Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asma Brokial


Sub Pokok Bahasan : Penanganan asma brokial
Sasaran : Keluarga Tn. SW
Penyaji : I Made Ana Wijaya
Hari/Tanggal : Kamis, 02 Juli 2015
Jam : 18.00 s/d selesai
Tempat : Rumah keluarga Tn. SW

I. LATAR BELAKANG
Asma Bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh peningkatan reaksi
trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan, yang manifestasinya berupa
kesukaran bernapas karena penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas.
Penyempitan tersebut bersifat dinamis dan derajad penyempitannya dapat berubah-
ubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat-obatan. (United States
Nasional Tuberculosis Assosiation, 1967)
Serangan Asma bronkial dapat mengakibatkan anak kesulitan untuk bernafas dan
menimbulkan suara nafas yang abnormal, seperti mengi, dada anak terasa nyeri, anak
merasa gelisah, dan timbul kemerahan pada jaringan. Jika serangan Asma Bronkial
tersebut tidak segera ditangani, dapat timbul gejala-gejala yang lebih berat, seperti
barrel chest, sianosis, gangguan kesadaran, takikardi, peningkatan tekanan darah, dan
pernafasan yang cepat dan dangkal. Hal tersebut dapat menimbulkan keadaan yang
membahayakan bagi anak.
Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang cara pencegahan dan penanganan
serangan Asma Bronkial, agar masyarakat, terutama orang tua yang memiliki anak
yang menderita Asma Bronkial bisa menangani serangan Asma tersebut dengan tepat
sebelum dibawa ke Rumah Sakit.

II. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit peserta memahami tentang cara


penanganan serangan Asma bronkial.
III. Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan selesai diharapkan :
a. Peserta memahami pengertian Asma Bronkial dengan bahasa sendiri.
b. Peserta mampu mengenal faktor-faktor pemicu terjadinya serangan Asma
Bronkial.
c. Peserta mampu memahami tanda dan gejala terjadinya serangan Asma Bronkial.
d. Peserta mampu memahami cara pencegahan serangan Asma Bronkial.
e. Peserta mampu memahami cara penanganan Asma Bronkial saat terjadinya
serangan Asma.

IV. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab.

V. MEDIA
a. Alat
a. Alat tulis
b. Bahan
a. Leaflet

c. Setting Tempat

Mahasiswa/
Penyaji

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


keluarga keluarga keluarga keluarga keluarga
PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon Waktu
Peserta/Masyarakat
1 Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menyampaikan pokok bahasan Menyimak 5 Menit
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi tentang :
Memperhatikan
1) Pengertian Asma Bronkial
Memperhatikan 15 menit
2) Faktor-faktor pemicu terjadinya
Memperhatikan
serangan Asma Bronkial.
3) Tanda dan gejala terjadinya Memperhatikan
serangan Asma Bronkial.
Memperhatikan
4) Pencegahan serangan Asma
Bronkial.
5) Penanganan Asma Bronkial saat
terjadinya serangan Asma.
3 Penutup
a. Diskusi Aktif bertanya
b. Kesimpulan Memperhatikan 10 menit
c. Evaluasi Memperhatikan
d. Memberi salam penutup Menjawab salam

VI. ISI MATERI (terlampir)


Rokok
a. Pengertian Asma Bronkial
b. Faktor-faktor pemicu terjadinya serangan Asma Bronkial.
c. Tanda dan gejala terjadinya serangan Asma Bronkial.
d. Pencegahan serangan Asma Bronkhial.
e. Penanganan Asma Bronkial saat terjadinya serangan Asma.
VII. EVALUASI
a. Evaluasi struktur kegiatan
1. Persiapan media sudah disiapkan pada satu hari sebelum pelaksanaan.
2. Surat undangan peserta sudah dikirim dan diterima oleh yang bersangkutan dua
hari sebelum pelaksanaan.
3. Alat dan materi sudah disiapkan tiga hari sebelum pelaksanaan.
4. Tempat di Br. Pondok sudah disiapkan satu hari sebelum pelaksanaan.
b. Evaluasi proses kegiatan
1. Peserta yang hadir minimal 80 %
2. Kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai dengan rundown acara
3. Interaksi yang baik antara petugas dan peserta selama penyuluhan berlangsung
4. Minimal 80% peserta aktif bertanya pada sesi diskusi
5. Peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik dari awal sampai akhir acara.
c. Evaluasi hasil kegiatan
1. Minimal 80 % peserta dapat memahami pengertian Asma
Bronkial dengan bahasa sendiri.
2. Minimal 80 % peserta dapat mengetahui faktor-faktor pemicu
terjadinya serangan Asma Bronkial.
3. Minimal 80 % peserta dapat mengetahui tanda dan gejala
terjadinya serangan Asma Bronkial.
4. Minimal 80 % peserta dapat mengetahui cara pencegahan
serangan Asma Bronkial.
5. Minimal 80 % peserta dapat mengetahui cara penanganan Asma
Bronkial saat terjadinya serangan Asma.

