Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

ARTRITIS RHEUMATOID

Untuk Memenuhi Tugas Individu Praktek Stase Komunitas dan Kep. Keluarga

Disusun Oleh :
KHOIRUZ ZADIT TAQWA
NIM. 1608259

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ARTRITIS RHEUMATOID

A. PENGANTAR
Pokok Bahasan : ARTRITIS RHEUMATOID
Sasaran :
Hari / tanggal       : 1 Mei 2017
Waktu                   : 35 menit
Tempat                 : Dusun Ngemplak Desa Ngrajek Kec. Mungkid Kab. Magelang

B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 35 menit diharapkan klien keluarga
bapak atau ibu dapat memahami tentang penyakit Artritis Rheumatoid

C. TUJUAN KHUSUS
1. Klien dan keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi,
penatalaksanaan serta cara pencegahan penyakit Artritis Rheumatoid
2. Klien dan keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita Artritis Rheumatoid.

D. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian Artritis Rheumatoid
2. Penyebab terjadinya Artritis Rheumatoid
3. Tanda dan gejala Artritis Rheumatoid
4. Komplikasi Artritis Rheumatoid
5. Penatalaksanaan Artritis Rheumatoid
6. Cara pencegahan Artritis Rheumatoid

E. METODE
Ceramah dan tanya jawab
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah
penyampaian materi selesai.
F. MATERI
Terlampir

G. MEDIA
Leaflet

H. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, menyakan Klien menjawab salam,
keadaan klien 3 menit mempersilahkan masuk dan
menyetujui kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud Klien mendengarkan dengan
kedatangan dan membuat 5 menit seksama dan menyetujui kontrak
kontrak waktu waktu yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan Klien memperhatikan dengan
kesehatan tentang Artritis 15 menit seksama.
Rheumatoid
4. Menanyakan kepada warga Menanggapi dengan melakukan
tentang kejelasan materi pertanyaan
yang disampaikan. 10 menit
Mempersilahkan warga Menjawab pertanyaan dari
mengajukan pertanyaan pasien atau keluarga.
5. Mengakhiri kontrak waktu Klien dan keluarga
dan berpamitan kepada 2 menit mempersilahkan dengan baik
warga

I. PENGORGANISASIAN
Moderator dan Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners STIKES Karya Husada Semarang
J. EVALUASI
1. Evaluasi structural
a) Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
b) Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
c) Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
2. Evaluasi Proses
a) Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses berlangsung
b) Media dapat digunakan dengan baik
c) Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu
3. Evaluasi Hasil
a) Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
b) Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan warga dapat mengerti dan
mengetahui apa yang di maksud dengan penyakit  Artritis Rheumatoid,
penyebab Artritis Rheumatoid, menyebutkan tanda dan gejala, komplikasi,
Penatalaksanaan serta pencegahan Artritis Rheumatoid.
Lampiran Materi

Artritis Rheumatoid

A. Definisi Artritis Rheumatoid


Rheumatoid artritis atau rheumatik adalah penyakit dengan gejala yang terdiri dari
rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot gerak, leher, bahu dan panggul.
Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun keatas (Luckman
and Sorensen’s, 2010).
Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta
melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan suatu
penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang
walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ
tubuh lainnya. Sebagian besar penderita menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang
timbul, jika tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan
deformitas sendi yang progresif yang menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini.
Walaupun faktor genetik, hormon sex, infeksi dan umur telah diketahui berpengaruh kuat
dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini.hingga etiologi AR yang sebenarnya
tetap belum dapat diketahui dengan pasti

B. Penyebab Artritis Rheumatoid


1. Umur, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun
2. Jenis Kelamin, secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi kurang lebih sama
pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi lebih banyak pada wanita dari
pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormon
3. Keturunan, suku, prevalensi dan pola terkenanya lebih sering dijumpai pada orang -
orang Amerika asli dari pada orang kulit putih
4. Kegemukan : berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya
resiko
5. Autoimun
6. Endokrin
7. Infeksi sterptococcus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.
C. Tanda dan Gejala Artritis Rheumatoid
1. Nyeri pada sendi yang terkena
2. Rasa kaku
3. Hambatan pada pergerakan sendi
4. Kaku pagi
5. Pembesaran sendi
6. Perubahan gaya berjalan
7. Rasa tidak enak badan
8. Anoreksia dan penurunan berat badan

D. Patofisiologi Artritis Rheumatoid


Proses inflamasi di dalam persendian dapat terjadi dalam empat tahap :
1. Sinovitis yang terjadi karena kongesti dan edema pada membran synovial serta
kapsula sendi. Infiltrasi oleh limfosit, makrofa dan neutrofil membuat respon
inflamasi lokal tersebut berlanjut. Sel-sel ini, di samping sel-sel sinovial mirip
fibroblast, menghasilkan enzim yang membantu menguraikan tulang dan kartilago.
2. Pannus - penebalan lapisan jaringan granulasi - menyelubungi serta menginvasi
kartilago dan pada akhirnya, menghancurkan kapsula sendi serta tulang.
3. Ankilosis fibrosa-invasi fibrosa pada pannus dan pembentukan peru- menyumbat
rongga sendi, atrofi tulang dan ketidaksejajaran yang menyebabkan deformitas nyata
dan disrupsi artikulasio tulang-tulang yang saling berhadapan sehingga terjadi atropi
otot serta ketikseimbangan dan mungkin pula, dislokasi parsial (subluksasio).
4. Klasifikasi jaringan fibrosa yang mengakibatkan ankilosis tulang dan imobilitas
total.

E. Komplikasi Artritis Rheumatoid


1. Kelainan bentuk tulang
2. Kelumpuhan
3. Rasa nyeri
4. Deformitas sendi
F. Penatalaksaanaan Artritis Rheumatoid
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk rheumatik, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk 
mengurangi  rasa  sakit,  meningkatkan  mobilitas  dan  mengurangi
ketidakmampuan.  Obat - obatan  anti  inflamasi  steroid  bekerja  sebagai analgetik 
dan  sekaligus  mengurangi  sinovitis,  meskipun  tidak  dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis rheumatik
2. Perlindungan sendi
Rheumatik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang
baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian
tongkat, alat-alat listrik yang memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan.
Beban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk.
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien rheumatik yang gemuk harus menjadi
program utama pengobatan rheumatik. Penurunan berat badan seringkali dapat
mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien rheumatik oleh karena sifatnya yang
menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin
menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien rheunatik sering kali keberatan untuk memakai
alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
5. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rheumatik, yang meliputi
pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat. Pemakaian panas yang
sedang diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada
sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obatan gosok jangan
dipakai sebelum pemanasan
6. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien rheumatic dengan kerusakan sendi yang
nyata dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan 
adalah  osteomy  untuk  mengoreksi  ketidak lurusan  atau ketidaksesuaian, 
debridement  sendi untuk  menghilangkan  fragmen  tulangrawan sendi, pembersihan
osteofit.

G. Pencegahan Artritis Rheumatoid


1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olahraga teratur
5. Makan banyak buah dan sayuran segar
6. Tidak boleh merokok dan minum alkohol
7. Latihan relaksasi
8. Berusaha dan membina hidup yang positif
9. Istirahat yang cukup
DAFTAR PUSTAKA

Kalim, Handono. (1996). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Kowalak , jennifer P. 2011. Buku ajar patofisiologi . Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculaapius FKUI
Prince, Sylvia Anderson. (1999). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 4.
Jakarta : EGC
http://angga9060.blogspot.com/2012/06/satuan-acara-penyuluhan-mata-ajar.html. Diakses
pada tanggal 29 April 2017
http://triohardinsaputradinata.blogspot.com/2011/08/satuan-acara-penyuluhanrhematoid.html.
Diakses pada tanggal 29 April 2017

Anda mungkin juga menyukai