Anda di halaman 1dari 34

ANESTESI

- Umum
o Inhalasi : Eter, Halotan, Disfluran, Isofluran,
Metoksifluran
o Intravena : Ketalar, Suksinil kolin, Pentolal
- Regional :
o Lokal (Infiltrasi)
o Block saraf
o Peridural
o Spinal (Sub Arachnoid Block)
- Pemberian anestesi umum tujuan utama?
- Anestesi yang baik syarat obat yang baik?
- Bagaimana menghindari atau mengurangi
penyulit obat anestesi?
- Ada pemikiran dasar dalam pemilihan obat
anestesi?
- Bagaimana Doktrin Anestesi tentang obat
anestesi?

Tujuan Utama Pemberian Obat Anestesi


Umum :
TRIAS ANESTESI :
1. Analgesia
: bebas rasa nyeri
2. Sedatif / Hipnotik
: tenang, tidak takut, tidur
3. Relaksasi
: menurunnya tegangan otot
memudahkan operasi.
Menghindari / mengurangi penyulit obat
anestesi :
- Pemberian premedikasi
- Kombinasi dengan obat lain
- Memilih obat yang tepat
o Kontraindikasi
o Kewaspadaan
Contoh :
- Premedikasi :
o DHBP (Dehidrobenzperidol) : kurangi
mual/ muntah
o Atropin : kurangi hipersalivasi
- Kombinasi :
o Pentothal / Ketamin / obat lain :
memperkuat induksi

- Kewaspadaan : pembedahan kepala / leher


sering gunakan kauter bisa meledak /
terbakar.
POLA PENGGUNAAN OBAT SECARA
RASIONAL
4 TEPAT
1 WASPADA
TEPAT INDIKASI
TEPAT DOSIS
TEPAT OBAT
TEPAT PENDERITA
WASPADA Efek Samping Obat (ESO)
TEPAT OBAT (ear = mu) :
- Efektif (efficacy), aman (safety), rasional, mutu /
murah.
Syarat Obat Anestesi Yang Baik :
1. Induksi cepat
2. Analgesik baik, sedative baik, relaksasi baik
3. Cepat sadar
4. Tidak ada penyulit yang berbahaya atau
mengganggu
5. Tidak toksik terhadap organ tubuh
3

6. Tidak ada kerugian-kerugian lain


7. Dapat diberikan dengan mudah
8. Harga tidak mahal

ETER

HALOTAN

KETAMIN

Induksi
Trias
Anal / Sed
Relaks
Pulih sadar
Penyulit

Sangat lambat lambat

Cepat

Baik
Baik
Sangat lambat
Hipersalivasi
Mual/muntah

Kurang
Baik
sedang
Hipotensi /
Bradicardia

Cukup
Kurang
Sedang
Psikosa
Tensi /
TIK

Gangguan
organ
Kerugian
lain

Tidak ada

Dapat
tjd Tidak ada
kronis hati
Tidak ada
Tidak ada

Pemberian
Harga

Mudah
terbakar/mele
dak
Tetes terbuka Vaporizer
EMO
(alat khusus)
murah
mahal

IM
IV
Mahal

Pertimbangan Dasar :
Pemilihan Obat Anestesi :
- Identifikasi penyakit penyerta penderita
- Kenali jenis operasi dan kebutuhannya (operasi
pada permukaan tubuh tidak perlu relaksasi)
- Kenali diri anda
o Obata pa yang farmakologinya paling anda
ketahui
o Obat apa yang paling anad terampil
menggunakannya

DOKTRIN ANASTESI
1) Pada dasarnya tiap obat anastesi berpotensi
RACUN
anastesiology is applied toxicology
2) Menyebabkan depresi fungsi vital :
SSP, pernapasan, sirkulasi.
3) Pemberian anastesi mempunyai prinsip titrasi
Penderita yang dianastesi sewaktu-waktu dapat
mengalami :
- Gawat otak
- Gawat napas
- Gawat sirkulasi
4) Tiap pemberian anastesi harus selalu siap untuk
kegawatan
Resusitasi (Waspada)
- There are no safe anastetic drug,
6

- there are only safe anesthesiologist


- There are no dangerous drugs,
- there are only dangerous doctors.

- Berbentuk bubuk kuning, larut dalam air dan


alkohol
- Larutan tersedia 2,5% dan 5%, bersifat basa (pH
10,81)
- Dalam bentuk larutan tidak stabil, bertahan
24-48 jam, cairan berubah bentuk (keruh)
buang
Farmakologi :
Susunan saraf pusat :
- Seperti barbiturate lainnya : menimbulkan sedasi,
hypnosis sedikit analgesia, anestesi dan depresi
nafas.
- Cerebral O2 consumption dan cerebral blood flow
tekanan intracranial (T.I.K)
- Bersifat anti konvulsan
- Depresi system simpatis > para simpatis.

Respirasi :
- Depresi pusat nafas tergantung dosis dan cara
pemberian. h.i diperkuat dengan penggunaan
obat gol narkotik
- Bronkospasme/laringospasme terutama pada
manipulasi traktus respiratorius : rangsangan
lendir, darah, corpus alienum.
- Regurgitasi isi lambung / aspirasi
- Premedikasi sulfas atropine laringospasme
(depresi para simpatis).
Kardiovaskuler :
- Kekuatan kontraksi jantung bahaya untuk
dekompensasi kordis, iskemik jantung
- Tekanan darah (tergantung jumlah dan kecepatan
pemberian), h.i disebabkan : vasodilatasi
pembuluh darah terutama daerah otot dan kulit
yang diakibatkan depresi pada pusat vasomotor.
Larings :
- Rangsangan pada refleks vagal di daerah larings :
spasme larings, bradikardi
Mata :
- Pada awalnya pupil melebar kemudian mengecil

- Stadium pembedahan
:
refleks
konjungtiva, kelopak mata menghilang
- T.I.O

kornea,

Uterus dan Gravida :


- Tonus uterus tidak dipengaruhi
- Melewati barier plasenta dan masuk dalam darah
bayi
- Bukan kontraindikasi mutlak untuk seksio
sesarea
Ekskresi dan metabolisme :
- Hampir sempurna di metabolisme dalam tubuh
- 15-20% tiap jam obat mengalami metab oleh otot,
hati, ginjal.

Komplikasi penggunaan Thiopenthon :


Injeksi Perivenous :
Nyeri, merah, bengkak, ulcerasi, kena nervus rusak.
Terapi :
- Procain 1% 10 ml : terjadi vasodilatasi (absorpsi
lebih cepat)
Injeksi intra arterial :
9

Panas / terbakar, sianosis, (ok spasme dan trombosis


arteri) edema, ulserasi, lepuh, nekrose jar local.
Pencegahan : inj thipenthon 2 cc Tanya pada pend
sakit? panas? bila positif :
Terapi : Inj Jarum thipenthon dibiarkan
Intraarterial
Suntik Procain 0,5% 10-20 cc
Berikan anticonvulsant (Heparin 7500 1000 U)
Laringospasme
Terjadi bila rangsang + pada larings
Terapi : anestesi didalamkan
injeksi suxamethonium napas terkontrol
Reaksi Anafilaktik :
Gejala : sianosis, tensi dan nadi tak teraba
cardiac arrest
Terapi : airway management
cardiac arrest : basic life support (BLS)
Tx anaphilaksis
Efek-efek lain :
- Obat ini masuk ke cairan serebrospinalis dan kel
susu segera setelah penyuntikan
- TIK , kadar gula sedikit meningkat

10

- Gangguan keseimbangan asam basa pada


hipoventilasi

Setiap pemberian IV anestesi ketamin


Alat-alat yang harus tersedia a.l :
( bila terjadi komplikasi)
Laringoskope sesuai ukuran pend
- Tube endotrakeal, tube laringopharingeal (gudel)
sesuai ukuran
- Oksigen, suction, back & mask
- Meja yang dapat diubah-ubah posisinya
Indikasi Thipenthon :
- Obat anestesi tunggal pada operasi singkat
- Induksi pada anestesi umum dosis 4-6 mg/kgBB
- Sedasi / hipnotik ringan pada tindakan regional
anestesi
- Atasi konvulsi dan gelisah
Efek yang tidak disukai :
11

- Depresi nafas, depresi kardiovaskuler


- Merangsang refleks patologis sal nafas atas
batuk-batuk, spasme
- Analgesia rendah, recovery lambat (sadar lama)
- Ada gerakan yang tidak terkoordinasi.

Keuntungan :
1. Induksi cepat, mudah
2. Tidak ada stadium delirium
3. Tidak mengiritasi mukosa trak respiratorius
4. Mempercepat dalamnya anestesi
Kerugian :
1. Depresi nafas
2. Bronko laringospasme
3. Kurang relaksasi abdomen
4. Depresi cardiovaskuler
Indikasi :
- Induksi anestesi umum
- Tindakan operasi singkat
- Tambahan regional anestesi
- Atasi gelisah / kejang
12

Kontraindikasi (relative) :
1. Anak < 4 tahun :
- Pusat nafas mudah terdepresi
Sal nafas kecil mudah hipoksia
Sulit venapunctie, tidak kooperatif
2. KU jelek : mis shock, anemia, uremia, dll
3. Gangguan fungsi liver, ginjal
4. Gegiatric

Pertama kali ditemukan oleh Valerius Cordus


tahun 1540 dipublikasikan oleh wilian Thomas
Green Morton tahun 1946
Oleh John Snow tahun 1947 dipublikasikan
dalam bukunya On The Inhalation of Ether
Vapour

Sifat fisik :
- Mudah larut dalam air mudah menguap tidak
berwarna
- Mudah meledak, mudah terbakar
- Diekskresi melalui paru 85% - 90%

13

Sistim Sirkulasi :
- Awalnya denyut jantung dan tekanan darah
bertambah, akibat dari :
1. Rangsang simpatis
2. Pelepasan adrenalin
3. Depresi vagal
- Anestesi dalam terjadi vasodilatasi pembuluh
darah perifer tekanan darah menurun

Sistem Respirasi :
- Frekuensi nafas , tetapi pada anestesi dalam
- Salivasi, iritasi / batuk-batuk
- Pemberian dengan konsentrasi tinggi yang cepat
batuk, spasme larings, apneu
- Bronchus dilatasi
Keuntungan penggunaan Ether :
- Relatif tidak toksik
- Mergin safety luas relative aman
- Bisa relaksasi tanpa depresi nafas
- Bila depresi + tidak disertai gangguan jantung
berarti pend tidak terjadi hipoksia.
Kerugian Ether :
14

Hipersalivasi traktus respiratorius bagian atas


G.F.R sedikit menurun
Merangsang / terbakar / meledak
Ether convultion
Etiologi ?
Diduga factor :
- Anestesi dalam
- Temperatur tubuh
- CO2 darah / hipercapneu
Pencegahan :
- Hati-hati anestesi pend febris
- Saat anestesi (CITO) sebaiknya
temp < 38oC
Pengobatan :
- Anestesi Ether stop oksigen dan
respirasi dibantu
- Atasi konvulsi (pelemas otot beri
Thiopenton, tinggikan kepala bila
curiga ada kongesti cerebral.

