Anda di halaman 1dari 10

INFARK

MIOKARD
KELOMPOK 2
1.NOVRI YANTI
2.NURZAKIAH MAHRA
3.HAMDANI ALFADLI
4.ASWIN MUNANDAR
5.MINTAITO RAMBE
Infark miokard (MI) atau dikenal juga sebagai serangan jantung
merupakan kondisi ketika terjadi sumbatan pembuluh darah
jantung yang mengakibatkan kekurangan suplai darah dan
oksigen sehingga jaringan otot jantung mengalami kerusakan
dan kematian. Penyebab MI bersifat multifaktorial dengan
mekanisme utama
Penyumbatan berupa
pembuluh penyumbatan
darah pembuluh
arteri jantung darah arteri
dapat disebabkan
jantung.
oleh sumbatan plak ateroma yang disebabkan karena adanya
penumpukan kolestesterol ataupun oleh penyebab lain.
Terdapat tiga kelompok utama MI berdasarkan hasil
pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan enzim jantung: ST
elevation MI (STEMI), non-ST elevation MI (NSTEMI), dan
angina tidak stabil.
Tanda dan Gejala
Beberapa gejala klasik dari serangan jantung adalah sebagai berikut :

nyeri dada yang khas: terjadi terus-menerus seperti ditindih benda berat
dan tidak membaik selama 30-60 menit, lokasi di bawah tulang dada
dengan penjalaran ke lengan kiri, punggung bagian atas, leher, hingga
rahang bawah

1.Mual dan muntah


2.Sesak napas
3.Pusing
4.Keringat dingin
5.Rasa berdebar pada dada
Selain gejala klasik yang dikeluhkan oleh pasien, beberapa tanda
objektif dapat terlihat dalam pemeriksaan fisik atau pemeriksaan
penunjang lain. Tanda-tanda yang dapat muncul antara lain:

1.Gangguan irama jantung atau aritmia


2.Tekanan darah umumnya tinggi atau rendah pada kondisi syok
3.Dapat terjadi pelebaran pembuluh darah vena pada leher yang
menandakan adanya gagal jantung
4.Suara napas abnormal pada bagian bawah paru-paru yang didengar
melalui stetoskop
5.Pembengkakan, kebiruan pada kuku ataupun bibir, dan dingin pada
tangan dan kaki
Diagnosis
Penegakan diagnosis MI dimulai oleh dokter dengan menanyakan
beberapa hal terkait tanda, dan gejala yang muncul. Pemeriksaan
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis antara lain:

1.Elektrokardiografi untuk menilai irama jantung


2.Pemeriksaan laboratorium untuk menilai
- Enzim atau marka jantung
- Darah perifer lengkap
- Profil lipid
- Fungsi ginjal
- Fungsi hati
Faktor Risiko Infark Miokard Akut
Infark miokard akut dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infark
miokard akut adalah:

1.Berusia lanjut, yaitu lebih dari 55 tahun bagi wanita dan lebih
dari 45 tahun bagi pria
2.Memiliki keluarga dengan riwayat infark miokard akut
3.Pernah mengalami infark miokard akut sebelumnya
Memiliki tekanan darah tinggi yang dapat mempercepat terjadinya
4.penumpukan plak dan kerusakan pada pembuluh arteri
5.Memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi.
6.Menderita diabetes, karena kadar gula darah yang tinggi dapat
Selain itu, orang yang mengalami stres berkepanjangan, wanita
dengan riwayat preeklampsia atau hipertensi selama masa
kehamilan, wanita yang mengalami menopause dini, serta
pengguna obat terlarang seperti amfetamin dan kokain, juga
berisiko lebih tinggi mengalami infark miokard akut.

Gejala utama infark miokard akut adalah nyeri dada yang tidak
kunjung hilang walaupun sudah beristirahat. Selain itu, gejala lain
yang mungkin muncul adalah keringat dingin, mual, muntah, batuk,
jantung berdebar-debar, dan pusing.
Meski demikian, tiap orang dapat mengalami gejala infark miokard
akut yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan
kerusakan otot jantung. Beberapa kasus bahkan melaporkan bahwa
Penanganan Infark Miokard Akut
Orang yang mengalami infark miokard akut harus langsung berhenti
melakukan aktivitas dan segera menghubungi rumah sakit terdekat
untuk mendapatkan pertolongan.

Tindakan yang dapat dilakukan di rumah sakit meliputi PCI


(percutaneous coronary intervention) atau angioplasti serta
pemberian obat-obatan untuk meringankan kerja jantung dan
menyelamatkan otot jantung.

Keberhasilan penanganan infark miokard akut sangat tergantung


pada waktu. Semakin cepat penanganan diberikan, semakin besar
kemungkinan otot jantung untuk diselamatkan. Sebaliknya jika
Komplikasi

Komplikasi infark miokard akut (IMA) rentan


terjadi pada pasien lansia, memiliki gejala
dengan klasifikasi Killip II-IV, memiliki
gangguan pada lebih dari satu arteri koroner,
infark di regio anterior, dan iskemik yang
berkepanjangan dan tidak mendapat terapi
reperfusi dalam 90 menit. Diperlukan
pemeriksaan secara berkala, minimal 2
THANKS

Anda mungkin juga menyukai