VII. KELUARGA
1. Genogram
Jelaskan :pasien merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara
Ket : : perempuan
: pasien
: laki laki
2. Sistem komunikasi
Pasien mengatakan komunikasi dengan keluarga masih baik
3. Pola asuh keluarga
Pasien mengatakan tinggal satu rumah dengan abangnya di pontianak
4.Pola pengambilan keputusan
Pasien mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah
ibunya dan abang
VIII. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan dia menyukai seluruh tubuhnya
b. Identitas : pasien anak ke5 dari 7 bersaudara, pasien lulusan
SLTP yang saat ini tidak memiliki pekerjaan dan pasien mengatakan dia
adalah laki laki
c. Peran diri : pasien berperan sebagai seorang yang taat agama
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ia adalah orang yang
sangat taat dengan agama dan sangat bertangguang jawab
e. Harga diri : klien mengatakan malu berada di rsj, pasien merasa
bosan dan sedih teringat dengan keluarga dan teman temannya
f. Masalah keperawatan: Halusinasi
2. HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang paling berharga saat
ini adalah keluarganya Ibu, kakak dan abangnya
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : pasien mengatakan
sering melakukan gotong royong
c.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien mengatakan
tidak ada masalah dan masih berhubungan baik dengan tetangga dan teman
temannya dengan hp maupun bertemu langsung, serta sering mendapat
suport dari teman temannya
3. Aktivitas motorik
[ ] Lesu [ ] Tegang [ v ] Gelisah [ ] Agitas
[ ] Tik [ ] Grimsen [ ] Tremor [ ]
Kompulsif
Jelaskan : pasien tampak gelisah
4. Alam perasaan
[ ] Sedih [ ] Ketakutan [ ] Putus
asa
[ ] Khawatir [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan : pasien mengatakan sedih ,karena berada di RSJ ,pasien ingin
cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya
5. Afek
[ ] Datar [ ] Tumpul [ v ] Labil [ ] Tidak
sesuai
Jelaskan : pasien tampak labil saat menjawab pertanyaan diri perawat
7. Persepsi halusinasi
[ v] Pendengaran [ ] Penglihatan [ ] Perabaan
[ ] Pengecapan [ ] Penghidu
Jelaskan : pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan lalat yang
menyuruhnya untuk marah marah dan mengamuk
Masalah Keperawatan :Halusinasi
8. Proses pikir
[ ] Sirkumtansial [ ] Tangensial [ ] Kehilangan
asosiasi
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking [ v ] Perseverasi
Jelaskan : pasien sering mengulang ngulang pembicaraan
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
9. Isi pikir
[ v] Obsesi [ ] Fobia [ ] Hipokondria
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait [ ] Pikiran magis
Waham
[ v ] Agama [ ] Somatik [ ] Kebesaran [ ] Curiga
[ ]Nihilitik [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir [ ]
Kontrol pikir
Jelaskan : pasien mengatakan dia adalah orang yang taat agama tidak
pernah meninggalkan sholat 5 waktu dan selalu bersedekah
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
10. Tingkat kesadaran
[ ] Bingung [ ] Sedasi [ ] Stupor
[ ] Disorientasi tempat [ ] Disorientasi waktu [ ] Disorientasi
orang
Jelaskan : pasien sadar penuh saat di wawancarai
11. Memori
[ ] Gangguan daya ingat jangka panjang [ ] Gangguan daya ingat jangka
pendek
[ ] Gangguan daya ingat saat ini [ ] Konfabulasi
C. Tidur
Apakah ada gangguan tidur:
[ ] Sulit untuk tidur [ ] Bangun terlalu pagi [ ]
Sonambulisme
[ ] Terbangun saat tidur [ ] Gelisah saat tidur
Apakah anda merasa segar saat bangun: pasien mengatakan tidak segar
karena tidak bersemangat
Apakah anda kebiasaan tidur siang : pasien mengatakan kadang kadang
Tidur siang, lama: 14.00 s/d 15.30
Tidur malam, lama: 21.00 s/d 05.00
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : pasien mengatakan hanya sholat dan
berdoa
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pola tidurnya
akan tetapi kurang bersemangat
ANALISA DATA
Data focus Diagnosa
Keperawatan
Subjektif : Gangguan proses
-Pasien mengatakan dia selalu pikir waham (waham
bersedekah disetiap waktu kesesama Agama)
mahluk hidup
-Pasien mengatakan dirinya sangat
bertanggung jawab dan sering
bersedekah
-Pasien mengatakan selalu melakukan
sholat 5 waktu
Objektif :
- Pasien tampak bingung
- Pasien menunjukkan ekspresi
bersemangat berlebihan ketika
menceritakan masalahnya
- Dalam berbicara kata-kata yang
dilontarkan pasien sangat banyak
Ds: Gangguan Persepsi
- Pasien mengatakan masih Sensori Pendengaran :
mendengar suara-suara yang Halusinasi
menyuruhnya untuk memukul
- Pasien mengatakan seperti ada
lalat yang membisikan untuk
dirinya marah marah
Do:
- Pasien tampak bicara sendiri
- Pasien tampak menunjuk ke
arah tertentu.
