Anda di halaman 1dari 21

TRIGGER 5

MODUL OBGYN
Fasilitator : dr. Nilas Warlem, Sp.P.
Disusun oleh : Siti Sarah S
Hernika Irawan
Fahlia Bena Pratama
Endah Ayu Puspita
Windy Julita
Aditya Permana
Rizky Ilhamzah
Eva Malik Kusniati
Mike Novenia Basrial
Julia Dwi Oktavia
Resi Erman
TRIGGER 5
KASUS ABORTUS
Seorang wanita umur 27 tahun, mengaku sedang hamil yang
ke G3A2 dengan amenorhoe kira-kira 3 bulan, datang
kepuskesmas dengan pendarahan dari jalan lahir. Wanita
tersebut membawa gumpalan sebesar ibu jari yang baru saja
keluar dari jalan lahir dan sekarang perdarahan dirasakan
berhenti. KU pasien baik TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit,
Napas 24x/menit, Suhu 370C. Riwayat penyakit yang lalu
sudah 2X keguguran seperti ini. Penyakit yang lain tidak ada
STEP I
CLARIFY UNFAMILIAR TERMS
1. Amenorhae : Tidak ada menstruasi
2. Abortus : Pengakhiran kehamilan pada janin dengan usia
kehamilan <20minggu dan BB 1000gr
STEP II
DEFINE THE PROBLEMS
1. Apa yang mengakibatkan ibu tersebut amenorhoe?
2. Apakah penyebab abortus pada trigger?
3. Berapakah usia kehamilan ibu tersebut?
4. Apakah diagnosa pada trigger?
5. Apakah penatalaksanaan selanjutnya?
STEP III
BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTESIS OR
EXPLANATION
1. Amenorhae tersebut merupakan hal yang fisiologis terjadi pada
saat kehamilan
2. Abortus terjadi karena faktor hormonal dimana pada trigger
diketahui bahwa ibu tersebut telah mengalami 2X abortus yang
berhubungan kuat dengan endometrium yang tipis.
3. 2 Bulan 2 Minggu
4. Abortus Kompletus
5. Istirahat dan pemberian roboransia
STEP IV
ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION
Wanita G3A2,
27 tahun

Anamnesa :
PEMERIKSAAN FISIK :
KU : perdarahan dari jalan lahir
KU : Baik
RPS : - amenorhoe 3 bulan
Vital Sign :TD 120/80mmHg
- terdapat gumpalan sebesar ibu dari yang baru keluar dari
Nadi 80x/menit
jalan lahir
Napas 24x/menit
- perdarahan dirasakan berhenti
Suhu 37 C
RPD : 2 x keguguran

-
ABORTUS
COMPLETUS
STEP V
LEARNING OBJECTIVES
Mahasiswa mampu memahami, menerangkan dan menjelaskan
tentang:
1. Anamnesa kasus pada trigger
2. Pemeriksaan Fisik pada trigger
3. Klasifikasi Abortus
4. Etiologi Abortus
5. Penatalaksaan
6. Anjuran dan Nasehat
STEP VI
GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY
STEP VII
SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING
AND PRIVATE STUDY
1. ANAMNESA
a) Identitas
Nama : Ibu X
Umur : 27 tahun
Alamat: -
Status Perkawinan: -
b) Keluhan Utama : Perdarahan dari jalan lahir
c) RPS : - membawa gumpalan darah sebesar ibu jari yang baru
keluar dari jalan lahir
- Sekarang pendarahan sudah berhenti
d) Riwayat Menstruasi
Usia menarche :
Siklus haid :
Lama menstruasi :
Jumlah darah haid :
Kharakteristik :
e) Partus Pasien
Berapa kali hamil : 3
Berapa kali melahirkan : -
Berapa anak yang hidup : -
Berapa anak yang meninggal : 3
f) Riwayat Penyakit Umum :
Hipertensi
DM
Jantung
dll
g) Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu
Tindakan persalinan :
BB bayi :
Siapa yang menolong persalinan :
Ada robekan/ penyempitan jalan lahir :
Masalah saat kehamilan/persalinan :
h) Riwayat Perkawinan
Berapa kali menikah :
Umur ketika menikah :
Lama menikah :
i) Riwayat Kontrasepsi
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Present
KU : Baik Kesadaran: E4V5M6 (CM)
TD : 120/80 mmhg Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24x/menit Suhu Tubuh : 37 C
Tinggi Badan : BB :
B. Status General
Kepala : - Jantung : -
Pulmo : - Abdomen : -
Ekstremitas : -
C) Status Ginekologi
- Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva
- Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri
terbuka/tertutup, ada/ tidak jaringan keluar dari ostium, ada/ tidak
cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium uteri
-VT : porsio masih terbuka/tertutup, teraba/tidak jaringan didalam
kavum uteri, besar uterus lebih kecil/sesuai dengan usia kehamilan,
tidak nyeri saat portio digoyang

