Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

Topik : Pijat Bayi


Hari/Tanggal : 30 Rabu, September 2015
Waktu : 11.00 WITA
Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners Khusus STIKes WIRA MEDIKA PPNI BALI
Tempat : Ruang Perina RSUD Wangaya.

A. LATAR BELAKANG
Pijatan bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan
ketegangan dan kerewelan bayi.Karena pijatan lembut akan membantu mengendurkan
otot-ototnya sehingga ia menjadi tenang dan tertidur (Nestle, 2010). Pemijatan bayi
merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya. Sejak awal
kelahirannya bayi mengenali anda melalui sentuhan dan memijat memberikan rasa aman
dan nyaman pada bayi. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan saying dan pijatan
membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak (MajalahBundaBalita, 2013).
Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos dimasyarakat khususnya pada perawatan
bayi yang tetap dipercaya, contohnya :masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk
melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi diawal-awal kelahirannya
karena mereka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering dipijat, badannya masih lemah
atau alasan lain yang tidak pernah dibuktikan kebenarannya. Padahal sentuhan pada bayi
pada awal-awal kelahirannya bias memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan bayi
(Nestle.,2010).
Tanpa disadari ketika memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok
punggungnya, atau bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya banyak
rangsangan yang dilakukan padanya.
Memberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya
melalui pijatan (stroking). Pijat merupakan bentuk ideal untuk merealisasikannya, sebab
saat memijat bayi, ibu ”melatih” dirinya untuk lebih engenal bayinya. Dengan memijat
bagian demi bagian tubuh bayi secara lembut, ibu belajar mengenali tubuh dan bahasa
tubuh bayinya secara individual. Dari sini akan diketahui pijatan mana yang
menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya. Lama-lama kita akan menjadi
lebih terampil dan percaya diri dalam mengurus bayi.
Dikalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional sudah lama dikenal, dam
sampai saat ini di daerah-daerah masih sering dilakukan oleh dukun pijat bayi. Ilmu pijat
bayi umumnya mudah dipelajari dengan beberapa kali latihan, orang tua akan mahir
melakukannya. Selain itu pijat bati juga mudah karena hanya menggunakan minyak
(baby oil).

B. TUJUAN
1. TujuanUmum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang Pijat diharapkan peserta
penyuluhan dapat memahami tentang pijat bayi.
2. TujuanKhusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, peserta diharapkan
mampu untuk :
1. Menyebutkan tentang pengertian pijat bayi.
2. Menyebutkan manfaat pijat bayi.
3. Menyebutkan waktu pemijatan.
4. Menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapakan.
5. Menjelaskan cara melakukan pijat bayi.
6. Menyebutkan hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan.

C. SASARAN
Ibu yang bayinya dirawat di Ruang Perina RSUD Wangaya.

D. GARIS BESAR MATERI


Adapun garis besar materi dalam penyuluhan ini antara lain:
1. Pengertian pijat bayi.
2. Manfaat pijat bayi.
3. Waktu pemijatan
4. Hal-hal yang perlu dipersiapakan.
5. Cara melakukan pijat bayi.
6. Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatanpenyuluh Kegiatanpeserta
1 Pembukaan 5 menit 1. Memberikan salam pembuka 1. Membalassalam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Apersepsi 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
penyuluhan
2 Isi materi 20 menit 1. Pemberian materi tentang: 1. Memperhatikan dan
a. Pengertian pijat bayi. menyimak
b. Manfaat pijat bayi. penjelasan yang
c. Waktu pemijatan diberikan
d. Hal-hal yang perlu
dipersiapakan.
e. Cara melakukan pijat
bayi.
f. Hal-hal yang tidak
dianjurkan selama
pemijatan.
2. Memberikan kesempatan 2. Menanyakan hal-hal
untuk bertanya yang belum
dimengerti,
partisipasi aktif
3 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi yang 1. Memperhatikan
telah diberikan
2. Mengevaluasi pemahaman 2. Menjawab
sasaran tentang materi yang pertanyaan yang
diberikan diberikan
3. Memberikan salam penutup 3. Membalas salam
4. Membagikan leaflet. 4. Menerima dan
memperhatikan
leaflet.

F. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
G. ALAT DAN BAHAN
- Minyak kelapa atau baby oil
- Boneka
- Leaflet

H. PENGORGANISASIAN
Ketua : Ni Made Dwijayanti, S.Kep
Moderator : Ni Ketut Budiani, S.Kep
Penyaji : Ni Made Sarastini, S.Kep
Fasilitator : I Gst Kade Sadhu Rugawan, S.Kep

I. EVALUASI
1. EvaluasiSruktur:
a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan berupa leaflet
dan flip chart
c. Kontrak dengan Ibu pasien sudah dilakukan.

2. Evaluasi Proses:
a. Jalannya proses lancar
b. Waktu efektif sesuai dengan rencana penyuluhan
c. Kehadiran peserta 90%
d. Pada awal pertemuan, penyuluh sudah menjelaskan tujuan dilakukan penyuluhan
e. Selama kegiatan, peserta mendengarkan penjelasan petugas dengan penuh
perhatian
f. Peserta aktif saat dilakukan Tanya jawab
g. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
h. Kontrak waktu dan tempat telah diingatkan oleh penyuluh

3. Evaluasi Hasil:
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian pijat bayi (70%).
b. Peserta dapat menyebutkan manfaat pemberian pijat bayi (70%).
c. Peserta dapat menyebutkan waktu pemijatan (70%).
d. Peserta dapat menyebutkan Hal-hal yang perlu dipersiapakan pijat bayi (70%).
e. Peserta dapat menyebutkan cara melakukan pijat bayi (70%).
f. Peserta dapat menyebutkan hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan (70%).

J. DAFTAR PUSTAKA
http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/article/baby_massage
http://ibudananak.com/index.php?option=com_content&task=view&id=247&Itemid=9
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/pijat_bayi.pdf
Roesti, Utami. 2010. Bayi segat berkat Asi Ekskisif. PT. Elex Media Komputindo,
Keluarga Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai