Oleh:
Kelompok 1
Mohammad Anshari 2210700032
Lukmanul Hakim Efendi 2210700035
KELAS IIIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL JADID
TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Paiton, …
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………....... 4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………...... 5
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………....... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture.........……………... 6
2.2 Karakteristik Model Pembelajaran Picture and Picture...............……..... 7
2.3 Langkah-Langkah model Pembelajaran Picture and Picture.................... 8
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture..... 9
BAB III: PENUTUP
3 Kesimpulan……………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Oleh karena itu dalam makalah kami akan menjelaskan mengenai pemahaman
kami dari beberapa sumber terhadap model pembelajaran picture and picture sebagai
salah satu langkah dalam memberikan inovasi kepada proses pembelajaran siswa di
kelas dengan upaya mendapatkan perhatian siswa sehingga diharapkan siswa lebih
interaktif dan kreatif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dengan demikian, model pembelajaran Picture and Picture memanfaatkan
kekuatan visual untuk membantu siswa memahami, mengingat materi pelajaran, dan
juga sebagai daya tarik kepada siswa.
7
4) Menyenangkan : Meski mungkin menimbulkan kegaduhan di kelas, model ini
membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Gambar
adalah media yang efektif untuk menarik perhatian siswa, ditambah lagi
dengan permainan menyusun deretan logis dari susunan gambar acak.
8
Nah, kali ini kami akan memberikan contoh model pembelajaran picture and
picture pada materi siklus terjadinya hujan.
Di tahap awal, kita perlu menyampaikan kompetensi dasar ke siswa.
Sampaikan bahwa dengan mempelajari ini, siswa bisa mengetahui siklus terjadinya
hujan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi.
Kemudian, sampaikan materi tentang siklus terjadinya hujan secara umum.
Tujuannya, agar mereka memiliki pengetahuan awal.
Nah, tahap berikutnya menjadi bagian yang penting. Di sini, kita perlu
memperlihatkan/mempresentasikan gambar yang menggambarkan tahapan-tahapan
dalam siklus terjadinya hujan seperti penguapan (perubahan wujud dari cair menjadi
gas), kondensasi (proses pergantian wujud dari gas menjadi cair), dan presipitasi
(segala partikel air yang cair atau padat yang jatuh dari atmosfer dan mencapai
permukaan bumi).
Setelah itu, minta siswa untuk membahas susunan gambar proses terjadinya
hujan yang benar. Lalu, tunjuk salah satu dari mereka untuk menyusunnya.
Setelah siswa sudah selesai menyusun gambar, kita perlu mengetahui alasan
siswa dalam mengatur gambar seperti itu. Minta mereka untuk mencari hubungan
antar gambar dengan materi yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dari hasil penyusunan gambar siswa, kita bisa menjelaskan lebih lanjut
tentang materi siklus terjadinya hujan. Di sinilah waktunya membenarkan dan
memperdalam pemahaman siswa akan materi.
Terakhir, berikan kesimpulan dari kegiatan penyusunan gambar yang sudah
dilakukan. Dengan begitu, siswa bisa mendapatkan pengetahuan yang tepat dan
mencapai kompetensi pembelajaran.
9
model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut.
Beberapa kelebihan dari model pembelajaran picture and picture adalah
sebagai berikut.
1) Pemahaman Guru: Guru dapat lebih memahami kemampuan masing-masing
siswa melalui interaksi dan partisipasi siswa dalam menyusun gambar.
2) Pemikiran Logis dan Sistematis: Siswa dilatih untuk berpikir secara logis dan
sistematis dalam mengurutkan gambar-gambar berdasarkan urutan yang logis.
3) Pembelajaran Berdasarkan Sudut Pandang Subjek: Siswa dibantu untuk
belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan. Ini
memberikan kebebasan kepada siswa dalam praktik berpikir. Ini berarti bahwa
model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara
mandiri dan kreatif dalam memahami dan menginterpretasikan gambar-
gambar yang disajikan.
