Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN INPUT SISTEM INFORMASI

KESEHATAN IBU DAN ANAK BERBASIS WEB DI


RSKIA BHAKTI IBU
Metodologi Penelitian
1.Volume Dan Halaman
Vol. 1 No 2 – April 2017
2.Tahun
2017
3.Penulis
Julia Dian Pratiwi1, Nur Rokhman2
4.Reviewer
Serlin Susmila Cahyani
5.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini pada perancangan yaitu membuat input sistem informasi kesehatan ibu
dan anak berbasis web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. karena diperlukan sistem informasi agar
mempermudah dalam pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pihak rumah sakit
memiliki back up data pasien. Upaya ini bertujuan agar riwayat pencatatan pasien tidak hilang. Agar
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dimungkinkan menjadi berkesinambungan dengan
riwayat yang dimiliki pasien sebelumnya
6.Sumber Data
Perancangan diawali dengan tahap identifikasi kebutuhan sistem. Identifikasi kebutuhan sistem
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap buku Kesehatan Ibu
dan Anak. Adapun alur pelayanan yang ada di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. Tahap analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara terhadap petugas rekam medis, observasi, serta studi
dokumentasi di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, serta studi
dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan catatan mengenai kesehatan ibu dan kesehatan
anak. Catatan kesehatan ibu terdiri dari pencatatan pemeriksaan kehamilan rutin, pencatatan
pemeriksaan nifas, dan rencana persalinan.
7.Metode Penelitian
Perancangan dilakukan dengan menggunakan notepad++ dan bantuan framework bootstrap
untuk merancang antarmuka, framework codeigniter untuk koneksi dengan basis data, serta
MySQL untuk membuat basis data
8. Permasalahan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan alat yang digunakan untuk mencatat segala
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan, masa nifas,
sampai anak berusia lima tahun dengan lengkap. Masih ditemui ibu-ibu hamil enggan membawa
buku KIA, terkadang lupa membawa buku KIA ketika kontrol rutin, bahkan buku KIA yang
dimilikinya pun hilang. Hal tersebut menyebabkan riwayat pencatatan pasien menjadi hilang.
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dimungkinkan menjadi tidak berkesinambungan
dengan riwayat yang dimiliki pasien sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi
agar mempemudah dalam pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pihak rumah sakit
memiliki back up data pasien.
9. Solusi
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan alat yang digunakan untuk mencatat segala pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan, masa nifas, sampai anak berusia
lima tahun dengan lengkap.Pengembangan Input Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis
Webadalah salah satu solusi potensial untuk masalah ini. Sebagai contoh, . Masih ditemui ibu-ibu hamil
enggan membawa buku KIA, terkadang lupa membawa buku KIA ketika kontrol rutin, bahkan buku KIA
yang dimilikinya pun hilang. Hal tersebut menyebabkan riwayat pencatatan pasien menjadi hilang. Pelayanan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dimungkinkan menjadi tidak berkesinambungan dengan riwayat yang
dimiliki pasien sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi agar mempemudah dalam
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pihak rumah sakit memiliki back up data
pasien,sehinngga memiliki back up data pasien,sehingga tidak terjadi kesalahan dalam tindakan pengobatan
dengan bayi dan ibu.Zaki (2007), menyatakan bahwa caramanual dianggap tidak efektif dan efisien.Sehingga
dibutuhkan adanya sebuah sistem informasi agar dengan mudah menjami nketersediaan data dan informasi
yang terkait kesehatan ibu dan anak. Hal tersebut sesuaidengan Respati (2010), bahwa diperlukan sebuah
sistem informasi yang dapat mengelola data-data yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak agar
kualitas informasi kesehatan ibu dan anak dapat terjamin
Hasil Dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini adalah: Basis data sistem kesehatan ibu dan anak terdiri dari beberapa tabel. Setiap tabel memiliki kunci primer
atau Primary Key (PK) masing-masing. Terdapat tabel master dan tabel transaksi pada relasi antar tabel basis data sistem kesehatan ibu
dan anak. Tabel master yaitu tabel status, agama, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dokter, Diagram konteks menunjukkan alur
proses pada sistem kesehatan ibu dan anak secara umum. Terdapat lima entitas yang secara operasional berhubungan langsung dengan
sistem kesehatan ibu dan anak. Entitas - entitas tersebut yaitu administrator, petugas, manajemen RS, puskesmas, dan pasien. Entitas
administrator dan entitas petugas mempengaruhi aliran data masuk dan menerima aliran data dari sistem. Sedangkan entitas manajemen
RS, entitas puskesmas, dan entitas pasien merupakan penerima aliran data dari sistem. Proses login (1.0) akan menerima masukan data
berupa username dan password dari entitas administrator, petugas,dan pasien. Proses login (1.0) akan melakukan pengecekkan data
dengan mangambil data dari tabel user (admin dan petugas) dan tabel data pasien. P roses manajemen data user (2.0) akan menerima
data master user (admin dan petugas) dari administrator dan akan disimpan di tabel user (admin dan petugas). Proses manajemen Proses
input data (3.0) akan menerima data sosial dan pencatatan dari entitas petugas. Data sosial akan disimpan di tabel data pasien,
sedangkan data pencatatan akan disimpan di tabel kunjungan.
Halaman catatan kehamilan terdiri dari bagian data sosial dan bagian pencatatan kesehatan. Bagian data sosial digunakan untuk
melihat serta mengedit data sosial pasien. Bagian data sosial pasien akan terisi secara otomatis sesuai dengan data pasien yang dipilih
sebelumnya pada daftar pasien. Terdapat dua pilihan bagian pada bagian pencatatan kesehatan, yaitu bagian riwayat kehamilan dan
bagian pemeriksaan rutin. Bagian riwayat kehamilan yaitu gambar, digunakan oleh petugas untuk menyimpan catatan mengenai data-
data riwayat kehamilan yang dimiliki ibu pada kunjungan pertama pada setiap kehamilan. Bagian catatan pemeriksaan rutin, yaitu
gambar , digunakan untuk menyimpan catatan mengenai data-data pemeriksaan rutin ibu pada setiap kunjungan bulanannya.Sistem
kesehatan ibu dan anak inimenggunakan menuhypertext dan hyperlink.
Kesimpulan Dan Saran
1. Diperoleh input sistem informasi kesehatan ibu dan anak berbasis web RSKIA Bhakti Ibu
Yogyakarta, Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan alat yang digunakan untuk
mencatat segala pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dan anak sejak ibu hamil,
melahirkan, masa nifas, sampai anak berusia lima tahun dengan lengkap. diperlukan sistem
informasi agar mempemudah dalam pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta
pihak rumah sakit memiliki back up data pasien. Tujuan pada perancangan yaitu membuat
input sistem informasi kesehatan ibu dan anak berbasis web di RSKIA Bhakti Ibu
Yogyakarta. 
2. Tujuan dari penelitian ini pada perancangan yaitu membuat input sistem informasi kesehatan
ibu dan anak berbasis web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. karena diperlukan sistem
informasi agar mempemudah dalam pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta
pihak rumah sakit memiliki back up data pasien. Upaya ini bertujuan agar riwayat
pencatatan pasien tidak hilang. Agar pelayanan yangdiberikan oleh tenaga kesehatan
dimungkinkan menjadi berkesinambungan dengan riwayat yang dimiliki pasien sebelumnya.
Kelebihan Dan Kekurangan

