuh keperawatan selama 3 x 24 jam tubuh berdasarkan tahap dengan cara yang
klien diharapkan tidak mengalami perkembangan. Identifikasi baik agar tidak terjadi
 
gangguan citra tubuh dengan perubahan citra tubuh hal yang diinginkan.
yang mengakibatkan
kriteria hasil : - Agar pasien selalu
isolasi sosial.
mengarah ke hal yang
1. Melihat bagian tubuh 2. Diskusikan cara
baik.
meningkat mengembangkan harapan
2. Menyentuh bagian tubuh citra tubuh secara realistis. - Agar rasa harga diri
3. Jelaskan kepaa keluarga rendah menurun dan
meningkat
tentang perawatan pasien mampu untuk
3. Verbalisasi kehilangan bagian menerima sesiatu
perubahan citra tubuh.
tubuh yang nyata.
Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap - Agar harga diri
citra tubuh. rendah pasien tidak
brkelanjutan.
IMPLEMENTASI
Hari/ No
Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Tgl/Jam Dx
18 Oktober 1. 1. Mengidentifikasi saat DS:  
2021/10.00 tingkat ansietas berubah.
  - Klien mengatakan
wita 2. Memotivasi
mengerti dengan apa yang
mengidentifikasi situasi dijelaskan oleh perawat
yang memicu kecemasan. DO:
3. Menganjurkan
mengungkapan perasaan - Kecemasan berkurang
dan persepsi. - Pasien sudah mulai
4. Mengkolaborasi pemberian mengungkapkan
obat antiansietas. prasaannya
  - Observasi vital :
TD = 140 / 80mmHg
 
ND = 90 x/m

RR = 16 x/mnt
18 Oktober 2. 1. Mengidentifikasi harapan citra DS:  
2021/ 13.00 tubuh berdasarkan tahap
- Klien sudah mulai mengerti
wita perkembangan. Identifikasi
tentang penyakitnya
perubahan citra tubuh yang
- Klien mau menceritakan
mengakibatkan isolasi sosial.
prasaannya
1. Mendiskusikan cara - Klien malu tentang penyakit
mengembangkan harapan citra tersebut
tubuh secara realistis. DO :
2. Menjelaskan kepaa keluarga tentang
- Klien tampak sudah mau cerita
perawatan perubahan citra tubuh. tentang penyakitnya
Anjurkan mengungkapkan gambaran
- Kluarga klien mendukung dan
diri terhadap citra tubuh.
memberi motivasi
- Klien sudah merasa nyaman
dengan kluarganya
Lanjutan

19 1 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah. DS:  

Oktober
2. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang - Klien sudah mulai paham dan
2021 /
memicu kecemasan. terbuka dengan keluarganya
10.00 wita
DO:
3. Menganjurkan mengungkapan perasaan dan
persepsi. - Kecemasan sudah mulai
membaik
4. Mengkolaborasi pemberian obat antiansietas.
- Pasien sudah mulai terbuka
 
- Observasi vital :
TD = 140 / 80mmHg

ND = 90 x/m
RR = 16 x/mnt
Lanjutan

19 Oktober 2 1. Mengidentifikasi harapan citra tubuh berdasarkan DS:


2021 / 13.00 tahap perkembangan. Identifikasi perubahan citra
- Klien sudah tidak malu lagi bercerita tentang
wita tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial.
penyakitnya
2. Mendiskusikan cara mengembangkan harapan citra DO:
tubuh secara realistis.
- Keluarga klien sangat mendukung dan memotivasi
3. Menjelaskan kepaa keluarga tentang perawatan pasien
perubahan citra tubuh. Anjurkan mengungkapkan - Klien sudah tidak malu lagi
gambaran diri terhadap citra tubuh

20 Oktober 1 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah. DS:


2021 / 10.00
2. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu - Klien mengatakan sudah mengerti tentang
wita
kecemasan. penyakitnya.

3. Menganjurkan mengungkapan perasaan dan - Klien mengatakan baru pertama kali mengalami
penyakit yang saat ini di derita oleh klien.
persepsi.
lanjutan
4. Mengkolaborasi pemberian obat antiansietas. DO:

- Cemas berkurang
- Klien lebih rileks
- Observasi vital :
TD = 140 / 80mmHg
ND = 90 x/m
RR = 16 x/mnt

20 Oktober 2 1. Mengidentifikasi harapan citra tubuh berdasarkan DS:  


2021 / 13.00 tahap perkembangan. Identifikasi perubahan citra
- Klien mengatakan merasa senang saat berada di
wita tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial.
samping keluarganya.
2. Mendiskusikan cara mengembangkan harapan citra - Klien mengatakan tidak malu lagi untuk bergaul.
tubuh secara realistis. DO:

3. Menjelaskan kepaa keluarga tentang perawatan - Keluarga klien selalu mendukung klien.
perubahan citra tubuh. Anjurkan mengungkapkan - Klien terlihat senang
gambaran diri terhadap citra tubuh
EVALUASI
No Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd
1. 20 Oktober 2021/ 10.00 1. S: Klien mengatakan sudah mengerti tentang
wita penyakitnya.
Klien mengatakan baru pertama kali mengalami
penyakit yang saat ini di derita oleh klien.
O : Cemas berkurang
Klien lebih rileks
Observasi vital : TD = 140 / 80mmHg
ND = 90 x/m RR = 16 x/mnt

A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan.
 
Lanjutan

2. 20 oktober 2021/ 2. S:
13.00 wita.
Klien mengatakan merasa senang saat berada di samping
keluarganya.
Klien mengatakan tidak malu lagi untuk bergaul.
O :Keluarga klien selalu mendukung klien.
Klien terlihat senang.
A : masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
 

Anda mungkin juga menyukai