VIII. REFERENSI

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F. & Geissler, A. C. (2000) “Rencana Asuhan


Keperawatan”, Jakarta : EGC.
Guyton & Hall (1997) “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”, Jakarta : EGC.
Hudak & Gallo (1997) “Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik”, Volume 1,
Jakarta :EGC.
Imam 2012. http://imamrhizky.blogspot.com/2013/06/makalah-asma-
bronkial.html diakses pada 17 Agustus 2015
Price, S & Wilson, L. M. (1995) “Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit”, Jakarta : EGC.
Lampiran Materi

1. Pengertian Asma Brokial


Menurut United States Nasional Tuberculosis Assosiation (1967), asma bronkial
merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh peningkatan reaksi trakea dan bronki
terhadap berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa kesukaran
bernapas, karena penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas. Asma Bronkial
adalah penyakit pernafasan yang ditandai dengan sesak nafas dan nafas berbunyi
ngik – ngik atau mengi.
Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajad penyempitannya dapat berubah-
ubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat-obatan. Kelainan
dasarnya adalah tampaknya suatu perubahan status imunologis sipenderita.
(http://www.jevuska.com).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asma bronkial memiliki
beberapa karakteristik, yaitu:
1. Penyempitan atau obstruksi saluran nafas yang reversibel, baik secara
spontan maupun dengan pengobatan.
2. Kesukaran untuk bernafas.
3. Peningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai
rangsangan/stimulus.

2. Faktor-Faktor Pencetus Terjadinya Serangan


Asma Bronkial
Serangan Asma Bronkial dapat timbul karena beberapa keadaan, yaitu:
1. Faktor alergi
Alergen pencetus serangan asma dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Contohnya: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan
polusi.
b. Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Contohnya: makanan dan obat-obatan.
c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
Contohnya: perhiasan, logam, dan jam tangan.

2. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya
serangan asma. Kadang-kadang, serangan asma berhubungan dengan musim,
seperti: musim hujan, musim kemarau, dan musim bunga. Hal ini berhubungan
dengan arah angin serbuk bunga dan debu.
3. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress juga
bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang
timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan
emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika
stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
4. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
aktifitas jasmani atau olah raga yang berat.
Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah aktifitas
tersebut selesai.

3. Tanda Dan Gejala Terjadinya Serangan Asma


Bronkial
Tanda dan gejala yang ditemukan pada anak dengan asma bronkial adalah:
a. Sesak napas/dispnea.
b. Batuk yang disertai lendir/batuk kering.
c. Nyeri dada.
d. Adanya suara nafas mengi (wheezing), yang bersifat paroksismal, yaitu
membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari.
e. Gelisah.
f. Kemerahan pada jaringan.
Pada serangan asma yang lebih berat, gejala-gejala yang timbul makin banyak
dan makin berat, antara lain : kebiruan, gangguan kesadaran, takikardi,
peningkatan tekanan darah, dan pernafasan yang cepat dan dangkal.

4. Pencegahan Asma Bronkial


Untuk mencegah terjadinya Asma Bronkial, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Megenali faktor presipitasi dan tanda terjadinya serangan asma bronkial.
2. Menghindari faktor penyebab serangan asma bronkial.
3. Menghindari stress.
4. Menghindari kegiatan yang melelahkan.
5. Persediaan obat-obatan, jika terjadi serangan Asma.

5. Penanganan Serangan Asma Bronkial


Saat terjadi serangan Asma, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Kenali tanda-tanda akan terjadinya serangan asma.
2. Berikan obat asma yang telah diberikan oleh dokter sebelumnya.
3. Dampingi penderita tenangkan dan atur posisi duduk yang dapat meringankan
keluhan sesak nafas, seperti posisi setengah duduk atau posisi lain yang
membuatnya nyaman .
4. Longgarkan pakaian.
5. Tempatkan penderita pada ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
6. Jika nafas semakin sesak dan kondisi pasien semakin parah, segera bawa ke
puskesmas/rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai