Anda di halaman 1dari 24

Deteksi dini Persalinan dengan

penyulit kala III dan IV

Oleh
Putri yunita sari
190102009
Dosen pengajar : luluk
susiloningtyas, S. SiT. M. Kes
Sub bahasan

Inversio uteri 1 Perdarahan kala iv


( primer)
7 2

6 3

5 4
Syok obstetrik
༻𝚜𝚢𝚘𝚔𝚘𝚋𝚜𝚝
𝚎𝚝
𝚛𝚒༺
Pengertian

Keadaan ketidak seimbangan antara volume


darah yang beredar dan ketersediaan sistem
vascular atau syok pada kasus obstetri
syok yang terjadi karena kombinasi:
• akibat perdarahan,
• akibat nyeri.
Etiologi / penyebab
Emboli air ketuban Perdarahan
Karena his yang kuat, air ketuban Abortus, kehamilan
bersama mekonium, rambut lanugo ektopik, Mola hidatitosa,
dan vernik kaseosa masuk kedalam gangguan pelepasan
sinus-sinus dalam dinding uterus dan plasenta, Atonia uteri,
dibawa ke paru-paru. plasenta previa, rupture
Inversio uteri
uteri.
Infeksi berat
Supine hipotensive
Syndrom
Solusio plasenta
Terjadi karena adanya tekanan vena
kava oleh rahim, sering terjadi pada Solusio plasenta
kehamilan kembar, hidramnion dan
kehamilan trimester akhir.
Tanda gejala
Pucat terutama pada konjungtiva,
telapak tangan, bibir.

Berkeringat, gelisah, apatis/bingung,


Nadi cepat dan halus (> 100/menit) 55 pingsan/tidak sadar

44 66
Tekanan darah turun (diastolik < 60 mmHg) Urin sedikit (< 30 ml/jam)
Sistolik <90mmhg 33 77
KEYS
Respirasi cepat (> 32/ menit) Keringat/kulit terasa dingin
22 88 dan lembab

Temperatur suhu turun


< 36,5 C 11 99
Penangann Awal
1) Mintalah bantuan. Segera mobilisasi

seluruh tenaga yang ada dan


siapkan
Prinip Dasar Penanganan Syok
fasilitas tindakan gawat
1. Tujuan utama pengobatan
darurat
syok adalah melaku kan
2) Lakukan pemeriksaan secara cepat
penanganan awal dan khusus
keadaan umum ibu dan harus
untuk :
dipastikan bahwa jalan napas
a. Menstabilkan kondisi pasien
bebas.
b. Memperbaiki volume cairan
3) Pantau tanda-tanda vital (nadi
sirkulasi darah
tekanan darah, pernapasan dan
c. Mengefisiensikan system
suhu
sirkulasi darah
tubuh)
2. Setelah pasien stabil
4) Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring
tentukkan penyebab syok
untuk meminimalkan risiko terjadinya aspirasi jika
ia muntah dan untuk memeastikan jalan napasnya
terbuka.
5) Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi
jangan terlalu panas karena hal ini akan
menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi
Penanganan Khusus
1) Mulailah infus intra vena (2 jika memungkinkan dengan menggunakan
kanula atau jarum terbesar (no. 6 ukuran terbesar yang tersedia). Darah
diambil sebelum pemberian cairan infus untuk pemeriksaan golongan darah
dan uji kecocockan (cross match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit.
Jika memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, ureum,
kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis dan uji pembekuan.
a. Segera berikan cairan infus (garam fisiologk atau Ringer laktat) awalnya
dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit
b. Berikan paling sedikit 2 Liter cairan ini pada 1 jam pertama. pemberian
cairan infuse dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam
Catatan: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan dalam
penatalaksanaan syok akibat perdarahan. Usahakan untuk mengganti 2-3 kali
lipat jumlah cairan yang diperkirakan hilang.
c) Lakukan kateterisasi
kandung kemih dan pantau
cairan yang masuk dan
Usahakan untuk mengganti 2-3 kali
lipat jumlah cairan yang diperkirakan jumlah urin yang keluar.
hilang. Produksi urin harus diukur
a) Jika vena perifer tidak dapat dan dicatat
dikanulasi, lekukakan venous cut-
down d) Berikan oksigen
b) Pantau terus tanda-tanda vital dengan kecepatan 6-8 liter
(setiap 15 menit) dan darah yang per menit dengan sungkup
hilang. Apabila kondisi pasien
membaik, hati-hati agar tidak atau kanula hidung.
berlebihan memberikan cairan.
Napas pendek dan pipi yang bengkak
merupakan kemungkinan tanda
kelebihan pemberian cairan.
❉𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑖𝑣 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟❉
Pengertian

