Anda di halaman 1dari 42

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

RUANG RAWAT: TANGGAL DIRAWAT:


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.R (L) Tgl.Pengkajian : 09-08-2022
Umur : 23 tahun No. RM : xxxx
Alamat : Dsn.Sutera B.1,Kayong Utara
Agama : Islam

II. ALASAN MASUK


a. Data pada saat masuk RS
Keluarga mengatakan pasien terlalu banyak bicara, marah marah tanpa sebab
hingga memukul dinding ,meninju cermin, susah di arahkan, bicara terlalu
tinggi, bicara sendiri, memukul diri sendiri,terlalu curiga terhadap orang lain.
Pernah di rawat di rsj kurang lebih 2 tahun yang lalu, dan memburuk 3 hari
yang lalu

b. Data pada saat dikaji


Pasien mengatakan pasien taat sholat 5 waktu ,selalu rajin bersedekah dan
sangat bertanggung jawab

Masalah keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan


III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
[ v ] Ya [ ] Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
[ ] Berhasil [ v ] Kurang berhasil [ Tidak berhasil]
3. Pelaku Korban
Saksi
Aniaya fisik dirinya sendiri dirinya sendiri
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal

1. Jelaskan no. 1, 2, 3 : Pasien mengatakan pernah memukul


kaca dan menyakiti diri sendiri jika sedang emosi,kejadian sejak tahun
2017 sudah 2 kali keluar masuk ke rsj, pasien mengatakan berhasil, tetapi
obatnya terputus sehingga penyakitnya mulai kambuh. Pasien mengatakan
tidak pernah mengalami aniaya seksual, pasien mengatakan tidak pernah
melakukan tindakan criminal
Masalah keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
[ ] Ya [ v ] Tidak

Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?


(perceraian/perpisahan/konflik dsb)?
Pasien mengatkan hal yang tidak menyenangkan adalah saat almarhum
bapak meninggal pasien merasa putus asa, dan pada saat pertama masuk ke
rsj pasien mengatakan sangat sedih karena sadar ia mengalami gangguan
jiwa
IV. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN
1. Persepsi klien atas masalahnya
Pasien mengatakan ini sebagai ujian baginya, dan tidak bisa menyalahkan
siapapun terhadap masalahnya saat ini
2. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan
Pasien berharap ingin cepat cepat kembali ke rumah karena rindu dengan
keluarganya dan tidak ingin kembali ke rsj lagi
Masalah keperawatan:Harga Diri Rendah
V. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
[ ] Bicara dengan orang lain [ - ] Minum alcohol
[ ] Mampu menyelesaikan masalah [ - ] Reaksi
lambat/berlebih
[ v ] Teknik relokasi [ - ] Bekerja berlebihan
[ ] Aktivitas konstruktif [ v] Menghindar
[ ] Olahraga [ v] Mencederai diri
[ - ] Lainnya [ - ] Lainnya
Jelaskan : pasien mampu berbicara dengan orang lain dengan kooperatif,
pasien tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan selalu menghindar
dari masalah, pasien mampu berhitung sederhana walau agak lambat, pasien
juga berolahraga walau jarang dan pasien pernah mencederai dirinya sendiri
saat emosi .

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital TD: 100/90 mmHg N: 89x/menit S: 36 c
P:20x/menit
2. Ukur TB: 162cm BB: 50 kg [ ] Naik [ v ] Turun
3. Keluhan fisik [ ] Ya [ v ] Tidak

VII. KELUARGA
1. Genogram
Jelaskan :pasien merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara

Ket : : perempuan

: pasien

: laki laki

2. Sistem komunikasi
Pasien mengatakan komunikasi dengan keluarga masih baik
3. Pola asuh keluarga
Pasien mengatakan tinggal satu rumah dengan abangnya di pontianak
4.Pola pengambilan keputusan
Pasien mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah
ibunya dan abang

VIII. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan dia menyukai seluruh tubuhnya
b. Identitas : pasien anak ke5 dari 7 bersaudara, pasien lulusan
SLTP yang saat ini tidak memiliki pekerjaan dan pasien mengatakan dia
adalah laki laki
c. Peran diri : pasien berperan sebagai seorang yang taat agama
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ia adalah orang yang
sangat taat dengan agama dan sangat bertangguang jawab
e. Harga diri : klien mengatakan malu berada di rsj, pasien merasa
bosan dan sedih teringat dengan keluarga dan teman temannya
f. Masalah keperawatan: Halusinasi
2. HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang paling berharga saat
ini adalah keluarganya Ibu, kakak dan abangnya
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : pasien mengatakan
sering melakukan gotong royong
c.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien mengatakan
tidak ada masalah dan masih berhubungan baik dengan tetangga dan teman
temannya dengan hp maupun bertemu langsung, serta sering mendapat
suport dari teman temannya

d. Pendidikan dan Pekerjaan


Pasien mengatakan lulusan SMP dan saat ini tidak memiliki pekerjaan
e. Gaya Hidup
Pasien mengatakan gaya hidup saat ini dengan sesederhana mungkin
f..Budaya
Pasien bersuku bugis dan lingkungannya sangat kuat dengan adat dan
budaya dari sukunya sendiri
g.Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan masih kuat memiliki nilai dan keyakinan dari Allah,
dan mengatakan ini hanyalah ujian dan mempunyai hikmahnya
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan melakukan kegiatan Sholat setiap hari, tidak pernah
meninggalkan sholat 5 waktu, tapi kenyataannya pasien sholat tidak
sesuai dengan waktunya dan selalu bersedekah ke semua mahluk ciptaan
allah
Masalah keperawatan: Waham Agama

IX. STATUS MENTAL


1. Penampilan
[ ] Tidak rapi
[ ] Penggunaan pakaian tidak sesuai
[ ] Cara berpakaian tidak seperti biasa
Jelaskan : pasien berpakaian rapi, bajunya masuk kedalam, rambut
pasien tampak rapi
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
[ v ] Cepat [ ] Keras [ ] Gagap [ ] Inkoheren
[ ] Apatis [ ] Lambat [ ] Membisu [ ] Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : pasien kooperatif saat di wawancara namun berbicara agak
cepat

Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir

3. Aktivitas motorik
[ ] Lesu [ ] Tegang [ v ] Gelisah [ ] Agitas
[ ] Tik [ ] Grimsen [ ] Tremor [ ]
Kompulsif
Jelaskan : pasien tampak gelisah

4. Alam perasaan
[ ] Sedih [ ] Ketakutan [ ] Putus
asa
[ ] Khawatir [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan : pasien mengatakan sedih ,karena berada di RSJ ,pasien ingin
cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya

5. Afek
[ ] Datar [ ] Tumpul [ v ] Labil [ ] Tidak
sesuai
Jelaskan : pasien tampak labil saat menjawab pertanyaan diri perawat

Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir


6. Interaksi selama wawancara
[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif [ v] Mudah
tersinggung
[ v ] Kontak mata kurang [ ] Defensif [ ] Curiga
Jelaskan : Saat berbicara pasien tidak melakukan kontak mata
Masalah Keperawatan: Hargadiri Rendah

7. Persepsi halusinasi
[ v] Pendengaran [ ] Penglihatan [ ] Perabaan
[ ] Pengecapan [ ] Penghidu
Jelaskan : pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan lalat yang
menyuruhnya untuk marah marah dan mengamuk
Masalah Keperawatan :Halusinasi
8. Proses pikir
[ ] Sirkumtansial [ ] Tangensial [ ] Kehilangan
asosiasi
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking [ v ] Perseverasi
Jelaskan : pasien sering mengulang ngulang pembicaraan
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
9. Isi pikir
[ v] Obsesi [ ] Fobia [ ] Hipokondria
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait [ ] Pikiran magis
Waham
[ v ] Agama [ ] Somatik [ ] Kebesaran [ ] Curiga
[ ]Nihilitik [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir [ ]
Kontrol pikir
Jelaskan : pasien mengatakan dia adalah orang yang taat agama tidak
pernah meninggalkan sholat 5 waktu dan selalu bersedekah
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
10. Tingkat kesadaran
[ ] Bingung [ ] Sedasi [ ] Stupor
[ ] Disorientasi tempat [ ] Disorientasi waktu [ ] Disorientasi
orang
Jelaskan : pasien sadar penuh saat di wawancarai

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori
[ ] Gangguan daya ingat jangka panjang [ ] Gangguan daya ingat jangka
pendek
[ ] Gangguan daya ingat saat ini [ ] Konfabulasi

Jelaskan: pasien mengatakan tidak ada gangguan pada


daya ingatnya dia selalu ingat hal hal yang membuat
tidak nyaman

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
[ ] Mudah beralih [ ] Tidak mampu berkonsentrasi
[ ] Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pasien mampu berhitung sederhana dan berkonsentrasi saat di
wawancarai perawat

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


13. Kemampuan penilaian
[ ] Gangguan ringan [ ] Gangguan bermakna
Jelaskan : pasien mengatakan kurang mampu menilai segala
sesuatu,misalnya saat diberi pilihan untuk makan dulu atau mandi dulu pasien
bingung untuk memilih

Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir

14. Daya tilik diri


[ ] Mengingkari penyakit yang diderita [ ] Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya
Jelaskan : pasien mengatakan menerima penyakit yang ia derita saat ini,
pasien tidak pernah menyalahkan hal hal lain dan hanya menyalahkan dirinya
sendiri

XI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Makanan [ v ] Ya [ ] Tidak
Keamanan [ ] Ya [ ] Tidak
Perawatan kesehatan [ ]Ya [ v ] Tidak
Pakaian [ v] Ya [ ] Tidak
Transportasi [ ] Ya [v ] Tidak
Tempat tinggal [ ] Ya [v ] Tidak
Keuangan [ v ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan : pasien tampak bnyak belum mampu memenuhi kebutuhannya
sehari hari seperti makan, keuangan, dan tempat tinggal.

2. Kegiatan hidup sehari-hari


A. Perawatan diri
a. Makan [ ] Bantuan minimal [ ]
Bantuan total
b. BAB/BAK [ ] Bantuan minimal [ ]
Bantuan total
c. Mandi [ ] Bantuan minimal [ ]
Bantuan total
d. Berpakaian [ ] Bantuan minimal [ ]
Bantuan total

Jelaskan : pasien mengatan kebutuhan pribadi tidak memerlukan


bantuan, pasien bisa mandiri

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda [ v ] Ya [ ]
Tidak
Apakah anda memisahkan diri saat makan [ ] Ya [ v ] Tidak
Frekuensi makan sehari 3 x sehari
Nafsu makan:
[ ] Meningkat [ v ] Menurun [ ] Berlebihan
[ ] Sedikit-sedikit
Berat badan: 50 Kg: [ ] Meningkat [  ] Menurun
Jelaskan : pasien mengatakan kurang suka dengan makanan di rsj saat
ini karena bumbunya kurang terasa

C. Tidur
Apakah ada gangguan tidur:
[ ] Sulit untuk tidur [ ] Bangun terlalu pagi [ ]
Sonambulisme
[ ] Terbangun saat tidur [ ] Gelisah saat tidur
Apakah anda merasa segar saat bangun: pasien mengatakan tidak segar
karena tidak bersemangat
Apakah anda kebiasaan tidur siang : pasien mengatakan kadang kadang
Tidur siang, lama: 14.00 s/d 15.30
Tidur malam, lama: 21.00 s/d 05.00
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : pasien mengatakan hanya sholat dan
berdoa
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pola tidurnya
akan tetapi kurang bersemangat

3. Kemampuan klien dalam:


Mengantisipasi kebutuhan sendiri [  ] Ya [ ] Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri [  ] Ya [ ] Tidak
Mengatur penggunaan obat [ ] Ya [ ]
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan [ ] Ya [ ]
Tidak
Jelaskan : pasien tampak mampu memenuhi kebutuhannya sehari hari
tetapi tidak dengan kesehatannya

Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan


4. Aktivitas didalam rumah
a. Menyajikan makanan [  ] Ya [ ] Tidak
b. Merapikan rumah [ ] Ya [ ] Tidak
c. Mencuci pakaian [  ] Ya [ ] Tidak

Jelaskan : pasien mengatakan segala urusan rumah ia yang


menanganinya saat di rumah
5. Aktivitas diluar rumah
a. Belanja keperluan sehari-hari [ v ] Ya [ ] Tidak
b. Aktivitas lain diluar rumah [ ] Ya [ v ] Tidak

Jelaskan : pasien mengatakan kadang kadang berbelanja dan jarang


melakukan aktivitas di luar rumah
6. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga [v ] Ya [ ] Tidak
Terapis [ v ] Ya [ ] Tidak
Teman sejawat [ v ] Ya [ ] Tidak
Kelompok sosial [ v ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan : pasien mengatakan banyak suport dari keluaraga dan teman
temannya
XII. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
[ v ] Penyakit jiwa [ ] Sistem pendukung
[ v ] Faktor presipitasi [ ] Penyakit fisik
[ v] Koping [ ] Obat-obatan
Jelaskan : pasien mengatakan tidak tau kenapa bisa kambuh, kurang bisa
menyesaikan masalahnya sendiri, kurangnya pengetahuan tentang penyakit
fisik.

Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan

XIII. ASPEK MEDIK


Terapi Medik:
1.Lodomer 2mg/30 2x1
2.Trihexypenidl 2mg/30 2x1
3.Divalproat Sod/15 pgx1
4.Soroquin /15 mlm x1

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan proses pikir (waham kebesaran)
2. Halusinasi
3. Resiko Perilaku Kekerasan
4. Resiko bunuh diri
5. Harga Diri Rendah

ANALISA DATA
Data focus Diagnosa
Keperawatan
Subjektif : Gangguan proses
-Pasien mengatakan dia selalu pikir waham (waham
bersedekah disetiap waktu kesesama Agama)
mahluk hidup
-Pasien mengatakan dirinya sangat
bertanggung jawab dan sering
bersedekah
-Pasien mengatakan selalu melakukan
sholat 5 waktu
Objektif :
- Pasien tampak bingung
- Pasien menunjukkan ekspresi
bersemangat berlebihan ketika
menceritakan masalahnya
- Dalam berbicara kata-kata yang
dilontarkan pasien sangat banyak
Ds: Gangguan Persepsi
- Pasien mengatakan masih Sensori Pendengaran :
mendengar suara-suara yang Halusinasi
menyuruhnya untuk memukul
- Pasien mengatakan seperti ada
lalat yang membisikan untuk
dirinya marah marah
Do:
- Pasien tampak bicara sendiri
- Pasien tampak menunjuk ke
arah tertentu.

1.Pemikiran waham/delusi Risiko Perilaku


2.Curiga Pada Orang lain
Kekerasan
3.Halusinasi
4.Berencana Bunuh diri
5.Kerusakan kognitif
6.Alam perasaan depresi
7.Riwayat atau ancaman kekerasan
terhadap diri sendir

1.Masalah sosial (mis.Berduka,tidak


berdaya,putus Risiko bunuh Diri
asa,kesepian ,kehilangan hubungan
yang penting)

2.Gangguan Psikologis (mis.Riwayat


bunuh diri sebelumnya)

3.Gangguan Perilaku
Ds : - Pasien Mengatakan kurang Harga Diri Rendah
suka berbicara karena malu

Do : - Saat berbicara pasien tidak


melakukan kontak mata
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional
Dx/ Keperawatan Hasil
Tangg
al
1. Gangguan proses pikir Setelah dilakukan Manajemen waham
waham (waham agama) tindakan keperawatan (I.09295)
selama 12x24 jam Observasi 1. Mengetahui
diharapkan status 1. Monitor waham yang apakah waham
orientasi membaik isinya membahayakan yang dialami
dengan kriteria hasil: dirinya sendiri, orang lain pasien
a. Verbalisasi waham dan lingkungan membahayakan
menurun 2. Monitor efek terapeutik untuk pasien dan
b. Perilaku waham dan efek samping obat orang lain
menurun 2. Untuk
c. Khawatir menurun Terapeutik mengetahui
d. Curiga menurun 1. Bina hubungan keefektifan obat
e. Menarik diri interpersonal saling yang diberikan
menurun percaya
f. Perilaku sesuai 1. Agar pasien
realita membaik 2. Tunjukkan sikap tidak percaya dan mau
g. Isi pikir sesuai menghakimi secara terbuka dengan
realita membaik konsisten perawat
h. Pembicaraan 3. Diskusikan waham 2. Menunjukkan
membaik dengan berfokuss pada sikap kepedulian
i. Perawatan diri perasaan yang mendasari kepada pasien
membaik waham
4. Hindari perdebatan 3. Mengetahui apa
tentang keyakinan yang yang dirasakan
keliru, nyatakan keraguan pasien tentang
sesuai fakta waham
5. Hindari memperkuat 4. Agar pasien bisa
gagasan waham menerima fakta
6. Sediakan lingkungan
aman dan nyaman
5. Agar pasien
7. Berikan aktivitas rekreasi mersa nyaman
dan pengalihan sesuai berdiskusi
kebutuhan dengan perawat
6. Agar pasien
Edukasi merasa aman
1. Anjurkan mengungkapkan dan nyaman saat
dan memvalidasi waham bercerita dengan
dengan orang yang perawat
dipercaya 7. Untuk
2. Anjurkan melakukan mengalihkan
rutinitas harian secara waham pasien
konsisten dengan kegiatan
3. Latih manajemen stress yang
menyenangkan

4. Jelaskan tentang waham


serta penyakit terkait 1. Agar pasien
merasa aman
Kolaborasi saat
1. Kolaborasi pemberian menceritakan
obat, sesuai indikasi apa yang
dirasakannya
2. Mengalihkan
waham

