Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM TERMINOLOGI MEDIS

OLEH:
NAMA:RONALD JEFERSON ANONE
PRODI:SI KEPERAWATAN
NIM:175302721
KELAS:B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUPANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena atas
berkat Dan tuntunannya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
selesai.Penulis sangat Berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya.untuk itu saya sangat Mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG............................. . ..........................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................
1.3 TUJUAN.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.1 PENGERTIAN TERMINOLOGI MEDIS
2.2 CONTOH TERMINOLOGI MEDIS
2.3 TEKNIK PENGGUNAAN BAHASA DALAM TERMINOLOGI MEDIS..................
2.4 KAPAN TERMINOLOGI MEDIS DIGUNAKAN......................................................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN................................ ......................................................... . ..............................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... ..........................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Terminologi dalam bidang keperawatan dan medis merupakan istilah-istilah yang digunakan
para petugas kesehatan yang bekerja dalam hal pelayanan kesehatan. Para petugas kesehatan
tersebut bekerja sama, saling membantu dan saling melengkapi dalam hal melayani pasien. Selain
itu, pada institusi pendidikan atau sekolah kesehatan juga sangat perlu mempelajari dan mengetahui
terminologi atau istilah-istilah yang digunakan dalam dunia kesehatan khususnya antar tenaga
medis.

Terminologi medis digunakan oleh para petugas kesehatan atau tenaga medis dalam
keseharian mereka. Selain itu, banyak juga yang menggunakan terminologi kesehatan dalam praktek
medis dalam ruang lingkup pendidikan kesehatan. Hal ini bertujuan agar para pelajar dalam lingkup
pendidikan kesehatan ini lebih terbiasa menggunakan terminologi medis sampai menjadi petugas
pelayanan kesehatan.

Terkait dengan dunia kesehatan, terminologi medis sangat penting dalam interaksi dan
komunikasi antar tenaga medis yang dapat digunakan untuk menunjang penguasaan serta
pemahaman kompetensi medis, informasi, klasifikasi, dan kodefikasi tindakan medis. Penciptaan
atau kesepakatan penggunaan terminologi khususnya dalam bidang kesehatan adalah tingkat
internasional, disepakati di seluruh dunia. Untuk penggunaannya dalam bahasa indonesia, istilah-
istilah yang telah disepakati di seluruh dunia tersebut yaitu diterjemahkan dalam bahasa indonesia.
Namun demikian, terminologi medis tetap mempunyai bentuk, ciri khas, dan keunikan tersendiri
dalam penggunaan atau pemakaiannya.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas :

1.      Apa yang dimaksud dengan terminologi medis?

2.      Siapa pengguna atau pemakai terminologi medis?

3.      Dimana terminologi medis digunakan?

4.      Kapan terminologi medis dipakai?

5.      Bagaimana teknik komunikasi yang baik dalam penggunaan terminologi medis?

6.      Darimana asal pembentukan terminologi medis?

7.      Bagaimana contoh terminologi dalam dunia medis?


C.     Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

-          Untuk mengetahui tentang terminologi medis dalam penggunaan bahasa indonesia

-          Untuk mengetahui saat kapan dan dimana terminologi medis ini di terapkan

-          Untuk mengetahui seberapa pentingnya terminologi medis dalam dunia kesehatan

-          Untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan yang luas

Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini yaitu :

-          Dapat memberikan tambahan informasi mengenai terminologi medis

-          Dapat lebih mempermudah komunikasi antar tenaga medis dan bisa saling melengkapi dalam
menangani pasien

-          Meningkatkan profesionalisme serta keterbukaan antar tenaga medis

-          Memperdalam pemahaman mengenai terminologi medis agar dapat bekerja sama dengan baik

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Terminologi Medis

Dalam mempelajari Ilmu Penyakit dan Laboratorium Kesehatan (IPLK), sebelumnya kita
harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia kesehatan. Dalam hal ini,
istilah tersebut sering dikenal dengan nama terminologi medis. Terminologi medis merupakan ilmu
peristilahan medis atau ilmu yang mempelajari tentang bahasa medis yang sering digunakan untuk
berkomunikasi antar petugas kesehatan atau tenaga medis.

Dalam hubungannya antar profesi kesehatan dibutuhkan adanya sebuah bahasa komunikasi.
Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis. Istilah medis merupakan bahasa profesi
medis atau kesehatan yang merupakan sarana komunikasi antar mereka yang berkecimpung
langsung atau tidak langsung di bidang asuhan atau pelayanan medis/kesehatan. Oleh karena itu,
istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan agar dapat terjalin
komunikasi yang baik.

Penggunaan terminologi medis yaitu oleh para tenaga medis, tidak hanya pada saat kerja
sama penanganan pasien, tetapi juga dalam keseharian baik di rumah sakit maupun pusat-pusat
pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu, terminologi medis juga sangat penting digunakan dalam
dunia pendidikan khususnya lingkup pendidikan kesehatan. Para pengajar pendidikan kesehatan
dituntut lebih memahami terminologi medis agar dapat memberikan pengajaran kepada para siswa
atau mahasiswa dengan baik dan efektif. Jadi, terminologi medis sangat penting digunakan tidak
hanya pada kalangan tenaga medis pada saat penanganan pasien maupun keseharian di pusat
pelayanan kesehatan tetapi juga pada lingkup pendidikan kesehatan.

B.     Pemakai Terminologi Medis

Pemakai atau pengguna terminologi medis yaitu :

-          Tenaga medis

-          Tenaga keperawatan, bidan

-          Tenaga perekam medis dan informasi kesehatan

-          Tenaga farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi

-          Tenaga kesehatan lain.

Para pengguna terminologi medis, sebagai petugas pelayanan kesehatan, para tenaga medis
bekerja sama dan saling melengkapi dalam proses pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, profesi
perawat yang bekerja sama dengan tenaga medis lainnya diantaranya :

1.      Bekerja dengan dokter untuk mengobati pasien

Ketika individu sakit atau cedera, secara umum dokter mengkaji pasien, mendiagnosis masalah
pasien dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mengobati masalah atau meredakan gejala
pasien. Pada masa lalu hanya dokter yang mengkaji dan mendiagnosis. Sekarang, bagaimanapun
perawat memainkan peran besar dalam mengevaluasi pasien dan mendeteksi masalah. Di beberapa
daerah pedesaan, perawat menerima pasien di rumah sakit dan menangani perawatan mereka,
hanya merujuk pasien yang kritis saja ke pusat medis yang jauh. Disetiap rumah sakit, perawat
menjalankan banyak tindakan yang ditentukan untuk pasien. Misalnya, pada pembedahan yang
dilakukan oleh dokter atau terapi tertentu, maka perawat yang paling banyak memberikan tindakan
dan paling sering berada di sisi pasien.

2.      Mengoordinasi perawatan pasien


Dalam melakukan perawatan pasien, perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawatan
kesehatan lain. Perawat bekerja sama erat dengan dokter serta perawat lain, ahli terapi fisik, dan
profesional lain yang terlibat dalam perawatan pasien. Perawat adalah individu yang
mengoordinasikan pekerjaan dari semua anggota tim dan melihat bahwa rencana tersebut
dijalankan. Contoh, perawat memastikan bahwa perjanjian pasien untuk pemeriksaan laboratorium
dibuat dan disimpan, melihat bahwa tindakan telah dilaksanakan dan memeriksa untuk meyakinkan
bahwa adanya kebutuhan rujukan dilakukan sebelum pasien di pulangkan.

3.      Melindungi pasien

Ketika seseorang sakit dan lemah, ia lebih rentan terhadap infeksi dan cedera. Salah satu tanggung
jawab utama perawat adalah melindungi pasien dengan menjamin bahwa lingkungan aman dan
sehat. Secara khusus perawat melakukan setiap tindakan kewaspadaan untuk mencegah
penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lain.

4.      Memberi pengajaran pada pasien dan keluarga

Pengajaran adalah peran utama perawat dalam memperbaiki kesehatan, meningkatkan kesehatan,
dan mencegah penyakit. Ketika seorang sakit perawat menunjukan sesuatu pada pasien yang dapat
dilakukan untuk membantu pemulihannya. Contoh, perawat mengajarkan pasien untuk batuk dan
nafas setelah pembedahan untuk mencegah komplikasi paru-paru.

5.      Advokad

Perawat adalah orang yang bersama individu selama kebanyakan waktu kritis kehidupan mereka.
Perawat adalah orang yang bersama individu ketika mereka lahir, ketika mereka cidera atau sakit,
ketika mereka meninggal.

C.     Teknik Komunikasi Penggunaan Terminologi Medis

          Untuk menjalankan fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas dengan baik demi tercapainya
kenyamanan pasien, petugas kesehatan juga harus memahami teknik-teknik komunikasi.

      Bentuk-bentuk komunikasi :

1.      Aggressive Communication (Komunikasi Agresif)

Bentuk komunikasi seperti ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan
atau mengendalikan ataupun menghukum orang lain.

2.      Passive Communication (Komunikasi Pasif)


Komunikasi pasif merupakan lawan dari komunikasi agresif, dimana orang tersebut cenderung
mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak mereka cenderung
dilanggar namun dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara pasif (dengan mengomel di
belakang).

3.      Assertive Communication (Komunikasi Asertif)

Komunikasi asertif adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Komunikasi asertif tidak menaruh perhatiannya hanya pada hasil akhir tetapi juga hubungan
perasaan antar manusia.

Bentuk dan teknik komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu. Sebagai
profesi kesehatan yang bekerja fokus pada pelayanan masyarakat, para tenaga medis diharapkan
dapat mengerti dan memahami dengan baik teknik-teknik komunikasi, serta dapat melihat atau
memilih bentuk komunikasi seperti apa yang harus dipakai atau digunakan. Dengan demikian,
diharapkan dalam hal penanganan pasien tidak akan terjadi kendala yang disebabkan oleh kesalahan
dalam berkomunikasi antar tenaga medis tersebut, serta dapat terjalin kerja sama yang lebih baik
lagi. Selain itu, dalam kerja sama suatu tim atau kelompok dibutuhkan kekompakan dan kesabaran
dari masing-masing individu sehingga apa yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

D.    Asal Pembentukan dan Contoh Terminologi Medis

Konsep Dasar Struktur Istilah Medis

Sebagian besar istilah berasal dari bahasa Yunani Kuno (G) dan Latin (L). Untuk istilah organ
tubuh bahasa yang digunakan berasal dari bahasa Latin. Sedangkan untuk istilah penyakit
menggunakan bahasa dari Yunani.

Contoh :

1.      Marrow (L) = istilah untuk sumsum tulang

Myelitis (G) = istilah penyakit untuk radang sumsum tulang

2.      Pulmo (L)  = istilah untuk organ tubuh paru-paru

Pneumonia            (G)  = istilah penyakit untuk radang paru-paru

            Contoh istilah asal zaman Hippocratus (460-370 SM) :

1.      Ureter (G) = pipa sempit saluran urine keluar dari ren (ginjal) menuju ke vesica urinaria (kantong
kemih)

2.      Peritoneum (G) = membran serosa yang melapisi bagian dalam cavum abdominalis dan viscera yang
ada di dalamnya
3.      Meninges (G) = membran otak

4.      Bronchus (G) = cabang primer bronchiolus yaitu cabang pipa trakea di bagian dalam paru-paru dan
terdiri dari tulang rawan dan otot

Contoh istilah zaman Aristoteles (385-322 SM) :

1.      Alopecia = otak

Alopex (G) = sebutan sejenis penyakit serigala akibat infeksi kulit kepala, luka, koreng, rambut rontok
dan botak

2.      Glaocoma (G) = penyakit mata yang ditandai dengan naiknya tekanan intra ocular

Contoh istilah asal nama hewan :

1.      Karcinos (G) = crab (kepiting)

Carcinoma = cancer (kanker)

2.      Lupus (L) = wolf (serigala)

Lupus = TB kronik dan TB pada selaput lendir

3.      Caudal (L) = tail (ekor) = yang berkaitan dengan bagian ekor, bagian buntut

Caudal = ke arah menuju ekor

4.      Cochlea (L) = snail (siput)

Kochlos (G) = shellfish (keong)

Sebutan untuk rongga telinga internal

            Contoh istilah terpengaruh kebudayaan zamannya

            Zaman helenistis (zaman banyak peperangan)

