Teks asli Inggris

Int.
Sarankan terjemahan yang lebih baik

Versi terjemahan dari 1409_ftp.pdf

Page 1 Page 1
CHILDHOOD AND ADULT MILK CONSUMPTION AND RISK OF ANAK DAN DEWASA
SUSU KONSUMSI DAN RISIKO
PREMENOPAUSAL BREAST CANCER IN A COHORT OF 48,844 WOMENTHE
Premenopause PAYUDARA KANKER dalam kohort 48.844 PEREMPUAN-ATAS
NORWEGIAN WOMEN AND CANCER STUDY Norwegia PEREMPUAN DAN STUDI
KANKER
Anette H Anette H
JARTKER JARTKER
,,
1,2 1,2
* Petter L * Petter L
AAKE Aake
22
and Eiliv L dan Eiliv L
UND UND
11
11
Institute of Community Medicine, University of Troms, Norway Institute of Medicine Masyarakat,
Universitas Troms, Norwegia
22
Section of Medical Statistics, University of Oslo, Norway Seksi Statistik Kedokteran, Universitas
Oslo, Norwegia
Analyses of dairy consumption and breast cancer incidence Analisis konsumsi susu dan
kanker payudara kejadian
have yielded conflicting results. telah menghasilkan hasil yang bertentangan. In this
prospective cohort Dalam kohort prospektif
study of 48,844 premenopausal Norwegian women, we ex- studi 48.844 perempuan Norwegia
premenopause, kita mantan
amined the relationship between childhood and adult milk amined hubungan antara masa
kanak-kanak dan susu dewasa
consumption and breast cancer incidence. konsumsi dan kejadian kanker payudara. During a
mean Selama berarti
follow-up time of 6.2 years, 317 incident cases of breast tindak lanjut waktu 6,2 tahun, kasus
insiden payudara 317
cancer were diagnosed. kanker didiagnosis. Information on childhood and adult Informasi
tentang masa kanak-kanak dan dewasa
milk consumption was obtained from frequency questions konsumsi susu diperoleh dari
pertanyaan frekuensi
mailed to the participants in 199192. dikirimkan kepada para peserta di 1991-1992. Milk
consumption as a Susu konsumsi sebagai
child was negatively associated with subsequent breast can- anak berasosiasi secara negatif
dengan payudara berikutnya bisacer among the youngest women (3439 years) ( p for trend cer di antara para wanita termuda
(34-39 tahun) (p untuk trend
0.001), but not among older ones (4049 years). 0,001), tetapi tidak di kalangan yang lebih tua
(40-49 tahun). Adult milk Dewasa susu
consumption tended to be negatively related to breast can- konsumsi cenderung negatif

berkaitan dengan payudara dapatcer incidence ( p for trend cer kejadian (p untuk trend
0.12) after adjustment for age, 0,12) setelah penyesuaian untuk usia,
reproductive and hormonal factors, body mass index, educa- reproduksi dan faktor
hormonal, indeks massa tubuh, pendidikan,
tion, physical activity, and alcohol consumption. tion, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol.
Women Perempuan
drinking more than 3 glasses of milk per day had an incidence minum lebih dari 3 gelas susu
per hari memiliki sebuah kejadian
rate ratio of breast cancer of 0.56 (95% confidence interval Tingkat rasio kanker payudara
sebesar 0,56 (interval kepercayaan 95%
0.311.01) compared with women not drinking milk. 0,31-1,01) dibandingkan dengan wanita
tidak minum susu. Analy- Analisises according to type of milk consumed and milk fat con- ses sesuai dengan jenis susu yang
dikonsumsi dan susu con lemak
sumption did not reveal any clear associations. konsumsi tidak ditemukan adanya hubungan
yang jelas. A combina- kombinasi Ation of childhood and adult milk consumption produced a tion masa kanak-kanak dan susu
konsumsi dewasa menghasilkan
clear negative trend in breast cancer incidence rate ratios jelas negatif tren di tingkat
kejadian kanker payudara rasio
with increasing milk consumption ( p dengan konsumsi susu meningkat (p
0.03). 0,03).

2001 Wiley-Liss, Inc. 2001 Wiley-Liss, Inc

Key words: breast cancer; milk consumption; diet; cohort study Kata kunci: kanker payudara,
konsumsi susu; diet; studi kohort
Breast cancer is the most common female cancer in the world Kanker payudara adalah kanker
wanita yang paling umum di dunia
and has an age-adjusted incident rate of 71.4 per 100,000 in dan memiliki disesuaikan tingkat
insiden-usia 71,4 per 100.000 pada
Norway. Norwegia.
11
Despite a constant search for knowledge about the Meskipun pencarian konstan untuk pengetahuan
tentang
biological mechanism operating behind the disease and means of mekanisme biologis yang
beroperasi di balik penyakit dan sarana
preventing the disease, much is unknown and no efficient preven- mencegah penyakit ini, banyak
yang tidak diketahui dan tidak efisien pencegahantive methods have been revealed. metode tive telah terungkap. Hormonal factors and reproducFaktor hormonal dan reproduksitive history are known to influence breast cancer risk, tive sejarah diketahui mempengaruhi resiko
kanker payudara,
2,3 2,3
but hardly tapi hampir tidak
have preventive potential. memiliki potensi preventif. Diet, on the other hand, is modifiable, Diet, di
sisi lain, dimodifikasi,
but the relation to breast cancer is not as consistent. tetapi hubungan dengan kanker payudara tidak
konsisten.
Some of the strongest indications that diet plays a role in the Beberapa indikasi kuat bahwa diet
memainkan peran dalam
etiology of breast cancer have emerged from ecological and mi- etiologi kanker payudara telah

muncul dari ekologi dan migration studies. Gration studi. Several of the migrant studies have demonstrated Beberapa studi
migran telah menunjukkan
that the breast cancer incidence may not be substantially changed bahwa insiden kanker payudara
tidak dapat diubah secara substansial
for the immigrants themselves but rather for the second- and untuk imigran sendiri melainkan untuk
yang kedua dan
third-generation immigrants. generasi ketiga imigran.
44
This delay may indicate a stronger Keterlambatan ini mungkin menunjukkan lebih kuat
influence of childhood lifestyle factors, eg , diet, than adult life- pengaruh faktor gaya hidup masa
kanak-kanak, misalnya, diet, dari kehidupan orang dewasa
style factors on breast cancer risk, and harmonizes with a long gaya faktor resiko pada kanker
payudara, dan selaras dengan panjang
latency period for breast cancer. periode latensi untuk kanker payudara. Also, the positive
association Selain itu, hubungan positif
between adult height and breast cancer supports this suggestion. antara tinggi dewasa dan kanker
payudara mendukung saran ini.
5,6 5,6
Most of the research on diet and breast cancer has focused on Sebagian besar penelitian mengenai
kanker payudara dan diet telah difokuskan pada
the possible effect of fat intake, which remains hotly debated. kemungkinan pengaruh asupan
lemak, yang tetap hangat diperdebatkan.
79 7-9
The consumption of dairy products, which are important contrib- Konsumsi produk susu, yang
merupakan sumbangsih pentingutors to the fat intake in many Western countries, has also yielded utors ke asupan lemak di banyak
negara Barat, juga telah dihasilkan
conflicting findings regarding breast cancer incidence. temuan yang bertentangan mengenai
kejadian kanker payudara.
10,11 10,11
Gener- Wegenerally, no association between milk consumption and breast cancer sekutu, tidak ada hubungan antara
konsumsi susu dan kanker payudara
incidence has been found in prospective studies, insiden telah ditemukan di studi prospektif,
1214 12-14
although both meskipun keduanya
positive positif
15 15
and negative dan negatif
16 16
findings are reported. Temuan dilaporkan. As for any rela- Sedangkan untuk rela setiaptionship between childhood or adolescent milk consumption and tionship antara masa kanak-kanak
atau remaja dan konsumsi susu
subsequent breast cancer, only limited data are available. kanker payudara berikutnya, hanya data
terbatas yang tersedia. A few Beberapa
case-control studies have, however, indicated that there may be kasus-kontrol penelitian,
bagaimanapun, menunjukkan bahwa mungkin ada
no tidak ada
17 17
or an inverse association. atau hubungan terbalik.
18,19 18,19