3. Agar tidak
memikirkan
tentang waham
yang pasien
alami
4. Agar pasien
memahami
tentang waham

Agar pengobatan
pasien bisa lebih
maksimal
2 Gangguan persepsi Setelah dilakukan 12 Manajemen Halusinasi
sensori : Halusinasi kali pertemuan, di Observasi
(Pendengaran) harapkan halusinasi  Monitor perilaku 1.Agar pasien dapat
menurun dengan yang menghardiks saat
kriteria hasil : terjadi halusinasi
mengidentifikasi
1. Verbalisasi 2.Agar pasien dapat
halusinasi melakukan aktivitas
mendengar
 Monitor dan seperti biasa
bisikan
sesuaikan tingkat 3.Agar pasien dapat
menurun
2. Verbalisasi aktivitas dan mengontrol
Melihat stimulasi lingkungan halusinasi
bayangan  Monitor isi halusinasi
menurun (mis.kekerasan atau
3. Verbalisasi membahayakan diri)
merasakan Terapeutik
sesuatu  Pertahankan
melalui indra lingkungan yang
penciuman 4.Agar pasien
aman
menurun terlindungi
 Lakukan tindakan 5.Agar pasien merasa
4. Verbalisasi
keselamatan ketika aman
merasakan
tidak dapat 6.Agar Pasien dapat
sesuatu
melalui indra mengontrol perilaku mandiri memonitor
pengecapan (mis.limit setting, halusinasi
menurun pembatasan 6.Agar pasien dapat
5. Distorsi wilayah,pengekangan mengalihkan
sensori fisik,seklusi) halusinasi
menurun 7.Agar pasien dapat
Edukasi
mengalihkan
6. Perilaku  Anjurkan memonitor
halusinasi
halusinasi sendiri situasi 8.Agar pasien dan
menurun terjadinya halusinasi keluarga dapat
 Anjurkan bicara pada secara mandiri untuk
orang yang dipercaya mengatasi halusinasi
untuk memberi jika terjadi
dukungan dan umpan
balik korektif
terhadap halusinasi
 Anjurkan melakukan
distraksi
(mis.mendengarkan
music,melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
 Ajarkan pasien dan
keluarga cara
mengontrol
halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas,
jika perlu.

3 Risiko Perilaku Setelah dilakukan Manajemen Pengendalian


Kekerasan asuhan keperawatan Marah
diharapkan kontrol Observasi
diri meningkat  Identifikasi penyebab 1.Agar bisa
dengan kriteria hasil : kemarahan mengetahui apa
1. Verbalisasi  Monitor potensi penyebab
ancaman agresi tidak kemarahan bisa
kepada orang konstruktif muncul
lain menurun  Identifikasi harapan 2.Agar pasien dapat
2. Verbalisasi perilaku terhadap mengontrol marah
umpatan ekspresi kemarahan 3.Agar pasien mau
menurun Terapeutik berinteraksi dan
3. Perilaku  Gunakan pendekatan merasa aman
menyerang yang tenang dan 4.Agar pasien dapat
menurun meyakinkan mengontrol emosi
5.Agar pasien tidak
4. Perilaku  Fasilitasi
mencederai diri
melukai diri mengekspresikan
sendiri marah secara adaptif sendiri maupun
menurun  Cegah kerusakan orang lain
5. Perilaku fisik akibat ekspresi 6.Agar pasien dapat
agresif atau marah membedakan emosi
amuk  Lakukan kontrol yang positif dan
menurun eksternal negatif
Suara keras Edukasi 7.Agar pasien tetap
 Jelaskan fungsi aman dan terpantau
marah dan respon 8.Agar pasien tetap
marah terjaga dan aman
 Anjurkan meminta
bantuan perawat
selama ketegangan
meningkat
 Ajarkan strategi
untuk mencegah
ekspresi marah
secara maladaptif

4 Resiko bunuh diri Setelah dilakukan Pencegahan bunuh diri


intervensi Observasi
keperawatan selama 1. Identifikasi gejala resiko 1. untuk
12x24 jam maka bunuh diri (mis. menegetahui gejala
kontrol diri gangguan mood, resiko bunuh diri
meningkat dengan 2. untuk
halusinasi, delusi, panik,
kriteria hasil : mengetahui ada
1. Perilaku melukai penyalahgunaan zat, tidaknya rencana
kesedihan, gangguan bunuh diri pada
diri sendiri/orang kepribadian) pasien
lain menurun 2. Identifikasi keinginan 3. untuk mengontrol
2. Verbalisasi dan pikiran rencana lingkungan pasien
agar terhindar dari
keinginan bunuh bunuh diri
barang-barang
diri menurun 3. Monitor lingkungan berbahaya
3. Verbalisasi bebas bahaya secara 4. mengetahui
rencana bunuh diri rutin (mis. barang adanya perubahan
menurun pribadi, pisau cukur, mood pada pasien
4. Perilaku jendela) 5.melibatkan pasien
merencanakan 4. Monitor adanya agar pasien dapat
merawat dirinya
bunuh diri perubahan mood atau
secara mandiri
mennurun perilaku 6. agar keluarga
dapat berperan aktif
Alam perasaan Terapeutik
dalam merawat
depresi menurun 5. Libatkan dalam
pasien
perencanaan perawatan 7. menghindari
mandiri kejenuhan pasien
6. Libatkan keluarga dalam menjawab
dalam perencanaan pertanyaan tersebut
perawatan 8. : untuk
7. Lakukan pendekatan menghindari ide
atau niatan bunuh
langsung dan tidak
diri pasien
menghakimi saat 9. memperketat
membahas bunuh diri pengaasan untuk
Berikan lingkungan pasien
dengan pengamanan 10. membantu
ketat dan mudah melindungi pasien
dipantau (mis. tempat
tempat tidur dekat
dengan ruang perawat)
8. Tingkatkan pengawasan
pada kondisi tertentu
(mis. rapat staf,
pergantian shift)
9. Lakukan intervensi
perlindungan (mis.
pembatasan area,
pengekangan fisik), jika
diperlukan
10. Hindari diskusi berulang
5. Harga Diri Rendah tentang bunuh diri

Setelah melakukan 12
kali pertemuan,
1. Kaji tanda dan gejala 1.Agar pasien
diharapkan pasien
serta penyebab harga diri mengerti tanda
mampu: rendah gejala seta penyebab
harga diri rendah
a. Mengenal aspek
2. Jelaskan proses terjadinya 2.Pasien mengerti
positif dan
harga diri rendah apa penyebab dan
kemampuan yang 3. Diskusikan aspek positif proses apa saja yang
dimiliki. dan kemampuan yang dapat menyebabkan
b. Menilai aspek
pernah dan masih dimiliki harga diri rendah
3.Agar pasien
positif dan
klien.
Mengenal
kemampuan yang 4. Bantu klien menilai aspek kemampuan dirinya
dapat dilakukan. positif dan kemampuan sendiri
c. Berperilaku aktif. yang masih dimiliki dan 4.Agar pasien
d. Melakukan aspek dapat mengenal
positif dan
digunakan/dilakukan. kemampuan dan
kegiatan apa saja
kemampuan yang 5. Bantu klien memilih
yang dapat
dipilih. aspek positif atau dimilikinya
e. Menghargai kemampuan yang akan 5.Agar pasien
kemampuan diri
dilatih. terbiasa dalam
(bangga). 6. Latih aspek positif atau melakukan hal yang
positif
kemampuan yang dipilih
Meningkatkan harga 6.Agar pasien terlatih
diri dengan motivasi yang dan untuk melakukan
positif. hal hal yang positif
7. Berikan pujian untuk 7.Agar pasien senang
setiap kegiatan yang dan merasa dihargai
dilakukan dengan baik. 8.Agar pasien merasa
aman dan tenang
8. Fasitilasi klien bercerita
9.Agar pasien dapat
tentang keberhasilannya.
CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN
N TGL/ TINDAKAN DAN TTD EVALUASI (SOAP) DAN JAM TTD
O. JAM RESPON/HASIL

1. Selasa,
O9/08/2 1. Memonitor waham yang isinya S:
022 membahayakan dirinya sendiri, - Pasien sudah mengutarakan perasaannya
09.00 orang lain dan lingkungan - Pasien mengatakan ada efek obat terhadap
R/ Pasien mengutarakan penyakitnya
perasaannya - Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu
09.10 2. Memonitor efek terapeutik dan - Pasien mengatakan selalu bersedekah
efek samping obat - Pasien mengatakan mau berdiskusi dengan
R/ pasien mengatakan ada efek perawat di depan taman ruang Merpati
obat terhadap penyakitnya
09.20 3. Membina hubungan O:
interpersonal saling percaya - Pasien kooperatif dan mudah diajak
H/ pasien kooperatif dan mudah berkomunikasi
di ajak berkomunikasi - Pasien melakukan kegiatan harian yang diberikan
09.30
4. Menganjurkan melakukan dan kegiatan yang biasa pasien lakukan
rutinitas harian secara konsisten
H/ Pasien melakukan kegiatan A : Masalah waham belum teratasi
harian yang diberikan dan
09.40 kegiatan biasa pasien lakukan P : Intervensi dilanjutkan dihari berikutnya
5. Mendiskusikan waham dengan 1. Monitor waham yang isinya membahayakan
berfokus pada perasaan yang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan
mendasari waham 2. Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
R/ pasien mengatakan sudah 3. Bina hubungan interpersonal saling percaya
sholat 5 waktu 4. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara
6. Menyediakan lingkungan aman konsisten
dan nyaman 5. Diskusikan waham dengan berfokus pada
R/ pasien mengatakan mau perasaan yang mendasari waham
berdiskusi dengan perawat di 6. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
depan taman ruang Merpati

09.50 observasi S:
1. Memonitor perilaku yang - Pasien mengatakan biasa mendengar suara
mengidentifikasi halusinasi bisikan – bisikan dari lalat menyuruhnya
R/ Pasien mengatakan saat untuk marah dan memukul
pusing pasien mendengar suara- - Pasien mengatakan ,suara itu biasa timbul
suara yang menyurhnya untuk ketika saat pusing
memukul - Pasien mengatakan suara tersebut sudah
09.55 2. Monitor isi halusinasi berkurang
(mis.kekerasan atau
membahayakan diri) O:
R/ Pasien mendengar suara atau - Pasien tampak duduk tenang
bisikan menyuruhnya untuk - Pasien mampu melakukan cara menghardik
memukul halusinasi mengatakan “ tidak – tidak kamu
10.00 Terapeutik tidak nyata.
3. Mempertahankan lingkungan
yang aman A:Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
R/ Pasien berada di ruangan Pendengaran teratasi sebagian
isolasi
10.05 P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
Edukasi
- Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
4. Menganjurkan memonitor - Kaji kemampuan pasien melakukan cara
sendiri situasi terjadinya menghardik kembali
- Lanjut cara mengontrol halusinasi (latih
halusinasi
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
R/ Paisen mengatakan orang lain)
10.15 mendengar suara – suara itu saat
mulai merasa pusing
5. Mengajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi :
Membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara-
cara mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara pertama:
menghardik halusinasi.
R/ Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik yang telah diajarkan
oleh ruangan

Observasi S:
10.25 1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan biasa mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat ini bisikan – bisikan dari lalat menyuruhnya
jarang pusing dan jarang untuk marah dan memukul
mendengar suara yang - suara itu biasa timbul ketika saat pusing
menyuruhnya untuk memukul - Pasien mengataka tidak mampu mengontrol
10.35
2. Memonitor potensi agresi marah
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya
sendiri serta orang lain O:
10.40 Terapeutik - Pasien tampak mengepal tangan
1. Menggunakan pendekatan
yang tenang dan meyakinkan - Pasien tampak melakukan cara mengontrol
R/ pasien tampak percaya marah dengan latihan nafas dalam
10.45 dengan perawat
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
R/ pasien di tempatkan di
ruangan isolasi sebagian
10.50 Edukasi
1. Menganjurkan meminta
bantuan perawat selama P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
ketegangan meningkat Marah
R/ pasien mengatakan saat - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervens
10.55 pusing dirinya akan mengalami - Kaji kemampuan pasien melakukan
ketegangan yang meningkat mengontrol marah dengan cara latihan nafas
2. Mengajarkan strategi untuk dalam
mencegah marah secara - Lanjut latihan mengendalikan marah (latih
adaptif cara mengendalikan marah dengan cara
R/ membantu pasien mengontrol
memukul bantal)
marah dengan latihan nafas
dalam

