Anda di halaman 1dari 9

Asuhan pre

Eklamsia/Eklamsia
NAMA KELOMPOK :
Nindia Nadilah (18201013)
Putri Ayu Ningsih (18201015)
Rina Sapriani (18201017)
Satriana (18201019)
Pre-Eklamsia/Eklamsia

Pengertian
Preeklamsia/Eklamsia Merupakan Suatu
Penyulit Yang Timbul Pada Seorang Wanita
Hamil Dan Umumnya Terjadi Pada Usia
Kehamilan Lebih Dari 20 Minggu Dan Ditandai
Dengan Adanya Hipertensi Dan Protein Uria.
Pada Eklamsia Selain Tanda Tanda Preeklamsia
Juga Disertai Adanya Kejang.
Diagnosis Preeklamsia Ringan

Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg


setelah usia kehamilan 20
minggu.
protein uria ≥ 1+ pada pengukuran
dengan dipstick urine atau kadar
protein total ≥ 300 mg/24 jam..

Diagnosis Preeklamsia super impos


ditegakkan apabila protein awitan baru ≥
300 mg/ 24 jam pada ibu penderita darah
tinggi tetapi tidak terdapat protein uria
pada usia kehamilan sebelum 20 minggu
Diagnosis preeklamsia
berat
1. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
atau tekanan darah diastolic ≥110
mmHg
2. Kadar kreatinin darah melebihi
1,2 mg/dL kecuali telah diketahui
meningkat
3. Kadar protein dalam kencing ≥ ++ sebelumnya
pada pengukuran dipstick urine atau
kadar
protein total sebesar 2 gr/24 jam..

4. Tanda gejala tambahan lainnya (keluhan subyektif) : nyeri


kepala, nyeri uluhati, dan mata kabur. Ditemukannya
proteinuria ≥ 3 gram, jumlah produksi urine ≤ 500 cc/24 jam
(oliguria), peningkatan kadar asam urat darah, kadar BUN
dan kreatinin serum serta terjadinya sindroma HELLP yang
ditandai dengan terjadinya hemolisis ditandai dengan adanya
icterus, hitung trombosit ≤ 100.000, serta peningkatan
SGOT dan SGPT.
Penyebab preeklamsia/eklamsia
Sampai sekarang belum ada teori yang pasti
berkaitan dengan penyebab terjadinya
preeklampsia, tetapi beberapa penelitian
menyimpulkan sejumlah faktor yang mempengaruhi
terjadinya preeklampsia. Faktor risiko tersebut
meliputi:
a. Usiapeningkatan risiko preekampsia hampir 2 kali
lipat pada wanita hamil berusia 40 tahun
b. nuliparanulipara memiliki risiko hampir 3 kali lipat
c. Jarak antar kehamilanwanita multipara dengan
jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
memiliki risiko preeklampsia hampir sama dengan
nuliparad.
D.Riwayat preeklampsia sebelumnyaKehamilan pada wanita
dengan riwayat preeklampsia sebelumnya berkaitan dengan
tingginya kejadian preeklampsia berat, preeklampsia onset
dan dampak perinatal yang buruk
E. Kehamilan multipelwanita hamil dengan kehamilan kembar
meningkatkan risiko preeklampsia hampir 3 kali lipat.
F. Obesitas Obesitas usangat berhubungan dengan resistensi
insulin, yang juga merupakan faktor risiko preeklampsia.
G. Hipertensi kronik
• Diastolik > 80 mmHg
• Sistolik > 130 mmHg
Klasifikasi Dan Definisi
1.Diagnosis hipertensi dalam kehamilan:Tekanan darah ≥140/90
mmHg untuk pertama kalinya selama kehamilan, tidak terdapat
protein uria, tekanan darah kembali normal dalam waktu 12 minggu
pasca persalinan (jika peningkatan tekanan darah tetap bertahan, ibu
didiagnosis hipertensi kronis).

2. Diagnosis preeklamsia ringan:Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg


setelah usia kehamilan 20 minggu, protein uria ≥ 1+ pada pengukuran
dengan dipstick urine atau kadar protein total ≥ 300 mg/24 jam.

3. Diagnosis preeklamsia berat:a. Hipertensi: Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau
tekanan darah diastolic ≥110 mmHg.b. Protein uria: Kadar protein dalam kencing ≥ ++ pada
pengukuran dipstick urine atau kadar protein total sebesar 2 gr/24 jam.c. Kadar kreatinin
darah melebihi 1,2 mg/dL kecuali telah diketahui meningkat sebelumnya.d. Tanda/gejala
tambahan: dapat berupa keluhan subyektif berupa nyeri kepala, nyeri uluhati, dan mata
kabur. Ditemukannya proteinuria ≥ 3 gram, jumlah produksi urine ≤ 500 cc/24 jam
(oliguria), terdapat peningkatan kadar asam urat darah.

4. Pada eklampsia disertai adanya kejang konvulsi yang bukan


disebabkan oleh infeksi atau trauma
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : YBP – SP
Setyarini, Didien Ika, Suprapti, 2016,
Asuhan Kebidanan Kegawatdarauratan
Maternal Neonatal, Kemenkas, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai