Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“GANGGUAN SISTEM GERAK”

Pembimbing :
Alex Gugi Gustaman, SKM

Disusun Oleh:
Komang Ari Bagus Suastika 22710111
I Putu Oktayana 22710113
Farhana Novel 22710035
Abdi Syahputra Eka Pribadi 22710073
Olifvia Indah Untari 22710025

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSJ RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2024
DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………….. ii
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)............................................................................. 1
Materi Penyuluhan………………………………………………………………...5
Kuisoner Post-Test Setelah Penyuluhan………………………………………… 13
Kuisioner Kepuasan……………………………………………………………....14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………… 15
Lampiran Foto Krgiatan…………………………………………………………..16
Lampiran Leaflet………………………………………………………………….17
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Gangguan Sistem Gerak


Pokok Pembahasan : Mengenali gejala gangguan pada system gerak
Sasaran : Pasien atau orang tua yang kontrol di poli kesehatan
jiwa
Jam : 7.00 WIB – Selesai
Waktu : 20 Menit
Tanggal : 4 Maret 2024
Tempat : Poli Kesehatan Umum RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat
Pemateri : Dokter Muda Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

A. Latar Belakang

Penyakit gangguan sistem gerak merupakan gangguan nyeri pada system gerak
yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena
benturan/ kecelakaan. Penyakit yang dimaksud termasuk osteoarthritis, nyeri akibat
asam urat yang tinggi/ hiperurisemia akut maupun kronis, gout artritis, dan
rheumatoid arthritis. Sehubung dengan penyakit gangguan sistem gerak juga dapat
disebabkan oleh adanya nyeri pada sendi maupun otot. Penanganan dini merupakan
hal dasar yang harus dilakukan untuk mencegah adanya gangguan yang lebih serius
hingga muncul penyakit. Salah satu gejala ringan dari gangguan sistem gerak dapat
berupa nyeri, kebas atau tremor ringan pada otot tangan dan kaki.
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat
maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan menjadi tofi
dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari
luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. Hal tersebut,
biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang
banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang
kurang. Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku kadang-
kadang mengeluh sakit dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki
bila mau tidur atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun terkadang
masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit asam urat karena
kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di adakan penyuluhan

3
tentang asam urat agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-keluhan yang
dirasakan benar-benar karena menderita penyakit asam urat atau terkena penyakit
lainnya. Selain itu, diadakannya penyuluhan agar masyarakat dapat mencegah atau
mengurangi kadar asam uratnya.

B. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan pasien dan keluarga


pasien mampu memahami dan mengerti tentang apa itu gangguan sistem gerak

C. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Apa itu gangguan


system gerak diharapkan pasien dan keluarga pasien yang sedang periksa atau
kontrol di Poli Kesehatan Umum RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat dapat:

1. Menjelaskan definisi Gangguan system gerak

2. Menjelaskan definisi Gout Artritis

3. Menjelaskan penyebab Gout Artritis

4. Menjelaskan tanda dan gejala Gout Artritis

5. Menjelaskan stadium Gout Artritis

6. Menjelaskan penanganan Gout Artritis

D. Materi Penyuluhan
Terlampir.
E. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media
a. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
No. Waktu Sasaran Media
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-
salam salam kata/
2. Memperkenalkan 2. Mendengarka kalimat
diri n dan
3. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan 3. Bertanya
pokok materi mengenai
4. Meyampakaikan perkenalan
pokok dan tujuan
pembahasan jika ada yang

4
5. Kontrak waktu kurang jelas
2. Pelaksanaan 15 menit Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
terkait gangguan dan menyimak
system gerak Gout 2. Bertanya
Artritis : mengenai hal-

1. Menjelaskan hal yang

definisi belum jelas

Gangguan system dan dimengerti

gerak

2. Menjelaskan
definisi Gout
Artritis

3. Menjelaskan
penyebab Gout
Artritis

4. Menjelaskan
tanda dan gejala
Gout Artritis

5. Menjelaskan
Stadium Gout
Artritis

6. Menjelaskan
penanganan Gout
Artritis

3. Penutup 2 menit 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-


2. Memberikan menjawab kata/
kesempatan pada tentang kalimat,
peserta untuk pertanyaan Kuisioner
bertanya yang kepuasan,
3. Melakukan diajukan Kuisioner
evaluasi 2. Mendengar, post test
4. Menyampaikan Memperhatikan setelah
kesimpulan 3. Menjawab materi
materi salam
5. Mengakhiri 4. Mengisi
pertemuan dan kepuasan
mengucapkan materi yang
salam disampaikan

5
H. Evaluasi

Diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu:

a) Mengenali tanda-tanda Gout Artritis yang biasanya terjadi pada


dewasa, sehingga dapat menghindari hal-hal yang dapat memicu
terjadinya Gout Artritis serta melakukan penanganan dini

b)

6
MATERI PENYULUHAN

a) Definisi Gangguan Sistem Gerak

Gangguan pada system gerak adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan


Gerakan tubuh menjadi abnormal, misalnya kesulitan untuk bergerak, gerakan
melambat, atau gerakan tidak terkontrol. Sistem gerak tubuh terdiri dari saraf, otot,
dan tulang yang saling bekerja sama dan terintegrasi satu sama lain untuk
menghasilkan gerakan, seperti berjalan, berlari, mengambil benda. Kelainan pada
sistem gerak terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada organ-organ yang
termasuk di dalamnya.
Gangguan sistem gerak merupakan gangguan nyeri pada system gerak yang
disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena
benturan/ kecelakaan. Penyakit yang dimaksud termasuk osteoarthritis, nyeri akibat
asam urat yang tinggi/ hiperurisemia akut maupun kronis, gout artritis, dan
rheumatoid arthritis. Sehubung dengan penyakit gangguan sistem gerak juga dapat
disebabkan oleh adanya nyeri pada sendi maupun otot.

b) Definisi Gout Artritis

Gout Artritis adalah penyakit yang di sebabkan oleh tumpukan asam/kristal


urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout Artritis berhubungan erat
dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat
dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih dari
7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah 8
mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).

Gout Artritis merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolisme purin. Gout Artritis merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin
(hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).

Gout Artritis adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan


asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).

Gout Artritis bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi


penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang
meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout Artritis ditandai dengan serangan berulang arthritis
(peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal
natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara
kronis dan cidera (Naga, 2012).

7
Gout Artritis adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambran khusus,
yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita,
pada pria seringkali mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita
biasanya mendekati masa menopouse (Mansjoer, 2009)

c) Penyebab Gout Artritis

Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi


inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat,
karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan
metabolik, kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat
hiperurisemia. Hiperuresemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout Artritis primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout Artritis sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout Artritis primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuh
distal yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout Artritis sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini tidak
penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asam urat
adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama diuretika
( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olah raga
berlebihan
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan
gout Artritis adalah faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia
diantaranya adalah :

8
1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :
a. Gout Artritis primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.
b. Gout Artritis sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau
pemakaian obat-obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout Artritis adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang
ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti :
aspirin, diuretik)

d) Tanda dan Gejala Gout Artritis


Menurut Mutia Sari (2010) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi
bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam urat
muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi,
yaitu keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita
2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi
yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan
pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal
ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa nyeri
atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam
urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-
gejalanya, yaitu:

1. Kesemutan dan linu.


2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta
dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga

9
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata
juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan
hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain
seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat
umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada
wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan
asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan
berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai
dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya. Biasanya,
rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur
berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan
pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan
bersifat menahun.

Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak sehingga


mengganggu aktivitas sehari-hari. Timbulnya serangan kedua dan selanjutnya sulit
diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan bahwa semakin tinggi
kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan nyeri dengan berbagai
komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan, tetapi menyebar ke
pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada tangan, dan otot. Nyeri
akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang terserang akan tampak
merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas, dan persendian sulit
digerakkan. Selain itu, badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan
berkurang, dan jantung berdebar. (Silvia 2009)

e) Stadium Gout Artritis


Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit
asam urat terdiri atas beberapa stadium. Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri
dari empat tahapan/stadium:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I)

Tanda-tanda penyakit asam urat/gout Artritis pada stadium I atau permulaan


biasanya ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh
penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri,
arthritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.

10
2. Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan
rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki.
Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut.
Biasanya terjadi selelah satu sampai dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau
perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti
semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini
frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang
lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan
penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa
ditekuk.

f) Penanganan Gout Artritis


Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pada asam urat dibagi menjadi dua :
1. Penatalaksanaan secara akut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan pasien
dengan serangan akut artithis gout. Yang pertama bahwa pengobatan serangan akut
dengan atau tanpa hiperuresemia tidak berbeda. Juga diperhatikan agar penurunan
asam urat serum tidak dilakukan tergesa-gesa karena penurunan secara mendadak
seringkali mencentusakan serangan lain atau mempersulit penyembuhan. Obat yang
diberikan pada serangan akut antara lain:
a). kolkisin
Merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan artrithis gout maupun
pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui
diantaranya sakit perut diare mual atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada
peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat kemotaksis sel radang. dosis
oral 0,5-0,6 ml/jam sampai nyeri mual atau diare hilang. Kemudian obat dihentikan,
biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 gram. Kontra indikasi pemberian oral jika
terdapat inflamatory bowel diseases. Dapat diberikan intravena pada pasien yang
tidak dapat menelan dengan dosis 2-3 mg/hari, makasimal 4 mg. Hati-hati karena
potensi toksisitas berat. Kontra indikasinya pada pasien ginjal atau hati.
b). OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering digunakan adalah
indometasin. Dosis awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam diteruskan sampai gejala

11
menghialang (5-10 hari). Kontra indikasinya jika terdapat ulkus peptikum aktif,
gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi terhadap OAINS. Kolkisin dan OAINS
tidak dapat mencegah akumulasi asam urat, sehingga tofi, batu ginjal dan arthritis
gout menahun yang destruktif dapat terjadi setelah beberapa tahun.
c). Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak sendi yang
terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat diberikan secara
intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off! Hari) atau oral (prednison 40-
60mg/hari, tapering off/Hari). Mengingat kemungkinan terjadi artritis septik, maka
harus dilakukan aspirasi sendi dan sedian apus gram dari cairan sendi sebelum
diberikan kortikosteroid.
d). Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan aspirin karena dalam
dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperuresimia.
e). Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang artrithis gout dapat kambuh jbila terlalu cepat bergerak.
2. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan menurunkan frekuensi serta
keparahan serangan.
a). Diet
Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet
rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol dan makanan tinggi purin
(hati, ginjal, ikan, sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk manis.
Perbanyak minum. Pengeluran urin 2 liter/hari atau lebih akan membatu pengeluaran
asam urat dan mengurangi pembentukan endapan disaluran kemih.
b). Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan kadar asam urat seperti
tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam mekotinat yang menghambat ekskresi asam urat
dari ginjal.
c). Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1. Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak mempengaruhi
tingginya kadar asam urat namun menurunkan frekuensi terjadinya seranagan.
2. Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat perubahan mendadak
dari kadar asam urat serum dalam pemakaian obat urikosuri atau allopurinol.
d). Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak terkontrol dengan
kolkisin, terdapat endapan tofi atau kerusakan ginjal. Tujuannya untuk
mempertahankan kadar asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak terbentuk

12
kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan yaitu kelompok urikosurik
dan inhibitor xantin oksidase seperti allopurinol. Pemilihannya tergantung dari hasil
urun 24 jam. Kadar dibawah 1000 mg/hari menandakan sekresi asam urat yang
rendah, sehingga harus diberikan obat urikosurik sedangkan untuk pasien dengan
kadar asam urat lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurinol karen terjadi produksi
asam urat yang berlebihan.

KUISONER POST-TEST SETELAH PENYULUHAN


Beri tanda centang (√ ¿pada jawaban yang sesuai dengan pernyataan di bawah

No. Pernyataan Benar Salah

1. Gangguan system gerak merupakan penyakit yang


menyebabkan tubuh sulit untuk bergerak

2. Gout Artritis/Asam Urat merupakan salah satu


penyakit gangguan system gerak
3. Gout Artritis/asam urat merupakan penyakit yang
ditandai nyeri pada tulang sendi, sering pada kaki
bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah
4. Nyeri akibat asam urat dapat menyebar ke
pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain
pada tangan, dan otot terutama memberat saat malam
hari
5.
Makanan penyebab Gout Artritis/asam urat adalah
nasi, biskuit, ketan, roti

6. Gout Artritis/Asam urat tidak ada hubungan dengan


faktor keturunan

7. kadar normal asam urat dalam darah untuk pria


adalah 8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7
mg/dl
8. Pencegahan paling ampuh untuk menghindari asam
urat adalah tidur

9. Kesemutan, nyeri pada persendian merupakan gejala


dari asam urat
10. Diet merupakan penanganan untuk mencegah asam
urat

13
KUISONER KEPUASAN

14
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat,
Cetakan V. Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu.
Jakarta :Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi
dan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

15
LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN PENYULUHAN

16
LAMPIRAN GAMBAR LEAFLET PENYULUHAN

17

Anda mungkin juga menyukai