0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan23 halaman
An. "S" dirawat di rumah sakit jiwa karena gangguan proses pikir berupa waham. Ia pernah dirawat sebanyak dua kali pada usia 16 tahun. Faktor risikonya antara lain pengalaman trauma seksual dan kekerasan dalam keluarga. Gejala klinisnya meliputi proses pikir yang tidak teratur dan waham kebesaran. Diagnosa keperawatannya adalah perubahan proses pikir berupa waham kebesaran yang berhub
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA An.”S” DENGAN MASALAH GANGGUAN PROSES PIKIR WAHAM DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG.ppt
An. "S" dirawat di rumah sakit jiwa karena gangguan proses pikir berupa waham. Ia pernah dirawat sebanyak dua kali pada usia 16 tahun. Faktor risikonya antara lain pengalaman trauma seksual dan kekerasan dalam keluarga. Gejala klinisnya meliputi proses pikir yang tidak teratur dan waham kebesaran. Diagnosa keperawatannya adalah perubahan proses pikir berupa waham kebesaran yang berhub
An. "S" dirawat di rumah sakit jiwa karena gangguan proses pikir berupa waham. Ia pernah dirawat sebanyak dua kali pada usia 16 tahun. Faktor risikonya antara lain pengalaman trauma seksual dan kekerasan dalam keluarga. Gejala klinisnya meliputi proses pikir yang tidak teratur dan waham kebesaran. Diagnosa keperawatannya adalah perubahan proses pikir berupa waham kebesaran yang berhub
PROSES PIKIR : WAHAM DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG KELOMPOK II PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian : 6 Agustus 2012 Ruang Rawat : Wijaya Kusuma Tanggal Rawat : 27 Juni 2012
IDENTITAS KLIEN Inisial : An. S Umur : 20 tahun Informan : Klien dan status No. RM : 074054 Pendidikan : SD Alamat : Malang Agama : Islam ALASAN MASUK MENURUT STATUS : Klien marah-marah, merusak barang
MENURUT KLIEN : Klien mengatakan dia dibawa ke RSJ karena keluarganya dan tetangganya sering bertengkar FAKTOR PREDISPOSISI 1. PERNAH MENGALAMI GANGGUAN JIWA DIMASA LALU MENURUT STATUS : Klien masuk ke rumah sakit untuk yang kedua kalinya, klien pada saat pertama kali masuk rumah sakit pada tanggal 4 September 2008 MENURUT KLIEN : Klien mengatakan pernah masuk RSJ yang sama sebanyak dua kali pada umur 16 tahun
2. PENGOBATAN SEBELUMNYA Tidak berhasil Sejak keluar dari rumah sakit klien tidak pernah kontrol dan putus obat, klien merasa sudah sembuh. Di rumah klien marah-marah, parah 2 tahun ini, merusak barang-barang, sering ketakutan, bicara dan tertawa sendiri.
FAKTOR PREDISPOSISI 3. ANIAYA FISIK a. Aniaya Seksual Menurut status : Waktu kecil klien pernah akan diperkosa oleh kakak kandungnya ` tetapi tidak sampai terjadi b. Kekerasan dalam keluarga Klien mengatakan sering dipukul oleh bapaknya karena sering minta uang dan klien dicekokin minum jamu oleh bapaknya c. Penolakan Menurut status : Klien sering dicubit-cubit temannya dan dikucilkan oleh teman-temannya Masalah keperawatan : Respon Pasca trauma FAKTOR PREDISPOSISI 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Menurut status : Riwayat penyakit keluarga disangkal
Menurut klien : Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit seperti dirinya Masalah keperawatan : - FAKTOR PREDISPOSISI 5. PENGALAMAN MASA LALU YANG TIDAK MENYENANGKAN Menurut Status : Klien pernah menyukai seorang laki-laki tetapi justru malah takut dengan klien, klien pernah akan diperkosa kakak kandung tetapi tidak terjadi, klien sering dicubit-cubit dan dikucilkan olet teman-temannya, klien sering dimarah oleh kakak perempuannya.
Menurut Klien : Klien pernah bekerja sebagai baby sister dan tidak dapat upah, saat klien meminta upahnya klien dipukulin dan dilempar dengan botol rexona
PEMERIKSAAN FISIK 1. TANDA VITAL TD : 110/70 mmHg S : 36,5 o C N : 20 x/menit RR :75 x/menit 2. UKUR BB : 4o kg TB : 152 cm 3. KELUHAN FISIK : Tidak ada
Masalah Keperawatan :-
PSIKOSIAL PENJELASAN GENOGRAM Klien merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara, klien tinggal bersama kedua orang tuanya. Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klven dijenguk oleh orang tuanya 3x sebulan dan kadang kakanya menghubunginya memalui telepon, semua keputusan diambil oleh ayahnya KONSEP DIRI 1. CITRA TUBUH Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah telinga karena bisa dipasangkan anting-anting
2. IDENTITAS DIRI Klien mengatakan merasa tidak puas sebagai perempuan karena klien menganggap banyak kasus mutilasi dan pemerkosaan terjadi pada perempuan, klien mengatakan usianya 80 tahun
3. PERAN Selama dirawat di ruang Wijaya Kusuma klien dipercaya membantu mengambil makanan keinstalasv gizi, mengantar dan mengambil cucvan ke laundry KONSEP DIRI 4. IDEAL DIRI Harapan klien saat ini adalah klien ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang karena tidak betah berada di rumah sakit
5. HARGA DIRI Klien mengatakan namanya Sukaesih, Maharani, Sulasmi. Klien mengatakan malu meiliki nama Sukaesih karena nama orang desa sehingga setiap berkenalan klien selalu menyebutkan dirinya bernama Maharani dan dipanggil Rani atau Maha
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Kronik HUBUNGAN SOSIAL 1. Orang yang terdekat Klien mengatakan dekat dengan Bu Ani yaitu perawat di ruang Wijaya Kusuma, karena Bu Ani adalah orang yang baik
2. Peran serta dalam berhubungan dengan orang lain Klien selalu aktif setiap kegiatan di ruangan dari membersihkan ruangan, cuci piring, dan mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok di ruangan
HUBUNGAN SOSIAL 1. Orang yang terdekat Klien mengatakan dekat dengan Bu Ani yaitu perawat di ruang Wijaya Kusuma, karena Bu Ani adalah orang yang baik
2. Peran serta dalam berhubungan dengan orang lain Klien selalu aktif setiap kegiatan di ruangan dari membersihkan ruangan, cuci piring, dan mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok di ruangan
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien merasa malu dan takut ngobrol perawat-perawat yang lain maupun berkenalan dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial STATUS MENTAL 1. PENAMPILAN Cukup rapi, makan masih berceceran dan setelah BAK klien tidak menyiram kamar mandi Masalah Keperawatan : Syndrom defisit perawatan diri Makan, Toileting 2. PEMBICARAAN Dalam berbicara klien lambat dan gagap, terkadang tidak jelas apa yang diucapkan Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal 3. AFEK Tidak sesuai : ketika diberikan stimulus yang menyakitkan klien merasa tidak sakit malah tersenyum
Masalah Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal STATUS MENTAL 1. INTERAKSI SELAMA WAWANCARA Kontak mata kurang : pada saat wawancara klven sering menunduk dan tidak mau menatap lawan bicaranya. Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial 2. PROSES PIKIR Inkoheren: setiap diajak berbicara terkadang pembicaraan klien tidak dapat dipercaya dan tidak sesui dengan apa yang ditanyakan. Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir 3. ISI PIKIR Klien selalu mengatakan dirinya adalah perawat pada setiap orang yang ditemuinya, klien pernah mondok dan bersekolah di MTS Masalah Keperawatan: Perubahan proses pikir: waham kebesaran
MEKANISME KOPING Klien mengatakan jika ada masalah hanya dipendam saja dan tidak mau menceritakan kepada orang lain, klien tampak menghindar Masalah Keperawatan: koping individu inefektif KURANG PENGETAHUAN
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya dan masalah yang sedang dihadapi. Apabila ada masalah, klien tidak mau bercerita dengan orang lain
Masalah Keperawatan: Kurang pengetahuan ASPEK MEDIK DIAGNOSA MEDIK : F20.13 = Schizofren Hebefren Episodik Berulang
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN Respon pasca trauma Harga diri rendah kronik Kerusakan interaksi sosial Gangguan pemenuhan kebutuhan spiritual Syndrom defisit perawatan diri Kerusakan komunikasi verbal Resiko tinggi cidera Ketidak berdayaan Resiko gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran Perubahan proses pikir: waham kebesaran Koping individu inefektif Gangguan konsep diri Kurang pengetahuan DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan proses pikir: waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham kebesaran DIAGNOSA KEPERAWATAN Klik Disini ANALISA DATA Klik Disini INTERVENSI KEPERAWATAN Klik Disini TINDAKAN KEPERAWATAN TERIMA KASIH