1. Kelebihan
• Pemaparan isi jurnal sangat lengkap dan terinci jurnal di tulis secara lengkap dengan gambar/konteks yang
menjelaskan cara masuk dalam suatu system informasi kesehata ibu dan anak yang memuat data informasi
ibu dan anak, hasil penelitian di tuliskan dan di jelaskan secara lengkap membuat pembaca dapat mudah
mengerti isi yang di paparkan pada jurnal tersebut,dan pada bagian kesimpulan jurnal di sana di jelaskan
sangat padat dan jelas di situ penjelasannya sama sekali tidak bertele-tele membuat pembaca bisa saja
memahami isi jurnal walaupun hanya membaca kesimpulan. Di dalam jurnal tersebut memuat diagram serta
penjelasan cara masuk kedalam system informasi kesehatan bayi dan anak dan menaruh deskripsi secara
lengkap yang disertai gambar. Pengimplementasian jurnal ini memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia.
2 Kelemahan
• Jurnal ini tidak dijelaskan secara spesifik tujuan dari digunakannya sistem informasi web kesehatan ibu dan
anak,serta hasil atau data-data yang diperoleh dari wawancara yang berupa tabel sangat dibutuhkan tetapi
dalam jurnal tersebut tidak ditemukan tabel/data. Di dalam jurnal tersebut tidak dijelaskan cara atau situs
yang dapat dibuka untuk mengakses sistem informasi kesehatan bayi dan anak,tetapi langsung masuk ke
halaman utama dari situs tersebut
Implikasi Keperawatan

