Pembimbing :
Alex Gugi Gustaman, SKM
Disusun Oleh:
Komang Ari Bagus Suastika 22710111
I Putu Oktayana 22710113
Farhana Novel 22710035
Abdi Syahputra Eka Pribadi 22710073
Olifvia Indah Untari 22710025
Daftar Isi………………………………………………………………………….. ii
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)............................................................................. 1
Materi Penyuluhan………………………………………………………………...5
Kuisoner Post-Test Setelah Penyuluhan………………………………………… 13
Kuisioner Kepuasan……………………………………………………………....14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………… 15
Lampiran Foto Krgiatan…………………………………………………………..16
Lampiran Leaflet………………………………………………………………….17
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Penyakit gangguan sistem gerak merupakan gangguan nyeri pada system gerak
yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena
benturan/ kecelakaan. Penyakit yang dimaksud termasuk osteoarthritis, nyeri akibat
asam urat yang tinggi/ hiperurisemia akut maupun kronis, gout artritis, dan
rheumatoid arthritis. Sehubung dengan penyakit gangguan sistem gerak juga dapat
disebabkan oleh adanya nyeri pada sendi maupun otot. Penanganan dini merupakan
hal dasar yang harus dilakukan untuk mencegah adanya gangguan yang lebih serius
hingga muncul penyakit. Salah satu gejala ringan dari gangguan sistem gerak dapat
berupa nyeri, kebas atau tremor ringan pada otot tangan dan kaki.
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat
maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan menjadi tofi
dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari
luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. Hal tersebut,
biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang
banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang
kurang. Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku kadang-
kadang mengeluh sakit dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki
bila mau tidur atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun terkadang
masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit asam urat karena
kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di adakan penyuluhan
3
tentang asam urat agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-keluhan yang
dirasakan benar-benar karena menderita penyakit asam urat atau terkena penyakit
lainnya. Selain itu, diadakannya penyuluhan agar masyarakat dapat mencegah atau
mengurangi kadar asam uratnya.
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
D. Materi Penyuluhan
Terlampir.
E. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media
a. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
No. Waktu Sasaran Media
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-
salam salam kata/
2. Memperkenalkan 2. Mendengarka kalimat
diri n dan
3. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan 3. Bertanya
pokok materi mengenai
4. Meyampakaikan perkenalan
pokok dan tujuan
pembahasan jika ada yang
4
5. Kontrak waktu kurang jelas
2. Pelaksanaan 15 menit Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
terkait gangguan dan menyimak
system gerak Gout 2. Bertanya
Artritis : mengenai hal-
gerak
2. Menjelaskan
definisi Gout
Artritis
3. Menjelaskan
penyebab Gout
Artritis
4. Menjelaskan
tanda dan gejala
Gout Artritis
5. Menjelaskan
Stadium Gout
Artritis
6. Menjelaskan
penanganan Gout
Artritis
5
H. Evaluasi
b)
6
MATERI PENYULUHAN
Gout Artritis merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolisme purin. Gout Artritis merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin
(hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
7
Gout Artritis adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambran khusus,
yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita,
pada pria seringkali mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita
biasanya mendekati masa menopouse (Mansjoer, 2009)
8
1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :
a. Gout Artritis primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.
b. Gout Artritis sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau
pemakaian obat-obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout Artritis adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang
ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti :
aspirin, diuretik)
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita
2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi
yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan
pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal
ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa nyeri
atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam
urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-
gejalanya, yaitu:
9
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata
juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan
hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain
seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat
umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada
wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan
asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan
berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.
Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai
dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya. Biasanya,
rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur
berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan
pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan
bersifat menahun.
10
2. Tahap Akut (stadium II)
Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan
rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki.
Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.
Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut.
Biasanya terjadi selelah satu sampai dua tahun kemudian.
Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau
perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti
semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini
frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang
lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan
penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa
ditekuk.
11
menghialang (5-10 hari). Kontra indikasinya jika terdapat ulkus peptikum aktif,
gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi terhadap OAINS. Kolkisin dan OAINS
tidak dapat mencegah akumulasi asam urat, sehingga tofi, batu ginjal dan arthritis
gout menahun yang destruktif dapat terjadi setelah beberapa tahun.
c). Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak sendi yang
terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat diberikan secara
intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off! Hari) atau oral (prednison 40-
60mg/hari, tapering off/Hari). Mengingat kemungkinan terjadi artritis septik, maka
harus dilakukan aspirasi sendi dan sedian apus gram dari cairan sendi sebelum
diberikan kortikosteroid.
d). Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan aspirin karena dalam
dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperuresimia.
e). Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang artrithis gout dapat kambuh jbila terlalu cepat bergerak.
2. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan menurunkan frekuensi serta
keparahan serangan.
a). Diet
Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet
rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol dan makanan tinggi purin
(hati, ginjal, ikan, sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk manis.
Perbanyak minum. Pengeluran urin 2 liter/hari atau lebih akan membatu pengeluaran
asam urat dan mengurangi pembentukan endapan disaluran kemih.
b). Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan kadar asam urat seperti
tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam mekotinat yang menghambat ekskresi asam urat
dari ginjal.
c). Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1. Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak mempengaruhi
tingginya kadar asam urat namun menurunkan frekuensi terjadinya seranagan.
2. Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat perubahan mendadak
dari kadar asam urat serum dalam pemakaian obat urikosuri atau allopurinol.
d). Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak terkontrol dengan
kolkisin, terdapat endapan tofi atau kerusakan ginjal. Tujuannya untuk
mempertahankan kadar asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak terbentuk
12
kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan yaitu kelompok urikosurik
dan inhibitor xantin oksidase seperti allopurinol. Pemilihannya tergantung dari hasil
urun 24 jam. Kadar dibawah 1000 mg/hari menandakan sekresi asam urat yang
rendah, sehingga harus diberikan obat urikosurik sedangkan untuk pasien dengan
kadar asam urat lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurinol karen terjadi produksi
asam urat yang berlebihan.
13
KUISONER KEPUASAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat,
Cetakan V. Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu.
Jakarta :Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi
dan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
15
LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN PENYULUHAN
16
LAMPIRAN GAMBAR LEAFLET PENYULUHAN
17