Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA AN.

N
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI DESA SUMBANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan
Jiwa
Semester II

Oleh :

YOLANDA SRI BHUNGA

I4B022001

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM
PROFESI NERS PURWOKERTO
2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
JURUSAN KEPERAWATAN FIKES UNSOED

RUANGAN RAWAT : Rumah (Sumbang 6/1)


TANGGAL DIRAWAT : -

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. N (Laki-laki)
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2023
Umur : 23 tahun
RM No. : -
Informan : Ibu pasien

II. ALASAN MASUK


Tahun 2017 sempat dirawat di RSUD Banyumas ruang bima selama satu minggu, karena
pasien tidak mau melakukan apapun dan hanya diam saja. Sesekali berjalan-jalan tanpa
arah dan tujuan, serta menghentak-hentakan kaki.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : Ya
2. Pengobatan sebelumnya : Kurang berhasil
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Penolakan [ √ ] [5 thn lalu] [ ] [ ] [ ] [ ]
Kekerasan di keluarga [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
Tindakan kriminal [ √ ] [ SD ] [ ] [ ] [ ] [ ]
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah menolak perempuan saat di Jakarta dan
diguna-guna. Sejak saat itu pasien jadi pendiam dan mulai menunjukan gejalan. Selain
itu, teman pasien mengatakan dulunya mereka sempat mengonsumsi minuman ‘Ciu’
bersama saat SD. Pasien tidak mau menceritakan masalah yang ia alami di Jakarta.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak


Hubungan keluarga : .....................................................................................................
Gejala : .....................................................................................................
Riwayat pengobatan/ perawaran : .........................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Keluarga pasien mengatakan pasien mulai mengalami gejala tersebut ketika pulang dari
merantau ke Jakarta. Saat di Jakarta pernah menolak perempuan, keluarga meyakini
bahwa pasien di guna-guna sehingga menjadi seperti itu. Pasien tidak mau menceritakan
apa yang terjadi saat ia berada di Jakarta.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/50 RR : 20x/menit
2. Ukur : TB : 156 BB : 60
3. Keluhan fisik : Ya [ √ ] Tidak [ ]
Jelaskan : Kulit pasien tampak menunjukan bercak putih seperti panu
Masalah keperawatan : gangguan integritas kulit

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan : Pasien merupakan anak ke 9 dari 13 bersaudara. Ketiga saudara pasien


telah meninggal yaitu anak pertama, ketiga dan ketujuh. Orang tua pasien masih lengkap.
Keluarga menyatakan pasien paling dekat dengan kakak kelima nya, namun tidak pernah
menceritakan masalahnya kepada saudara terdekat.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien tidak dapat menjelaskan bagian tubuh yang paling disukai,
ketika ditanya apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, pasien mengatakan tidak.
b. Identitas : Pasien tidak dapat menjelaskan identitas dirinya, ketika ditanya apakah
pasien seorang pelajar atau pekerja pasien juga hanya diam.
c. Peran : Pasien mengatakan iya ketika ditanya apakah menyukai keseharian yang ia
jalankan saat ini.
d. Ideal diri : Pasien tidak dapat menjelaskan harapan yang ia inginkan dari dirinya
e. Harga diri : Pasien mengatakan tidak ketika ditanya apakah ada hal yang ingin ia
tingkatkan dari dirinya.
Masalah Keperawatan : keputusasaan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Kakak kelima
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Pasien tidak mengikuti kegiatan
desa apapun
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain : Pasien tidak dapat memulai
pembicaraan dan sering bingung dengan pertanyaan yang ada.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

4.
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien beragama Islam dan berasal dari suku jawa - sunda
b. Kegiatan ibadah : Selama sakit pasien tidak menjalankan ibadah apapun
Masalah Keperawatan : Distress spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi [ ] Penggunaan pakaian tidak sesuai [ ] Cara berpakaian tidak sesuai [ ]
Jelaskan : Pasien berpakaian dengan sesuai dan tampak bersih, pasien mengatakan mandi
sehari satu kali.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Cepat [ ] Keras [ ] Gagap [ ] Inkoheren [ ]
Apatis [ √ ] Lambat [ ] Membisu [ ]
Tidak mampu memulai pembicaraan [ ]
Jelaskan : Pasien cenderung menjawab pertanyaan sekenanya dan dominan menjawab
tidak tanpa memikirkan terlebih dahulu pertanyaan yang sedang ditanyakan.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik :
Lesu [ ] Tegang [ √ ] Gelisah [ ] Agitasi [ ]
TIK [ ] Grimasem [ ] Tremor [ ] Kompulsif [ ]
Jelaskan : Selama pengkajian pasien mencengram pinggir kursi dengan kuat, bahkan saat
dilakukan pemeriksaan tensi tangan pasien tampak menegang, keras dan kaku untuk
diulurkan.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Alam Perasaaan :
Sedih [ ] Ketakutan [ ] Putus asa [ ] Khawatir [ ]
Euforia [ ]
Jelaskan : pasien tidak menunjukan ekspresi perasaan yang dirasakan saat ini, pasien
mengatakan baik-baik saja
Masalah Keperawatan : penyangkalan tidak efektif

5. Afek
Datar [ ] Tumpul [ √ ] Labil [ ] Tidak sesuai [ ]
Jelaskan : Pasien dominan menunjukan wajah yang tidak berekspresi, namun ketika ada
pembicaraan yang lucu atau perawat tertawa maka pasien ikut tersenyum dan sedikit
tertawa.
Masalah Keperawatan : keputusasaan

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan [ ] Tidak Kooperatif [ √ ] Mudah Tersinggung [ ]
Kontak Mata [ √ ] Defensif [ √ ] Curiga [ ]
Jelaskan :Selama wawancara pasien hanya satu dua kali menatap, menjawab sekenanya
dan dominan mengatakan tidak pada setiap pertanyaan tanpa divalidasi terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan : keputusasaan

7. Persepsi
Pendengaran [ ] Penglihatan [ ] Perabaan [ ]
Pengecapan [ ] Penghidu [ ]
Jelaskan : Tidak ada
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
8. Proses Pikir
Sirkumtansial [ ] Tangensial [ ] Kehilangan asosiasi [ ]
Flight of idea [ ] Blocking [ √ ] Persevarasi [ ]
Jelaskan : Saat wawancara pasien beberapa kali terdiam dan harus diulang pertanyaannya
agar pasien mau menjawab
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

9. Isi Pikir
Obsesi [ ] Fobia [ ] Hipokondria [ ]
Depersonalisasi [ ] Ide yang terkait [ ] Pikiran magis [ ]
Waham Agama [ ] Somatik [ ] Kebesaran [ ]
Curiga [ ] Nihilistic [ ] Sisip pikir [ ]
Siar pikir [ ] Kontrol pikir [ ]
Jelaskan : Tidak ada
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran : Bingung [ ] Sedasi [ ] Stupor [ ]


Disorientasi : Waktu [ ] Tempat [ ] Orang [ ]
Jelaskan : Sadar dengan baik dan memahami oritentasi waktu, tempat, orang dengan baik.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori
Gangguan memori jangka panjang [ √ ] Gangguan memori jangka pendek [ ]
Gangguan daya ingat saat ini [ ] Konfabulasi [ ]
Jelaskan : tidak dapat menceritakan kenangan masa lalunya, selain itu ibu pasien
mengatakan dulunya pasien bisa naik motor akan tetapi sekarang sudah lupa caranya
sejak adanya gangguan jiwa tersebut.
Masalah Keperawatan : keputusasaan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih [ ] Tidak mampu konsentrasi [ ]
Tidak mampu berhitung sederhana [ √ ]
Jelaskan : pasien berupaya untuk menghitung jumlah jam tidurnya, tetapi kemudian
mengatakan tidak tahu. Setelah divalidasi ulang pasien dapat menghitung jumlah barang
yang tampak secara nyata.
Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan [ √ ] Gangguan bermakna [ ]
Jelaskan : pasien dapat menilai kenyamanannya saat diminta memilih lebih senang di
Jakarta atau di rumah saat ini. Pasien mengatakan lebih senang berada di rumahnya.
Masalah Keperawatan : tidak ada