4) Motivasi Belajar: Model ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
karena melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran.
5) Perencanaan dan Pengelolaan Kelas: Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan
pengelolaan kelas, yang dapat membantu mereka merasa lebih terlibat dan
bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri. Ini berarti
bahwa siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam merencanakan dan
mengelola proses belajar di kelas. Misalnya, siswa dapat memberikan
masukan tentang jenis gambar yang akan digunakan, atau bagaimana gambar-
gambar tersebut akan disusun dan dipresentasikan.
Dibalik kelebihan dalam model ini tentu akan ada beberapa kekurangannya
sebagaimana dari suprijono sebagai berikut.
1) Memakan banyak waktu: Proses penyusunan dan pengurutan gambar bisa
memakan waktu yang cukup lama, terutama jika gambar-gambar tersebut
kompleks dan banyak. Ini bisa mengurangi waktu yang tersedia untuk
10
aktivitas pembelajaran lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, guru dapat
merencanakan dan mengalokasikan waktu dengan tepat sebelum
pembelajaran. Guru juga bisa mempersiapkan gambar-gambar sebelumnya
dan memastikan bahwa gambar-gambar tersebut tidak terlalu rumit atau
banyak, sehingga proses pengurutan bisa dilakukan dalam waktu yang wajar.
2) Membuat sebagian siswa pasif: Meskipun model ini dirancang untuk
melibatkan semua siswa, ada kemungkinan sebagian siswa menjadi pasif,
terutama jika mereka merasa kesulitan atau tidak yakin dalam menyusun
gambar. Untuk mencegah siswa menjadi pasif, guru dapat mencoba untuk
melibatkan semua siswa dalam proses pengurutan gambar. Misalnya, guru
bisa membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dan meminta setiap
kelompok untuk bekerja sama dalam menyusun gambar.
3) Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas: Karena model ini
melibatkan interaksi aktif antara siswa dan gambar, ada kemungkinan akan
terjadi kekacauan di kelas, terutama jika manajemen kelas tidak dilakukan
dengan baik. Untuk mengatasi masalah ini, guru perlu memiliki keterampilan
manajemen kelas yang baik. Guru harus bisa menjaga kelas tetap kondusif dan
terorganisir meskipun siswa sedang aktif berinteraksi dengan gambar.
4) Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup: Untuk
menerapkan model ini, guru perlu menyiapkan gambar-gambar yang
berkualitas baik dan sesuai dengan materi pembelajaran. Ini bisa memerlukan
fasilitas, alat, dan biaya yang cukup. Jika sulit menemukan gambar berkualitas
yang sesuai dengan materi, guru dapat mencoba membuat gambar sendiri.
Selain itu, sekolah atau lembaga pendidikan juga perlu memberikan dukungan
dalam hal fasilitas dan alat yang dibutuhkan.
11
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Model Pembelajaran Picture and Picture adalah metode pengajaran yang
memanfaatkan gambar sebagai media pembelajaran. Dalam model ini, siswa diminta
untuk mengurutkan dan memasangkan gambar-gambar dalam urutan yang logis,
memungkinkan mereka memahami konsep dengan lebih baik. Model ini mendorong
pemikiran kritis, interaksi siswa, dan kreativitas.
Model ini memiliki karakteristik khusus, seperti penggunaan gambar yang
diacak untuk merangsang pemikiran kreatif siswa. Langkah-langkahnya mencakup
persiapan guru, penyajian gambar, interaksi siswa, diskusi, penanaman konsep, dan
kesimpulan.
Kelebihan model ini meliputi pemahaman guru terhadap siswa,
pengembangan pemikiran logis dan sistematis, motivasi belajar siswa, dan partisipasi
siswa dalam pengelolaan kelas. Namun, ada kekurangan, seperti memakan waktu,
potensi siswa menjadi pasif, risiko kekacauan di kelas, dan kebutuhan akan dukungan
fasilitas.
Pemahaman tentang Model Pembelajaran Picture and Picture akan membantu
meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengajaran, sambil mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13