Anda di halaman 1dari 13

PENYUSUNAN SAP ATAU PRE PLANNING

TEMA : REUMATHOID ARTHRITIS


DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM 2021
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS GUNUNG SARI

Waktu pelaksana

Laporan pendahuluan dan resume ini telah diperiksa, disetujui, dan dievaluasi oleh
pembimbing lahan dan pembimbing pendidikan pada :
Hari :
Tanggal :
Di susun oleh :
Kelompok 1

Mengetahui :

Pembimbing Pendidikan

(Bq.Heni Risvawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep )


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Rheumatoid Arthritis


Sasaran : Lansia
Hari / tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat :

A. Latar Belakang
Rheumathoid Arthritis (RA) merupakan gangguan peradangan kronis autoimun
atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang
menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan,
kaki dan lutut (Sakti & Muhlisin, 2019; Masruroh & Muhlisin, 2020). Sebagian besar
masyarakat Indonesia menganggap remeh penyakit Rematik, karena sifatnya yang
seolah-olah tidak menimbulkan kematian padahal rasa nyeri yang ditimbulkan sangat
menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Nurwulan, 2017).
Penyakit Rematik sering kita dengar di masyarakat, Namun pemahaman yang benar
tentang Rematik di keluarga belum memuaskan (Siahaan et al., 2017).
Angka kejadian rheumatoid arthritis pada tahun 2016 yang disampaikan oleh WHO
adalah mencapai 20% dari penduduk dunia, 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20
tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun (Majdah & Ramli, 2016; Putri &
Priyanto, 2019).
Menurut Riskesdas (2018) jumlah penderita rheumatoid arthritis di Indonesia
mencapai 7,30%. Seiring bertambahnya jumlah penderita rheumatoid arthritis di
Indonesia justru tingkat kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini cukup
tinggi. Keadaan inilah menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat
Indonesia khususnya penderita untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit
rheumatoid arthritis.
B. Tujuan Intruksional
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Rheumatoid Arthritis,
masyarakat diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang penyakit
Rheumatoid Arthritis.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, masyarakat diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian Rheumatoid Arthritis
b. Menyebutkan tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis
c. Menyebutkan penyebab Rheumatoid Arthritis
d. Menyebutkan cara mencegah Rheumatoid Arthritis
e. Menjelaskan diet Rheumatoid Arthritis

C. Sasaran

D. Karakteristik Sasaran
1. Ciri-ciri sasaran
Memiliki keinginan dan pandangan yang sama dengan masyarakat lainnya
mengenai pentingnya edukasi Rheumatoid Arthritis, untuk meminimalisir gejala
dengan menjauhi hal-hal yang dapat mengakibatkan penyakit tersebeut.
2. Fungsi sasaran
Dapat mengedukasi keluarga mengenai bahasan yang telah di sosialisasikan dan
menerapkan serta mencontohkan prilaku hidup sehat baik di lingkungan keluarga
maupun masyarakat lingkungan sekitar.

E. Waktu pelaksanaan
2021

F. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
G. Media
- Leaflet

H. Setting tempat
 
Moderator penyuluh

fasilitator        obser Observator


 audien
       

Ket: Audien tetap menjaga jarak untuk mematuhi protocol kesehatan


Lokasi: Dasan kolo
I. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
KEGIATAN
TAHAP / WAKTU
Fasilitator Peserta
Pembukaan 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam.
3 menit 2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan.
3. Menjelaskan judul 3. Memperhatikan dan
materi dan tujuan yang mencatat.
harus dicapai peserta
didik.
Penyajian 1. Mengajukan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
(pengembangan) awal tentang fasilitator
25 menit pengetahuan masyarakat 2. Tersenyum.
mengenai Rheumatoid 3. Mendengarkan
Arthritis. penjelasan.
2. Memberikan lembaran 4. Mendengarkan
soal terkait Rheumatoid penjelasan.
Arthritis. 5. Mendengarkan
3. Menyebutkan pengertian penjelasan.
Rheumatoid Arthritis 6. Mendengarkan
4. Menyebutkan tanda dan penjelasan.
gejala Rheumatoid
Arthritis. 7. Mendengarkan
5. Menyebutkan penyebab. penjelasan.
Rheumatoid Arthritis.
6. Menyebutkan cara
mencegah Rheumatoid 8. Bertanya dan
Arthritis. mendengarkan
7. Menyebutkan hal – hal jawaban.
yang dapat memicu 9.
kekambuhan darah
tinggi.
8. Menjelaskan terkait diet
Rheumatoid Arthritis
9. Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
bertanya.
10. Memberikan lembaran
soal untuk evaluasi
mengenai Rheumatoid
Arthritis
11. Memberikan kesimpulan
dari hasil penyuluhan
yang diberikan
Penutup 1. Merangkum materi yang 1. Memperhatikan dan
2 menit telah diberikan. mencatat.
2. Menutup dengan salam. 2. Menjawab salam.

J. Materi
MATERI PENYULUHAN
A Pengertian Reumatoid Arthritis
Reumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit degenerasi pada sendi yang
melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang sehingga menyebabkan
nyeri dan kekakuan pada sendi. Dalam perhimpunan reumatologi Indonesia
secara Reumatoid Arthritis sederhana didefinisikan sebagai suatu penyakit
sendi degeneratif yang terjadi karena proses inflamasi kronis pada sendi dan
tulang yang ada disekitar sendi-sendi tersebut (Hamijoyo, 2010). Sjamsuhidajat,
dkk (2013) mendefinisikan reumatoid astritis sebagai kelainan sendi kronik
yang disebabkan karena ketidakseimbangan sintesis dan degradasi pada sendi,
matriks ekstraseluler, kondrosit serta tulang subkondral pada usia tua.
B Tanda dan Gejala Reumatoid Arthritis
1. Kelelahan
Dengan rematik, Anda bisa jadi akan merasa sangat lelah sebelum gejala
lain menjadi jelas. Kelelahan bisa muncul sebelum timbulnya gejala lain dalam
beberapa minggu atau bulan. Ini mungkin datang dan pergi dari minggu ke
minggu atau hari ke hari. Kelelahan terkadang disertai dengan perasaan tidak
sehat atau bahkan depresi.
2. Keluhan di pagi hari
Keluhan berupa kekakuan sendi di pagi hari sering kali menjadi tanda awal
artritis atau radang sendi. Kekakuan yang berlangsung selama beberapa menit
biasanya merupakan gejala dari bentuk artritis, seperti osteoarthritis yang dapat
memburuk seiring waktu tanpa pengobatan yang tepat. Sementara, pada orang
yang mengalami radang sendi akibat rematik, kekakuan dapat dirasakan lebih
dari satu jam. Anda mungkin juga merasa kaku setelah tidak aktif dalam waktu
lama seperti tidur siang atau duduk terlalu lama.
3. Kekakuan pada sendi yang lebih kecil
Kekakuan pada satu atau lebih sendi yang lebih kecil adalah tanda awal
rematik yang umum terjadi. Ini dapat terjadi kapan saja, baik Anda aktif atau
tidak. Kekakuan sering kali dimulai di persendian tangan. Kekakuan sendi ini
biasanya muncul perlahan, meski bisa datang tiba-tiba dan memengaruhi
banyak sendi selama satu atau dua hari.
4. Nyeri sendi
Kekakuan sendi sering kali diikuti dengan nyeri sendi saat bergerak atau
saat istirahat. Ini juga memengaruhi kedua sisi tubuh secara merata. Pada awal
rematik, tempat paling umum untuk nyeri adalah jari tangan dan pergelangan
tangan. Anda mungkin juga mengalami nyeri di lutut, kaki, pergelangan kaki,
atau bahu.
5. Pembengkakan sendi ringan
Peradangan yang terjadi pada rematik dapat menyebabkan persendian Anda
tampak lebih besar dari biasanya. Pembengkakan ini biasanya disertai juga
dengan rasa hangat pada persendian. Serangan rematik dapat berlangsung dari
beberapa hari hingga beberapa minggu, dan pola ini diperkirakan akan
meningkat seiring waktu. Flare selanjutnya mungkin terasa di sendi yang sama
atau di sendi lain.
6. Demam
Jika disertai gejala lain seperti nyeri sendi dan peradangan, demam ringan
bisa saja menjadi tanda peringatan dini bahwa Anda menderita rematik. Namun
memang, demam yang lebih tinggi dari 38 derajat Celcius lebih mungkin
menjadi tanda dari beberapa bentuk penyakit atau infeksi.
7. Mati rasa dan kesemutan
Radang tendon bisa membuat tekanan pada saraf Anda. Tendon adalah
jaringan tebal yang berfungsi menempelkan otot ke tulang. Sendi tangan atau
kaki Anda bahkan dapat menghasilkan suara mencicit atau berderak saat tulang
rawan yang rusak bergesekan dengan sendi saat Anda bergerak.
8. Penurunan jangkauan gerak
Peradangan pada persendian Anda dapat menyebabkan tendon dan ligamen
menjadi tidak stabil atau berubah bentuk. Saat penyakit berkembang, Anda
mungkin mendapati diri Anda tidak dapat menekuk atau meluruskan beberapa
sendi. Meskipun rentang gerak Anda juga dapat dipengaruhi oleh rasa sakit,
penting untuk melakukan olahraga ringan secara teratur.
9. Gejala awal rematik lainnya
Selama tahap awal rematik, Anda mungkin akan merasakan berbagai gejala
lain, termasuk: Rasa lemah atau perasaan tidak enak badan Mulut kering Mata
kering, gatal, atau meradang Kotoran mata Kesulitan tidur Nyeri dada saat
bernapas (radang selaput dada) Benjolan keras jaringan di bawah kulit di lengan
Anda Kehilangan selera makan Penurunan berat badan Jangan ragu untuk bisa
segera menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat jika Anda
mengalami beberapa gejala awalrematik.

C.Penyebab Reumatoid Arthritis


Berdasarkan etiopatogenesisnya RA dibagi menjadi dua, yaitu RA primer
dan RA sekunder. RA primer disebut juga RA idiopatik yang mana
penyebabnya tidak diketahui dan tidak ada hubungan dengan penyakit sistemik,
inflamasi ataupun perubahan lokal pada sendi, sedangkan RA sekunder
merupakan RA yang ditengarai oleh faktor-faktor seperti penggunaan sendi
yang berlebihan dalam aktifitas kerja, olahraga berat, adanya cedera
sebelumnya, penyakit sistemik, inflamasi. RA primer lebih banyak ditemukan
daripada RA sekunder (Davey, 2016).

D. Cara Mencegah Reumatoid Arthritis


1. Rutin Mengonsumsi Ikan

Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 memiliki sejumlah


manfaat kesehatan, salah satunya dapat mengurangi peradangan dalam
tubuh. Studi dalam Annals of the Rheumatic Diseases menemukan, wanita
yang makan ikan secara teratur punya risiko yang lebih rendah untuk
mengembangkan rheumatoid arthritis. 

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan


makan ikan tinggi omega-3 - seperti salmon, trout, mackerel, dan sarden
dua kali seminggu. Ikan yang ditangkap langsung di alamnya biasanya lebih
direkomendasikan daripada ikan yang dibudidayakan.

2. Jaga Berat Badan Sehat

Lutut berfungsi menopang berat badan. Kelebihan berat badan atau


obesitas bisa tentu dapat membebani lutut. Ibu yang kelebihan berat badan
hampir empat kali lebih berisiko terkena osteoarthritis di lutut daripada
wanita yang punya berat badan yang sehat. Oleh karenanya, pola makan
sehat dan olahraga teratur penting untuk menjaga berat badan tetap ideal. 
3. Rajin Olahraga

Olahraga tidak hanya menghilangkan stres dan mengurangi


kelebihan berat badan pada sendi, aktivitas ini juga efektif memperkuat
otot-otot di sekitar sendi. Selain itu, rajin berolahraga juga mampu
menstabilkan sendi dan mencegahnya aus.

Cara untuk memaksimalkan manfaat olahraga, yaitu mengubah


latihan aerobik seperti berjalan atau berenang dengan latihan kekuatan.
Kamu juga bisa menambahkan peregangan untuk mempertahankan
fleksibilitas dan rentang gerakan.

4. Hindari Cedera

Seiring waktu, sendi akan mulai aus. Ketika sendi terluka saat
olahraga atau kecelakaan, hal ini dapat merusak tulang rawan dan membuat
sendi lebih cepat aus. Cara untuk menghindari cedera, yaitu gunakan
peralatan keselamatan yang tepat saat berkendara, olahraga dan pelajari
teknik olahraga yang benar.

5. Lindungi Persendian

Posisi duduk, berdiri atau mengangkat barang yang salah nyatanya


mampu melukai sendi. Kesalahan-kesalahan ini mungkin jarang sekali
disadari, padahal efeknya bisa sangat signifikan di kemudian hari. Oleh
sebab itu, perhatikan posisi saat duduk, bekerja, dan mengangkat dapat
membantu melindungi sendi dari ketegangan sehari-hari. 

Saat mengangkat atau membawa barang, sebaiknya dekatkan ke


tubuh, sehingga tidak terlalu membebani pergelangan tangan. Jika kamu
diharuskan duduk dalam waktu lama di tempat kerja, pastikan punggung,
kaki, dan lengan ditopang dengan baik.

F. Diet Reumatoid Arthritis


1. Pengertian.
Diet Artritis Reumatoid adalah diet bagi penderita Artritis Reumatoid
yang bertujuan untuk membatu menurunkan gangguan peradangan kronis
autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan
turun yang menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial,
terutama pada tangan, kaki dan lutut
2. Tujuan.
Tujuan diet Artritis Reumatoid adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal serta mengurangi peradangan pada
sendi.
3. Syarat- Syarat Diet.
a) Protein cukup
b) Lemak sedang
c) Cukup vitamin dan mineral
d) Cairan disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap hari.
Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2-2 1/2 liter/hari
e) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energi total
f) Bahan makanan yang harus dikurangi atau dihindari oleh
penderita :
Bila kadar asam urat diatas 7 mg %, makanan yang dihindari
adalah :
– Alkohol (bir, wiski, anggur, tape, tuak), remis, udang,
tiram, kepiting
– Makanan kaleng : Corned beff, sarden, dll.
– Jeroan : hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus
– Ekstra daging : Kaldu kental
– Beberapa buah-buahan : durian, apokat dan air kelapa

4. Makanan yang di Hindari /Dibatasi


a) Ikan
a. Daging : kambing, sapi, ayam
b. Kacang,belinjo/emping, oncom, tempe
c. Beberapa jenis sayuran  : brokoli, bayam, kangkung, kol, taoge

5. Pembagaian Bahan Makanan Sehari

Waktu dan 1500 kkal 1700 kkal


Bahan
Makanan
Pagi 50 gr = ½ 75 gr = 1 gelas nasi
Beras gelas nasi 50 gr = 1 butir
Telur ayam 50 gr = 1 butir 100 gr = 1 gelas
Sayuran 50 gr = ½ 5 gr = ½ sdm
Minyak gelas 20 gr = 4 sdm
Susu skin bubuk 5  gr = ½ sdm 10 gr = 1 sdm
Gula pasir 20 gr = 4 sdm 100gr = 1 ptg sdg
Pukul 10.00 10 gr = 1 sdm pepaya
Buah 100gr = 1 ptg 100 gr = 1 1/2 gls
Siang sdg pepaya nasi
Beras 75 gr = 1 gls 50 gr = 1 ptg sdg
Ikan nasi 25 gr = ptg sdg
Tempe 50 gr = 1 ptg 100 gr = 1 gls
Sayuran sdg 100gr = 1 ptg sdg
Buah 25 gr = ptg pepaya
Minyak sdg 5 gr = ½ sdm
Pukul 16.00 100 gr = 1 gls 100gr = 1 ptg sdg
Buah 100gr = 1 ptg pepaya
Malam sdg pepaya 75 gr = 1 gls nasi
Beras 5 gr = ½ sdm 50 gr = 1 ptg sdg
Ayam 100gr = 1 ptg 25 gr = 1 ptg sdg
Tempe sdg pepaya 100 gr = 1 gls
Sayuran 75 gr = 1 gls 100gr = 1 ptg sdg
Buah nasi pepaya
Minyak 50 gr = 1 ptg 5 gr = ½ sdm
sdg
25 gr = 1 ptg
sdg
100 gr = 1 gls
100gr = 1 ptg
sdg pepaya
5 gr = ½ sdm
K. Evaluasi
a. Standar Evaluasi
1. Peserta dapat menyebutkan pengertian
2. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala
3. Peserta dapat menyebutkan penyebab
4. diit
b. Pertanyaan Evaluasi
1. Sebutkan pengertian
2. Sebutkan tanda dan gejala
3. Sebutkan penyebab
4. Sebutkan cara mencegah kekambuhan
5. Sebutkan hal – hal yang memicu kekambuhan
L. Literatur / Sumber Pustaka
Ahdaniar, A., Hasanuddin, H., & Indar, I. (2014). Faktor yang berhubungan dengan
kejadian penyakit rematik pada lansia di wilayah puskesmas kassi-kassi kota
Makassar. Jurnal Ilmiah kesehatan diagnosis, 4(2), 150-156.
Majid, Y. A., & Susanti, E. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media
Kalender terhadap Peningkatan Pengetahuan Lansia tentang Penatalaksanaan
Rematik. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(1).
Bawarodi, F., Rottie, J., & Malara, R. T. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kekambuhan penyakit rematik di wilayah puskesmas beo kabupaten
talaud. Jurnal Keperawatan, 5(1).

Anda mungkin juga menyukai