Several components of milk ( eg , growth factors, fatty acids, Beberapa komponen susu (misalnya,
faktor pertumbuhan, asam lemak,
calcium) have been hypothesized to play a role in the development kalsium) telah diduga berperan
dalam pembangunan
of breast cancer. kanker payudara.
2022 20-22
In Norway, there is a generally high con- Di Norwegia, ada umumnya tinggi consumption of milk among both children and adults (per capita konsumsi susu di kalangan anak-anak
dan orang dewasa (per kapita
supply in 1998 was 142 kg), pasokan pada tahun 1998 adalah 142 kg),
23 23
but also considerable variation in tapi cukup variasi juga dalam
consumption. konsumsi. Any elucidation of the association between present Setiap penjelasan
hubungan antara sekarang
or past milk consumption and breast cancer would be of signifi- atau konsumsi masa lalu susu dan
kanker payudara akan menjadi signifikancance. cance. We therefore examined whether milk consumption, both as Oleh karena itu kami
memeriksa apakah konsumsi susu, baik sebagai
a child and as an adult, was associated with breast cancer incidence anak dan sebagai orang dewasa,
dikaitkan dengan kejadian kanker payudara
in a population-based prospective study characterized by a high pada studi prospektif berbasis
populasi yang tinggi ditandai dengan
milk consumption. konsumsi susu. Furthermore, we examined the effect of a Selanjutnya, kami
meneliti efek dari
sustained high or low milk consumption. berkelanjutan konsumsi susu rendah atau tinggi. All
known reproductive Semua dikenal reproduksi
and hormonal risk factors were adjusted for in the analyses. dan faktor risiko hormonal yang
disesuaikan dalam analisis.
MATERIAL AND METHODS BAHAN DAN METODE
Study population Studi populasi
In 199192, a random, nationwide sample of 100,000 Norwe- Pada 1991-1992, sebuah nasional,
sampel acak dari 100.000 Norwegian women born 194357 was drawn from the National Central gian perempuan lahir 1943-1957
diambil dari Pusat Nasional
Person Register and invited to participate in the Norwegian Person Pendaftaran dan diundang untuk
berpartisipasi dalam Norwegia
Women and Cancer Study (NOWAC). Perempuan dan Studi Kanker (NOWAC). A total of 61,000
women Sebanyak 61.000 perempuan
were randomly sampled in 1991, and an additional 39,000 (Nor- secara acak sampel pada tahun
1991, dan 39.000 tambahan (Norwegian citizens only) in 1992. wegian warga negara saja) pada tahun 1992. The women received a
mailed letter Para perempuan menerima surat dikirimkan
of invitation requesting informed consent and a self-instructive undangan meminta informed
consent dan instruktif diri
questionnaire. kuesioner. A written reminder was sent to non-responders Sebuah peringatan tertulis
dikirim ke non-responder
about 6 weeks after the first invitation. sekitar 6 minggu setelah undangan pertama. Altogether
57,664 women Secara keseluruhan 57.664 perempuan
answered the questionnaire. menjawab kuesioner. Sixty women answered No to par- Enam puluh
perempuan menjawab "Tidak" untuk participating in the record linkage and were excluded from the anal- ticipating dalam hubungan catatan
dan dikeluarkan dari anal-

yses, giving a crude response rate of 57.6%. yses, memberikan tingkat respon kasar 57,6%.
Corrected for non- Dikoreksi untuk noncompletion (death, severe mental handicap, unknown address), the penyelesaian (kematian, cacat
mental yang berat, alamat tidak diketahui), yang
response rate was 58.4%. tingkat respon adalah 58.4%. Statistics Norway was responsible for
Statistik Norwegia bertanggung jawab untuk
sampling and for mailing of the questionnaires. sampling dan untuk pengiriman dari kuesioner.
A comparison of certain characteristics (age, education, parity) Sebuah perbandingan karakteristik
tertentu (umur, pendidikan, paritas)
among 15,000 women that were invited to participate in the study antara 15.000 perempuan yang
diundang untuk berpartisipasi dalam studi
in 1992 and those who responded ( n pada tahun 1992 dan mereka yang menanggapi (n
9,237) revealed no major 9237) mengungkapkan tidak ada utama
selection biases. seleksi bias. Compared with the total sample of eligible Dibandingkan dengan total
sampel yang memenuhi syarat
women, the responders were slightly younger. wanita, responden sedikit lebih muda. The
distribution of Distribusi
women in age groups 3539 years, 4044 years and 4549 years perempuan dalam kelompok usia
35-39 tahun, 40-44 tahun dan 45-49 tahun
were 35.9%, 32.2% and 31.9%, respectively for responders, and adalah 35,9%, 32,2% dan 31,9%,
masing-masing untuk responden, dan
34.3%, 32.8% and 32.9%, respectively for the total eligible sam- 34,3%, 32,8% dan 32,9%, masingmasing untuk memenuhi syarat sam total
ple. ple. Among the responders, 26.0% of the women had 13 years or Di antara responden, 26,0%
dari perempuan memiliki 13 tahun atau
more of education; the corresponding figure for the total eligible lebih banyak pendidikan angka
yang sesuai untuk memenuhi syarat jumlah
Grant sponsor: National Cancer Institute, US; Grant number: CA52449; Grant sponsor: Institut
Kanker Nasional, Amerika Serikat; Grant nomor: CA52449;
Grant sponsor: Norwegian Cancer Society; Grant numbers: E90050, Grant sponsor: Norwegia
Cancer Society; nomor Grant: E90050,
E96071. E96071.
*Correspondence to: University of Oslo, Institute for Basic Medical Sci- * Korespondensi ke:
Universitas Oslo, Lembaga Ilmu Kedokteran Dasarences, Section of Medical Statistics, PO Box 1122, Blindern, N-0317 Oslo, disebabkan oleh
perbedaan, Seksi Statistik Kedokteran, PO Box 1122, Blindern, N-0317 Oslo,
Norway. Norwegia. Fax: 47-22-85-13-13. Fax: 47-22-85-13-13. E-mail:
anette.hjartaker@basalmed.uio.no E-mail: anette.hjartaker @ basalmed.uio.no
Received 16 October 2000; Revised 16 March 2001; Accepted 30 March Diterima 16 Oktober
2000; Revisi 16 Maret 2001; Diterima 30 Maret
2001 2001
Published online 16 June 2001 Diterbitkan online 16 Juni 2001
Int. Int. J. Cancer: 93, 888893 (2001) J. Kanker: 93, 888-893 (2001)

2001 Wiley-Liss, Inc. 2001 Wiley-Liss, Inc

Publication of the International Union Against Cancer Publikasi Uni Internasional Melawan Kanker
Page 2 Page 2
sample was 21.9%. sampel sebesar 21,9%. As for parity, 32.4% of the responders had 3 or Adapun
paritas, 32,4% dari responden telah 3 atau
more children, whereas for the eligible sample the figure was lebih anak-anak, sedangkan untuk
sampel yang memenuhi syarat angka itu

32.0%. 32,0%. The percentage of nulliparous women was 8.6 among Persentase perempuan
nulipara adalah 8,6 di antara
responders and 10.4 and among the eligible sample. responden dan 10,4 dan di antara sampel yang
memenuhi syarat.
The study was approved by the Regional Committee for Med- Studi ini disetujui oleh Komite
Regional untuk Medical Research Ethics and the Norwegian Data Inspectorate. ical Penelitian Etika dan Data
Inspektorat Norwegia.
Assessment of milk consumption Penilaian konsumsi susu
The dietary part of the questionnaire was designed in a food Bagian makanan dari kuesioner
dirancang dalam makanan
frequency manner, asking about average intake of 28 food items, cara frekuensi, bertanya tentang
konsumsi rata-rata 28 item makanan,
including alcoholic beverages, during the last year. termasuk minuman beralkohol, selama tahun
lalu. The question Pertanyaan
about milk consumption as a child was asked as 'How much milk tentang konsumsi susu sebagai
seorang anak diminta sebagai 'banyak susu Bagaimana
did you drink as a child every day?' apakah anda minum sebagai anak setiap hari? " with fixed
answering catego- dengan menjawab dalam kategori tetap
ries: 'none,' '13 glasses,' '46 glasses' and '7 glasses or more.' luka dapat: 'none', '1 -3 gelas, ''4 -6
gelas' dan '7 gelas atau lebih '.
Adult milk consumption was accessed as 3 separate questions Dewasa konsumsi susu diakses
seperti 3 pertanyaan yang terpisah
according to the fat content of the milk: whole milk (3.9% fat), low sesuai dengan kandungan lemak
susu: susu (% lemak 3,9), rendah
fat milk (1.5% fat) and skimmed milk (0.1% fat). lemak susu (1,5% lemak) dan susu skim (lemak
0,1%). Nine different Sembilan yang berbeda
answering categories were given, ranging from 'almost never' to kategori menjawab diberikan,
mulai dari 'hampir tidak' untuk
'610 glasses per day.' '6 -10 Gelas per hari. " Total adult milk consumption was calcu- Total
konsumsi susu orang dewasa calculated by summarizing the consumption of milk from all three lated dengan meringkas konsumsi
susu dari ketiga
questions. pertanyaan. If all 3 questions were left blank, the questionnaire was Jika semua 3
pertanyaan yang dibiarkan kosong, kuesioner itu
excluded from the analyses of adult milk consumption. dikecualikan dari analisis susu konsumsi
dewasa. If 1 or 2 of Jika 1 atau 2
the milk questions were left blank, zero consumption of that pertanyaan susu dibiarkan kosong, nol
konsumsi yang
particular type of milk was assumed. jenis tertentu susu diasumsikan. Intake of fat from milk was
Pengambilan lemak dari susu
calculated by multiplying the number of glasses of each milk type dihitung dengan mengalikan
jumlah gelas masing-masing jenis susu
by the respective fat content, and thereafter summarized. oleh kadar lemak masing-masing, dan
selanjutnya diringkas.
Reproducibility of the milk consumption questions Reproduksibilitas pertanyaan konsumsi susu
A total of 555 women included in the cohort were asked to fill Sebanyak 555 perempuan termasuk
dalam kohort diminta untuk mengisi
in the same questionnaire twice, about 4 months apart, and 341 dalam kuesioner yang sama dua
kali, sekitar 4 bulan terpisah, dan 341
women agreed to do so. wanita setuju untuk melakukannya. Weighted kappa for milk consumption
as Kappa tertimbang untuk konsumsi susu

