Kelompok 2
Novri Yanti Harahap
Nurzakiah Mahrani
Hamdani Alfadli
Aswin Munandar
Minta Ito Rambe
DEFENISI
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke
dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati,
ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh,
tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
Penyebab terbanyak keracunan adalah pada sistem saraf pusat dengan akibat penurunan tingkat kesadaran
dan depresi pernapasan.
IFO (Organo Phosphatase Insectisida) bekerja dengan cara menghambat (inaktivasi) enzim
asetikolinesterase tubuh (KhE). Dalam keadaan normal enzim KhE bekerja untuk menghidrolisis arakhonoid
(AKH) dengan jalan mengikat Akh – KhE yang bersifat inaktiv. Bila konsentrasi racun lebih tinggi dari
ikatan IFO – KhE lebih banyak terjadi. Akibatnya akan terjadi penumpukan Akh ditempat-tempat tertentu,
sehingga timbul gejala-gejala rangsangan Akh yang berlebihan, yang akan menimbulkan efek muscarinik,
nikotinik dan SSP (menimbulkan stimulasi kemudian depresi SSP) pada keracunan IFO, ikatan IFO – KhE
bersifat menetap (irevesibel), sedangkan keracunan carbamate ikatan ini bersifat sementara (reversibel).
FARMAKOLOGI
Mengkonsumsi obat dalam dosis yang lebih besar dapat mengakibatkan absorpsi obat yang
berkepanjangan, mengubah komposisi protein darah yang mengikat obat tersebut serta merubah pula
volume distribusi dan jalur metabolismenya. Saat terjadi kondisi yang dicurigai keracunan obat, maka
perlu diketahui dua hal berikut :
1. Berapa lama kondisi asimptomatik (penyerapan dan dinamika obat) harus dipantau ?
2. Berapa lama waktu yang diperlukan pasien untuk menunjukan gejala keracunan hingga kondisinya
membaik (eliminasi obat dan dinamikanya)?
- Absorpsi Obat
- Eliminasi Obat
TERAPI