Sebagai perawat, dengan penelitian ini kita dapat menggunakan sistem informasi
kesehatan ibu dan anak berbasis web dapat diimplementasikan di Rumah Sakit atau
Puskesmas agar catatan kesehatan ibu dan anak terdokumentasikan dengan baik di dalam
sistem,dan dapat mengetahui bahwa diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat
mengelola data-data yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak agar kualitas
informasi kesehatan ibu dan anak dapat terjamin ketersediaannya.Pembuatan sistem
informasi kesehatan ibu dan anak berbasis web ini bertujuan agar pihak rumah sakit atau
perawat dapat mudah memiliki segala pencatatan terkait ibu dan anak yang tersimpan
dalam basis data sistem informasi.Serta membantu pemilik buku KIA agardapat
mengakses segala pencatatan daninformasi yang terdapat di dalam buku KIAdan
tersimpan dalam sistem informasi kesehatan ibu dan anak melalui jaringan internet tanpa
batasan waktu dan tempat.
Daftar Pustaka

1. Pratiwi, J. D., & Rokhman, N. (2017). Pengembangan Input Sistem Informasi


Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. Jurnal
Kesehatan Vokasional, 1(2), 81-86.
2. Pratiwi, Julia Dian, and Nur Rokhman. "Pengembangan Input Sistem Informasi
Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta." Jurnal
Kesehatan Vokasional 1.2 (2017): 81-86.
3. PRATIWI, Julia Dian; ROKHMAN, Nur. Pengembangan Input Sistem Informasi
Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Web di RSKIA Bhakti Ibu Yogyakarta. Jurnal
Kesehatan Vokasional, 2017, 1.2: 81-86.
PERAN PERAWAT DALAM PERKEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
1. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat
penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang
dilakukan masih bersifat manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Contohnya
dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses
terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi
perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi
Manajemen. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan
perawat di dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance). Di masa yang akan datang, pelayanan kesehatan
akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah
mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
2. Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah  sebuah alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang
tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus berkembang seiring berjalannya waktu. PDA memiliki fungsi antara
lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video,
membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet. PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan
kemampuan audio, dapat berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players. Saat ini banyak PDA
dapat langsung mengakses internet, intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi, atau WWAN (Wireless Wide-Area Networks). Dan
terutama PDA memiliki kelebihan hanya menggunakan sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen.7) 
3.  
GAMBARAN PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI INDONESIA
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah 1. Sistem informasi manajemen dokumen
mengalami tiga pembagian masa sebagai berikut : 2. Sistem informasi farmasi
1. Era manual (sebelum tahun 2005) 3. Sistem informasi geografis
2. Era transisi (tahun 2005-2011) 4. Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan.
3. Era komputerisasi (mulai tahun 2012) 5. Sistem informasi eksekutif
Masing-masing era sistem informasi kesehatan memiliki 6. Data warahouse dan datamining
karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan 7. Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.Dalam upaya eksternal yang tinggi.
mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan 8. Telemedicine.
aplikasi yang disebut dengan sistem aplikasi daerah (Sikda) 9. Internet, intranet, ekstranet.
generik. Sistem informasi kesehatan berbasis generik 10. Sistem informasi kesehatan publik.
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
4. Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik
(computerized)
5. Input data hanya dilakukan ditempat adanya pelayanan
kesehatan
6. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali)
7. Akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien) dan transparan.
Terjadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu
tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.Dalam
perkembangannya sistem informasi kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi 2 (berdasarkan pada karakteristik
integrasi sistem informasi), yaitu :
8. Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas
internal yang tinggi
Sekian dan Terimakasi

Anda mungkin juga menyukai