3.Gangguan Perilaku
Ds : - Pasien Mengatakan kurang Harga Diri Rendah
suka berbicara karena malu
3. Agar tidak
memikirkan
tentang waham
yang pasien
alami
4. Agar pasien
memahami
tentang waham
Agar pengobatan
pasien bisa lebih
maksimal
2 Gangguan persepsi Setelah dilakukan 12 Manajemen Halusinasi
sensori : Halusinasi kali pertemuan, di Observasi
(Pendengaran) harapkan halusinasi Monitor perilaku 1.Agar pasien dapat
menurun dengan yang menghardiks saat
kriteria hasil : terjadi halusinasi
mengidentifikasi
1. Verbalisasi 2.Agar pasien dapat
halusinasi melakukan aktivitas
mendengar
Monitor dan seperti biasa
bisikan
sesuaikan tingkat 3.Agar pasien dapat
menurun
2. Verbalisasi aktivitas dan mengontrol
Melihat stimulasi lingkungan halusinasi
bayangan Monitor isi halusinasi
menurun (mis.kekerasan atau
3. Verbalisasi membahayakan diri)
merasakan Terapeutik
sesuatu Pertahankan
melalui indra lingkungan yang
penciuman 4.Agar pasien
aman
menurun terlindungi
Lakukan tindakan 5.Agar pasien merasa
4. Verbalisasi
keselamatan ketika aman
merasakan
tidak dapat 6.Agar Pasien dapat
sesuatu
melalui indra mengontrol perilaku mandiri memonitor
pengecapan (mis.limit setting, halusinasi
menurun pembatasan 6.Agar pasien dapat
5. Distorsi wilayah,pengekangan mengalihkan
sensori fisik,seklusi) halusinasi
menurun 7.Agar pasien dapat
Edukasi
mengalihkan
6. Perilaku Anjurkan memonitor
halusinasi
halusinasi sendiri situasi 8.Agar pasien dan
menurun terjadinya halusinasi keluarga dapat
Anjurkan bicara pada secara mandiri untuk
orang yang dipercaya mengatasi halusinasi
untuk memberi jika terjadi
dukungan dan umpan
balik korektif
terhadap halusinasi
Anjurkan melakukan
distraksi
(mis.mendengarkan
music,melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
Ajarkan pasien dan
keluarga cara
mengontrol
halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas,
jika perlu.
Setelah melakukan 12
kali pertemuan,
1. Kaji tanda dan gejala 1.Agar pasien
diharapkan pasien
serta penyebab harga diri mengerti tanda
mampu: rendah gejala seta penyebab
harga diri rendah
a. Mengenal aspek
2. Jelaskan proses terjadinya 2.Pasien mengerti
positif dan
harga diri rendah apa penyebab dan
kemampuan yang 3. Diskusikan aspek positif proses apa saja yang
dimiliki. dan kemampuan yang dapat menyebabkan
b. Menilai aspek
pernah dan masih dimiliki harga diri rendah
3.Agar pasien
positif dan
klien.
Mengenal
kemampuan yang 4. Bantu klien menilai aspek kemampuan dirinya
dapat dilakukan. positif dan kemampuan sendiri
c. Berperilaku aktif. yang masih dimiliki dan 4.Agar pasien
d. Melakukan aspek dapat mengenal
positif dan
digunakan/dilakukan. kemampuan dan
kegiatan apa saja
kemampuan yang 5. Bantu klien memilih
yang dapat
dipilih. aspek positif atau dimilikinya
e. Menghargai kemampuan yang akan 5.Agar pasien
kemampuan diri
dilatih. terbiasa dalam
(bangga). 6. Latih aspek positif atau melakukan hal yang
positif
kemampuan yang dipilih
Meningkatkan harga 6.Agar pasien terlatih
diri dengan motivasi yang dan untuk melakukan
positif. hal hal yang positif
7. Berikan pujian untuk 7.Agar pasien senang
setiap kegiatan yang dan merasa dihargai
dilakukan dengan baik. 8.Agar pasien merasa
aman dan tenang
8. Fasitilasi klien bercerita
9.Agar pasien dapat
tentang keberhasilannya.
CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGAN
N TGL/ TINDAKAN DAN TTD EVALUASI (SOAP) DAN JAM TTD
O. JAM RESPON/HASIL
1. Selasa,
O9/08/2 1. Memonitor waham yang isinya S:
022 membahayakan dirinya sendiri, - Pasien sudah mengutarakan perasaannya
09.00 orang lain dan lingkungan - Pasien mengatakan ada efek obat terhadap
R/ Pasien mengutarakan penyakitnya
perasaannya - Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu
09.10 2. Memonitor efek terapeutik dan - Pasien mengatakan selalu bersedekah
efek samping obat - Pasien mengatakan mau berdiskusi dengan
R/ pasien mengatakan ada efek perawat di depan taman ruang Merpati
obat terhadap penyakitnya
09.20 3. Membina hubungan O:
interpersonal saling percaya - Pasien kooperatif dan mudah diajak
H/ pasien kooperatif dan mudah berkomunikasi
di ajak berkomunikasi - Pasien melakukan kegiatan harian yang diberikan
09.30
4. Menganjurkan melakukan dan kegiatan yang biasa pasien lakukan
rutinitas harian secara konsisten
H/ Pasien melakukan kegiatan A : Masalah waham belum teratasi
harian yang diberikan dan
09.40 kegiatan biasa pasien lakukan P : Intervensi dilanjutkan dihari berikutnya
5. Mendiskusikan waham dengan 1. Monitor waham yang isinya membahayakan
berfokus pada perasaan yang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan
mendasari waham 2. Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
R/ pasien mengatakan sudah 3. Bina hubungan interpersonal saling percaya
sholat 5 waktu 4. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara
6. Menyediakan lingkungan aman konsisten
dan nyaman 5. Diskusikan waham dengan berfokus pada
R/ pasien mengatakan mau perasaan yang mendasari waham
berdiskusi dengan perawat di 6. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
depan taman ruang Merpati
09.50 observasi S:
1. Memonitor perilaku yang - Pasien mengatakan biasa mendengar suara
mengidentifikasi halusinasi bisikan – bisikan dari lalat menyuruhnya
R/ Pasien mengatakan saat untuk marah dan memukul
pusing pasien mendengar suara- - Pasien mengatakan ,suara itu biasa timbul
suara yang menyurhnya untuk ketika saat pusing
memukul - Pasien mengatakan suara tersebut sudah
09.55 2. Monitor isi halusinasi berkurang
(mis.kekerasan atau
membahayakan diri) O:
R/ Pasien mendengar suara atau - Pasien tampak duduk tenang
bisikan menyuruhnya untuk - Pasien mampu melakukan cara menghardik
memukul halusinasi mengatakan “ tidak – tidak kamu
10.00 Terapeutik tidak nyata.
3. Mempertahankan lingkungan
yang aman A:Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
R/ Pasien berada di ruangan Pendengaran teratasi sebagian
isolasi
10.05 P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
Edukasi
- Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
4. Menganjurkan memonitor - Kaji kemampuan pasien melakukan cara
sendiri situasi terjadinya menghardik kembali
- Lanjut cara mengontrol halusinasi (latih
halusinasi
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
R/ Paisen mengatakan orang lain)
10.15 mendengar suara – suara itu saat
mulai merasa pusing
5. Mengajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi :
Membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara-
cara mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara pertama:
menghardik halusinasi.
R/ Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik yang telah diajarkan
oleh ruangan
Observasi S:
10.25 1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan biasa mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat ini bisikan – bisikan dari lalat menyuruhnya
jarang pusing dan jarang untuk marah dan memukul
mendengar suara yang - suara itu biasa timbul ketika saat pusing
menyuruhnya untuk memukul - Pasien mengataka tidak mampu mengontrol
10.35
2. Memonitor potensi agresi marah
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya
sendiri serta orang lain O:
10.40 Terapeutik - Pasien tampak mengepal tangan
1. Menggunakan pendekatan
yang tenang dan meyakinkan - Pasien tampak melakukan cara mengontrol
R/ pasien tampak percaya marah dengan latihan nafas dalam
10.45 dengan perawat
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
R/ pasien di tempatkan di
ruangan isolasi sebagian
10.50 Edukasi
1. Menganjurkan meminta
bantuan perawat selama P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
ketegangan meningkat Marah
R/ pasien mengatakan saat - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervens
10.55 pusing dirinya akan mengalami - Kaji kemampuan pasien melakukan
ketegangan yang meningkat mengontrol marah dengan cara latihan nafas
2. Mengajarkan strategi untuk dalam
mencegah marah secara - Lanjut latihan mengendalikan marah (latih
adaptif cara mengendalikan marah dengan cara
R/ membantu pasien mengontrol
memukul bantal)
marah dengan latihan nafas
dalam
Observasi S:
1. Memonitor perilaku yang - Pasien mengatakan sudah jarang mendengar
mengidentifikasi halusinasi suara bisikan – bisikan menyuruhnya untuk
R/ Pasien mengatakan sudah memukul.
jarang mendengar suara – suara - Pasien mengatakan ,suara itu biasa timbul
bisikan yang menyuruh untuk ketika saat pusing.
memukul - Pasien mengatakan suara tersebut sudah
2. Memonitor isi halusinasi berkurang
R/ Suara – suara bisikan sudah O:
berkurang atau tidak ada - Pasien dapat bersosialisasi dengan perawat
Terapeutik - Pasien mampu melakukan cara mengontrol
3. Mengkaji kemampuan pasien halu dengan menghardik
untuk melakukan
menghardik halusinasi A:Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
R/ Pasien mampu mengontrol Pendengaran teratasi sebagian
halusinasi yaitu menghardik
P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
Edukasi - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
4. Ajarkan pasien dan cara - Kaji kemampuan pasien melakukan
mengontrol halusinasi dengan bercakap
mengontrol halusinasi : dengan orang lain
Melatih pasien mengontrol - Lanjut latih mengontrol halusinasi (Latih
halusinasi dengan melakukan
halusinasi dengan cara
distraksi:relaksasi nafas dalam)
kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain
R/ Pasien mencoba mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap
– cakap dengan perawat
Observasi S:
1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan jarang mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat bisikan – bisikan lalat untuk menyuruhnya
pusing pasien mendengar suara- marah dan memukul,suara itu biasa timbul
suara lalat yang menyuruhnya ketika saat pusing
untuk memukul - Pasien mengatakan mampu mengontrol marah
2. Memonitor potensi agresi dengan latihan memukul bantal
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya
sendiri serta orang lain
Terapeutik O:
1. Menggunakan pendekatan
- Pasien tampak duduk tenang
yang tenang dan meyakinkan
R/ pasien tampak percaya - Pasien tampak berada di ruang isolasi
dengan perawat
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah marah dengan latihan memukul bantal
R/ pasien tampak tenaang
3. Mengkaji kemampuan pasien
untuk melakukan
mengendalikan marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
dengan latihan nafas dalam
4. R/ pasien mampu melakukan sebagian
latihan nafas dalam untuk
mengontrol kemarahan
Edukasi P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
1. Menganjurkan meminta Marah
bantuan perawat selama - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
ketegangan meningkat - Kaji kemampuan pasien melakukan
R/ pasien mengatakan saat pengendalian marah dengan cara latihan
pusing dirinya akan mengalami memukul bantal
ketegangan yang meningkat - Lanjut latihan mengendalikan marah ( latih
2. Mengajarkan strategi untuk cara mengendalikan marah dengan minum
mencegah marah secara obat secara teratur)
maladaptif: latihan memukul
bantal untuk mengontrol
marah
R/ membantu pasien mengontrol
marah dengan latihan memukul
bantal
S:
1. Mengidentifikasi gejala resiko 1. Pasien mengatakan gejala yang membuat dirinya
bunuh diri emosi tak terkontrol muncul jika dirinya sedang
H/pasien mengatakan gejala yang stress berat
membuat dirinya emosi tak 2. Pasien mengatakan untuk saat ini keinginan bunuh
terkontrol muncul jika dirinya diri tersebut masih ada namun masih dapat
sedang stress berat dikontrol
2. Mengidentifikasi keinginan dan O:
pikiran rencana bunuh diri 1. Pasien tampak sudah tidak murung lagi
H/ pasien mengatakan untuk saat 2. Tidak ditemukan senjata tajam atau benda
ini keinginan bunuh diri tersebut berbahaya di sekitar pasien
masih ada namun masih dapat 3. Pasien tampak lebih ceria namun sering
dikontrol menundukan kepala saat perawat bertanya
3. Memonitor lingkungan bebas A:
bahaya secara rutin Masalah resiko bunuh diri teratasi sebagian
H/ tidak ditemukan senjata tajam P:
atau benda berbahaya di tempat Intervensi dilanjutkan di hari berikutnya :
tidur pasien 1. Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh
4. Memonitor adanya perubahan diri
mood atau perilaku 2. Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin
H/ pasien tampak lebih ceria 3. Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
namun sering menundukan kepala
saat perawat bertanya, dan
menatap perawat saat dirinya
berbicara, kontak mata baik
Observasi S:
1. Memonitor dan sesuaikan - Pasien mengatakan sering mengikuti
tingkat aktivitas dan kegiatan harian di ruangan diawali dengan
stimulasi lingkungan bangun pagi mandi menggunakan pakaian.
R/ Pasien mampu melakukan - Pasien mengatakan mampu melakukan latihan
aktivitas secara mandiri tanpa mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap
dibantu oleh orang lain dengan orang lain
2. Mempertahankan lingkungan
yang aman
R/ Perawat selalu memonitor O:
Edukasi
1. Menganjurkan melakukan P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Halusinasi
distraksi : Melatih pasien - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervensi
mengontrol halusinasi - Kaji kemampuan pasien melakukan
mengontrol halusinasi dengan distraksi
dengan cara latihan nafas dalam
ketiga: melaksanakan - Lanjut latihan mengontrol halusinasi (latih
cara mengontrol halusinasi minum obat
aktivitas terjadwal
secara teratur)
(melakukan distraksi dengan
Teknik relaksasi nafas dalam)
R/ Pasien dapat melakukan
aktivitas dengan bimbingan
perawat
Observasi S:
1. Mengidentifikasi penyebab
- Pasien mengatakan jarang mendengar suara
marah
R/ / Pasien mengatakan saat ini bisikan – bisikan menyuruhnya untuk marah
jarang pusing pasien dan jarang dan memukul,suara itu biasa timbul ketika
mendengar suara-suara lalat saat pusing
yang menyurhnya untuk - Pasien mengatakan mampu mengendalikan
memukul marah dengan latihan minum obat secara
2. Memonitor potensi agresi teratur
tidak konstruktif
R/ pasien dapat menderai dirinya O:
sendiri serta orang lain
Terapeutik - Pasien tampak duduk tenang
1. Menggunakan pendekatan
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol
yang tenang dan meyakinkan
R/ pasien tampak percaya marah dengan latihan minum obat teratur
dengan perawat
2. Mencegah kerusakan fisik
akibat marah A:Masalah Risiko perilaku kekerasan teratasi
R/ pasien di tempatkan di sebagian
ruangan isolasi
3. Mengkaji kemampuan pasien
untuk melakukan latihan P:Intervensi dilanjutkan Manajemen Pengendalian
memukul bantal Marah
R/ pasien mampu melakukan - Kontrak waktu untuk melanjutkan intervens
latihan memukul bantal
- Kaji kemampuan pasien melakukan
dalam untuk mengontrol
Pengendalian marah dengan cara latihan
kemarahan
Edukasi minum obat secara teratur
1. Menganjurkan meminta - Lanjut latihan mengendalikan marah (Latih
bantuan perawat selama pengendalian marah dengan cara verbal)
ketegangan meningkat
R/ pasien mengatakan saat
pusing dirinya akan mengalami
ketegangan yang meningkat
2. Mengajarkan strategi untuk
mencegah marah secara
maladaptif: latihan minum
obat secara teratur
R/ pasien mampu mengontrol
marah dengan latihan minum
obat secara teratur