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita [ ] Menyalahkan hal-hal diluar dirinya [ ]
Jelaskan : tidak ada penyangkalan dan menerima penyakitnya
Masalah Keperawatan : tidak ada
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Bantuan minimal [ ] Bantuan total [ ]
2. BAB/BAK
Bantuan minimal [ ] Bantual total [ ]
Jelaskan : pasien dapat mengerjakan semuanya secara mandiri
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
3. Mandi
Bantuan minimal [ ] Bantuan total [ ]
4. Berpakaian/ berhias
Bantuan minimal [ ] Bantual total [ ]
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : -
Tidur malam, lama : 11 jam, dari pukul 21.00 s/d 07.00
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal [ ] Bantual total [ ]
7. Pemeliharaan Kesehatan :
Mempersiapkan makan Ya [ ] Tidak [ √ ]
Menjaga kerapihan rumah Ya [ √ ] Tidak [ ]
Mencuci pakaian Ya [ √ ] Tidak [ ]
8. Kegiatan di dalam rumah :
Pengaturan keuangan Ya [ √ ] Tidak [ ]
9. Kegiatan di luar rumah :
Belanja Ya [ ] Tidak [ √ ]
Transportasi Ya [ √ ] Tidak [ ]
Lain-lain Ya [ √ ] Tidak [ ]
Jelaskan : Pasien sudah mau jika diminta tolong untuk menjual rongsok ke pengepul di
desa sebelah. Pasien dapat mengendarai sepeda untuk menjual rongsok. Selain itu pasien
juga dapat uang jajan sendiri untuk membeli rokok dan kopi kesukaannya. Pasien
mengatakan mau minum obat.
Masalah Keperawatan : koping tidak efektif

VIII. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain [ ] Minum alkohol [ ]
Mampu menyelesaikan masalah [ ] Reaksi lambat/berlebih [ ]
Teknik relaksasi [ ] Bekerja berlebihan [ ]
Aktivitas konstruktif [ ] Menghindar [ √ ]
Olahraga [ ] Mencederai diri [ ]
Lainnya .........................................................................................................................................
Masalah Keperawatan : koping tidak efektif

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan


[ ] Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Tidak ada
[ ] Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Tidak ada
[ ] Masalah dengan pendidikan, spesifik
Tidak ada
[ ] Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Pasien hanya diam di tempat kerja dulunya, namun untuk sekarang pasien lebih aktif dan bisa
mengerjakan pembuatan stik es krim serta mampu menjual rongsok ke pengepul.
[ ] Masalah dengan perumahan, spesifik
Keluarga pasien beberapa kali menakut-takuti pasien akan dirawat lagi di RSUD banyumas
sehingga pasien menolak untuk ikut mengambil obat di rsud banyumas
[ ] Masalah ekonomi, spesifik
Ibu pasien juga beranggapan keluarga tidak mampu dan sulit secara ekonomi, beberapa kali
mengeluhkan hal yang sama. Serta mengatakan tidak ada biaya transportasi untuk mengambil
obat di RSUD Banyumas.
[ ] Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Pasien takut jika harus masuk ke RSUD Banyumas untuk dirawat lagi
[ ] Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada
Masalah Keperawatan : tidak ada

X. Pengetahuan Kurang Tentang:


[ √ ] Penyakit Jiwa [ √ ] Sistem Pendukung
[ ] Faktor Presipitasi [ ] Penyakit Fisik
[ √ ] Koping [ √ ] Obat obatan
Lainnya : ......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Masalah Keperawatan : koping tidak efektif

Analisa Data

No Data Masalah
1 Subjektif
Pasien mengatakan tidak ketika ditanya perubahan status mental
apakah ada hal yang ingin ditingkatkan
dari dirinya

Objektif
pasien pasif dalam berinteraksi, afek
tumpul, kontak mata sedikit.

2 Subjektif
pasien tidak menjawab ketika ditanya pengasingan sosial
agamanya, keluarga mengatakan
beragama islam

Objektif
pasien tidak menjalankan aktivitas
ibadah, keluarga tidak mengajak pasien
ke masjid
3. Subjektif: ketidakadekuatan sistem pendukung
tidak ada

Objektif:
pasien tidak mengikuti kegiatan social
apapun di lingkungan rumah, pasien pasif
selama wawancara, keluarga pasien
menakut-takuti pasien

4 Subjektif: stress jangka panjang


Pasien mengatakan tidak saat ditanya
apakah ada yang ingin ditingkatkan dari
dirinya.

Objektif:
pasien pasif dalam berinteraksi, tidak
dapat memulai pembicaraan, kontak mata
kurang

XI. Aspek Medik


Diagnosa Medik:
Skizofrenia tidak spesifik
Terapi Medik :
Obat pasien habis dan bungkusnya sudah dibuang semua

XII. Pohon Masalah

keputusasaan

Koping tidak efektif

Isolasi sosial

XIII. Daftar Diagnosis Keperawatan


1. Isolasi social bd perubahan status mental dd pasien mengatakan tidak ada hal yang ingin
ditingkatkan dari dirinya, pasif dalam berinteraksi dan kontak mata sedikit
2. Distress spiritual bd pengasingan social dd pasien tidak menjawab saat ditanya agamanya
dan keluarga tidak mengajak pasien ke masjid
3. Koping tidak efektif bd ketidakadekuatan sistem pendukung dd pasien tidak mengikuti
aktivitas social apapun dilingkungan serta keluarga pasien menakut-takuti pasien sering
menakut-takuti pasien
4. Keputusasaan bd stress jangka panjang dd pasien mengatakan tidak ada hal yang ingin
ditingkatkan dari dirinya dan pasif saat berinteraksi
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. N


Umur : 23 tahun

Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Kriteria Hasil
1 Isolasi social bd perubahan Keterlibatan social (L.13116) Terapi aktivitas (I.05186)
status mental dd pasien diharapkan setelah perawatan selama dua minggu Observasi:
mengatakan tidak ada hal yang keterlibatan social pasien meningkat dengan indicator: 1. Identifikasi defisit tingkatan aktivitas
ingin ditingkatkan dari dirinya, Indika Awal Akhir 2. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas
pasif dalam berinteraksi dan tor yang diinginkan
kontak mata sedikit
1. 3 4 3. Identifikasi makna aktivitas rutin dan
minat waktu luang
aktivit 4. Monitor respon emosional, fisik, social,
as dan spiritual terhadap aktivitas
2. 2 3 Terapeutik:
perila
1. Sepakati komitmen untuk meningkatkan
ku
frekuensi dan rentang aktivitas
menar
ik diri 2. Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai
3. 2 3 usia
kontak 3. Libatkan dalam permainan kelompok yang
mata tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif
4. Fasilitasi mengembangkan motivasi dan
penguatan diri
5. Libatkan keluarga dalam aktivitas
6. Berikan penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas
Edukasi:
1. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
2. Anjurkan keluarga memberi penguatan
positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi:
kolaborasi terapi okupasi dalam merencanakan dan
monitor program aktivitas
2 Distress spiritual bd Status spiritual (L.09091) Dukungan spiritual (I.09276):
pengasingan social dd pasien diharapkan setelah perawatan selama dua minggu status Observasi:
tidak menjawab saat ditanya spiritual pasien membaik dengan kriteria: 1. Identifikasi ketaatan dalam beragama
agamanya dan keluarga tidak Indika Awal Akhir 2. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
mengajak pasien ke masjid tor Terapeutik:
1. 2 3 1. Sediakan privasi dan waktu tenang untuk
Verbal aktivitas spiritual
isasi 2. Diskusikan keyakinan tentang makna dan
makna tujuan hidup
dan
3. Berikan kesempatan mengekspresikan
tujuan
perasaan tentang penyakit
hidup
2. 1 2 4. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
kema Edukasi:
mpuan 1. Anjurkan berinteraksi dengan keluarga,
beriba teman, dan orang lain
dah 2. Anjurkan metode relaksasi, meditasi, dan
3. 3 4 imajinasi terbimbing
intera Kolaborasi:
ksi atur kunjungan dengan rohaniawan
denga
n
orang
terdek
at/tok
oh
agama
3 Koping tidak efektif bd Status koping (L.09086) Promosi koping (I.09312)
ketidakadekuatan sistem diharapkan setelah perawatan selama dua minggu status Observasi:
pendukung dd pasien tidak koping pasien membaik dengan kriteria: 1. identifikasi kegiatan jangka pendek dan
mengikuti aktivitas social Indikator A Ak panjang sesuai tujuan
apapun dilingkungan serta wa hir 2. identifikasi kemampuan yang dimiliki
keluarga pasien menakut-takuti l
pasien sering menakut-takuti 3. identifikasi kebutuhan dan keinginan
1. verbalisasi 1 2 terhadap dukungan sosial
pasien
pengakuan Terapeutik:
masalah 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
2. perilaku 2 3 meyakinkan
asertif
2. Fasilitasi memperoleh informasi yang
3. minat 1 2 dibutuhkan
mengikuti
perawatan/pe 3. Tinjauh kembali kemampuan dalam
ngobatan mengambil keputusan
4. Motivasi terlibat dalam kegiatan social
5. Perkenalkan dengan orang atau kelompok
yang berhasil mengalami pengalaman
yang sama
6. Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi:
1. Anjurkan menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan sama
2. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
3. Anjurkan keluarga terlibat
4. Latih keterampilan social sesuai kebutuhan
4 Keputusasaan bd stress jangka Harapan (L.09068) Promosi harapan (I.09307)
panjang dd pasien mengatakan diharapkan setelah perawatan selama dua minggu, harapan Observasi:
tidak ada hal yang ingin pasien meningkat dengan kriteria: 1. Identifikasi harapan pasien dan keluarga
ditingkatkan dari dirinya dan Indika Awal Akhir dalam pencapaian hidup
pasif saat berinteraksi
tor Terapeutik:
1. 2 3 1. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami
minat memiliki nilai penting
komu 2. Pandu mengingat kenangan yang
nikasi menyenangkan
verbal 3. Libatkan pasien secara aktif dalam
2. afek 2 3 perawatan
datar 4. Kembangkan rencana perawatan yang
3. 2 3 melibatkan tingkat pencapaian tujuan
keterli sederhana sampai kompleks
batan Edukasi:
dalam
aktivit 1. Anjurkan mengungkapkan perasaan
as terhadap kondisi dengan realistis
peraw 2. Latihan menyusun tujuan yang sesuai
atan dengan harapan
Latih cara mengenang dan menikmati masa lalau
(prestasi dan pengalaman)
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. N


Umur : 23 tahun

No. Hari/tanggal Tindakan Respon TT


1 Selasa/ 14 feb 2023 1. melakukan pembinaan hubungan saling percaya keluarga dan pasien menyetujui yolanda sri
dengan keluarga dan pasien kunjungan selama dua minggu yang bhunga
2. penyampaian maksud dan tujuan serta kontrak dilakukan setiap jam 09.00 wib
waktu perawatan selama dua minggu
3. kontrak waktu pertemuan besok untuk pengkajian
2 rabu/ 15 feb 2023 1. melakukan pengukuran tekanan darah, suhu dan pasien mengizinkan dilakukannya yolanda sri
pernapasan pengkajian, pasien kooperatif, namun bhunga
2. melakukan bina hubungan saling percaya komunikasi cenderung terbatas serta
3. melakukan pengkajian kepada pasien kontak mata sedikit
3. kamis/ 16 feb 2023 1. memfasilitasi keluarga pasien untuk hadir dalam keluarga pasien hadir dalam pendkes yolanda sri
Pendidikan kesehatan terkait kepatuhan minum obat kepatuhan minum obat dari awal hingga bhunga
2. memotivasi pasien untuk melakukan pengobatan akhir kegiatan
4 jumat/ 17 feb 2023 3. kunjungan kerumah pasien bersama dosen pasien biasa membuat stik es krim setiap yolanda sri
4. mengobservasi aktivitas pembuatan stik es krim oleh pagi sampai jam 12 siang bhunga
pasien
5. sabtu/ 18 feb 2023 5. bercakap-cakap dengan pasien pasien mau berkenalan dengan orang yolanda sri
6. melatih pasien berkenalan dengan orang baru baru, namun tidak dapat memulai bhunga
(mahasiswa lain yang ikut berkunjung ke rumah pembicaraan. Pasien menolak untuk
pasien) hadir dalam terapi aktivitas kelompok
7. melakukan kontrak waktu untuk pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok
6. senin/ 20 feb 2023 8. mengunjungi rumah pasien dan mengajak kegiatan pasien tampak senang dan tersenyum yolanda sri
TAK saat menerima kue yang dibuat saat bhunga
9. mengunjungi ulang rumah pasien setelah TAK dan TAK
memberikan hasil produk yang dibuat saat TAK
7. selasa/ 21 feb 2023 10. melakukan pemeriksaan vital sign pasien mengatakan ingin minum obat yolanda sri
11. bercakap-cakap terkait keinginan berobat jika obat nya ada, pasien mengatakan bhunga
lebih suka obat minum daripada obat
suntik
8. rabu/ 22 feb 2023 12. melakukan konsultasi terkait kendala berobat pasien puskesmas tidak dapat memfasilitasi yolanda sri
ke rsud banyumas mobilisasi berobat ke rsud banyumas, bhunga
13. melakukan koordinasi kepada keluarga terkait solusi namun memberikan solusi lain
yang bisa dilakukan yaitu berobat ke rumah sakit
DKT lalu meminta surat rujukan untuk mengambil
obat di puskesmas
9. kamis/ 23 feb 2023 14. melakukan Pendidikan kesehatan terkait stigma kepala desa, perangkat desa, dan kader yolanda sri
masyarakat kepada perangkat desa desa sumbang hadir dalam acara bhunga
Pendidikan kesehatan. Kegiatan
berlangsung tepat waktu dan peserta
aktif selama kegiatan
10. jumat/ 24 feb 2023 15. melakukan kunjungan ke rumah pasien pasien sudah melakukan kontrol ke rsud yolanda sri
16. melakukan terminasi dengan keluarga pasien banyumas dan mulai mengonsumsi bhunga
obatnya kembali.

EVALUASI:
No Diagnosa Prioritas Implementasi Evaluasi
1 Koping tidak efektif bd 1. melakukan bina hubungan saling percaya S : pasien mengatakan ingin berobat, namun pasien belum
ketidakadekuatan sistem 2. mengkaji perasaan dan harapan pasien menceritakan masalah yang ia rasakan.
pendukung dd pasien tidak 3. mengkaji keinginan berobat dan kendala O : pasien aktif membuat stik es krim, mengantar
mengikuti aktivitas social apapun yang pasien alami rongsokan, dan menjaga kebersihan diri, namun belum
dilingkungan serta keluarga pasien mau mengikuti kegiatan TAK
4. melakukan advokasi kepada pihak
menakut-takuti pasien sering A : masalah koping tidak efektif teratasi Sebagian:
puskesmas dan perangkat desa
menakut-takuti pasien
5. melakukan Pendidikan kesehatan dan terapi Indikator A T A
aktivitas kelompok w u k
6. melakukan terminasi a j h
l u i
a r
n
1. verbalisasi 1 2 1
pengakuan
masalah
2. perilaku 2 3 3
asertif
3. minat 1 2 2
mengikuti
perawatan/pe
ngobatan
P:
1. koordinasi dengan kader kesehatan jiwa dan
lakukan pendekatan untuk mengetahui akar
masalah pasien
2. pantau kepatuhan minum obat
3. koordinasi dengan pihak desa dan puskesmas
untuk mengadakan posyandu kesehatan jiwa
4. libatkan pasien dalam terapi aktivitas kelompok

Anda mungkin juga menyukai