HIPERTENSI
PADA IBU
HAMIL
01 Konsep Hipertensi Dalam
Kehamilan
Pengertian Hipertensi
Pada Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan ialah tekanan
darah sistolik dan sistolik ≥140/90 mmHg
pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya
dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan
darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan
darah diastolik ≥ 15 mmHg sebagai parameter
hipertensi sudah tidak dipakai lagi
(Prawirohardjo, 2013).
Klasifikasi Hipertensi
Dalam Kehamilan:
01 02 03
Primigravida, Hiperplasentosis, Umur
primipaternitas misalnya: mola
hidatidosa, kehamilan
multipel, diabetes
melitus, hidrops fetalis,
bayi besar.
04 05 06
Riwayat keluarga Penyakit- penyakit Obesitas
pernah pre eklampsia/ ginjal dan hipertensi yang
eklampsia sudah ada sebelum hamil
fatofisiologi
f g
Agresi sel-sel trombosit pada
Peningkatan vaktor daerah endotel yang
koagulasi mengalami kerusakan.
Agresi sel-sel trombosit ini
untuk menutupi tempat-
tempat di lapisan endotel
yang mengalami kerusakan.
Pathway/ WOC Hipertensi dalam
KehamilanPrawirohardjo, (2013)
Pembuluh
Janin Paru Otak
darah
Perfusi plasenta
Edema paru Pusing Akral dingin
tidak adekuat
Kondisi Umum
1. Tekanan darah
2. Nadi
3. Suhu
4. Respirasi
5. GCS
Pemeriksaan
a. Kepala Inspeksi :bagaimana bentuk kepala, apakah ada benjolan atau tidak
Palpasi : raba letak benjolan
Perkusi : ketukan
Auskultasi : mendengarkan
1. Rambut Inspeksi : Lihat warna dan bau rambut
Palpasi : meraba
2. Mata Inspeksi :bagaimana bentuk mata, apakah merah atau tidak
Palpasi : raba mata
3. Telinga Inspeksi :bagaimana bentuk telinga apakah ada kotoran atau tidak
Palpasi : meraba
4. Hidung Inspeksi :bagaimana bentuk hidung apakah ada polip atau tidak
Palpasi : meraba
5. Mulut Inspeksi :bagaimana bentuk mulut apakah ada lesi atau tidak
Palpasi : meraba
b. Leher Inspeksi : amati apakah ada pembesaran tiroid,.
Palpasi : meraba apakah ada benjolan
c. Dada Inspeksi : amati apakah terdapat pembesaran payudara, adanya hiper
pigmentasi aerola mamae dan papilla mamae.
Palpasi : raba letak benjolan
Perkusi : ketukan
Auskultasi : mendengarkan
d. Abdomen Inspeksi: amati apakah pada klien nifas abdomen kendor, kadang-
kadang striae masih abdomen kendor, kadang-kadang striae masih
terasa nyeri. Fundus uteri 3 jari dibawah pusar. terasa nyeri
Palpasi: raba
Perkusi: ketukan
Auskultasi: mendengarkan
e. Ekstermitas Inspeksi : mengamati anggota gerak tubuh
Palpasi : meraba anggota gerak tubuh
Perkusi : ketukan
Auskultasi :mendengarkan
1. ekstermitas atas Inspeksi : mengamati anggota gerak tubuh
Palpasi : meraba anggota gerak tubuh
Perkusi : ketukan
Auskultasi :mendengarkan
2. ekstermitas bawah Inspeksi : mengamati anggota gerak tubuh
Palpasi : meraba anggota gerak tubuh
Perkusi : ketukan
Auskultasi :mendengarkan
f. Genetelia Inspeksi : amati apakah terdapat pengeluaran darah campur lendir,
pengeluaran air ketuban
Palpasi : raba
g. Anus Inspeksi : amati apakah terdapat pada klien nifas ada luka pada anus
karena rupture.
Palpasi : raba
Pemeriksaan penunjang
Mitayani (2011), mengatakanbeberapa pemeriksaan
penunjang hipertensi dalam kehamilan yang dapat
dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan
darah
a) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau
kadar normal untuk wanita hamil adalah 12-
14 gr%)
b) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43
vol%)
c) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450
ribu/mm3
2) Urinalisis
Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan
hipertensi tersebut mengalami proteinuria atau
tidak. Biasanya pada ibu hipertensi ringan tidak
ditemukan protein dalam urin.
3) Pemeriksaan fungsi hati
a) Bilirubin meningkat (N=< 1 mg/ dl)
b) LDH (Laktat dehidrogenase) meningkat
c) Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 ul.
d) Serum glutamat pirufat transaminase (SGPT)
meningkat (N: 15-45 u/ml).
e) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase
(SGOT) meningkat (N: < 31 u/l).
f) Total protein serum normal (N: 6,7-8,7 g/dl).
4) Tes kimia darah Asam urat meningkat (N: 2,4-2,7
mg/ dl).
b. Radiologi
1) Ultrasonografi: bisa ditemukan retardasi
pertumbuhan janin intrauterus, pernapasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan
volume cairan ketuban sedikit
2) Kardiotografi: Diketahui denyut jantung janin lemah
Analisis data
Selama pengkajian, data dikumpulkan dari
berbagai sumber, divalidasi dan diurut ke dalam
kelompok yang membentuk pola. Data dasar
secara kontiniu direvisi sejalan dengan perubahan
dalam fisik status dan emosi klien. Hal ini juga
mencakup hasil laboratorium dan diagnostik.
Selama langkah ini, perawat menggunakan
pengetahuan dan pengalaman, menganalisis dan
menginterpretasi dan menarik konklusi tentang
kelompok dan pola data (Benner, 1994; Carneasli
et al, 1984; Carlson et al, 1991; Bandman &
Bandman, 1995). Analisis data mencakup
mengenali pola atau kecenderungan,
membandingkan pola ini dengan pola kesehatan
yang normal, dan menarik konklusi tentang respon
klien (Potter & Perry, 2005).
Diagnosa
Purwaningsih dan Fatmawati (2010); Reeder dkk (2011),
menyebutkan beberapa kemungkinan diagnosa yang terjadi pada ibu
hamil dengan hipertensi diantaranya adalah:
1. Anxietas berhubungan dengan aliran darah plasenta menurun
2. Resiko edera pada janin
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan dispnea
4. Nyeri akut berhubungan dengan hipoksia
5. Perubahan perfusi jaringan periferberhubungan dengan akral
dingin
Rencana keperawatan
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWTAN
1 Anxietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan aliran darah plasenta keperawatan selama 2X24 jam identifikasi saat tingkat ansietas berubah
menurun diharapkan tingkat anxietas identifikasi kemampuan mengambil
menurun dengan criteria hasil: keputusan
1. Verbalisasi kebingungan monitor tanda tanda ansietas
menurun Terapeutik
2. Verbalisasi khawatir akibat iptakan suasana terapeutik untuk
kondisi yang dihadapi menumbuhkan keperayaan
menurun temani pasien untuk mengurangi
3. Perilaku Gelisah Menurun keemasan
4. Perilaku tegang menurun pahami situasi yang membuat ansietas
dengarkan dengan penuh perhatian
Edukasi
jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
latih teknik relaksasi.
latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
Kolaborasi
kolaborasi pemberian obat antiansietas.
Implementasi keperawatan
Implementasi adalah suatu proses pelakasanaan terapi
keperawatan keluarga yang berbentuk intervensi mandiri atau
kolaborasi melalui pemanfaatan sumber-sumber yang dimiliki
keluarga. Implementasi di prioritaskan sesuai dengan
kemampuan keluarga dan sumber yang dimiliki oleh keluarga
(Sudiharto, 2007).
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses
aktualisasi rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai
sumber di dalam keluarga dan memandirikan keluarga dalam
bidang kesehatan. Keluarga di didik untuk dapat menilai
potensi yang di miliki mereka dan mengembangkannya
melalui implementasi yang bersifat memampukan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatannya, mengambil
keputusan berkaitan dengan persoalan kesehatan yang
dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai
kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat
bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan terdekat (Sudiharto, 2007).
Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah suatu proses
menilai diagnosis keperawatan keluarga yang
teratasi, teratasi sebagian, atau timbul masalah
baru. Melalui kegiatan evaluasi, perawat dapat
menilai pencapaian tujuan yang di harapkan dan
tujuan yang telah di capai oleh keluarga. Bila
tercapai sebagian atau timbul masalah
keperawatan baru, kita perlu melakukan
pengkajian lebih lanjut, memodifikasi rencana,
atau mengganti dengan rencana yang lebih
sesuai dengan kemampuan keluarga (Sudiharto,
2007).
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses
untuk menilai keberhasilan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatannya sehingga
memiliki produktivitas yang tinggi dalam
mengembangkan setiap anggota keluarga
(Sudiharto, 2007).
finish
Thank you!