Sistem SSP :
- Awalnya analgesi excitement anestesi
- Pembuluh darah otak / meningen dilatasi
tekanan cerebrospinalis meningkat TIK
meningkat. Tidak ideal untuk bedah saraf.
- Depresi para simpatis
15

Stimulasi simpatis
Denyut jantung , gula darah , usus dilatasi dan
peristaltic
Bronkus dilatasi, a. coronaria dilatasi

Sistem GIT :
- Nausea / vomitus (50% pend dianestesi)
- Atonia gastrointestinal peristaltic menurun
Sistem Urinaria :
- Konstriksi pemb darah renalis, produksi urine
Uterus dan Gravida :
- segera melewati barier plasenta foetus
Metabolisme :
- Asidosis bila anestesi dalam hipoventilasi
CO2 darah
- Gula darah

16

Zat anestesi umum, sifat kerja cepat


Non barbiturate, dipakai IM, IV
Bentuk kristal putih, larut dalam air
Bersifat asam dan pH : 3,5 5,5

Indikasi :
- Obat anestesi tunggal
- Untuk induksi macam-macam general anestesi
- Menambah kekuatan zat inhalasi yang rendah
17

Dapat diberi berulang kali


Margin safety luas dibanding obat anestesi
lain
Dosis :
- IV
- IM

: 1 2 mg/kgBB (pengenceran)
: 5 8 mg/kgBB

Efek Farmakologi :
Kardiovaskuler dan respirasi :
- merangsang simpatis tek darah , nadi
- Respirasi : terjadi stimulasi ringan, dosis
depresi
- Indikasi pada hipotensi atau shock, keadaan
jelek.
Susunan Saraf Pusat :
- Dissosiatif anestesi
- Cerebral Blood Flow , TIK
Tidak disukai untuk operasi neurosurgery
Otot dan Saraf :
- Sedikit efek relaksasi otot
- Kurang baik untuk organ visceral

18

Mata :

TIO

Kulit :

Eritema + 15%

Lain-lain :
Mimpi buruk halusinasi, depersonalisasi (dewasa)
Konvulsi terutama anak-anak
Hati-hati penderita psikiatri dan epilepsy
Masa Recovery :
- 1-5 jam
- Pemberian IM recovery lebih lambat
Prosedur Untuk Indikasi Ketamin :
1. Diagnostik
CNS,
mis
Arteriografi,
Ventrikulografi
2. Diagnostik mata, hidung, telinga, mulut
3. Sigmoidoskopi
4. Operasi kecil pada anus, rectum, sirkumsisi
5. Ekstraperitoneal ginekologi : dilatasi / kuretase
6. Ortopedi : reposisi tertutup, biopsy
7. Anestesi pend resiko tinggi dengan gangguan
fungsi vital.
Kontraindikasi :
- Riwayat hipertensi : sistolik > 160 mmHg dan
diastolic > 100 mmHG
19

Obat-obat barbiturat tidak boleh dicampur


ketalar terjadi penguapan
Pemberian IV pelan-pelan selama 60 detik,
cepat : terjadi depresi nafas
Operasi pada jalan nafas dan organ visceral :
jalan nafas harus bebas (di intubasi) dan
penggunaan pelemas otot, system jalan nafas
harus terkontrol.

Persiapan anestesi dengan ketamin :


- Operasi elektif : puasakan 6 8 jam
- Premedikasi : Sulfas Atropin, sedative

Mental Detecement (acuh tak acuh)


Anti nausea / muntah yang kuat
Efek berlangsung sampai 8 jam
Dosis tinggi efek ekstrapiramidalis kejang
(kejang tak teratur) diatasi dengan obat anti
Parkinson diazepam

20

Anestesi
- Lokal infiltrasi sekitar
- Regional blok spinal, epidural, aksiler
- General anestesi umum

Intravena

Ketamin
Neurolep
Pentotal

Inhalasi

Masker wajah
NTT
Intubasi

General

21

(CUFF +/-) OTT

Obat Inhalasi :
Eter, Halotan, Ethrane, Enfluran, N2O, Isofluran, dll.

Pasca Bedah (post operatif)


3 Persoalan utama :
1. Hipoventilasi
a. Sisa obat anestesi
b. Narkotik
c. Nyeri
d. Plester dada / perut
2. Obstruksi
a. Kesadaran belum pulih
b. Pangkal lidah jatuh
c. Edema
d. Benda asing (lendir, darah, dll)
22

3. Aspirasi : benda asing


Oksigenasi : masker, nasalprong, intubasi
Observasi ketat vital sign (T.N.R.Sb) tiap 10 menit
dalam 3 jam post op dini dilanjutkan tiap 1 jam
berikutnya kalau masalah / gangguan negative.

- Masalah prabedah
- persiapan anestesi
- anestesi
OPTIMALISASI
(maksimal ???)
- Pasca bedah
BERHASIL

23

1. Masalah :
a. Darurat cepat dan tepat
Perdarahan
Infeksi :
1. Peritonitis
2. Osteomielitis
3. DM
Gawat ibu / gawat janin
TIK dan TIO
2. Persiapan anestesi :
a. Tentukan prioritas evaluasi dan terapi
B1 B2 B3 B4 B5 B6
24

Jangan terpukau dengan sesuatu yang


sedang berlangsung
Quick diagnostic
Quick treatment
Time saving is live saving
b. Optimalisasi
Stabilisasi hemodinamik perdarahan
Stabilisasi hemodinamik GI
Cegah aspirasi
Hilangkan nyeri
Hipertensi

ANESTESI RAWAT JALAN (ARJ) :


Anestesi pada penderita tidak MRS yang
memerlukan tindakan pemeriksaan, pengobatan atau
pembedahan sederhana.
Tindakan tindakan apa pada ARJ ?
Anak-anak
: sirkumsisi, hordiolum, insisi abses, dll
Ortopedi
: eksisi, reposisi, dll
Bedah umum : fibroadenoma mammae, eksisi nevus,
biopsy kelenjar, dll
25

Ginekologi
: kuretase, laparoskopi, dll
Negara barat : herniotomi, endoskopi, bronkoskopi,
dll.
Kontraindikasi tidak mutlak :
- Operasi dengan suspek perdarahan banyak
- Operasi perkiraan lebih dari 30 menit
- Pediatric
- Geriatric
- Penderita ASA lebih dari II

Apa Syarat ARJ ??


- Penderita ASA I
- Harus dengan permeriksaan lengkap :
Pemeriksaan fisik, laboratorium
Persetujuan operasi
Pesanan pra / pasca bedah
Kapan Penderita Dipulangkan ???
- Sadar baik, duduk, jalan lurus
- Keluhan (-), pusing, mual/muntah
- Bisa turun dari tempat tidur sendiri / pakai baju
sendiri
- Minum air tidak muntah

26

Apa pesanan untuk penderita ??


- Pulang harus dengan pengantar
- Tidak boleh mengendarai kendaraan
- Keluhan- keluhan (+) segera ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat.
Tidak ada test yang akurat untuk penderita bebas
sama sekali dari pengaruh Anestesi dan betul-betul
aman untuk pulang.

1. Nutrisi yang tidak adekuat


Gigi ompong
Malnutrisi dari trak digestivus
Gangguan mental / depresi / tidak mau
makan / minum
Insufisiensi vitamin vitamin (bila lama
lemah/bingung jatuh fraktur)
2. Degenerasi / keausan system tubuh
Dementia / arteriosclerosis/hipoksia kronik

27

Heart disease / diabetes mellitus / gagal ginjal


dan hepar
COPD / tuli / intolerasi suhu
3. Sering memakai obat-obatan
Akibat penyakit tersebut diatas sering
memakai obat-obatan (polifarmasi)
Diuretika kadar Kalium, kelemahan tubuh
(ketahanan menurun untuk operasi / anestesi)
Antihipertensi hipotensi orthostatic
pneumonia

Risiko bertambah bila ada :


- Nyeri dada, sesak nafas
- Payah jantung
- Pusing-pusing, sincope
Kemungkinan yang terjadi karena anestesi :
- Lama pulih sadar
- Depresi pernafasan
- HIpotensi pasca bedah
- Penyulit paru respirator
Keberhasilan anestesi pada usia lanjut :

28

- Penilaian evaluasi / pra bedah


- Persiapan intensif
- Perawatan pasca anestesi /
bedah yang intensif

Bahaya-bahaya :
1. Hipersekresi
2. Hemorrhagia
jalan
3. Edema ok manipulasi
4. Tumor jalan nafas
Mengatasinya :
29

dapat
nafas tersumbat

terjadi

1.

HEAD DOWN POSITION kepala posisi ke


bawah aliran mengalir (gravitasi)
Saat pulih sadar bahaya terjadi Spasme larynx
h.i atasi dengan inhalasi oksigen sungkup

Gangguan Pernafasan
Bronkitis kronis, emphysema pulmonum :
tahanan pulmonal pemb darah meningkat
hipertensi pulmonal memperberat obat-obat
anestesi yang bersifat depresan jantung
Pertukaran gas yang abnormal
Lendir yang berlebihan / retensi sputum

30

Pola nafas yang abnormal (diperberat oleh


anestesi)
PERLU PERSIAPAN YANG OPTIMAL UNTUK
MENCEGAH PENYULIT SELAMA / PASCA
ANESTESI DAN BEDAH
2.

Gangguan Sirkulasi
Perfusi jaringan menurun & hipoksia seluler yg
berat berakibat : Multiple Organ Failure
Pencegahan :
- Oksigenasi adekuat
- Obat induksi sangat hati-hati (tidak
memperburuk shocknya)
- Penggunaan obat pelumpuh otot
prolonged apneu
Prosedur praktis
o Premedikasi tanpa opioid
o Preoksigenasi 3 menit dengan oksigen
100%
o Saat induksi : head down position
o Alat pengisap lendir (suctioning) siap dan
jalan
o Ada IV line yang lancar
o Semua alat-alat sudah check and recheck

31

3.

Gangguan SSP :
Bahaya TIK meningkat : nyeri, aritmia
Post op :
Kesadaran masih terganggu
Refleks pertahanan terganggu
Gangguan fungsi nafas

4.

Gangguan Fungsi Endokrin :


Kelenjar hipofisis terapi dengan steroid
Gld suprarenalis (mis. Tumor sekresi eksesif
dalam darah adrenalin dan noradrenalin
tensi)
Gld Thyroid
o Tirotoksikosis
o Aritmia jantung
o Terapi propanolol
Diabetes Melitus : mendapat insulin
o kadar gula harus dipantau,
o karbohidrat harus adekuat,
o ketosis / ketonuria harus diatasi
dehidrasi.

5. Gangguan Fungsi Hepar :

32

Obat anestesi (IM, IV, inhalasi) metabolisme,


biotransformasi di Hepar
6. Gangguan Fungsi Ginjal :
Beberapa obat toksik diekskresi lewat ginjal :
- Barbiturat
- Narkotik
- Pelumpuh otot
- Halothane
- Obat anestesi lokal
(bila fungsi ginjal terganggu obat-obat
diekskresi labih lama efek lebih lama)

ini

Penurunan GFR
Memperberat disertai hipoksia dan retensi
CO2
Eliminasi terganggu, pulih sadar lama
Catatan : dosis minimal diketahui sudah ada
gangguan fungsi ginjal.
7. Gangguan Fungsi Hematologis :
Gangguan factor pembekuan darah
Pemakaian
obat
yang
menyebabkan
gangguan pembekuan darah

33

Hal yang penting :


- Anamnesa 70% diagnostic
- Siap komponen-komponen darah : whole
blood,
PRC,
Fresh
plasma,
wased
erythrocytes, dsb.

34

Anda mungkin juga menyukai