1.      Xiphoid (G) = sword shaped = anggar

2.      Thyroid (G) = Shiewld shaped = perisai

3.      Thorax = breast plate = baju plat besi rompi pelindung dada waktu perang

4.      Staoes (L) = strirrup = tempat pijakan kaki penunggang kuda

5.      Sella (L) = Saddle = pelana kuda


ISTILAH KEDOKTERAN

Istilah medis terbentuk dari bagian-bagian komponen unsur kata yang disebut :

a.       Prefix (awalan)

-          Unsur kata yang terletak di bagian terdepan dari istilah medis (mendahului root)

-          Fungsinya sebagai awalan

b.      Root (akar kata)

-          Pada umumnya terletak di tengah (antara prefiks dan sufiks)

-          Setiap istilah medis mempunyai root

-          Fungsinya sebagai dasar atau inti dari istilah medis yang terkait

c.       Sufix (akhiran)

-          Unsur kata yang terletak di bagian paling belakang dari istilah medis yang terkait, selalu mengikuti
root

-          Fungsinya sebagai kata akhiran

Catatan :

Tidak semua istilah medis mengandung unsur kata prefiks atau root atau sufiks secara lengkap.

Contoh :

1.      Istilah medis yang mengandung 3 unsur kata

a.       Prefiks Root Sufiks

Meta morph osis

Peri cardi ectomy

Epi gastr algia

b.      Prefiks Root Pseudosufix

Trans urethr al

Hyper therm ia

Anta gen ist

c.       Root Root Pseudosufix


Sterno Clavicul ar

Gastro intestin al

Psych somat ic

d.      Root pseudoroot sufiks

Rhino pharing it is

Gastro duodeno stomy

Electro enchenopalo graphy

2.      Istilah medis yang mengandung dua jenis unsur kata

a.       Prefiks pseudoroot tanpa sufiks

Ante natal

Peri anal

Hyper tensia

b.      Root pseudo tanpa prefix

Neur al

Pulmonar y

c.       Root sufiks tanpa prefix

Odont algia

Broncho phaty

Tox oid

d.      Root pseudoroot tanpa prefix atau suffix

Thermo meter

Entero cyst

Struktur dalam istilah :

1.      Unsur kata Root adalah dasar dari suatu istilah Gastric, dari root gaster

2.      Unsur kata sufiks adalah kata akhiran pada istilah gastritis yang mempunyai arti radang lambung

3.      Unsur kata prefiks adalah kata depan pada istilah epigastritis yang artinya radang lambung pada
bagian atas
4.      Huruf hidup penggabung (sisipan) adalah huruf yang digunakan untuk merangkai unsur kata root ke
sufix atau root ke root lain

5.      Bentuk penggabungan adalah bagian istilah yang terdiri dari root dan huruf hidup penggabungnya

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Terminologi medis yaitu istilah-istilah dalam bidang kesehatan yang digunakan oleh para
tenaga medis dalam keseharian mereka di rumah sakit maupun pusat pelayanan kesehatan
masyarakat lainnya. Selain itu, terminologi juga digunakan pada institusi pendidikan kesehatan
dalam proses pengajaran. Pengguna atau pemakai terminologi medis dituntut untuk memahami
teknik-teknik komunikasi yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antar tenaga medis
serta dapat terjalin kerja sama yang baik dan mencapai kesuksesan pada suatu pekerjaan. Istilah-
istilah dalam terminologi medis berasal dari bahasa Yunani Kuno dan Latin, serta terus mengalami
perkembangan menurut zamannya namun tetap menunjukkan keunikan dan ciri khasnya dan tidak
banyak mengalami perubahan.

B.     Saran

Para pengguna terminologi medis diharapkan memahami dengan baik bentuk ataupun
teknik komunikasi yang baik digunakan dalam berkomunikasi antar anggota dalam suatu tim demi
tercapainya suatu hasil pula dari suatu pekerjaan. Dalam dunia pendidikan kesehatan, terminologi
medis dapat digunakan dalam keseharian terutama dalam proses pembelajaran, serta terminologi
medis dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menunjang proses pendidikan baik tingkat nasional
maupun inetrnasional.

DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S, 1985.Cakrawala Bahasa Indonesia I,
Jakarta:Gramedia.
Http://eprints.ums.ac.id
Https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai