Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

REMATIK

OLEH :

MARIA KRESENTIA SILVIANI JEO


073210014

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Wira Medika PPNI Bali
2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT REMATIK

Pokok Bahasan : Gangguan Sistem Muskuloskeletal


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Penyakit Rematik
2. Penyebab Penyakit Rematik
3. Gejala Penyakit Rematik
4. Pencegahan Penyakit Rematik
5. Pengobatan Penyakit Rematik

Sasaran : Keluarga Bapak ”WS”


Hari/tgl : Selasa, 22 Februari 2011
Pukul : 16.00 – 16.45
Penyaji : Maria Kresentia Silviani Jeo
Tempat : Rumah Bapak ”WS“

1. Latar Belakang

Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya.


Rematik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki. Rematik biasa disebut juga dengan nama
arthritis Secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti pembengkakan,
kemerahan, nyeri di lutut, siku, pergelangan maupun di bagian sendi-sendi lain, gangguan di
otot dan tendon. gejala rematik memang cukup luas. Rematik terdiri dari 150-an jenis.
Tetapi ada empat jenis rematik yang paling sering dijumpai di masyarakat kita yaitu
osteoarthritis yang disebabkan oleh pengapuran, rematik luar sendi yang menyerang jaringan
di luar tulang rawan, rematik peradangan, dan rematik yang disebabkan oleh pengeroposan.

“Sekitar 50 persen keluhan nyeri sendi disebabkan oleh pengapuran. Pengapuran berarti
menipisnya jaringan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan persendian,” Bantalan
dalam persendian yang aus itu menyebabkan terjadinya gesekan tulang sehingga
menyebabkan nyeri. Pengapuran ini merupakan proses degenerasi yang dimulai pada usia 40
tahun. Kecepatan proses degenerasi berbeda pada tiap-tiap orang.
Sendi seseorang bisa mulai bermasalah di usia 40-an. Namun ada orang yang sampai usia
70-an sendinya baik-baik saja. Cepat lambatnya proses tadi ditentukan oleh beberapa faktor
risiko,”, antara lain : mutu tulang rawan dan kelebihan berat badan. Tulang rawan yang bagus
akan lebih tahan terhadap kondisi aus. Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka
persendian tidak mudah aus walau dipakai lama.

Jenis rematik yang paling banyak diderita penduduk dunia adalah arthritis reumatoid (AR)
yaitu rematik radang sendi, gout (asam urat) yang disebabkan oleh kadar asam urat yang
berlebihan dalam darah, dan osteoarthritis (OR), yaitu pengapuran sendi. enurut dr.Riardi
Pramudiyo, SpPD-KR dari RS.Hasan Sadikin, Bandung, OR adalah penyakit sendi yang
paling banyak dijumpai. Penyakit ini bersifat degenaratif, yang angka kejadiannya meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. Gejala yang menyertainya antara lain, nyeri pada
persendian setelah penderita melakukan aktivitas, atau saat perubahan cuaca dari panas ke
dingin. Seperti diungkapkan Riadi, faktor pencetus OR biasanya karena ada penyakit lain atau
keadaan tertentu. “Belum diketahui apa penyebab primer, namun penyebab sekundernya bisa
karena orang kegemukan, sehingga beban yang harus disangga oleh lutut terlalu besar, atau
karena berlebihan memakai lutut, misalnya pemain bola profesional,” katanya.

Jenis penyakit rematik lain yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah arthritis
reumatoid (AR). Penyakit ini paling sering menyerang kelompok usia 20-50 tahun. Gejala
yang umum ditemukan adalah sendi kaku saat bangun tidur dan penderita sulit bergerak.

Rematik pada orang berusia produktif umumnya disebabkan peradangan. Peradangan ini
bisa karena asam urat atau sebab-sebab lain. Rematik karena asam urat ini banyak dijumpai
pada pria berusia 30-an dan 40-an tahun. Jenis ini, menurut Dr Harry Isbagio, terjadi karena
kelebihan hasil metabolisme purin yang tertimbun di persendian. Timbunan ini yang
menimbulkan rasa sakit di persendian.

Dokter Harry sering menemui kesalahpahaman masyarakat mengenai asam urat. Pasien
sering datang berkonsultasi sambil membawa hasil tes asam urat. “Mereka bertanya mengapa
asam uratnya normal tetapi dokter mendiagnosis terkena rematik. Mereka salah mengerti soal
rematik. Tidak semua rematik disebabkan asam urat,” jelasnya.
Gangguan autoimun seperti pada penyakit Lupus termasuk jenis rematik yang disebabkan
peradangan. Pada gangguan ini kekebalan tubuh tidak berfungsi sebagai pembasmi bakteri,
virus atau benda asing yang memasuki tubuh. Kekebalan tubuh justru merusak jaringan tubuh
yang sehat, termasuk jaringan yang ada di persendian.

Begitupun dengan RA (Rheumatoid Arthritis). Penyakit itu termasuk peradangan


persendian yang penyebabnya masih belum diketahui. Menurut Encyclopedia of Public
Health, telah ada indikasi bahwa pola-pola genetik bertanggungjawab terhadap timbulnya
penyakit ini. RA bisa menyerang orang pada umur berapa pun, termasuk balita. Peradangan
penyakit ini terjadi pada jaringan synovial yang terdapat dalam persendian. Jaringan ini
berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas sendi. Pada pasien RA, jaringan ini
membengkak dan menunjukkan banyak sel yang meradang.

2. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga Bapak WS
mengerti dan memahami tentang Penyakit Rematik.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit keluarga Bapak WS diharapkan
mampu :
1. Memahami tentang Pengertian Penyakit Asma
2. Memahami Penyebab Penyakit Asma
3. Memahami gejala Gejala Penyakit Asma
4. Memahami tentang Pencegahan Penyakit Asma
5. Memahami tentang terapi atau Pengobatan Penyakit Asma

3. Kegiatan Penyuluhan
A. Garis besar materi
1. Pengertian Penyakit Rematik
2. Penyebab Penyakit Rematik
3. Gejala Penyakit Rematik
4. Pencegahan Penyakit Rematik
5. Pengobatan Penyakit Rematik

B. Metoda :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

C. SETTING TEMPAT

PENYAJI MATERI

Bapak WS Bapak NS

Ibu A Bapak MS

Ibu MS Ibu NG
Bapak S

D. Langkah- langkah Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH KELUARGA/PENUNGGU
1. Pembukaan :
a. Salam pembukaan a. menjawab salam
b. Perkenalan b. memperhatikan
5 menit
c. Mengkomunikasikan c. memperhatikan
tujuan

2. Kegiatan inti penyuluhan 30 menit


 Menyampaikan materi tentang :  Menyimak dan memperhatikan
1. Pengertian Penyakit Rematik
penyuluhan
2. Penyebab Penyakit Rematik
3. Gejala Penyakit Rematik
4. Pencegahan Penyakit
Rematik
5. Pengobatan Penyakit
Rematik

 Memberi kesempatan keluarga


untuk bertanya.
 Menanyakan hal-hal yang belum jelas.

3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang a. Bersama penyuluh menyimpulkan
telah didiskusikan. materi
b. Keluarga kooperatif dalam menjawab
b. Melakukan evaluasi
pertanyaan penyuluh 10 menit
penyuluhan
c. Keluarga kooperatif
c. Mengakhiri kontrak d. Menjawab salam
d. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.

6. Alat penyuluhan
A. Alat
1. Leaflet
2. Botol
3. Balsem
4. Air Panas
5. Handuk besar

7. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Proses
 Kegiatan berlangsung tepat waktu
 Semua anggota keluarga hadir dalam proses
penyuluhan
 Tempat : Rumah Bapak WS
 Peserta yang aktif bertanya 50% dari total peserta.

2. Evaluasi Hasil
a. Keluarga paham dan dapat menjelaskan kembali mengenai Pengertian Penyakit
Rematik
b. Keluarga dapat menyebutkan kembali mengenai Penyebab atau Etiologi Penyakit
Rematik
c. Keluarga paham dan dapat menyebutkan kembali mengenai Gejala Penyakit
Rematik
d. Keluarga paham dan mampu menyebutkan Pencegahan Penyakit Rematik
e. Keluarga paham dan mampu menyebutkan Terapi atau Pengobatan Penyakit
Rematik
8. Lampiran-lampiran

a. Materi
b. Leaflet

Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN PENYAKIT REMATIK PADA KELUARGA BAPAK WS

A. PENGERTIAN
Rematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada
sistem muskuloskeletal ( sendi, tulang, jaringan ikat dan kaku ). Umumnya Rematik tidak
berbahaya, namun mengganggu karena rasa nyerinya.
Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya.
Rematik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki. Rematik biasa disebut juga dengan
nama arthritis Secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti
pembengkakan, kemerahan, nyeri di lutut, siku, pergelangan maupun di bagian sendi-
sendi lain, gangguan di otot dan tendon.

B. PENYEBAB

 Penyebab Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi:


a. Usia,
b. Ras kulit hitam lebih besar resikonya dibanding ras lainnya,
c. Genetik,
d. Gender wanita,
e. Penyakit metabolik seperti diabetes,
f. Kelainan bawaan seperti tulang kaki bentuk O atau X.
 Faktor resiko yang dapat dimodikasi:
a. Trauma / cidera,
b. Benturan berulang,
c. Gemuk,
d. Rokok,
e. Hormon dan kelemahan otot.

C. GEJALA

1. Kaku dan nyeri sendi di beberapa sendi yang terkena.


2. Hambatan Gerakan sendi.
3. Sendi secara perlahan membesar (deformitas).
4. Gemeretak (krepitasi)

D. PENCEGAHAN
a) Usia, Genetik, gender tidak dapat dicegah.
b) Hindari cidera,
c) benturan berulang,
d) gemuk dikurangi,
e) menghentikan rokok,
f) Mengkonsumsi Vit C, E, Beta Karoten, dan
g) terapi sulih hormon
h) Hindari berjalan lebih dari 2 mil/hari, berlari berdiri terlalu lama, dan mengangkat beban >
25 kg yang dilakukan rutin
i) Hati - hati bagi operator keyboard komputer, artis pertunjukan, pembersih karpet dan
lantai, pekerja tambang, petani dan pemintal benang.

E. TERAPHY ATAU PENGOBATAN


 Obat-obatan

a) Obat penghilang nyeri golongan OAINS, Ampuh menghilangkan nyeri, tapi hati-hati
iritasi lambung

b) Obat untuk memperbaiki rawan sendi: gol. glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat
c) Obat untuk memberi pelumasan sendi ke lutut seperti suntikan hialuronatke ruang
sendi

d) Obat untuk mengatasi sendi bengkak berisi : cairan glukokortikoid ke dalam sendi

e) Fisioterapi

Selain dengan obat-obatan, untuk mengurangi rasa nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat,
misalnya dengan kompres es. “Kompres es bisa menurunkan ambang nyeri dan mengurangi
fungsi enzim,” ujar Riadi. Kemudian, banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi penderita
rematik, misalnya jus seledri, kubis atau wortel yang bisa mengurangi gejala rematik.
Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan kunyit,
biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi, atau minyak juniper yang bisa
menghilangkan bengkak pada sendi.

Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri
di sendi lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan
menambah rasa nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh berlebih memperbesar risiko
asam urat. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena
asam urat. Ini karena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang
yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit.

Untuk melakukan olahraga sebaiknya meminta pendapat dokter atau terapis, supaya
mengetahui gerakan-gerakan yang terbaik. Disarankan untuk menghindari olahraga yang
terlalu membebani lutut. “Bulutangkis, voli, tenis, joging, bela diri sebaiknya tidak
dilakukan. Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang kumat. Berdiri terlalu lama akan
menimbulkan sakit yang luar biasa,” katanya.

Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti tidak
melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, serta menjaga agar
asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan
ikan dari laut dalam. Jika Anda merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut, mengkonsumsi
suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang mengandung omega 3. Dalam omega 3
terdapat zat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.

POST TEST

1. Bisakah bapak ibu dan adik menjelaskan Pengertian Penyakit Rematik?


2. Bisakah bapak ibu menyebutkan 3 Penyebab atau Etiologi Penyakit Rematik?
3. Sebutkan 2 gejala Penyakit Rematik?
4. Sebutkan cara Pencegahan Penyakit Rematik?
5. Sebutkan terapi atau pengobatan Penyakit Rematik?
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.ibujempol.com/pencegahan-dan-pengobatan-penyakit-rematik/
diakses tgl 12 Februari 2011.
 http://www.mediastore.com/Seminar_Mengenal_Penyakit_Rematik_&_Asam_Urat/
diakses tgl 12 Februari 2011.
 http://www.majalahkesehatan.com/yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-penyakit-rematik/
diakses tgl 12 Februari 2011.

Anda mungkin juga menyukai