a child was 0.54. seorang anak 0,54. When excluding women with missing values the Ketika tidak
termasuk wanita dengan nilai-nilai yang hilang
kappa estimate was 0.60. perkiraan kappa adalah 0,60. For adult milk consumption, weighted Untuk
konsumsi susu dewasa, tertimbang
kappa for whole milk consumption was 0.43, for low fat milk 0.55, kappa untuk konsumsi susu
adalah 0,43, untuk susu rendah lemak 0,55,
and for skimmed milk 0.50. dan untuk susu skim 0,50. The kappa estimates rose to 0.80, 0.73
Perkiraan kappa naik menjadi 0,80, 0,73
and 0.76 respectively, when women with missing values were dan 0,76 masing-masing, ketika
wanita dengan nilai yang hilang
excluded. dikecualikan. Most missing values on either the test or the retest Kebanyakan hilang nilai
baik pada ujian atau tes ulang
corresponded to 'almost never' on the other test occasion. berhubungan dengan 'hampir tidak pernah'
pada kesempatan uji lainnya.
Identification of breast cancer cases Identifikasi kasus kanker payudara
Information from the questionnaire was linked to the Cancer Informasi dari kuesioner dikaitkan
dengan Kanker
Registry of Norway to identify incident breast cancer cases. Pendaftaran Norwegia untuk
mengidentifikasi kanker payudara kasus insiden. The The
accuracy of the linkage was ensured by the unique 11-digit iden- akurasi keterkaitan itu dijamin
oleh 11-digit unik iDENtification number that all Norwegian citizens have. nomor tification bahwa semua warga negara
Norwegia. In Norway, it is Di Norwegia, itu
mandatory by law to report all incident cancer cases to the cancer wajib oleh hukum untuk
melaporkan kasus-kasus insiden kanker semua untuk kanker
registry, and the registry has an almost complete record of all registry, dan registry memiliki catatan
lengkap hampir dari semua
cancer cases. kanker kasus.
24,25 24,25
All but 8 cases were histologically verified. Semua kecuali 8 kasus histologis diverifikasi. A A
corresponding linkage to records at Statistics Norway provided hubungan yang sesuai dengan
catatan pada Statistik Norwegia disediakan
information on death and emigration. informasi tentang kematian dan emigrasi.
Person years of follow-up were calculated as the time elapsed Orang tahun tindak lanjut dihitung
sebagai waktu berlalu
from date of entry into the cohort (defined as 3 months after dari tanggal masuk ke kohort
(didefinisikan sebagai 3 bulan setelah
mailing of the invitation letter) to the time of cancer (any type), to pengiriman surat undangan)
dengan waktu kanker (jenis apa pun), untuk
time of death or emigration, or to the end of follow-up saat kematian atau emigrasi, atau ke akhir
tindak lanjut
(31.12.1997), whichever came first. (1997/12/31), mana yang datang pertama.
Of the 100,000 women initially invited to participate in Dari 100.000 perempuan awalnya diundang
untuk berpartisipasi dalam
NOWAC, 6,000 were given a questionnaire without dietary ques- NOWAC, 6.000 diberi kuesioner
tanpa diet-pertanyaan
tions. subpopulasi.
26 26
The responders of this questionnaire ( n Para responden dari kuesioner ini (n
3,694) were not 3.694) tidak
included in the present analyses. termasuk dalam analisis ini. Furthermore, the following exSelanjutnya, berikut mantan

clusions were made: 6 women died before the start of the follow- clusions dibuat: 6 wanita
meninggal sebelum memulai tindakup; 986 women had a prior cancer diagnosis and 4 women were Facebook; 986 perempuan
memiliki diagnosa kanker sebelum dan 4 perempuan
excluded as lost to follow-up due to change of identification dikecualikan sebagai hilang untuk
tindak lanjut akibat perubahan identifikasi
number. nomor. Women who emigrated were followed until emigration, if Wanita yang berhijrah
diikuti sampai emigrasi, jika
their emigration date was known, otherwise they were excluded Tanggal emigrasi mereka dikenal,
sebaliknya mereka dikeluarkan
( n (N
118). 118). Finally, we excluded 101 women who did not answer Akhirnya, kami tidak termasuk
101 perempuan yang tidak menjawab
any of the milk questions. salah satu pertanyaan susu. A total of 52,695 women were thus Sebanyak
52.695 perempuan dengan demikian
available for follow-up analyses. tersedia untuk tindak lanjut analisis.
The number of postmenopausal women in the cohort was low, Jumlah wanita menopause dalam
kohort yang rendah,
and the present analyses were restricted to premenopausal women. dan analisis ini dibatasi untuk
wanita premenopause.
Women who were premenopausal at baseline were treated as Wanita yang premenopause pada awal
yang diperlakukan sebagai
premenopausal until they reached the age of 50 during follow-up, premenopause sampai mereka
mencapai usia 50 selama masa tindak lanjut,
at which time they were censored. pada saat mereka disensor. The age of 50 as a dividing line Usia
50 sebagai garis pemisah
for menopausal status was chosen based on data from an older status menopause dipilih berdasarkan
data dari yang lebih tua
sub-cohort of NOWAC (data not shown). sub-kohort NOWAC (data tidak ditampilkan). The
ultimate cohort Kohort utama
consisted of 48,844 women. terdiri dari 48.844 wanita.
Statistical analyses Analisis Statistik
Cox proportional hazards regression analyses were carried out Cox proportional bahaya analisis
regresi dilakukan
to investigate the simultaneous effect of milk consumption and untuk mengetahui pengaruh secara
simultan konsumsi susu dan
co-variates on breast cancer incidence rate. co-variates pada tingkat kejadian kanker payudara.
Incidence rate ratios Insiden tingkat rasio
(IRR) and 95% confidence intervals (CI) were calculated. (IRR) dan 95% interval kepercayaan (CI)
dihitung. In mul- Dalam multivariate analyses we adjusted for age, maternal history of breast analisis tivariate kita disesuaikan
dengan usia, riwayat ibu payudara
cancer, age at menarche, number of children, age at first birth, kanker, usia saat menarche, jumlah
anak, usia saat kelahiran pertama,
current use of oral contraceptives, body mass index [BMI saat ini penggunaan kontrasepsi oral,
body mass index [BMI
wt(kg)/ht(m berat (kg) / ht (m
22
)], years of education, level of physical activity and )], Tahun pendidikan, tingkat aktivitas fisik dan
alcohol consumption. konsumsi alkohol. Adjustment for total energy intake was not Penyesuaian
untuk asupan energi total tidak
possible due to the restricted number of food items in the ques- mungkin karena jumlah makanan

yang terbatas dalam pertanyaantionnaire. tionnaire.

Childhood milk consumption was categorized as in the ques- Anak konsumsi susu ini dikategorikan
sebagai dalam pertanyaantionnaire ( ie , 'none,' '13,' '46' and '7 or more' glasses of milk tionnaire (yaitu, 'tidak ada,' '1 -3, ''4
-6' dan '7 atau lebih 'gelas susu
per day), with 'none' as the reference group. per hari), dengan 'none' sebagai kelompok acuan. Adult
milk consump- Dewasa konsumsi susu
tion at baseline was divided into the categories 'none,' '0.11.0,' tion pada awal dibagi ke dalam
kategori 'none', '0 0,1-1,0, '
'1.13.0' and '3.1 or more' glasses of milk per day, with 'none' as 0,1-3,0 '1 'dan '3 .1 atau lebih' gelas
susu per hari, dengan 'none' sebagai
the reference group. kelompok referensi. The combined effect of childhood and adult Efek
gabungan dari anak dan dewasa
milk consumption was examined by constructing a 3-level vari- konsumsi susu diperiksa oleh
membangun 3-tingkat variabelable: 'low consumption,' defined as no milk consumption on at dapat: konsumsi rendah,
'didefinisikan sebagai tidak ada konsumsi susu di di
least one of the occasions and not more than next-lowest consump- salah sedikit kesempatan dan
tidak lebih dari terendah berikutnya konsumsi
tion on the other occasion; 'high consumption,' defined as the tion pada kesempatan lain; 'tinggi
konsumsi,' didefinisikan sebagai
highest milk consumption on at least 1 of the occasions and not konsumsi susu tertinggi pada
setidaknya 1 dari acara dan tidak
less than the next-highest consumption on the other occasions; and kurang dari konsumsi tertinggi
berikutnya pada kesempatan lain; dan
'moderate consumption,' defined as all other combinations. 'Moderat konsumsi,' didefinisikan
sebagai semua kombinasi lainnya. The The
low consumption group was used as the reference category. kelompok konsumsi yang rendah
digunakan sebagai acuan kategori.
The assumptions of proportional hazards for the exposures of Asumsi bahaya proporsional untuk
eksposur dari
interest were examined and were not found to be violated. bunga diperiksa dan tidak ditemukan
dilanggar. All Semua
reported p-values are two-sided, and a significance criterion of p melaporkan p-nilai adalah dua sisi,
dan kriteria signifikansi p
0.05 was used. 0,05 digunakan. The number of subjects included in the separate Jumlah mata
pelajaran termasuk dalam terpisah
analyses varies somewhat due to item non-response. analisis bervariasi karena tidak respon item.
Statistical Statistik
analyses were done by means of the SAS software package, analisis dilakukan dengan cara dari
paket perangkat lunak SAS,
version 6.12. versi 6.12.
RESULTS HASIL
A total of 317 incident cases of premenopausal breast cancer Sebanyak 317 kasus kejadian kanker
payudara premenopause
were diagnosed among the 48,844 women during follow-up. didiagnosis di antara 48.844 wanita
selama masa tindak lanjut. The The
number of person-years was 303,529 and mean follow-up time was jumlah orang-tahun adalah
303.529 dan tindak lanjut berarti waktu itu
6.2 years (range 0.046.63). 6,2 tahun (kisaran 0,04-6,63). The mean age at diagnosis was 44.6 Usia
rata-rata saat diagnosis adalah 44,6

years (range 35.850.0). tahun (berkisar 35,8-50,0).

