Anda di halaman 1dari 10

Model Pembelajaran Picture and Picture: Pengertian, Langkah, dsb

oleh GAMAL THABRONI 17-06-2021

Daftar Isi ⇅

Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang


memanfaatkan gambar (atau produk visual lain) sebagai media pembelajarannya,
model ini mirip dengan example non example, yang mengharuskan siswa untuk
memasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis
(Suprijono dalam Huda 2014, hlm. 236).

Artinya, pembelajaran akan terbantu oleh media gambar yang akan memberikan
konteks lebih. Selain itu mengharuskan siswa untuk menyusun gambar-gambar
yang telah diacak untuk kemudian disusun berdasarkan urutan logis akan
menumbuhkan daya kreasi interaktivitas siswa terhadap materi pembelajaran.
Masih senada dengan Suprijono, Shoimin (2014, hlm. 122) menyatakan bahwa
pengertian model pembelajaran picture and picture adalah model belajar yang
mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran,
tepatnya gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Maka dari itu,
sebelumnya guru harus sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan, baik
dalam bentuk poster, kartu ukuran besar, maupun ditampilkan menggunakan
proyektor LCD.

Dapat disimpulkan bahwa model  picture and picture adalah model pembelajaran


yang menggunakan beberapa gambar sebagai media yang menarik dan
memberikan konteks tambahan terhadap suatu materi.

Karakteristik Model Picture and Picture

Gambar-gambar pada model picture and picture memiliki keterhubungan satu


sama lain secara berurutan, namun sengaja diacak agar siswa dapat menyusunnya
menjadi urutan gambar yang logis. Meskipun tampak sederhana dan terlalu mudah
untuk dilakuan oleh peserta didik, namun penumbuhan daya interaktivitas dan
kreativitasnyalah yang menjanjikan dan berpotensi sangat membantu siswa.

Mengingat kurangnya inspirasi dan kebingungan dalam mencurahkan imajinasi


adalah salah satu keluhan siswa yang sering dieluhkan ketika menghadapi
pembelajaran keterampilan seperti keterampilan menulis. Model ini akan sangat
cocok digunakan untuk pembelajaran keterampilan yang membutuhkan daya kreasi
dan imajinasi yang lebih tinggi dari peserta didik seperti pada pembelajaran
keterampilan menulis.

Sebagai salah satu model yang spesifik menggunakan beberapa langkah khas,
tentunya picture and picture memiliki banyak karakteristik khusus yang
menyelimutinya. Berikut adalah beberapa karakteristik lainnya dari model picture
and picture.

1.Aktif

Melalui model pembelajaran picture and picture peserta didik akan menjadi lebih


aktif, karena pendidik menggunakan media gambar-gambar menarik namun
tersusun acak, sehingga meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan siswa
menjadi lebih besar untuk mengungkapinya. Selain itu siswa juga diminta untuk
menyusunnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif karena ikut
berpartisipasi dan tidak hanya mendengarkan ceramah guru saja.

2. Inovatif

Ketika mengimplementasikan model picture and picture baik pengajar maupun


peserta didik akan menjadi lebih inovatif. Hal ini dikarenakan model ini
membutuhkan daya cipta yang lebih tinggi untuk keduabelah pihak, di satu sisi
guru harus menyiapkan dan menyajikan gambar yang saling berhubungan namun
tersusun secara acak dan dapat memancing daya kreasi siswa, kemudian di sisi lain
siswa juga harus menebak urutan logis gambar yang sebenarnya.

3. Kreatif

Secara otomatis model picture and picture akan membuat baik guru maupun siswa
lebih kreatif. Tentunya pengajar harus menyiapkan atau bahkan mungkin
menggambar suatu gambar berseri yang berhubungan satu sama lain. Sementara itu
karena susunan gambar acak yang disajikan dalam model ini, maka siswa akan
terpancing daya kreasi dan imajinasinya yang berujung memotivasi sisi kreatif dari
para peserta didik.

4. Menyenangkan

Bahkan sakin menyenangkannya mungkin beberapa pengajar akan ketakutan untuk


mendapatkan kegaduhan dikelasnya sehingga ia tidak dapat menguasai kelas.
Namun dampak positifnya adalah pembelajaran menjadi jauh lebih menyenangkan
bagi peserta didik. Gambar adalah media kuat yang efektif untuk menarik
perhatian siswa, ditambah lagi dengan permainan menyusun deretan logis dari
susunan gambar acak yang disediakan dalam model picture and picture.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Langkah-langkah dari model pembelajaran picture and picture menurut Suprijono


(dalam Huda 2014, hlm. 236) adalah sebagai berikut ini.
1. Guru meyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Meyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menujukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi.
4. Pendidik/guru menujuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang
atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menayakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Langkah terakhir, guru memberikan kesimpulan terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran.

Langkah-langkah konkret ini tentunya akan sangat membantu Pendidik, terutama 


dari segi implementasi yang katakanlah tinggal dieksekusi saja tanpa harus
menyusunnya sendiri. Ini merupakan keunggulan utama namun sekaligus menjadi
kekurangan pertama juga karena bisa saja dianggap membatasi daya inovasi Guru.
Padahal, kenyataannya inovasi sangat memungkinkan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Picture and Picture

Sebagai salah satu model pembelajaran, model ini memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Menurut Suprijono (dalam Huda 2014, hlm. 239)
model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut.

Kelebihan Model Picture and Picture

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran picture and picture adalah sebagai


berikut.

1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.


2. Siswa dilatih berfikir logis dan sistematis.
3. Siswa dibantu belajar berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek
bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktek berfikir.
4. Motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan.
5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kekurangan Model Picture and Picture

Kekurangan dari model pembelajaran picture and picture antara lain adalah sebagai
berikut.

1. Memakan banyak waktu.


2. Membuat sebagian siswa pasif.
3. Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas.
4. Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang.

Referensi

1. Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.
2. Shoimin, Aris. (2014). Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Model Pembelajaran Examples Non Examples
kategori Model-model Pembelajaran / tanggal diterbitkan 26 November 2021 /
dikunjungi: 1.82rb kali
PENGERTIAN
Menurut Buehl (1996) examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan
untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan
siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari examples non
examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk
mengklasifikasi keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Model Examples Non Examples merupakan salah satu pendekatan Group
investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan meningkatkan perolehan hasil akademik. Tipe
pembelajaran ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap model pembelajaran
kelas tradisional dan menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil
dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada individu.(Muslimin
Ibrahin, 2000 : 3)

Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh model


pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran merupakan
sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat media ini adalah
untuk guru membantu dalam proses mengajar, mendekati situasi dengan keadaan
yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses belajar dan mengajar lebih
komunikatif dan menarik.

Model Pembelajaran Examples Non Examples atau juga biasa di sebut Examples
And Non-Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang
agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi
singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Salah satu proses belajar mengajar adalah gambar. Media gambar merupakan salah
satu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu
mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan
menerapkan media gambar diharapkan dalam pembelajaran dapat bermanfaat
secara fungsional bagi semua siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa
diharapkan akan aktif termotivasi untuk belajar.

Menurut Rochyandi, Yadi (2004:11) model pembelajaran kooperatif tipe example


non example adalah: “Tipe pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara
guru menempelkan contoh gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan gambar lain yang relevan dengan tujuan pembelajaran,
kemudian siswa disuruh untuk menganalisisnya dan mendiskusikan hasil
analisisnya sehingga siswa dapat membuat konsep yang esensial.”

Gambar juga mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar, yakni
untuk mempermudah dan membantu siswa dalam membangkitkan imajinasinya
dalam belajar. Selain itu dengan mengggunakan gambar siswa dapat melatih
mencari dan memilih urutan yang logis sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dengan demikian dalam Model Pembelajaran Examples Non Examples tercakup
teori belajar konstruktivisme.

Teori konstruktivisme ini menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan


mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-
aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa
agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.

Langkah-langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Examples Non Examples


Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran
Examples Non Examples, diantaranya :

Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.


Gambar-gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan
materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD/OHP/In
Focus. Pada tahap ini Guru dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan
gambar dan membentuk kelompok siswa.
Guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisa gambar. Peserta didik diberi waktu melihat dan
menelaah gambar yang disajikan secara seksama agar detil gambar dapat dipahami
oleh peserta didik, dan guru juga memberi deskripsi tentang gambar yang diamati.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar
tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan sebaiknya disediakan guru.
Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya. dilatih
peserta didik untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan
kelompok masing-masing.
Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tennyson dan Pork (Weblogask: 2011) menyarankan bahwa jika guru akan
menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya
diperhatikan, yaitu:

Urutkan dari yang gampang sampai yang ke sulit.


Pilih contoh yang berbeda satu sama lainnya.
Bandingkan dan bedakan contoh-contoh dan bukan contoh
Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non contoh akan membantu siswa
untuk membangun pemikiran yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep
penting. Joyce and Weil (Weblogask: 2011) telah memberikan kerangka konsep
terkait strategi tindakan, yang memperkenalkan konsep yang baru dengan model
example non example. Kerangka konsep tersebut antara lain:

Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non contoh yang menjelaskan


beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru.
Menyajikannya dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan
apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap
example dan non example tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat
kedua daftar tersebut berbeda.
Menyiapkan examples non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih
spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga
mampu memahami konsep yang baru.
Meminta siswa untuk bekerja berpasangan atau berkelompok untuk
menggeneralisasikan konsep examples non examples mereka. Setelah itu meminta
tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikan secara
klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep
yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari
examples non examples.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Metode Pembelajaran Examples Non
Examples
Menurut Buehl (Kurniawan: 2011) keuntungan dari metode Example non Example
antara lain:

Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas
pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka
untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari Example non
Example.
Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari
suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan
masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang
telah dipaparkan pada bagian example.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dirumuskan kelebihan-kelebihan dari model
examples non Examples sebagai berikut:

Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.


Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Adapun kekurangan atau kelemahan model pembelajaran.
Sedangkan kelemahan Model Pembelajaran Examples Non Examples, yaitu
sebagai berikut:

Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.


Penerapan model examples non Examples memakan waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai