KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH :
3. NURHIKMAH (037STYC20)
Assalamualaikum WR.WB
Puja dan puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas “Kewarganegaraan” ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.oleh karna itu, kami meminta Ibu/Bapak Dosen untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami.Kritik dan saran dari Ibu/Bapak dosen sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Wassalamu’alaikum WR.WB
1. Pengertian Kewarganegaraan
Keikutsertaan seseorang menjadi satu anggota dalam sebuah kendali lingkup politik
tertentu, dalam hal ini negara merupakan definisi dari kewarganegaraan. Dan di dalam UU
No.62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan dijabarkan, bahwa kewarganegaraan ialah
segala bentuk hubungan seseorang dengan suatu negara yang yang dengannya
menimbulkan adannya sebuah hak dan kewajiban terhadap negara tersebut berkaitan
dengan status kewarganegaraan yang dimiliki.Pengertian Kewarganegaraan dapat
dibedakan menurut pemahamannya, diantaranya sebagai berikut:
2.Sejarah Kewarganegaraan
3. Jenis Kewarganegaraan
Asas ini yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan
yang diatus dalam UU.
Selain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan Undang-
Undang tentang Kewarganegaraan RI
c. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan
bahwa setiap warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum
dan pemerintahan.
e. Asas non diskriminatif adalah asas yang tidak membedakanperlakuan dalam segala
hal awal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama,
golongan, jenis kelamin dan gender.
f.Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang
sama dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi dan memuliakan hak asasi manusia.
g. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh
atau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar
masyarakat mengetahuinya.
5. Status Kewarganegaraan
1. Apartide
2. Bipatride
3. Multipatride
Dengan catatan setelah anak tersebut berusia 18 tahun, dia harus memilih
status kewarganegaraannya. Status kewarganegaraan tersebut dapat diperoleh
dengan cara “Naturalisasi“, yakni dapat berupa pengajuan atau penolakan
kewarganegaraan (disertai penerimaan status kewarganegaraan yang lain)
tentunya dengan memenuhi persyaratan dari negara yang diajukan.
Seluruh hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai
pasal 34 UUD 1945.Berikut ini merupakan hak warga negara Indonesia.
1. Persamaan kedudukan dalam hukum yang tercantum dalam pasal 27 ayat (1).
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam pasal 27 ayat (2).
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan tercantum dalam pasal 28A. Setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
5. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang.
6. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. Hak tersebut
termuat dalam Pasal 28C ayat (1).
7. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya dimuat dalam pasal 28C ayat (2).
8. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
9. perlakuan yang sama di depan hukum yang dimuat dalam pasal 28D ayat (1).
10. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.
11. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun termuat dalam pasal 28I ayat (1).
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Tercantum dalam pasal 27 ayat (1) UUD
1945 yang berbunyi: "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya."
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Tercantum dalam pasal 27 ayat (3)
dengan bunyi: "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara."
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Tercantum pada pasal 28J ayat (1)
yang berbunyi: "Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain."
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara yang tercantum
dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 dengan bunyi: "Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."
Pengertian HAM, singkatan dari Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar atau hak
pokok yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan bawaan sejak lahir
sehingga orang lain tak memiliki hak untuk melanggarnya. Manusia terikat dengan
hukum. Menurut KBBI, pengertian HAM adalah hak yang dilindungi secara internasional
(yaitu deklarasi PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak
kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat.HAM ini bersifat
universal. Di mana hak asasi manusia ini berlaku bagi semua orang dengan berbagai ras,
suku, etnik, agama dan kedudukan. PBB telah mengadakan konvensi dan perjanjian-
perjanjian internasional di berbagai negara untuk menjamin negara tersebut melindungi
hak asasi manusia setiap rakyatnya.HAM adalah sesuatu yang melekat pada manusia, di
mana tanpanya manusia mustahil dapat hidup. Sifatnya tidak dapat dihilangkan atau
dikurangi oleh siapa pun.Dengan kata lain, HAM secara umum dapat diartikan sebagai
hak-hak yang melekat pada diri segenap manusia sehingga mereka diakui keberadaannya
tanpa membedakan ras, warna kulit, bahasa, agama, politik, kewarganegaraan, kekayaan,
dan kelahiran tanpa adanya diskriminasi.
a) Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada
tiap-tiap manusia dan tanpa mempunyai hak-hak itu, tiap-tiap manusia itu tidak
dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan sejak lahir ke dunia.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga
asasi. Hak-hak yang dipunyai pada tiap-tiap manusia tersebut dengan berdasarkan
kodratnya, pada hakikatnya tidak akan dapat dipisahkan sehingga akan bersifat suci.
c) John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan
Tuhan Yang Maha Esa pada tiap manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu,
tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mencabutnya.HAM sifatnya fundamental
atau mendasar bagi tiap kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
d) Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus
dipunyai pada tiap insan untuk perkembangan dirinya tersebut.
e) UU No 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang sudah ada pada diri
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang mana hak ini ialah
anugerah yang wajib untuk dihargai dan juga untuk dilindungi oleh pada tiap orang
untuk dapat melindungi harkat dan juga martabat manusia.
3. Macam-Macam HAM
Macam-macam HAM yang pertama adalah Hak Asasi Pribadi. Hak asasi ini
berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap manusia.Contoh hak-hak asasi
pribadi yaitu:
Macam-macam HAM yang kedua adalah Hak Asasi Politik. Hak asasi ini
berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi politik yaitu:
Macam-macam HAM yang ketiga yaitu Hak Asasi Hukum. Hak ini menjelaskan
bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dan
pemerintahan.Contoh hak-hak asasi hukum yaitu:
Macam-macam HAM yang keempat adalah Hak Asasi Ekonomi. Hak ini
berhubungan dengan kegiatan manusia dalam perekonomian. Contoh hak-hak
asasi ekonomi ini yaitu:
Macam-macam HAM yang terakhir adalah Hak Asasi Sosial Budaya. Hak asasi
ini berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat.Contoh hak-hak asasi sosial
budaya yaitu:
4. Pelanggaran HAM
- Pembantaian di Rwanda yang membantai suku Tutsi yang terjadi pada tahun 1994
oleh suku Hutu.
- Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara
1991 hingga 1996. Pembantaian Srebenica ini adalah kasus pertama di Eropa yang
dinyatakan sebagai genosida oleh suatu keputusan hukum.
- Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed yang terjadi di
Sudan pada tahun 2004 silam.
Tak hanya membantai suatu suku bangsa, kejahatan genosida juga mencakup hal
lain seperti memaksa tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di dalam
suatu suku atau kelompok dan secara paksa memindahkan anak-anak dari suku satu
ke suku lainnya.
2. Kejahatan Kemanusiaan
1. Melakukan penganiayaan
C. DEMOKRASI
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos
bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan.
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak,
kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam
pengambilan keputusan di pemerintahan. Berikut beberapa pengertian demokrasi
menurut para ahli:
1. C.F. Strong.Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas
rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang
kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan
dan keputusannya.
2. Haris Soche.Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam
kekuasaan pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau
badan yang bertanggung jawab memerintah.
3. Montesquieu,Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga
lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk membuat
undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan
undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk
mengadili pelaksanaan undang-undang
4.Aristoteles. Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam
negaranya.
Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama,
yakni pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial
di pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga
Athena.Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis
Athena. Meski dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol
langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau
pengadilan untuk membantu kendali politik.Hingga pada saat memasuki abad
pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut tidak digunakan lagi, ada
banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya beberapa orang
yang dapat bergabung.Parlemen Inggris sendiri dimulai dari MagnaCarta, sebuah
dokumen yang menunjukkan bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-
hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih pertama adalah Parlemen DeMontfort di
Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang yang benar-benar dapat bergabung
sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.
3. Ciri-Ciri Demokrasi
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat terpenuhi.
Pengambilan kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi
rakyat secara umum.Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan
masyarakat, dalam suatu negara demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat. Sebuah
Negara sendiri dikatakan telah menerapkan sistem demokrasi, jika telah memenuhi
ciri-ciri berikut ini:
4. Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat
yang sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran
dan keterbukaan.Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga
meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut
beberapa tujuan demokrasi secara umum beserta penjelasannya:
a) Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan
berekspresi. Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana
rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan
aspirasi dan ekspresi mereka.Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara
demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara
mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.
e) Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan
diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem
demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.
5. Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana
rakyat tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama
tanpa melihat latar belakang dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara
demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-
macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
a) Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan
kepada legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif
memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu
parlemen.Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya
memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus,
presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
b) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana
rakyatlah yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara
atau majelis parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
d) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air.
Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan
musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat
atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
yang memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia
yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral,
serta etika yang telah melahirkannya.
e) Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung dan
tidak langsung oleh warga negara.Presiden dan cabang eksekutif pemerintah
kemudian tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi, tidak dapat
membubarkan legislatif secara sepenuhnya.Dalam demokrasi presidensial, kepala
negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti Amerika Serikat,
Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini.
6. Prinsip-Prinsip Demokrasi
a)Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya
menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara.Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan
konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.Konstitusi
berfungsi membatasi wewenang penguasa atau pemerintah serta menjamin hak rakyat.
Dengan demikian, penguasa atau pemerintah kemudian tidak akan bertindak sewenang-
wenang kepada rakyatnya dan rakyat tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan
hak dan pemenuhan kewajibannya.
D. WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Kata Wawasan danNusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa)
yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya
pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia. Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai
berikut:
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila diakui sebagai ideology dan dasar Negara yang dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945. Yang telah mencerminkan nilai-nilai keseimbangan,
keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaa, kebersamaan
dan kearifan dalam membina kehidupan nasional.
1. Wadah
Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai
dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu wadah dalam kegiatan
bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik-
suprastrukturpolitik.
2. Isi
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang etrdapat dalam pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku
Tata laku merupakan interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari, tata laku
batiniah dan tata laku lahiriah.
• Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idil
• UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
• Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
• GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional
atau sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan
operasioal.
Indonesia
Asas wawasan nusantara terdiri atas: kepentingan yang bersama, tujuan yang sama,
keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar atau
kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
- Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras,
segenap aspek kehidupan nasional.
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan-nya. Peranan
ini berkaitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan
ketergantungan antara bangsa dengan ruang hi-dupnya. Oleh karena itu
pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Bila tidak, maka akan
menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan
merugikan bangsa itu sendiri.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal
dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang, cara melihat. Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa.
Visi adalah keadaan atau rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi
bangsa Indonesia sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
E. OTONOMI DAERAH
Prinsip otonomi seluas-luasnya. Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah akan diberikan
kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangga sendiri berikut
pemerintahannya, kecuali jika terdapat wewenang yang menurut peraturan
perundang-undangan memang menjadi kewenangan dari pemerintah pusat.
Prinsip otonomi nyata. Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah diberi kewenangan untuk
menangani urusan pemerintahan yang didasarkan atas tugas, wewenang, dan
kewajiban yang secara nyata sudah ada serta mempunyai potensi untuk dapat terus
tumbuh, berkembang, sekaligus hidup sesuai potensi suatu daerah tertentu.
Prinsip otonomi yang bertanggung jawab. Prinsip ini bermakna dalam suatu sistem
penyelenggaraan pemerintahan, harus pula disesuaikan dan diperhatikan tentang
adanya tujuan dan maksud dari pemberian otonomi. Tujuan yang ingin dicapai
menurut prinsip ini adalah mampu memberdayakan masing-masing daerahnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan di masyarakat luas.
Asas-asas untuk menyelenggarakan otonomi daerah pada dasarnya ada tiga, yaitu:
Asas desentralisasi. Asas ini bermakna adanya penyerahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada daerah-daerah otonomi berdasarkan struktur Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Asas dekonsentrasi. Asas ini bermakna adanya pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat kepadagubernur sebagai representasinya di tingkat daerah.
Asas tugas pembantuan. Asas ini bermakna bahwa terdapat sebuah penugasan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat kepada suatu daerah otonomi dan oleh kepala daerah
kepada kepala desa dalam rangka melaksanakan tugas tertentu yang disertai adanya
ketentuan tentang pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta sumber daya manusia.
5. Pelaksanaan otonomi daerah
Pasal 18 ayat (1) sampai (7), Pasal 18A ayat (1) dan (2), serta Pasal 18B ayat (1)
dan (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
NKRI.
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang merevisi
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.