Some baseline characteristics of the cohort are given in Table I. Beberapa ciri-ciri awal kohort
diberikan dalam Tabel I.
The mean age at entry was 40.7 years. Usia rata-rata pada awal adalah 40,7 tahun. Ten percent of
the women Sepuluh persen wanita
did not have any children, whereas of those who had children the tidak punya anak, sedangkan
mereka yang memiliki anak-anak
average number of children was 2.3. rata-rata jumlah anak adalah 2,3. Some 7% of the women
Beberapa 7% dari perempuan
reported not drinking milk as a child. dilaporkan tidak minum susu sebagai seorang anak. Most of
the women reported Sebagian besar wanita dilaporkan
a moderate milk intake as a child, whereas 2% reported drinking 7 asupan susu moderat sebagai
seorang anak, sementara 2% dilaporkan minum 7
glasses or more per day. gelas atau lebih per hari. As for adult milk consumption ( ie , at Adapun
konsumsi susu dewasa (yaitu pada
baseline), nearly 10% reported not drinking milk. dasar), hampir 10% dilaporkan tidak minum susu.
Low fat milk Susu rendah lemak
was most frequently used, followed by skimmed milk and whole paling sering digunakan, diikuti
dengan susu skim dan seluruh
milk. susu. The women reported on average 1.7 glasses of milk per day, Para wanita yang
dilaporkan rata-rata 1,7 gelas susu per hari,
and the average intake of fat from milk was 3.2 grams per day. dan rata-rata asupan lemak dari susu
3,2 gram per hari.
Possible risk factors for breast cancer such as age at menarche, Kemungkinan faktor risiko untuk
kanker payudara, seperti usia menarche,
parity, height and BMI were examined in age-adjusted analyses. paritas, tinggi badan dan BMI diuji
dalam analisis disesuaikan usia.
Age at menarche was not significantly related to premenopausal Usia saat menarche tidak
signifikan berhubungan dengan premenopause
breast cancer risk. risiko kanker payudara. A 6% reduction in breast cancer risk was found Sebuah%
pengurangan risiko 6 pada kanker payudara ditemukan
for each child ( p for trend untuk setiap anak (p untuk trend
0.22). 0,22). As for height, a 3% increase in Adapun tinggi, sebuah peningkatan 3% dalam
breast cancer risk was found for each additional cm of height, risiko kanker payudara ditemukan
untuk setiap cm tambahan tinggi,
whereas a higher BMI was negatively associated with risk of sedangkan BMI lebih tinggi
berasosiasi secara negatif dengan risiko
breast cancer (data not shown). kanker payudara (data tidak ditampilkan).
Milk consumption as a child tended to be negatively associated Susu konsumsi sebagai seorang
anak cenderung berhubungan secara negatif
with premenopausal breast cancer in age-adjusted analyses, al- dengan kanker payudara
premenopause di-analisis disesuaikan usia, al889 889
MILK CONSUMPTION AND BREAST CANCER KONSUMSI SUSU DAN KANKER
PAYUDARA
Page 3 Page 3
though not significantly (Table II). meskipun tidak signifikan (Tabel II). Adjusting for maternal
history Menyesuaikan bagi sejarah ibu
of breast cancer, age at menarche, number of children, age at first kanker payudara, usia saat
menarche, jumlah anak, usia saat pertama
birth, current use of oral contraceptives, BMI, years of education, kelahiran, penggunaan

kontrasepsi oral saat ini, BMI, tahun pendidikan,

level of physical activity, and alcohol intake, in addition to age, tingkat aktivitas fisik, dan asupan
alkohol, selain usia,
changed the incidence rate ratios only slightly (Table II). mengubah rasio tingkat insiden hanya
sedikit (Tabel II). The The
effect of milk consumption as a child on premenopausal breast efek dari konsumsi susu sebagai
anak pada payudara premenopause
cancer risk was, however, modified by age at baseline ( risiko kanker itu, bagaimanapun,
dimodifikasi oleh usia pada awal (
22
24.13, 24,13,
df df
6, p 6, p
0.001). 0,001). For women in the youngest age group, there Bagi perempuan dalam kelompok usia
termuda, ada
was a negative linear trend in the incidence rate ratios that was adalah tren linear negatif di tingkat
rasio insiden yang
highly significant ( p for trend sangat bermakna (p untuk trend
0.001), whereas no significant 0,001), sedangkan tidak signifikan
trend was observed in the other age groups (data not shown). kecenderungan diamati pada
kelompok usia lainnya (data tidak ditampilkan). No Tidak ada
significant interactions were found between milk consumption as a interaksi signifikan yang
ditemukan antara konsumsi susu sebagai
child and number of children, or between milk consumption as a anak dan jumlah anak, atau antara
konsumsi susu sebagai
child and BMI. anak dan BMI.
Adult milk consumption also tended to be negatively associated konsumsi susu orang dewasa juga
cenderung berhubungan secara negatif
with incidence of premenopausal breast cancer after adjusting for dengan kejadian kanker payudara
premenopause setelah disesuaikan untuk
possible confounders ( p for trend mungkin pembaur (p untuk trend
0.12) (Table III). 0,12) (Tabel III). Women Perempuan
reporting drinking more than three glasses of milk per day had a pelaporan yang minum lebih dari
tiga gelas susu per hari memiliki
44% lower incidence rate of breast cancer (IRR 44% lebih rendah tingkat insiden kanker payudara
(IRR
0.56, 95% CI 0,56, 95% CI
0.311.01) than women not drinking milk at all. 0,31-1,01) dibandingkan dengan wanita tidak
minum susu sama sekali. Subgroup analy- Subkelompok analisises (age at baseline, number of children, BMI) did not add any ses (umur pada awal, jumlah anak,
BMI) tidak menambahkan
further information on the relationship between milk consumption informasi lebih lanjut tentang
hubungan antara konsumsi susu
and breast cancer incident rate (data not shown). dan insiden kanker payudara rate (data tidak
ditampilkan). Using reference Menggunakan referensi
categories with larger number of cases did not alter the findings kategori dengan sejumlah besar
kasus tidak mengubah temuan
(data not shown). (Data tidak ditampilkan).
Examining the relationship with incidence rate of premeno- Memeriksa hubungan dengan tingkat
kejadian premenopausal breast cancer separately for each milk type, and using pausal kanker payudara secara terpisah
untuk setiap jenis susu, dan menggunakan

non-milk drinkers as a reference group, revealed a tendency of a non-peminum susu sebagai

kelompok referensi, mengungkapkan kecenderungan dari
negative association for low fat milk ( p for trend asosiasi negatif untuk susu rendah lemak (p untuk
trend
0.12), whereas 0,12), sedangkan
no trend was seen for skimmed milk ( p for trend Kecenderungan tidak ditemukan untuk susu skim
(p untuk trend
0.88) and 0,88) dan
whole milk consumption ( p for trend konsumsi susu (p untuk trend
0.84) (data not shown). 0,84) (data tidak ditampilkan).
The number of cases drinking whole milk only was, however, low Jumlah kasus minum susu hanya
itu, bagaimanapun, rendah
( n (N
26). 26). Nevertheless, when merging all women drinking whole Namun demikian, ketika
penggabungan semua wanita minum seluruh
milk only into 1 category, irrespective of amount consumed, and susu hanya dalam 1 kategori,
terlepas dari jumlah yang dikonsumsi, dan
comparing them with non-milk drinkers, there was still no signif- membandingkan mereka dengansusu bukan peminum, belum ada significant difference in incidence rate of breast cancer (IRR icant perbedaan dalam tingkat kejadian
kanker payudara (IRR
1.13, 1,13,
95% CI 0.661.94) (data not shown in table). 95% CI 0,66-1,94) (data tidak ditampilkan dalam
tabel).
Milk consumption was also expressed in quartiles of fat from konsumsi Susu juga dinyatakan dalam
kuartil lemak dari
milk per day. susu per hari. Using the lowest quartile as the reference cate- Menggunakan kuartil
terendah sebagai acuan peduligory in a model including all the possible confounding vari- berdarah dalam model termasuk semua
variabel perancu mungkinables, produced (non-significant) incidence rate ratios of 0.93, ables, diproduksi (tidak bermakna)
rasio tingkat kejadian 0,93,
0.78 and 0.79 for the 2nd, 3rd and 4th quartiles, respectively 0,78 dan 0,79 untuk 2, 3 dan kuartil
ke-4, masing-masing
(data not shown in table). (Data tidak ditampilkan dalam tabel).
When combining milk consumption as a child and as an adult Ketika menggabungkan konsumsi
susu sebagai anak dan sebagai orang dewasa
we observed a clear negative trend in premenopausal breast cancer kami mengamati tren negatif
yang jelas pada kanker payudara premenopause
incidence rate with increasing milk consumption ( p for trend Tingkat insiden dengan konsumsi
susu meningkat (p untuk trend
0.03) (Table IV). 0,03) (Tabel IV). Compared with women who reported no or low Dibandingkan
dengan wanita yang melaporkan tidak ada atau rendah
consumption of milk on both occasions, women with moderate konsumsi susu pada kedua
kesempatan, wanita dengan moderat
milk consumption had a reduced incidence rate of breast cancer of konsumsi susu memiliki tingkat
insiden penurunan kanker payudara
about 25%, whereas women with a high milk consumption on both sekitar 25%, sedangkan wanita
dengan konsumsi susu tinggi di kedua
occasions had a reduced incidence rate of about 50%. kesempatan memiliki tingkat insiden
penurunan sekitar 50%.
Performing the analyses after exclusion of 104 women who Melakukan analisis setelah

pengecualian dari 104 perempuan yang

were diagnosed with cancer (any type) during the first year of didiagnosis dengan kanker (tipe
apapun) selama tahun pertama
TABLE I SELECTED BASELINE CHARACTERISTICS BY AGE GROUP IN THE NOWAC
STUDY TABEL I - KARAKTERISTIK BASELINE DIPILIH MENURUT KELOMPOK UMUR
DI STUDI NOWAC
Characteristics Karakteristik
3439 years 34-39 tahun
( n (N
21,028) 21,028)
4044 years 40-44 tahun
( n (N
16,312) 16,312)
4549 years 45-49 tahun
( n (N
11,504) 11,504)
Total Jumlah
( n (N
48,844) 48,844)
11
Age, years (mean) Umur, tahun (rata-rata)
36.6 36.6
42.0 42.0
46.5 46.5
40.7 40.7
Maternal history of breast cancer (%) Ibu sejarah kanker payudara (%)
3.7 3.7
4.3 4.3
5.0 5.0
4.2 4.2
Age at menarche (mean) Usia saat menarche (mean)
13.2 13.2
13.3 13.3
13.4 13.4
13.3 13.3
Nulliparity (%) Nulliparity (%)
12.1 12.1
8.6 8.6
7.4 7.4
9.8 9.8
Number of children, parous women only (mean) Jumlah anak-anak, perempuan hanya parous
(mean)
2.2 2.2
2.4 2.4
2.5 2.5
2.3 2.3
Age at first birth, parous women only (mean) Umur pada saat kelahiran pertama, perempuan hanya
parous (mean)
24.1 24.1
23.8 23.8
23.9 23.9
23.9 23.9

Current use of oral contraceptives (%) Saat ini menggunakan kontrasepsi oral (%)
9.5 9.5
3.2 3.2
2.0 2.0
6.1 6.1
Body mass index (mean) Indeks massa tubuh (rata-rata)
22.6 22.6
23.0 23.0
23.6 23.6
23.0 23.0
Years of education (mean) Tahun pendidikan (mean)
12.7 12.7
12.1 12.1
11.5 11.5
12.2 12.2
Physical activity score (min. 1max. 10, mean) Aktivitas fisik skor (min. 1-max berarti. 10,)
5.7 5.7
5.7 5.7
5.6 5.6
5.7 5.7
Alcohol intake, g/day (mean) Asupan alkohol, g / hari (rata-rata)
2.8 2.8
2.9 2.9
3.1 3.1
2.9 2.9
Milk consumption as a child, glasses/day (%) Susu konsumsi sebagai, gelas anak / hari (%)
None Tak satupun
6.3 6.3
6.7 6.7
7.0 7.0
6.6 6.6
13 1-3
61.2 61.2
60.4 60.4
61.2 61.2
60.9 60.9
46 4-6
30.7 30.7
30.9 30.9
29.7 29.7
30.5 30.5
77
1.9 1.9
2.0 2.0
2.1 2.1
1.9 1.9
Milk consumption as an adult, glasses/day (%) Susu konsumsi sebagai, gelas dewasa / hari (%)
None Tak satupun
9.0 9.0
9.4 9.4
10.4 10.4
9.5 9.5

0.11.0 0.1-1.0
36.4 36.4
42.7 42.7
45.3 45.3
40.6 40.6
1.13.0 1.1-3.0
42.0 42.0
38.7 38.7
36.2 36.2
39.5 39.5
3.0 3.0
12.6 12.6
9.2 9.2
8.1 8.1
10.4 10.4
Skimmed milk, g/day (mean) Susu skim, g / hari (rata-rata)
136 136
128 128
128 128
131 131
Low fat milk, g/day (mean) G rendah lemak, susu / hari (rata-rata)
161 161
146 146
139 139
151 151
Whole milk, g/day (mean) Seluruh susu, g / hari (rata-rata)
37 37
39 39
42 42
39 39
11
Subgroups may not total 48,844 because of item non-response. Sub kelompok mungkin tidak total
48.844 karena non-respon item.
TABLE II INCIDENCE RATE RATIOS (IRR) (95% CONFIDENCE LIMITS) OF BREAST
CANCER ACCORDING TO MILK CONSUMPTION AS A CHILD IN THE TABEL II - RASIO
HARGA KEJADIAN (IRR) (PERCAYA DIRI BATAS% 95) DARI KANKER PAYUDARA
MENURUT KONSUMSI SUSU SEBAGAI ANAK A DI
NOWAC STUDY NOWAC STUDI
Milk consumption as a Susu konsumsi sebagai
child (glasses/day) anak (gelas / hari)
Age-adjusted model (n Age-adjusted model (n
48,362) 48,362)
Multivariate model (n Multivarian model (n
42,624) 42,624)
11
No. of cases Jumlah kasus
IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk
trend kecenderungan
No. of cases Jumlah kasus
IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk

trend kecenderungan
Did not drink milk Tidak minum susu
28 28
1.0 1.0
21 21
1.0 1.0
13 1-3
190 190
0.74 (0.501.10) 0,74 (0.50-1.10)
161 161
0.79 (0.501.24) 0,79 (0.50-1.24)
46 4-6
91 91
0.71 (0.461.08) 0,71 (0.46-1.08)
80 80
0.76 (0.471.24) 0,76 (0.47-1.24)
77
55
0.61 (0.241.58) 0,61 (0.24-1.58)
0.18 0.18
44
0.64 (0.221.87) 0,64 (0.22-1.87)
0.36 0.36
11
Adjusted for age, maternal history of breast cancer, age at menarche, number of children, age at first
birth, current use of oral contraceptives, Disesuaikan untuk usia, ibu sejarah kanker payudara, usia
saat menarche, jumlah anak, usia saat kelahiran pertama, penggunaan saat ini kontrasepsi oral,
body mass index, years of education, physical activity, and alcohol consumption. indeks massa
tubuh, tahun pendidikan, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol.
890 890
HJARTKER ET AL. HJARTKER ET AL.
Page 4 Page 4
follow-up did not substantially change the results (data not tindak lanjut secara substansial tidak
mengubah hasil (data tidak
shown). ditampilkan).
DISCUSSION DISKUSI
The present prospective study suggests an inverse dose-response Penelitian prospektif ini
menunjukkan respon yang terbalik-dosis
association between milk consumption and premenopausal breast hubungan antara konsumsi susu
dan payudara premenopause
cancer incidence in a high consumption population. kanker insiden pada populasi konsumsi tinggi.
The clearest Yang paling jelas
association with breast cancer incidence was found when combin- hubungan dengan kejadian
kanker payudara ditemukan ketika combining milk consumption as a child and as an adult. ing konsumsi susu sebagai anak dan sebagai orang
dewasa.
Lately there has been a growing interest in intrauterine and Akhir-akhir ini telah terjadi intrauterin
meningkatnya minat dan
childhood nutrition as risk factors for subsequent diseases, includ- anak gizi sebagai faktor risiko
untuk penyakit berikutnya, tering cancer. ing kanker.

2729 27-29
Adequate data on past diet is, however, very data yang memadai diet masa lalu Namun, sangat
difficult to obtain. sulit diperoleh. Based on wholesale statistics, we know that the Berdasarkan
statistik grosir, kita tahu bahwa
per capita consumption of milk in Norway in the 1950s, when the konsumsi per kapita susu di
Norwegia pada 1950-an, ketika
women were growing up, was high: about 205 kilos, of which 195 perempuan tumbuh dewasa,
tinggi: sekitar 205 kilogram, dimana 195
kilos was whole milk, the rest being skimmed milk. kilo adalah susu, sisa yang susu skim.
23 23
Our ques- Kami pertanyaantionnaire included only a single question on childhood milk con- tionnaire termasuk hanya satu
pertanyaan pada susu anak-con
sumption, and the answering categories were rather high. konsumsi, dan kategori menjawab agak
tinggi. We do Kami
not know how well the question reveals real differences in past tidak tahu seberapa baik pertanyaan
mengungkapkan perbedaan yang nyata di masa lalu
consumption. konsumsi. Although no significant association between child- Meskipun tidak ada
hubungan yang signifikan antara anakhood milk consumption and breast cancer incidence was found in kap konsumsi susu dan kanker
payudara kejadian ditemukan di
our study, one may speculate on a negative association. penelitian kami, orang dapat berspekulasi
pada asosiasi negatif. Also, Juga,
adding information on childhood milk consumption to the analyses menambahkan informasi
tentang konsumsi susu anak dengan analisis
of adult milk consumption strengthened the inverse association susu konsumsi dewasa memperkuat
hubungan terbalik
with breast cancer. dengan kanker payudara. A negative association with breast cancer risk Sebuah
asosiasi negatif dengan risiko kanker payudara
was found in a Canadian case-control study applying childhood ditemukan dalam studi kasuskontrol Kanada menerapkan masa kanak-kanak
whole milk consumption categories ranging from 'very rarely' to seluruh kategori konsumsi susu
mulai dari 'sangat jarang' untuk
'daily,' 'Sehari-hari,'
18 18
and in a US case-control study of adolescent intake of dan dalam studi kasus-kontrol AS asupan
remaja
dairy fat. lemak susu.
19 19
No association was, however, found in another US Tidak ada hubungan yang, bagaimanapun, yang
ditemukan di US lain
case-control study examining dairy product consumption during studi kasus-kontrol menguji
produk konsumsi susu selama
adolescence and risk of breast cancer. remaja dan resiko kanker payudara.
17 17
Several case-control studies concerning adult milk consumption Beberapa studi kasus-kontrol
tentang konsumsi susu dewasa
and breast cancer have supported no association dan kanker payudara telah mendukung asosiasi
tidak
10,3033 10,30-33
or a posi- atau posisitive association, tive asosiasi,

11,3437 11,34-37
although inverse associations have also meskipun asosiasi terbalik juga
been reported. dilaporkan.
19,3840 19,38-40
Cohort studies, regarded as the epidemiological study design Kohort, yang dianggap sebagai
rancangan penelitian epidemiologi
least prone to bias, have generally been more focused on consump- paling rentan terhadap bias,
umumnya lebih terfokus pada konsumsi
tion of dietary fat and animal products than on milk consumption tion produk lemak dan hewan diet
dari pada konsumsi susu
per se. per se. Overall, these studies have shown no association between Secara keseluruhan,
penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara
milk consumption and breast cancer, konsumsi susu dan kanker payudara,
1214,41 12-14,41
apart from a positive selain positif
association between whole milk consumption and breast cancer hubungan antara konsumsi susu dan
kanker payudara
incidence in a Norwegian analysis. kejadian dalam analisis Norwegia.
15 15
A thorough examination of Pemeriksaan menyeluruh
consumption of dairy products and breast cancer incidence has konsumsi produk susu dan kanker
payudara insiden telah
been done by Knekt et al. telah dilakukan oleh et al Knekt.
16 16
in a Finnish cohort. dalam kohort Finlandia. In accordance with Sesuai dengan
our findings, their examination also revealed a reduced incidence temuan kami, pemeriksaan
mereka juga mengungkapkan kejadian dikurangi
rate of breast cancer with increasing milk consumption in a high Tingkat kanker payudara dengan
meningkatkan konsumsi susu tinggi
consumption population. konsumsi penduduk. In the Finnish study, women in the high- Dalam studi
Finlandia, perempuan di tinggi
est tertile of milk consumption had a 50% reduced incidence rate est tertile konsumsi susu memiliki
tingkat insiden berkurang 50%
compared with women in the lowest tertile. dibandingkan dengan perempuan dalam tertile terendah.
The contradicting results may indicate that any association Hasil bertentangan dapat menunjukkan
bahwa hubungan apapun
between milk consumption and breast cancer is not a strong antara konsumsi susu dan kanker
payudara tidak kuat
one. satu. Still, one has to remember the methodological weaknesses Namun, kita harus mengingat
kelemahan metodologis
of dietary assessment methods. metode penilaian diet. A variety of dietary methods Berbagai
metode diet
have been applied, and we do not know how valid many of them telah diterapkan, dan kita tidak
tahu berapa banyak dari mereka yang valid
are (including our own). adalah (termasuk kita sendiri). The distribution of milk consumption
Distribusi konsumsi susu
varies greatly between the study samples, and the definition of sangat bervariasi antara sampel
penelitian, dan definisi
reference group differs accordingly. kelompok acuan berbeda sesuai. Also, the possibility of Selain
itu, kemungkinan
sufficient adjustment for potential confounders varies between penyesuaian yang cukup untuk
pembaur potensial bervariasi antara

the studies. studi.

Our study contains information on all known relevant repro- Studi kami berisi informasi tentang
semua repro yang relevan dikenalductive and hormonal factors, as well as height, weight, years of ductive dan faktor hormonal, serta
tinggi, berat, tahun
education, level of physical activity and alcohol intake. pendidikan, tingkat aktivitas fisik dan
asupan alkohol. Adjust- Sesuaikanment for these factors had only minor influence on the incidence pemerintah untuk faktor-faktor ini
hanya berpengaruh kecil pada kejadian
rate ratios. Tingkat rasio. Also, subgroup analyses indicated that the results Juga, sub kelompok
analisis menunjukkan bahwa hasil
could not be explained by residual confounding. tidak dapat dijelaskan oleh mengacaukan sisa. On
the other Di sisi lain
hand, our questionnaire only asked about consumption of a tangan, kuesioner kita hanya bertanya
tentang konsumsi dari
limited number of food items, and we chose not to include any terbatasnya jumlah makanan, dan
kami memilih untuk tidak menyertakan
additional dietary variables or energy intake in the multiple makanan tambahan variabel atau asupan
energi di beberapa
analyses. analisis. Including consumption of fruits and vegetables in our Termasuk konsumsi buahbuahan dan sayuran di kami
analyses did not change the results. analisis tidak mengubah hasil. This is in accordance with Hal ini
sesuai dengan
the findings of Knekt et al. temuan et al Knekt.
16 16
who did not observe any notably yang tidak mengamati terutama
change in the negative association between milk consumption perubahan dalam asosiasi negatif
antara konsumsi susu
and breast cancer after adjustment for selected food items, dan kanker payudara setelah penyesuaian
untuk makanan yang dipilih,
nutrients and energy. nutrisi dan energi.
The strengths of the NOWAC study are the population-based Kekuatan studi NOWAC adalah
berdasarkan populasi
approach, the large size of the cohort, the prospective design, the pendekatan, ukuran besar kohort,
desain prospektif,
almost complete follow-up with regard to incidence of cancer, hampir selesai tindak lanjut yang
berkaitan dengan kejadian kanker,
death, and emigration, and the opportunity to adjust for all estab- kematian, dan emigrasi, dan
kesempatan untuk menyesuaikan estab semualished risk factors for breast cancer. likasikan faktor risiko untuk kanker payudara. Due to the
relatively young Karena relatif muda
age of the women at entry and the short follow-up, however, the usia perempuan di entri dan pendek
tindak lanjut, namun
number of breast cancer cases in certain subgroups is small. jumlah kasus kanker payudara pada sub
kelompok tertentu kecil. This Ini
TABLE III INCIDENCE RATE RATIOS (IRR) (95% CONFIDENCE LIMITS) OF BREAST
CANCER ACCORDING TO MILK CONSUMPTION AS AN ADULT IN TABEL III - RASIO
HARGA KEJADIAN (IRR) (PERCAYA DIRI BATAS% 95) DARI KANKER PAYUDARA
MENURUT KONSUMSI SUSU SEBAGAI DEWASA DALAM
THE NOWAC STUDY KAJIAN NOWAC
Milk consumption as an Konsumsi susu sebagai
adult (glasses/day) dewasa (gelas / hari)

Age-adjusted model ( n Age-adjusted model (n

48,229) 48,229)
Multivariate model ( n Multivarian model (n
42,604) 42,604)
11
No. of cases Jumlah kasus
IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk
trend kecenderungan
No. of cases Jumlah kasus
IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk
trend kecenderungan
Do not drink milk Jangan minum susu
33 33
1.0 1.0
29 29
1.0 1.0
0.11.0 0.1-1.0
131 131
0.91 (0.621.34) 0,91 (0.62-1.34)
110 110
0.85 (0.561.28) 0.85 (0.56-1.28)
1.13.0 1.1-3.0
129 129
0.95 (0.651.39) 0,95 (0.65-1.39)
109 109
0.85 (0.561.28) 0.85 (0.56-1.28)
3.1 3.1
21 21
0.60 (0.351.04) 0.60 (0.35-1.04)
0.19 0.19
18 18
0.56 (0.311.01) 0,56 (0.31-1.01)
0.12 0.12
11
Adjusted for age, maternal history of breast cancer, age at menarche, number of children, age at first
birth, current use of oral contraceptives, Disesuaikan untuk usia, ibu sejarah kanker payudara, usia
saat menarche, jumlah anak, usia saat kelahiran pertama, penggunaan saat ini kontrasepsi oral,
body mass index, years of education, physical activity and alcohol consumption. indeks massa
tubuh, tahun pendidikan, aktivitas fisik dan konsumsi alkohol.
TABLE IV INCIDENCE RATE RATIOS (IRR) (95% CONFIDENCE LIMITS) OF BREAST
CANCER ACCORDING TO MILK CONSUMPTION AS A CHILD AND TABEL IV - RASIO
HARGA KEJADIAN (IRR) (PERCAYA DIRI BATAS% 95) DARI KANKER PAYUDARA
MENURUT KONSUMSI SUSU SEBAGAI ANAK A DAN
AS AN ADULT IN THE NOWAC STUDY SEBAGAI DEWASA DALAM STUDI NOWAC
Milk consumption Konsumsi susu
Age-adjusted model ( n Age-adjusted model (n
47,747) 47,747)
Multivariate model ( n Multivarian model (n
42,276) 42,276)
11

No. of cases Jumlah kasus

IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk
trend kecenderungan
No. of cases Jumlah kasus
IRR (95% CI) IRR (95% CI)
p for p untuk
trend kecenderungan
Low Rendah
42 42
1.0 1.0
36 36
1.0 1.0
Moderate Moderat
254 254
0.81 (0.581.12) 0,81 (0.58-1.12)
216 216
0.76 (0.541.09) 0,76 (0.54-1.09)
High Tinggi
15 15
0.54 (0.300.97) 0,54 (0.30-0.97)
0.04 0.04
13 13
0.51 (0.270.96) 0,51 (0.27-0.96)
0.03 0.03
11
Adjusted for age, maternal history of breast cancer, age at menarche, number of children, age at first
birth, current use of oral contraceptives, Disesuaikan untuk usia, ibu sejarah kanker payudara, usia
saat menarche, jumlah anak, usia saat kelahiran pertama, penggunaan saat ini kontrasepsi oral,
body mass index, years of education, physical activity and alcohol consumption. indeks massa
tubuh, tahun pendidikan, aktivitas fisik dan konsumsi alkohol.
891 891
MILK CONSUMPTION AND BREAST CANCER KONSUMSI SUSU DAN KANKER
PAYUDARA
Page 5 Page 5
reduces the statistical power of the analyses and the feasibility of mengurangi kekuatan statistik
analisis dan kelayakan
performing subgroup analyses. melakukan analisis subkelompok.
No major selection biases were found in our cohort, although the Tidak ada bias seleksi besar
ditemukan dalam kelompok kami, meskipun
responders differed from the eligible sample at some points (see responden berbeda dari sampel
yang memenuhi syarat pada beberapa poin (lihat
methods). metode). Acknowledging these differences, for bias to occur, the Mengakui perbedaan
ini, untuk bias akan terjadi,
relationship between exposure and outcome needs to be different dan hasil hubungan antara
kebutuhan eksposur untuk berbeda
for those responding to the study and those who are not. bagi mereka menanggapi studi dan mereka
yang tidak.
42 42
The The
associations between breast cancer and known risk factors (age at asosiasi antara kanker payudara

dan faktor risiko yang diketahui (usia

menarche, parity, height, BMI) in our cohort were as shown by menarche, paritas, tinggi, BMI)
dalam kelompok kami adalah sebagai ditunjukkan oleh
several others. beberapa orang lain.
2,5 2,5
In 1997, milk and milk products contributed 24% of the dietary Pada tahun 1997, susu dan produk
susu menyumbangkan 24% dari diet
intake of fat in the Norwegian diet. asupan lemak dalam diet Norwegia.
23 23
Dairy products contributed Produk susu memberikan kontribusi
40% of the intake of saturated fatty acids; milk alone contributed 40% dari asupan asam lemak
jenuh; susu saja kontribusi
11%. 11%. The issue of dietary fat and risk of breast cancer has still not Masalah diet lemak dan
resiko kanker payudara masih belum
been settled despite numerous efforts to do so. telah diselesaikan meskipun berbagai upaya untuk
melakukannya. In our study, Dalam penelitian kami,
expressing milk consumption in terms of grams of fat per day menyatakan konsumsi susu dalam hal
gram lemak per hari
produced non-significant incidence rate ratios of about 0.800.90 menghasilkan signifikan insiden
tingkat rasio non-sekitar 0,80-0,90
in both the 2nd, 3rd and 4th quartiles of consumption and no trend baik dalam 2, 3 dan 4 kuartil
konsumsi dan tidak ada tren
in incidence rate ratios were seen either for skimmed or whole dalam insiden rasio tingkat yang
terlihat baik untuk skim atau seluruh
milk consumption. konsumsi susu.
In addition to saturated fat, milk is also an important con- Selain jenuh, lemak susu juga merupakan
con pentingtributor of calcium, and it contains significant amounts of tributor kalsium, dan mengandung
sejumlah besar
protein and several vitamins and minerals. protein dan beberapa vitamin dan mineral. Whether an
associ- Apakah diasosiasikanation with breast cancer is connected with one or more of these asi dengan kanker payudara
dihubungkan dengan satu atau lebih dari
factors, or even with presently unknown components in milk, faktor, atau bahkan dengan komponen
yang tidak diketahui saat ini dalam susu,
are questions that are not answerable by the present analyses. adalah pertanyaan yang tidak dijawab
oleh analisis ini.
Calcium intake, however, has previously been inversely asso- asupan kalsium, bagaimanapun, telah
sebelumnya telah terbalik Associated with cancer risk, especially of colon cancer, ciated dengan resiko kanker, terutama kanker
usus besar,
43 43
but also tetapi juga
breast cancer. kanker payudara.
44 44
Furthermore, laboratory studies have suggested Selanjutnya, penelitian laboratorium telah
menyatakan
a possible protective role for calcium (together with vitamin D) peran pelindung mungkin untuk
kalsium (bersama-sama dengan vitamin D)
in the development of breast cancer through its effect on the dalam perkembangan kanker payudara
melalui efeknya pada
mammary gland. kelenjar susu.

22 22
Another interesting biological mechanism Lain mekanisme biologis yang menarik
by which milk intake can reduce breast cancer risk is the one dimana asupan susu dapat mengurangi
risiko kanker payudara adalah salah satu
hypothesized for conjugated linoleic acid (CLA). dihipotesiskan untuk asam linoleat terkonjugasi
(PKB). CLA is PKB adalah
mainly derived from dairy products, and has been shown to terutama berasal dari produk susu, dan
telah terbukti
block both local growth and systematic spread of human breast blok baik pertumbuhan lokal dan
penyebaran sistematis payudara manusia
cancer in animal studies. kanker pada studi hewan.
21 21
Other researchers have hypothesized Peneliti lain telah dihipotesiskan
that dairy products may increase breast cancer risk through their bahwa produk susu bisa
meningkatkan risiko kanker payudara melalui mereka
content of oestrogen and growth factors. isi dan faktor pertumbuhan estrogen.
20 20
In summary, in this prospective population-based study we Singkatnya, dalam penelitian ini
berdasarkan populasi calon kita
found a negative association between milk consumption and pre- menemukan hubungan negatif
antara konsumsi susu dan pramenopausal breast cancer that could not be explained by repro- menopause payudara kanker yang
tidak dapat dijelaskan oleh reproductive or hormonal factors. ductive atau faktor hormonal. The association was not dependent on
Asosiasi itu tidak tergantung pada
the fat content of the milk, leaving other milk components or even kandungan lemak susu,
meninggalkan komponen susu lain atau bahkan
unmeasured lifestyle factors related to milk consumption as pos- faktor gaya hidup yang tidak
terukur yang berhubungan dengan susu konsumsi sebagai possible explanatory variables. jawab jelas variabel.
ACKNOWLEDGEMENTS UCAPAN TERIMA KASIH
We would like to thank Mrs. M. Albertsen and Mrs. K. Jensen Kami ingin mengucapkan terima
kasih Mrs M. Albertsen dan Mrs K. Jensen
for the data entry work, Mr. M. Ustad for programming and Dr. I. untuk entri data pekerjaan, Mr M.
Ustad untuk pemrograman dan Dr I.
Thune for valuable comments on the manuscript. Thune untuk komentar yang berharga pada
naskah.
REFERENCES DAFTAR PUSTAKA
1. 1.
Cancer Registry of Norway. Kanker Registry dari Norwegia. Cancer in Norway 1997. Kanker di
Norwegia tahun 1997. The Cancer Kanker
Registry of Norway, Oslo, 2000. Pendaftaran Norwegia, Oslo, 2000.
2. 2.
Lund E. Breast cancer mortality and the change in fertility risk factors Lund E. kanker payudara
kematian dan perubahan pada faktor risiko kesuburan
at menopause. di menopause. A prospective study of 800,000 married Norwegian Sebuah studi
prospektif sebesar 800.000 menikah Norwegia
women. perempuan. Epidemiology 1991;2:2858. Epidemiologi 1991; 2:285-8.
3. 3.
Tavani A, Gallus S, La Vecchia C, Negri E, Montella M, Dal Maso L, Tavani A, S Gallus, La
Vecchia C, E Negri, M Montella, L Dal Maso,
et al. et al. Risk factors for breast cancer in women under 40 years. Faktor risiko untuk kanker

payudara pada wanita di bawah 40 tahun. Eur J Eur J

Cancer 1999;35:13617. Kanker 1999; 35:1361-7.
4. 4.
Ziegler RG, Hoover RN, Pike MC, Hildesheim A, Nomura AMY, Ziegler RG, RN Hoover, Pike
MC,, Nomura AMY A Hildesheim,
West DW, et al. DW Barat, et al. Migration patterns and breast cancer risk in Asian- Migrasi pola
dan risiko kanker payudara di Asia
American women. American perempuan. J Natl Cancer Inst 1993;85:181927. J Natl Cancer Inst
1993; 85:1819-27.
5. 5.
Tretli S. Height and weight in relation to breast cancer morbidity and Tretli S. Tinggi dan berat
dalam hubungannya dengan kanker payudara dan morbiditas
mortality. kematian. A prospective study of 570,000 women in Norway. Sebuah studi prospektif
pada 570.000 perempuan di Norwegia. Int J Int J
Cancer 1989;44:2330. Kanker 1989; 44:23-30.
6. 6.
Vatten LJ, Kvikstad A, Nymoen EH. Vatten LJ, Kvikstad A Nymoen EH,. Incidence and mortality
of breast Kejadian dan kematian payudara
cancer related to body weight and living conditions during childhood kanker yang berhubungan
dengan berat badan dan kondisi hidup selama masa kanak-kanak
and adolescence. dan remaja. Eur J Cancer 1992;28:12831. Eur J Cancer 1992; 28:128-31.
7. 7.
Feldman EB. EB Feldman. Breast cancer risk and intake of fat. Risiko kanker payudara dan asupan
lemak. Nutr Rev 1999;57: NUTR Rev 1999; 57:
3536. 353-6.
8. 8.
Holmes MD, Hunter DJ, Colditz GA, Stampfer MJ, Hankinson SE, Holmes MD, Hunter DJ,
Colditz GA, Stampfer MJ, Hankinson SE,
Speizer FE, et al. Speizer FE, et al. Association of dietary intake of fat and fatty acids Asosiasi
asupan makanan dan lemak asam lemak
with risk of breast cancer. dengan resiko kanker payudara. JAMA 1999;281:91420. JAMA 1999;
281:914-20.
9. 9.
Wu AH, Pike MC, Stram DO. AH Wu, Pike MC, Stram DO. Meta-analysis: dietary fat intake,
serum Meta-analisis: asupan lemak dari makanan, serum
estrogen levels, and the risk of breast cancer. estrogen level, dan risiko kanker payudara. J Natl
Cancer Inst J Natl Cancer Inst
1999;91:52934. 1999; 91:529-34.
10. 10. Trichopoulou A, Katsouyanni K, Stuver S, Tzala L, Gnardellis C, Trichopoulou A, K
Katsouyanni, S Stuver, L Tzala, Gnardellis C,
Rimm E, et al. Rimm E, et al. Consumption of olive oil and specific food groups in Konsumsi
minyak zaitun dan kelompok makanan tertentu
relation to breast cancer risk in Greece. Sehubungan dengan risiko kanker payudara di Yunani. J
Natl Cancer Inst 1995;87: J Natl Cancer Inst 1995; 87:
1106. 110-6.
11. 11. Mannisto S, Pietinen P, Virtanen M, Kataja V, Uusitupa M. Diet and Mannisto S, P Pietinen,
M Virtanen, V Kataja, Uusitupa Diet M. dan
the risk of breast cancer in a case-control study: does the threat of risiko kanker payudara dalam
studi kasus-kontrol: apakah ancaman
disease have an influence on recall bias? penyakit memiliki pengaruh pada bias ingat? J Clin
Epidemiol 1999;5: J Clin Epidemiol 1999; 5:
42939. 429-39.

12. 12. Mills PK, Beeson WL, Phillips RL, Fraser GE. PK Mills, WL Beeson, RL Phillips, GE
Fraser. Dietary habits and Kebiasaan dan diet
breast cancer incidence among Seventh-Day Adventists. kejadian kanker payudara di kalangan
Advent Seventh-Day. Cancer 1989; Kanker 1989;
64:58290. 64:582-90.
13. 13. Ursin G, Bjelke E, Heuch I, Vollset SE. Ursin G, E Bjelke, aku Heuch, Vollset SE. Milk
consumption and cancer Konsumsi susu dan kanker
incidence: a Norwegian prospective study. kejadian: suatu penelitian prospektif Norwegia. Brit J
Cancer 1990;61: Brit J Cancer 1990; 61:
4549. 454-9.
14. 14. Toniolo P, Riboli E, Shore RE, Pasternack BS. Toniolo P, E Riboli, Shore RE, BS
Pasternack. Consumption of meat, Konsumsi daging,
animal products, protein, and fat and risk of breast cancer: a prospec- produk hewani, protein, dan
lemak dan risiko kanker payudara: sebuah prospective cohort study in New York. tive kohort studi di New York. Epidemiology 1994;5:3917.
Epidemiologi 1994; 5:391-7.
15. 15. Gaard M, Tretli S, Lken EB. Gaard M, S Tretli, EB Loken. Dietary fat and the risk of
breast cancer: Diet lemak dan risiko kanker payudara:
a prospective study of 25,892 Norwegian women. studi calon 25.892 perempuan Norwegia. Int J
Cancer 1995; Int J Cancer 1995;
63:137. 63:13-7.
16. 16. Knekt P, Jarvinen R, Seppanen R, Pukkala E, Aromaa A. Intake of Knekt P, R Jarvinen, R
Seppanen, E Pukkala, Aromaa A. Pengambilan
dairy products and the risk of breast cancer. produk susu dan risiko kanker payudara. Br J Cancer
1996;73: Br J Cancer 1996; 73:
68791. 687-91.
17. 17. Potischman N, Weiss HA, Swanson CA, Coates RJ, Gammon MD, N Potischman, HA
Weiss, Swanson CA, Coates RJ, MD kakap,
Malone KE, et al. Malone KE, et al. Diet during adolescence and risk of breast cancer Diet selama
masa remaja dan risiko kanker payudara
among young women. kalangan wanita muda. J Natl Cancer Inst 1998;90:22633. J Natl Cancer
Inst 1998; 90:226-33.
18. 18. Hislop TG, Coldman AJ, Elwood JM, Brauer G, Kan L. Childhood Hislop TG, Coldman AJ,
JM Elwood, G Brauer, Kan L. Anak
and recent eating patterns and risk of breast cancer. dan pola makan terakhir dan risiko kanker
payudara. Cancer Detect Deteksi Kanker
Prev 1986;9:4758. Prev 1986; 9:47-58.
19. 19. Pryor M, Slattery ML, Robison LM, Egger M. Adolescent diet and Pryor M, Slattery ML,
Robison LM, Egger M. diet dan Remaja
breast cancer in Utah. kanker payudara di Utah. Cancer Res 1989;49:21617. Cancer Res 1989;
49:2161-7.
20. 20. Outwater JL, Nicholson A, Barnard N. Dairy products and breast Outwater JL, Nicholson A,
Barnard N. Produk susu dan payudara
cancer: the IGF-I, estrogen, and bGH hypothesis. kanker: IGF-I, estrogen, dan bGH hipotesis. Med
Hypotheses Med Hipotesis
1997;48:45361. 1997; 48:453-61.
21. 21. Visonneau S, Cesano A, Tepper SA, Scimeca JA, Santoli D, Kritchev- Visonneau S, Cesano
A, SA Tepper, Scimeca JA, Santoli D, Kritchevsky D. Conjugated linoleic acid suppresses the growth of human langit D. Konjugasi asam linoleat
menekan pertumbuhan manusia
breast cancer adenocarcinoma cells in SCID mice. adenokarsinoma sel-sel kanker payudara pada
tikus SCID. Anticancer Res Antikanker Res

1997;17:96974. 1997; 17:969-74.

22. 22. Lipkin M, Newmark HL. Lipkin M, HL Newmark. Vitamin D, calcium and prevention of
breast Vitamin D, kalsium dan pencegahan payudara
cancer: a review. kanker: tinjauan. J Am Coll Nutr 1999;18:392S7S. J Am Coll NUTR 1999;
18:392 S-7S.
23. 23. National Council for Nutrition and Physical Activity. Dewan Nasional Gizi dan Aktivitas
Fisik. Trends in the Tren di
Norwegian diet (in Norwegian). Norwegia diet (di Norwegia). National Council for Nutrition and
Dewan Nasional Nutrisi dan
Physical Activity, Oslo, 1999. Oslo Fisik, Kegiatan, 1999.
24. 24. Lund E. Pilot study for the evaluation of completeness of reporting to Lund E. Pilot studi
untuk evaluasi kelengkapan pelaporan
the Cancer Registry. Registry Kanker. In: Incidence of cancer in Norway, 1978. Dalam: Insiden
kanker di Norwegia, 1978. Oslo: Oslo:
The Cancer Registry of Norway, 1981;115. Registry Kanker Norwegia, 1981; 11-5.
25. 25. Harvei S, Tretli S, Langmark F. Quality of prostate cancer data in the
Cancer Registry of Norway. Eur J Cancer 1996;32A:10410.
26. 26. Lund E, Gram IT. Response rate according to title and length of
questionnaire. kuesioner. Scand J Soc Med 1998;26:15460.
27. 27. Kemm JR. Eating patterns in childhood and adult health. Nutr Health
1987;4:20515.
28. 28. Frankel S, Gunnell DJ, Peters TJ, Maynard M, Smith GD. Childhood Masa kanak-kanak
energy intake and adult mortality from cancer: the Boyd Orr cohort
study. studi. Brit Med J 1998;316:499504.
29. 29. Henriksen T. Foetal nutrition, foetal growth restriction and health later
in life. dalam hidup. Acta Paediatr 1999;429(Suppl):48.
30. 30. Katsouyanni K, Trichopoulos D, Boyle P, Xirouchaki E, Trichopoulou A, Lisseos B, et al. Diet and breast cancer: a case-control study in
Greece. Yunani. Int J Cancer 1986;38:81520.
31. 31. Hirohata T, Nomura AMY, Hankin JH, Kolonel LN, Lee J. An
epidemiologic study on the association between diet and breast cancer. cer. J Natl Cancer Inst 1987;8:595600.
32. 32. La Vecchia C, Decarli A, Franceschi S, Gentile A, Negri E, Parazzini
F. Dietary factors and the risk of breast cancer. Nutr Cancer 1987;
10:20514.
33. 33. Richardson S, Gerber M, Cenee S. The role of fat, animal protein and
892
HJARTKER ET AL.
Page 6 Page 6
some vitamin consumption in breast cancer: a case-control study in
Southern France. Int J Cancer 1991;48:19.
34. 34. Le MG, Moulton LH, Hill C, Kramar A. Consumption of dairy
produce and alcohol in a case-control study of breast cancer. J Natl J Natl
Cancer Inst 1986;77:6336.
35. 35. Ewertz M, Gill C. Dietary factors and breast-cancer risk in Denmark.
Int J Cancer 1990;46:77984.
36. 36. Yuan JM, Wang QS, Ross RK, Henderson BE, Yu MC. Diet and
breast cancer in Shanghai and Tianjin, China. Brit J Cancer 1995;71:
13538.
37. 37. Witte JS, Ursin G, Siemiatycki J, Thompson WD, Paganini-Hill A,
Haile RW. Diet and premenopausal bilateral breast cancer: a case-

control study. control study. Breast Cancer Res Treat 1997;42:24351.

38. 38. Iscovich JM, Iscovich RB, Howe G, Shiboski S, Kaldor JM. A A
case-control study of diet and breast cancer in Argentina. Int J Cancer Int J Kanker
1989;44:7706.
39. 39. Hirose K, Tajima K, Hamajima N, Inoue M, Takezaki T, Kuroishi T,
et al. et al. A large-scale, hospital-based case-control study of risk factors of
breast cancer according to menopausal status. Jpn J Cancer Res J Kanker JPN Res
1995;86:14654.
40. 40. Favero A, Parpinel M, Franceschi S. Diet and risk of breast cancer:
major findings from an Italian case-control study. Biomed Pharmacother 1998;52:10915.
41. 41. Mills PK, Annegers JF, Phillips RL. Animal product consumption and
subsequent fatal breast cancer risk among Seventh-Day Adventists.
Am J Epidemiol 1988;127:44053.
42. 42. Rothman KJ, Greenland S. Modern epidemiology. Philadelphia: Lippincott-Raven, 1998.
43. 43. Kampman E, Slattery ML, Caan B, Potter JD. Calcium, vitamin D, Kalsium, vitamin D,
sunshine exposure, dairy products and colon cancer risk (United
States). Negara-negara). Cancer Causes Control 2000;11:45966.
44. 44. Negri E, La Vecchia C, Franceschi S, D'Avanzo B, Talamini R,
Parpinel M, et al. Intake of selected micronutrients and the risk of
breast cancer. kanker payudara. Int J Cancer 1996;65:1404.
893 893
MILK CONSUMPTION AND BREAST CANCER