DIAGNOSA : Abortus Kompletus

Dd : Kehamilan Ektopik
4.KLASIFIKASI ABORTUS

TINGKAT ABORTUS PERDARAHAN PORTIO BESAR UTERUS KONS.UTERUS

A. Imminen Ada Lancip/ tertutup Sesuai Lunak

A. Incipien Ada Datar/ terbuka Sesuai Lunak

A. Incompletus Ada Datar/Terbuka Lebih Kecil Lunak

A. Completus - Tertutup Mungkin nor Normal

Missed Abortion - Tertutup Lebih kecil Normal

A. Infeksius Ada Tertutup Lebih Kecil Lunak


5. PENATALAKSANAAN
A. Imminen
ibu menghendaki kehamilan,lakukan pemeriksaan USG
Tirah baring sampai pendarahan selesai
Berikan spasmolitik
Hindari coitus 2 minggu
A. Insipien
Th/ AB analgetik Uterotunika
Uterus segera dikosongkan
Umur kehamilan >12 minggu (lakukan evakuasi dengan cara digital baru
kuretase sambil diberikan uterotunika)
A. Incompletus
Evaluasi KU (mengatasi gangguan hemodinamik)
Uterus baru dikosongkan
A. Completus
Tidak ada tindakan khusus/pengobatan
Biasanya diberikan roboronsia/ hematenik bila keadaan pasien memerlukan
Missed Abortion
Grvt < 12 tindakan evakuasi dapat dilakukan secara langsung dengan
melakukan dilatasi dan kuretase bila serviks uterus memungkinkan
Grvt >12 mgg, lakukan induksi terlebih dahulu untuk mengeluarkan janin atau
mematangkan serviks
Pemberian Mesoprostol (sublingual)
Kadar fibrinogen, 100 mg harus ditambah
A. Infeksius
Kendalikan infeksi dengan AB dosis tinggi
Tindakan kuretase dilakukan saat keadaan tubuh sudah membaik
minimal 6 jam setelah AB diberikan
AB dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam dan apabila tidak berespon
tukar AB yang sesuai
6. ETIOLOGI ABORTUS
Penyebab genetik
- kelainan kromosom
- gen yang abnormal
Penyebab Anatomik
- Septum uterus
- Uterus Bikornis
- Uterus Unikornis
Faktor Lingkungan
Faktor Hormonal
- kadar progesteron rendah
7. ANJURAN DAN NASEHAT
- Melakukan ANC minimal 3x selama kehamilan
- Bed Rest
- Pemberian Progesteron untuk persiapan kehamilan
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan, seorang wanita yang berumur 27 tahun dengan G3A2
Didiagnosa dengan Abortus Kompletus yang dimana seluruh hasil
konsepsi telah keluar dari kavum uteri. Penyebab dari abortus ini dapat
diketahui setelah usg atau cek darah. Penatalaksanaan selanjutnya
tidak ada tindakan khusus hanya evaluasi keadaan umum dan
pemberian roboronsia jika diperlukan dengan nasehat dan anjuran
adalah untuk tidak mengerjakan kegiatan yang berat dan apabila
menghendaki kehamilan agar segera dapat memfollow up kembali
kesiapan dari ibu.

Anda mungkin juga menyukai