1. Mengidentifikasi gejala resiko S:


bunuh diri - Pasien mengatakan sulit untuk mengontrol
H/ pasien mengatakan karena emosi
dia sulit untuk mengontraol - Pasien mengtakan jika emosi pasien memukul
emosi dinding dan cermin lemari
2. Mengidentifikasi keinginan dan O:
pikiran rencana bunuh diri - Pasien tampak tidak ingin bertemu dengan
H/ pasien mengatakan jika perawat
emosi pasien meninju dinding - Kontak seperlunya
dan cermin - Pasien tampak murung,seperti tidak ingin
3. Memonitor lingkungan bebas bercerita penyebab
bahaya secara rutin 1. Tidak ditemukan senjata tajam atau benda
H/ tidak ditemukan senjata berbahaya di tempat tidur pasien
tajam atau benda berbahaya di 2. Pasien tampak murung dan tidak bersemangat
tempat tidur pasien 3. Pasien lebih banyak berada ditempat tidur dan
4. Memonitor adanya perubahan berbaring
mood atau perilaku A:
H/ pasien tampak murung dan Masalah resiko bunuh diri belum teratasi
tidak bersemangat, pasien lebih P:
banyak berada ditempat tidur Intervensi dilanjutkan di hari berikutnya:
dan berbaring 1. Identifikasi gejala resiko bunuh diri
2. Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh
diri
3. Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin
4. Monitor adanya perubahan mood atau perilaku

1. Mengkaji tanda dan gejala serta S:


penyebab harga diri rendah - pasien mengatakan kurang suka untuk berbicara
R: pasien mengatakan tidak karena malu
mampu mengingat penyebab hdr.
O:
2. Menjelaskan proses terjadinya - Pasien tampak tenang dan kontak mata kurang.
harga diri rendah - Pasien menjawab pertanyaan seadanya
R: pasien tampak mendengarkan - Pasien tampak canggung
tapi pandangan kearah lain.
A: Harga Diri Rendah belum teratasi
3. Mendiskusikan aspek positif dan P: Intervensi dilanjutkan
kemampuan yang pernah dan 1. Bantu klien memilih aspek positif atau
masih dimiliki klien. kemampuan yang akan dilatih.
R: pasien mengingat kemampuan 2. Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih
yang di miliki dengan motivasi yang positif
3. Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah
4. Membantu klien menilai aspek 4. Kaji tanda dan gejala penyebab harga diri rendah
positif dan kemampuan yang
masih dimiliki dan dapat
digunakan/dilakukan.
H: pasien lebih senang menyapu
dan mengepel
2. Rabu, 1. Memonitor waham yang isinya
10/08/2 membahayakan dirinya sendiri, S:
022 orang lain dan lingkungan - Pasien sudah mengutarakan perasaannya
08.30 R/ Pasien mengutarakan - Pasien mengatakan ada efek obat terhadap
perasaannya penyakitnya
08.40 2. Memonitor efek terapeutik dan - Pasien mengatakan Hari ini sudah sholat 5 waktu
efek samping obat - Pasien mengatakan mau berdiskusi dengan
R/ pasien mengatakan ada efek perawat di depan taman ruang makan
obat terhadap penyakitnya
08.50 3. Membina hubungan O:
interpersonal saling percaya - Pasien kooperatif dan mudah diajak
H/ pasien kooperatif dan mudah berkomunikasi
di ajak berkomunikasi - Pasien melakukan kegiatan harian yang diberikan
09.00 dan kegiatan yang biasa pasien lakukan
4. Menganjurkan melakukan
rutinitas harian secara konsisten
H/ Pasien melakukan kegiatan A : Masalah waham belum teratasi
harian yang diberikan dan
09.10 kegiatan biasa pasien lakukan P : Intervensi dilanjutkan dihari berikutnya
5. Mendiskusikan waham dengan 1. Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
berfokus pada perasaan yang 2. Bina hubungan interpersonal saling percaya
mendasari waham 3. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara
R/ pasien mengatakan hari ini konsisten
sudah sholat 5 waktu 4. Diskusikan waham dengan berfokus pada
6. Menyediakan lingkungan aman perasaan yang mendasari waham
5. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
dan nyaman 6. Monitor perubahan kognitif dan perilaku
R/ pasien mengatakan mau
berdiskusi dengan perawat di
ruang makan

Observasi S:
1. Memonitor perilaku yang - Pasien mengatakan sudah jarang mendengar
mengidentifikasi halusinasi suara bisikan – bisikan menyuruhnya untuk
R/ Pasien mengatakan sudah memukul.
jarang mendengar suara – suara - Pasien mengatakan ,suara itu biasa timbul
bisikan yang menyuruh untuk ketika saat pusing.
memukul - Pasien mengatakan suara tersebut sudah
2. Memonitor isi halusinasi berkurang
R/ Suara – suara bisikan sudah O:
berkurang atau tidak ada - Pasien dapat bersosialisasi dengan perawat
Terapeutik - Pasien mampu melakukan cara mengontrol
3. Mengkaji kemampuan pasien halu dengan menghardik
untuk melakukan
menghardik halusinasi A:Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
R/ Pasien mampu mengontrol Pendengaran teratasi sebagian
halusinasi yaitu menghardik
P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
Edukasi - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
4. Ajarkan pasien dan cara - Kaji kemampuan pasien melakukan
mengontrol halusinasi dengan bercakap
mengontrol halusinasi : dengan orang lain
Melatih pasien mengontrol - Lanjut latih mengontrol halusinasi (Latih
halusinasi dengan melakukan
halusinasi dengan cara
distraksi:relaksasi nafas dalam)
kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain
R/ Pasien mencoba mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap
– cakap dengan perawat

