Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ARTHRITIS RHEUMATOID

A. Pengantar
Masalah              : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit arthritis
rheumathoid.
Pokok Bahasan   : Arthritis Rheumatoid
Hari /Tgl             : Senin, 03 februari 2020
Waktu                 : 08.00 – 09.00
Sasaran               : Masyarakat
Tempat               : Rumah Pak Dusun

B.    Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami tentang arthritis rheumathoid.

C.    Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit arthritis rheumathoid, peserta
penyuluhan dapat :
1) Menjelaskan tentang pengertian arthritis rheumathoid
2) Menjelaskan tanda dan gejala arthritis rheumathoid
3) Mengetahui penyebab arthritis rheumathoid
4) Menjelaskan tentang pencegahan arthritis rheumathoid
5) Menjelaskan pengobatan arthritis rheumathoid
D. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan
a. Memberi salam terapeutik
b. b. Menjelaskan tujuan 5 menit
c. kontrak waktu

2 Penyajian a. Menjelaskan pengertian arthritis rheumathoid


         b. Menjelaskan tanda dan gejala arthritis
rheumathoid
c. Menjelaskanpenyebab arthritis rheumathoid
d. Menjelaskan cara pencegahan arthritis 40 menit

rheumathoid
e. Menjelaskan pengobatan arthritis rheumathoid

3 Penutup a. Memerikan kesempatan untuk bertanya


1 b. Menjelaskan kembali hal yang belum dimengerti
15 menit
c. Menanyakan kembali materi yang telah diberikan
d. Salam terapeutik

E. Media
1. Leaflet
2. Poster

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Evaluasi:
1. Menjelaskan pengertian arthritis rheumathoid
2. Menyebutkan tanda dan gejala arthritis rheumathoid
3. Menjelaskan cara pencegahan arthritis rheumathoid
4. Menjelaskan penyebab arthritis rheumathoid
5. Menjelaskan pengobatan arthritis rheumathoid
Lampiran Materi

A.    Pengertian
Artritis reumatoid merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis yang
tidak diketahui penyebabnya, diakrekteristikkan oleh kerusakan dan
proliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi,
ankilosis, dan deformitas. (Kusharyadi, 2010)

Artritis reumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik yang kronis dan


terutama menyerang persendian, otot-otot, tendon, ligamen, dan pembuluh
darah yang ada disekitarnya. (Kowalak, 2011).

B.    Tanda dan Gejala Arthritis Rheumatoid


Jika pasien artritis reumatoid pada lansia tidak diistirahatkan, maka
penyakit ini akan berkembang menjadi empat tahap :
1.   Terdapat radang sendi dengan pembengkakan membran sinovial dan
kelebihan produksi cairan sinovial. Tidak ada perubahan yang bersifat
merusak terlihat pada radiografi. Bukti osteoporosis mungkin ada.
2.     Secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang rawan dapat dilihat.
Pasien mungkin mengalami keterbatasan gerak tetapi tidak ada deformitas
sendi.
3.    Jaringan ikat fibrosa yang keras menggantikan pannus, sehingga
mengurangi ruang gerak sendi. Ankilosis fibrosa mengakibatkan
penurunan gerakan sendi, perubahan kesejajaran tubuh, dan deformitas.
Secara radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan tulang.
4.    Ketika jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi, ankilosis tulang dapat
mengakibatkan terjadinya imobilisasi sendi secara total. Atrofi otot yang
meluas dan luka pada jaringan lunak seperti medula-nodula mungkin
terjadi.
Adapun tanda dan gejala lain dari rematik adalah :
1. Kaku pada pagi hari, merasa kaku persendian dan sekitarnya  saat bangun
tidur sampai sekurangnya satu jam.
2. Pembengkakan pada persendian, tetapi bukan karena pembesaran tulang.
3. Sendi  terasa sakit
4. Cepat lelah
5. Nafsu makan  menurun
C.    Penyebab Arthritis Rheumatoid
  Penyebab utama penyakit artritis reumatoid masih belum diketahui
secara pasti. Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis
reumatoid, yaitu :
1.       Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.
2.      Endokrin
Kecenderungan wanita untuk menderita artritis reumatoid dan
sering dijumpainya remisi pada wanita yang sedang hamil menimbulkan
dugaan terdapatnya faktor keseimbangan hormonal sebagai salah satu
faktor yang berpengaruh pada penyakit ini. Walaupun demikian karena
pemberian hormon estrogen eksternal tidak pernah menghasilkan
perbaikan sebagaimana yang diharapkan, sehingga kini belum berhasil
dipastikan bahwa faktor hormonal memang merupakan penyebab
penyakit ini.
3.       Autoimmun
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor
autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II,
faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme
mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II
kolagen dari tulang rawan sendi penderita.
4.       Faktor genetik serta pemicu lingkungan
Faktor genetik dan beberapa faktor lingkungan telah lama diduga
berperan dalam timbulnya penyakit ini. Hal ini terbukti dari terdapatnya
hubungan antara produk kompleks histokompatibilitas utama kelas II,
khususnya HLA-DR4 dengan artritis reumatoid seropositif. Pengemban
HLA-DR4 memiliki resiko relatif 4:1 untuk menderita penyakit ini.
D. Pencegahan Arthritis Rheumatoid
Adapun upaya untuk mencegah terjadinya penyakit arthritis rheumatoid
adalah :
1. Olahraga secara teratur
2. Periksa kesehatan secara teratur
3. Memperhatikan pola makan. Untuk mencegah penyakit rematik, Anda juga bisa
memperhatikan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi
penderita rematik. Makanan yang boleh dimakan antara lain telur, nasi, jagung,
roti, daging ayam, ikan, tahu, tempe, dan kentang.

Adapun makanan-makanan yang tidak boleh dimakan antara lain:

1. Sayuran seperti : Daun bayam, kangkung, daun singkong, daun jambu mete,
asparagus, buncis, dan kembang kol.
2. Buah-buahan seperti : durian, alpukat, nanas dan air kelapa
3. Makanan/lauk pauk: Jeroan seperti hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan
otak, sate kambing, daging bebek, telur, dan kaldu atau kuah daging yang kenta.
4. Makanan laut: udang, kerang, cumi, dan kepiting
5. Makanan kaleng: kornet, sarden dan ekstrak daging
6. Kacang-kacangan dan emping mlinjo: kacang tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, tempe, tauco, tauge, oncom, dan susu kedelai.
7. Minuman dan makanan beralkohol : bir, wiski, anggur, tape, dan tuak
E. Pengobatan Arthritis Rheumatoid
Penatalaksanaan rematoid arthritis dibagi atas:
1. Medikametosa
a) Pengobatan simpomatik : Pengobatan yang hanya untuk mengurangi tanda
dan gejala, biasanya mengurangi rasa sakit. Obat yang serimg dipakai adalah
simple analgesik, anti inflamasi nonsterosd, anti inflamasi golongan steroid
b) Pengobatan remitif : Pengobatan yang mempengaruhi perjalanan penyakit.
Biasanaya digunakan immuno suppressant, obat simtomatik, alkylating agent,
chelating agent, antimalarial, antelmetik.
2. Fisioterapi
Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihan kembali bila
sudah terjadi kecacatan.
3. Pembedahan
Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil, pembedahan
biasanya bersifat ortopedik.
4. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangat dan keuletan
untuk berobay dan mental penderita supaya kuat/tabah menghadapi
penyakitnya.
DAFTAR FUSTAKA
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Salemba Medika :
Jakarta.
Kowalak-welsh-mayer. 2012 : 497 - 500 )
Standar Asuhan Keperawatan .penerbit CV.trans info media
ymus, 2012. Asuhan Keperawatan Rematoid Artritis. (online). http://www.
kapukonline.com/2012/01/askep-asuhankeperawatanrheumatoidarthri.html, diakses
tanggal 1 februari 2020 pukul 13.36.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ARTHRITIS RHEUMATOID

OLEH :

FIRMAN

144 2019 2101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

Anda mungkin juga menyukai