Saifudin, dkk (2002),


Erna Setiyaningrum, SST, M.Kes,M.A,2013 menyebutkan bahwaperdarahan
Hilangnya darah >500 cc dari organ pervagina yang melebihi 500 ml
reproduksi setelahkala III persalinan setelah bersalindidefinisikan sebagai
perdarahan pasca persalinan.

PErdarahan Postpartum Dini


PB POGI,1991 ( Primer)
Perdarahan pasca persalinan adalah :Perdarahan dalam 24 jam pertama
perdarahan lebih dari500 ml yang PP
terjadi setelah lahirnya bayi

William, 1998
Haemorhagic Postpartum (HPP)
adalah hilangnya darahlebih dari 500
ml daam 24 jam pertama setelah
lahirnya bayi
Sisa plasenta (23-24%)

Atonia uteri (50-60%)

Kelainan darah (0,5- Penyebab


0,8%)
Retensio plasenta (16-17%)

Laserasi jalan lahir (4-5%)


Tanda gejala
Pucat terutama pada konjungtiva,
telapak tangan, bibir.

55 Berkeringat, gelisah, apatis/bingung,

44 66 pingsan/tidak sadar

33
Uterus berkontraksi tetapi tfu tidak berkurang
77
KEYS
Keringat/kulit terasa dingin
uterus berkontraksi dan keras.plasenta
lengkap
22 88 dan lembab

perdarahan segerasetelah anak lahir 11 99


(perdarahanpasca persalinan primer/ P3)
• Jika ada perdarahan dalam kala IV dan kontraksi rahim kurang baik ,
segera suntikkan 0,2 mg ergonovin atau metil ergovin intrakuskular

• uterus ditekan untuk mengeluarkan gumpalan darah dan dilakukan


masase
• Jika perdarahan belum berhenti juga ditambah dengan suntikan metil
ergovin lagi , tetapi sekarang intravena dan dipasang oksitosin drip 10
unit dalam 500 cc glukosa
• selama tindakan ini masase diteruskan Jika masih ada perdarahan ,
dilaksanakan kompresi bimanual secara hamilton , yaitu satu tangan
masuk ke dalam vagina dan tangan ini dijadikan tinju dengan rotasi
merangsang dinding depan rahim , sedangkan tangan luar menekan
dinding perut diatas fundus hingga dapat merangsang dinding belakang
rahim .
༼𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑜𝑢𝑡𝑒𝑟𝑖༽
Pengertian Tanda gejala

nyeri,
Inversio Uteri adalah Inversio uteri merupakan
suatu keadaan dimana keadaan dimana bagian Muntah, kolps ( jarang), keluhan-
bagian atas uterus atas uterus memasuki
(fundus uteri ) memasuki kavum uteri, sehingga keluhannya :
kavum uteri sehingga fundus uteri sebelah
fundus uteri sebelah dalam menonjol - Terasa ada yang
dalam menonjol ke kedalam kavum uteri.
dalam kavum uteri, Peristiwa ini jarang sekali mengganjal/menonjol digenitalia
bahkan ke dalam vagina ditemukan, terjadi tiba-
atau keluar vagina tiba dalam kala III/ ekstema
dengan dinding segera setelah plasenta
endometriumnya sebelah keluar (vagina atau perasaan berat pada
luar
perut bagian bawah
01 02 - Riwayat nyeri dipinggang dan
panggul yang berkurang atau
hilang dengan berbaring.
Penyebab

Spontan
: grande multipara, atoni Akibat traksi talipusat dengan
uteri, kelemahan alat plasenta yang berimplantasi
kandungan, tekanan dibagian fundus uteri dan
intra abdominal yang dilakukan dengan tenaga
tinggi (mengejan dan berlebihan dan diluar
batuk). kontraksi uterus

Tindakan
cara Crade yang Tunus otot rahim yang
berlebihan, tarikan tali lemah
pusat, manual plasenta Tekanan atau tarikan
yang dipaksakan, pada fundus (tekanan
perlekatan plasenta pada intraabdominal, tekanan
dinding rahim. dengan tangan, tarikan
pada tali pusat)
Add your title here

Inversio uteri ringan Inversio uteri berat


Fundus uteri terbalik menonjol Uterus dan vagina semuanya
dalam kavum uteri, namun belum terbalik dan sebagian sudah keluar
keluar dari ruang rongga rahim. vagina.

Inversio uteri sedang Uterus normal


Fundus uteri terbalik dan sudah
masuk dalam vagina.
Penanganan

• infuse i.v cairan elektrolit dan transfusi darah, segera


sesudah itu dilakukan reposisi.
Sebagai tehnik alternatif : dengan menggunakan 3 – 4 jari
yang diletakkan pada bagian tengah fundus dilakukan
dorongan kearah umbilikus sampai uterus kembali keposisi
normal.
Ø Setelah reposisi berhasil, tangan dalam harus tetap
didalam dan menekan fundus uteri. Berikan oksitosin atau
Suntikkan intravena 0,2 mg ergomitrin kemudian dan jika
dianggap masih perlu, dilakukan tamponade uterovaginal
dan setelah terjadi kontraksi, tangan dalam boleh dikeluarkan
perlahan agar inversio uteri tidak berulang.
Koreksi Manual
o Pasang sarung tangan DTT
o Pegang uterus pada daerah insersi tali pusat
dan masukkan kembali melalui
serviks.Gunakan tangan lain untuk membantu
menahan uterus dari dinding abdomen.Jika
plasenta masih belum terlepas,lakukan
plasenta manual setelah tindakan
koreksi.masukkan bagian fundus uteri terlebih
dahulu.
Koreksi Hidrostatik
o Pasien dalam posisi trendelenburg dengan kepala lebih rendah
sekitar 50 cm dari perineum.
o Siapkan sistem bilas yang sudah desinfeksi,berupa selang 2 m
berujung penyemprot berlubang lebar.Selang disambung dengan
tabung berisi air hangat 2-5 l(atau NaCl atau infus lain) dan
dipasang setinggi 2 m.
o Identifikasi forniks posterior.
o Pasang ujung selang douche pada forniks posterior sampai
menutup labia sekitar ujung selang dengan tangan.
o Guyur air dengan leluasa agar menekan uterus ke posisi semula.
- Koreksi Manual Dengan Anestesia Umum
o Jika koreksi hidrostatik gagal,upayakan reposisi dalam anastesia
umum. Halotan merupakan pilihan untuk relaksasi uterus.
Apabila reposisi pervaginam gagal,
sebaiknya dilakukan pembedahan
menurut Haultein (dikerjakan laparotomi,
dinding belakang lingkaran konstriksi
dibuka, sehingga memungkinkan
penyelenggaraan reposisi uterus sedikit
demi sedikit, kemudian luka di bawah
uterus dijahit dan luka laparotomi
ditutup).

Anda mungkin juga menyukai