Observasi S:
1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan jarang mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat bisikan – bisikan lalat untuk menyuruhnya
pusing pasien mendengar suara- marah dan memukul,suara itu biasa timbul
suara lalat yang menyuruhnya ketika saat pusing
untuk memukul - Pasien mengatakan mampu mengontrol marah
2. Memonitor potensi agresi dengan latihan memukul bantal
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya
sendiri serta orang lain
Terapeutik O:
1. Menggunakan pendekatan
- Pasien tampak duduk tenang
yang tenang dan meyakinkan
R/ pasien tampak percaya - Pasien tampak berada di ruang isolasi
dengan perawat
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah marah dengan latihan memukul bantal
R/ pasien tampak tenaang
3. Mengkaji kemampuan pasien
untuk melakukan
mengendalikan marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
dengan latihan nafas dalam
4. R/ pasien mampu melakukan sebagian
latihan nafas dalam untuk
mengontrol kemarahan
Edukasi P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
1. Menganjurkan meminta Marah
bantuan perawat selama - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
ketegangan meningkat - Kaji kemampuan pasien melakukan
R/ pasien mengatakan saat pengendalian marah dengan cara latihan
pusing dirinya akan mengalami memukul bantal
ketegangan yang meningkat - Lanjut latihan mengendalikan marah ( latih
2. Mengajarkan strategi untuk cara mengendalikan marah dengan minum
mencegah marah secara obat secara teratur)
maladaptif: latihan memukul
bantal untuk mengontrol
marah
R/ membantu pasien mengontrol
marah dengan latihan memukul
bantal

S:
1. Mengidentifikasi gejala resiko 1. Pasien mengatakan gejala yang membuat dirinya
bunuh diri emosi tak terkontrol muncul jika dirinya sedang
H/pasien mengatakan gejala yang stress berat
membuat dirinya emosi tak 2. Pasien mengatakan untuk saat ini keinginan bunuh
terkontrol muncul jika dirinya diri tersebut masih ada namun masih dapat
sedang stress berat dikontrol
2. Mengidentifikasi keinginan dan O:
pikiran rencana bunuh diri 1. Pasien tampak sudah tidak murung lagi
H/ pasien mengatakan untuk saat 2. Tidak ditemukan senjata tajam atau benda
ini keinginan bunuh diri tersebut berbahaya di sekitar pasien
masih ada namun masih dapat 3. Pasien tampak lebih ceria namun sering
dikontrol menundukan kepala saat perawat bertanya
3. Memonitor lingkungan bebas A:
bahaya secara rutin Masalah resiko bunuh diri teratasi sebagian
H/ tidak ditemukan senjata tajam P:
atau benda berbahaya di tempat Intervensi dilanjutkan di hari berikutnya :
tidur pasien 1. Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh
4. Memonitor adanya perubahan diri
mood atau perilaku 2. Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin
H/ pasien tampak lebih ceria 3. Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
namun sering menundukan kepala
saat perawat bertanya, dan
menatap perawat saat dirinya
berbicara, kontak mata baik

1. Membantu klien memilih aspek S: -


positif atau kemampuan yang
akan dilatih. O:
R: pasien mengatakan mau jika - Pasien tampak tenang dan kontak mata kurang
diajak untuk membersihkan - Pasien menjawab pertanyaan seadanya
tempat tidur dan menyapu - Pasien tampak kurang merespon ketika ditanya
ruangan.
A: Harga Diri Rendah belum teratasi
2. Melatih aspek positif atau
kemampuan yang dipilih dengan P: Intervensi dilanjutkan
motivasi yang positif. 1. Bantu klien membuat jadwal latihan untuk
R: pasien tampak belum mau membudayakan
untuk membantu bersih-bersih 2. Bantu klien menilai manfaat latihan yang
diruangan, pasien tampak selalu dilakukan
menyendiri. 3. Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah
kronik
3. Memberikan pujian untuk setiap 4. Kaji tanda dan gejala penyebab harga diri
kegiatan yang dilakukan dengan rendah kronik
baik.
R: pasien tampak tersenyum saat
diberi pujian

4. Memfasitilasi klien bercerita


tentang keberhasilannya.
R: pasien tampak lebih senang
diam dan kontak mata kurang saat
diajak berbicara.

3. Kamis, 1. Memonitor efek terapeutik dan S:


11/08/2 efek samping obat - Pasien sudah mengutarakan perasaannya
022 R/ pasien mengatakan ada efek - Pasien mengatakan ada efek obat terhadap
09.30 obat terhadap penyakitnya penyakitnya
2. Membina hubungan - pasien mengatakan mau berdiskusi dengan
09.40 interpersonal saling percaya perawat di depan taman ruang Merpati
H/ pasien kooperatif dan mudah
di ajak berkomunikasi O:
3. Menganjurkan melakukan - Pasien kooperatif dan mudah diajak
09.50 rutinitas harian secara konsisten berkomunikasi
H/ Pasien melakukan kegiatan - Pasien melakukan kegiatan harian yang diberikan
harian yang diberikan dan dan kegiatan yang biasa pasien lakukan
kegiatan biasa pasien lakukan - Pasien tampak ada perubahan terhadap kognitif
10.00
4. Mendiskusikan waham dengan dan perilaku
berfokus pada perasaan yang
mendasari waham A : Masalah waham belum teratasi
R/ pasien mengatakan Meyakini
10.10 bahwa dirinya sudah sholat 5 P : Intervensi dilanjutkan dihari berikutnya
waktu 1. Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
5. Menyediakan lingkungan aman 2. Bina hubungan interpersonal saling percaya
dan nyaman 3. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara
R/ pasien mengatakan mau konsisten
berdiskusi dengan perawat di 4. Diskusikan waham dengan berfokus pada
10.20 depan taman ruang Merpati perasaan yang mendasari waham
6. Memonitor perubahan kognitif 5. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
dan perilaku 6. Monitor perubahan kognitif dan perilaku
H/ Pasien tampak ada perubahan 7. Kolaborasi pemberian obat
terhadap kognitif dan perilaku

Observasi S:
1. Memonitor dan sesuaikan - Pasien mengatakan sering mengikuti
tingkat aktivitas dan kegiatan harian di ruangan diawali dengan
stimulasi lingkungan bangun pagi mandi menggunakan pakaian.
R/ Pasien mampu melakukan - Pasien mengatakan mampu melakukan latihan
aktivitas secara mandiri tanpa mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap
dibantu oleh orang lain dengan orang lain
2. Mempertahankan lingkungan
yang aman
R/ Perawat selalu memonitor O:

kondisi ruangan agar tetap - Pasien tampak mengikuti kegiatan sehari –

tenang dan aman hari secara mandiri.

3. Mengkaji kemampuan pasien - Pasien tampak berada di ruangan yang aman

melakukan mengontrol - Pasien mampu melakukan kontrol halusinasi

halusinasi yaitu bercakap- dengan bercakap cakap dengan perawat

cakap - Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan

R/ pasien melakukan bercakap- melakukan distraksi latihan nafas dalam

cakap kepada perawat tentang


kondisinya A:Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Pendengaran teratasi sebagian

Edukasi
1. Menganjurkan melakukan P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
distraksi : Melatih pasien - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
mengontrol halusinasi - Kaji kemampuan pasien melakukan
mengontrol halusinasi dengan distraksi
dengan cara latihan nafas dalam
ketiga: melaksanakan - Lanjut latihan mengontrol halusinasi (latih
cara mengontrol halusinasi minum obat
aktivitas terjadwal
secara teratur)
(melakukan distraksi dengan
Teknik relaksasi nafas dalam)
R/ Pasien dapat melakukan
aktivitas dengan bimbingan
perawat
Observasi S:
1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan jarang mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat ini bisikan – bisikan menyuruhnya untuk marah
jarang pusing pasien dan jarang dan memukul,suara itu biasa timbul ketika
mendengar suara-suara lalat saat pusing
yang menyurhnya untuk - Pasien mengatakan mampu mengendalikan
memukul marah dengan latihan minum obat secara
2. Memonitor potensi agresi teratur
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya O:
sendiri serta orang lain
Terapeutik - Pasien tampak duduk tenang
1. Menggunakan pendekatan
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol
yang tenang dan meyakinkan
R/ pasien tampak percaya marah dengan latihan minum obat teratur
dengan perawat
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
R/ pasien di tempatkan di sebagian
ruangan isolasi
3. Mengkaji kemampuan pasien
untuk melakukan latihan P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
memukul bantal Marah
R/ pasien mampu melakukan - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervens
latihan memukul bantal
- Kaji kemampuan pasien melakukan
dalam untuk mengontrol
Pengendalian marah dengan cara latihan
kemarahan
Edukasi minum obat secara teratur
1. Menganjurkan meminta - Lanjut latihan mengendalikan marah (Latih
bantuan perawat selama pengendalian marah dengan cara verbal)
ketegangan meningkat
R/ pasien mengatakan saat
pusing dirinya akan mengalami
ketegangan yang meningkat
2. Mengajarkan strategi untuk
mencegah marah secara
maladaptif: latihan minum
obat secara teratur
R/ pasien mampu mengontrol
marah dengan latihan minum
obat secara teratur

1. Mengidentifikasi keinginan dan S:


pikiran rencana bunuh diri 2. Pasien mengatakan awal mula dirinya seperti ini
1. H/ Pasien mengatakan awal mula karena waktu kelas 3 Sd bapaknya meninggal
dirinya seperti ini karena waktu sehingga menambah niatan dirinya untuk mencoba
kelas 3 Sd bapaknya meninggal lari dari masalah yang ada dengan mengamuk
sehingga menambah niatan ngamuk agar ia merasa lega
dirinya untuk mencoba lari dari
O:
masalah yang ada dengan
1. Tidak ditemukan senjata tajam atau benda
mengamuk ngamuk agar ia
berbahaya di tempat tidur dan disekitar pasien
merasa lega 2. Pasien tampak senang dan lebih sering tersenyum,
kontak mata baik
Memonitor lingkungan bebas
bahaya secara rutin A:
H/ tidak ditemukan senjata tajam Masalah resiko bunuh diri teratasi sebagian
atau benda berbahaya di tempat P:
tidur dan disekitar pasien Intervensi dilanjutkan :
2. Memonitor adanya perubahan 1. Lakukan pendekatan langsung dan tidak
mood atau perilaku menghakimi saat membahas bunuh diri
H/ pasien tampak senang dan 2. Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan
lebih sering tersenyum, kontak mudah dipantau
mata baik 3. Tingkatkan pengawasan

1. Membantu klien membuat jadwal S: -


latihan untuk membudayakan.
R: pasien tampak kooperatif O:
untuk membuat jadwal latihan - Pasien tampak tenang dan kontak mata
kegiatan selama di RSJ. kurang
- Pasien menjawab pertanyaan seadanya
2. Membantu klien menilai manfaat - Pasien tampak kurang merespon ketika
latihan yang dilakukan ditanya
R: pasien tampak mengerti apa
yang perawat sampaikan A: Harga Diri Rendah Kronik belum teratasi

3. Menjelaskan proses terjadinya P: Intervensi dilanjutkan


harga diri rendah 1. Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang
R: pasien tampak mau pernah dan masih dimiliki klien
mendengarkan tapi kontak mata 2. Bantu klien menilai aspek positif dan
kurang. kemampuan yang masih dimiliki dan dapat
digunakan/dilakukan
3. Bantu klien memilih aspek positif
4. Mengkaji tanda dan gejala ataukemampuan yang akan dilatih
penyebab harga diri rendah Kolaborasi dalam pemberian terapi obat
R: pasien mampu menjelaskan
penyebab hdr.

Anda mungkin juga menyukai