Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT 

LEUKIMIA

Pokok Bahasan            : penyakit leukimia

Sasaran                        : Pasien

Waktu                          : 30 menit

Hari/Tanggal                 :Jumat/ 02 Oktober 2020

Tempat                         : RS Adam Malik Ruang Ambun Sari Lt.3

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang


penyakit leukimia dan hal-hal yang terkait lainnya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIU)

1. Menjelaskan pengertian penyakit leukimia


2. Menjelaskan Manifestasi Klinik leukimia
3. Menjelaskan Cara mencegah leukimia
4. Menjelaskan Penatalaksanaan leukimia

III. GARIS BESAR MATERI

1. pengertian penyakit leukimia


2. Manifestasi Klinik leukimia
3. Cara mencegah leukimia
4. Penatalaksanaan leukimia

IV. METODE

Ceramah dan tanya jawab


V. MEDIA

Leaflet

VI. PROSES KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Metode/Alat Wakt


. u
1. Pendahuluan : 5
menit
1. Menyampaikan salam 1. Membalas salam Tanya jawab
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dengan
3. kontrak waktu aktif
4. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan
5. Apersepsi memberi respon

2. Penjelasan materi : 15
menit
1. Menjelaskan pengertian Mendengarkan, Leaflet
penyakit leukimia memperhatikan

2. Menjelaskan Manifestasi
Klinik leukimia
3. Menjelaskan Cara
mencegah leukimia

3. Evaluasi Menjawab pertanyaan Tanya jawab 5


menit
Memberikan pertanyaan lisan
4. Penutup Tanya jawab 5
menit
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Memberikan salam
3. Aktif bersama dalam
menyimpulkan
4. Membalas salam

Total waktu 30
menit
VII. PENGORGANISASIAN

Setting tempat : RS Adam Malik Ruang Ambun Suri Lt.3

Penyaji : Ana Rosa Theresia Sihite

VIII. RENCANA EVALUASI

Bentuk lisan :

1. Apa itu leukimia?

2. Sebutkan penyebab terjadinya penyakit leukimia?

3. Sebutkan akibat penyakit leukimia?

4. Sebutkan gejala leukimia?

5. Jelaskan mengenai pengobatan leukimia?

6.   Jelaskan mengenai pencegahan leukimia?

MATERI

LEUKIMIA

Pengertian

Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan sel


imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai adanya leukosit
dengan jumlah yang berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
trombisitopenia (Hidayat, 2006). Leukemia merupakan penyakit akibat proliferasi
(bertambah banyak atau multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat
sistemik dan biasanya berakhir fatal, (Nursalam, 2005). Leukemia merupakan kelompok
kelainan yang ditandai dengan akumulasi leukosit ganas di sumsum tulang dan darah
tepi. Sel abnormal tersebut menyebabkan gejala: (1) kegagalan sumsum tulang (mis.
Anemia, neutropenia, trombositopenia); dan (2) infiltrasi terhadap organ-organ (mis.
Hati, limpa, kelenjer limfe, meningen, otak, kulit atau testis), (A.V. Hoffbrand dan P.A.
H. Moss, 2011).
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentukan darah. (Suardi, 2006). Leukemia, artinya “darah putih”, adalah proliferasi
neoplastik satu sel tertentu (granulosit, monosit, limfosit, atau megakariosit). Defek
deperkirkan berasal dari stem cell hematopoetik. (Arif Mutaqin, 2009). Leukemia adalah
penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai dengan penggantian
elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik. Salah satu
manifestasi klinis dari leukemia adalah perdarahan yang disebabkan oleh berbagai kelainan
hemostasis. Kelainan hemostasis yang dapat terjadi pada leukimia berupa trombositopenia,
disfungsi trombosit, koagulasi intravaskuler diseminata, defek protein koagulasi,
fibrinolisis primer dan trombosis.

Etiologi
Terjadinya leukemia banyak hal yang mempengaruhi diantaranya :
1. Faktor Eksogen
a. Radiasi, khususnya yang mengenai sumsum tulang, kemungkinan leukemia meningkat
pada penderita yang diobati dengan radiasi atau kemoterapi.
b. Zat kimia, seperti benzene, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone, dan agen anti
neoplastik. Terpapar zat kimia dapat menyebabkan displasia sumsum tulang belakang,
anemia aplastik dan perubahan kromosom yang akhirnya dapat menyebabkan leukemia.
c. Infeksi virus, pada awal tahun 1980 diisolasi virus HTLV-1 Human T Leukemia Virus
dari leukemia sel T manusia pada limfosit seorang penderita limfoma kulit dan sejak itu
diisolasi dari sample serum penderita leukemia sel T.

2. Faktor Endogen
a. Bersifat herediter, insiden meningkat pada beberapa penyakit herediter seperti sindrom
down mempunyai insiden leukemia akut 20x lipat dan riwayat leukemia dalam keluarga.
insiden leukemia lebih tinggi dari saudara kandung anak-anak yang terserang, dengan
insiden yang meningkat sampai 20% pada kembar monozigot.
b. Kelainan genetic, mutasi genetic dari gen yang mengatur sel darah yang tidak
diturunkan.

Patofisiologi
Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang fatal dan terkait
dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya
proliferasi dari leukosit. Jumlah besar dari sel pertama- tama menggumpal pada tempat
asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam limfe node) dan menyebar
ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar sehingga mengakibatkan
hematomegali dan splenomegali.
Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer serta
mengganggu perkembangan sel normal. Akibatnya, hematopoesis normal terhambat,
mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan trobosit. Eritrosit dan trombosit
jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur.
Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel
hematopoetik lainnya dan mengarah kepembelahan sel yang cepat.

Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala awal leukemia dapat termasuk demam, anemia, perdarahan,
kelemahan, nyeri tulang atau sendi dengan atau tanpa pembengkakan. Purpura
merupakan hal yang umum serta hepar dan lien membesar. Jika terdapat infiltrasi
kedalam susunan saraf pusat dapat ditemukan tanda meningitis. Cairan serebro spinal
mengandung protein yang meningkatkan dan glukosa yang menurun. Tampaknya juga
terdapat beberapa hubungan antara leukemia dan sindrom down (mongolisme) :
 Pucat
 Malaise
 Keletihan (letargi)
 Perdarahan gusi
 Mudah memar
 Petekia dan ekimosis
 Nyeri abdomen yang tidak jelas
 Berat badan turun
 Iritabilitas
 Muntah
 Sakit kepala (pusing)

Penalataksanaan
 Keperawatan
a. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada
pursed lips).
b. Memberikan O2 kepada pasien agar pasien menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak
ada suara nafas abnormal).
c. Selalu memonitor tanda-tanda vital tetap dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
pernafasan).
Cara Mencegah Penyakit Leukimia

 Melakukan olahraga secara teratur.


 Menghentikan kebiasaan merokok.
 Menggunakan alat pelindung diri terutama jika bekerja di lingkungan yang rentan
terpapar bahan kimia, seperti benzena.

Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan komplikasi jika penanganan tidak segera dilakukan. Beberapa
komplikasi yang dapat terjadi adalah:
 Perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru-paru.
 Tubuh rentan terhadap infeksi.
 Risiko munculnya jenis kanker darah lain, misalnya limfoma
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan pengobatan yang dilakukan. Berikut ini
beberapa komplikasi akibat pengobatan leukemia:
 Graft versus host disease yaitu komplikasi dari transplantasi sumsum tulang.
 Tumor lysis syndrome (sindrom lisis tumor).
 Gangguan fungsi ginjal.
 Infertilitas.
 Sel kanker muncul kembali setelah penderita menjalani pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai