Disusun Oleh:
EVI NUR JANAH
I4B022008
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. I (L/P)
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2023
Umur : 33 tahun
Informan : Ny. I
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :Ya [√] Tidak [ ]
Aniaya fisik [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
Aniaya seksual [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
Penolakan [ ][ ] [ ] [ ] [ ][ ]
Kekerasan di keluarga [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
Tindakan kriminal [ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah jatuh cinta ke laki-laki yang sudah memiliki
istri dan istrinya marah ke pasien. Pasien mengatakan pernah dapat teguran dari ayahnya dan
pasien menjawab teguran dengan berkata kasar ke ayahnya. Pasien mengatakan selalu kepikiran
tentang hal itu dan merasa menyesal sudah melakukan itu. Keluarga mengatakan pasien sering
menunjukkan sikap ingin kabur membawa koper dan sering berdiam di kamar sambil sesekali
3
tampak mengobrol sendiri. Pasien mengatakan sering mendengar bisikan yang menyalahkan
dan menjelekkan dirinya. Pasien mengatakan bisa melihat hantu dan merasa dirinya hantu.
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori pendengaran: halusinasi
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:Ya [ ] Tidak [√]
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan/perawartn :-
Masalah Keperawatan :-
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/86 N: 109 S: 36,9°C P: 20
2. Ukur : TB: 158 cm BB: 46 Kg
3. Keluhan fisik : Ya [ ] Tidak [√]
Jelaskan:
Pemeriksaan TTV dilakukan pada 15 Februari 2023. Saat pengkajian, pasien dilakukan
pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan dan didapatkan hasil normal.
Masalah keperawatan: -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
Jelaskan :
Pasien tinggal serumah bersama ibu dan ayahnya. Pasien adalah anak tunggal. Keluarga
menyatakan bahwa pengambilan keputusan dilakukan oleh ayah.
Masalah Keperawatan: -
4
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien menyatakan bahwa rambut adalah bagian tubuh yang paling digemari dan ia
mensyukuri apa yang ada di tubuhnya saat ini sebagai pemberian dari Allah. Pasien
mengatakan bahwa dirinya jelek dan merasa tidak cantik.
b. Identitas :
Pasien menyatakan bahwa ia bukan manusia dan merasa dirinya hantu.
c. Peran :
Pasien sebagai anak tunggal, pasien jarang melakukan kegiatan di rumah, pasien
cenderung berdiam diri di kamar.
d. Ideal diri :
Pasien menyatakan ingin cepat sembuh dan berharap suara bisikan mrnjadi berkurang.
e. Harga diri :
Pasien merasa tidak ada yang menyayanginya. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya
jelek, tidak berguna di keluarga, dan sering menyusahkan orang lain.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien menyatakan orang yang berarti adalah ayah dan ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat:
Pasien menyatakan jarang ke luar rumah dan lebih sering menghabiskan waktu di rumah
sehingga tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok atau organisasi.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain: Pasien tampak sering mengurung diri
di kamar dan jarang mengobrol dengan orangtuanya.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien menyatakan bahwa ia beragama islam dan meyakini jika Allah sayang pada
dirinya.
b. Kegiatan ibadah:
Pasien menyatakan bahwa ia shalat, namun terkadang lupa tidak mengerjakannya.
Masalah Keperawatan :-
3. Aktivitas Motorik:
Lesu [√] Tegang [√] Gelisah [-] Agitasi [-]
Tik [-] Grimasen [-] Tremor [-] Kompulsif [-]
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian, klien tampak lesu dan tegang karena takut bertemu dengan orang
yang tidak dikenalnya.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
4. Alam perasaaan
Sedih [-] Ketakutan [√] Putus asa [-] Khawatir [√] Euforia [-]
Jelaskan :
Pasien menyatakan akhir-akhir ini merasa takut dan khawatir tentang bisikan yang selalu
didengarnya.
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori pendengaran: halusinasi
5. Afek
Datar [√] Tumpul [-] Labil [-] Tidak sesuai [-]
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian, tidak ada perubahan raut wajah saat membicarakan hal-hal yang
menyenangkan atau menyedihkan.
Masalah Keperawatan: -
6. lnteraksi selama wawancara
Bermusuhan [-] Tidak kooperatif [-] Mudah tersinggung [-]
Kontak mata [-] Defensif [√] Curiga [√]
Jelaskan:
Pasien menolak dan curiga serta tidak mau menatap lawan bicaranya. Berbicara pelan dan
lirih, menolak berinteraksi dengan orang lain, berjalan menunduk, postur tubuh menunduk.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional
7. Persepsi
Pendengaran [√] Penglihatan [-] Perabaan [-]
Pengecapan [-] Penghidu [-]
Jelaskan :
Keluarga mengatakan pasien sering menunjukkan sikap ingin kabur membawa koper dan
sering berdiam di kamar sambil sesekali tampak mengobrol sendiri. Pasien mengatakan
sering mendengar bisikan yang menyalahkan dan menjelekkan dirinya. Masalah
Keperawatan: Gangguan persepsi sensori pendengaran: halusinasi
8. Proses Pikir
Sirkumtansial [-] Tangensial [-] Kehilangan asosiasi [-] Flight of idea [-]
Blocking [-] Persevarasi [-]
Jelaskan :
Pembicaraan pasien mudah dimengerti.
Masalah Keperawatan: -
9. Isi Pikir
6
Obsesi [ ] Fobia [ ] Hipokondria [ ]
Depersonalisasi [ ] Ide yang terkait [ ] Pikiran magis [√ ]
Waham
Agama [-] Somatik [-] Kebesaran [-] Curiga [√]
Nihilistic [-] Sisip pikir [-] Siar pikir [-] Kontrol pikir [-]
Jelaskan:
Pasien menyatakan dirinya bisa melihat hantu dan merasa dirinya hantu. Pasien mengatakan
curiga dan takut terhadap seseorang yang tidak dikenalnya.
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori pendengaran: halusinasi
10. Tingkat kesadaran :Bingung [-] Sedasi [-] Stupor [-]
Disorientasi : Waktu [ - ] Tempat [-] Orang [-]
Jelaskan:
Pasien dalam kesadaran yang baik dan tidak mengalami disorientasi.
Masalah Keperawatan: -
11. Memori
Gangguan memori jangka panjang [-] Gangguan memori jangka pendek [-]
Gangguan daya ingat saat ini [-] Konfabulasi [-]
Jelaskan:
Pasien mampu mengingat kejadian yang sudah lampau maupun kejadian yang baru saja
terjadi.
Masalah Keperawatan: -
Analisa Data
Data Masalah
Subjektif: Gangguan persepsi sensori pendengaran: halusinasi
- Pasien mengatakan sering mendengar bisikan
yang menyalahkan dan menjelekkan dirinya.
- Pasien mengatakan bisa melihat hantu dan
merasa dirinya hantu.
- Keluarga mengatakan pasien tampak bicara
sendiri.
Objektif
- Pasien tampak diam ketika tidak diajak bicara.
Subjektif Harga diri rendah situasional
- Pasien mengatakan bahwa dirinya jelek dan
merasa tidak cantik,
- Pasien menyatakan bahwa ia bukan manusia
dan merasa dirinya hantu.
- Pasien merasa tidak ada yang menyayanginya.
- Pasien juga mengatakan bahwa dirinya jelek,
tidak berguna di keluarga, dan sering
menyusahkan orang lain.
Objektif
9
- Berbicara pelan dan lirih
- Menolak berinteraksi dengan orang lain
- Berjalan menunduk, postur tubuh menunduk
Subjektif Isolasi sosial
- Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien
selalu mengurung diri di kamar dan tidak mau
melakukan kegiatan di dalam rumah.
- Pasien menyatakan jarang ke luar rumah dan
lebih sering menghabiskan waktu di rumah
sehingga tidak pernah ikut dalam kegiatan
kelompok atau organisasi.
- Keluarga mengatakan bahwa pasien jarang
mengobrol dengan orangtuanya.
Objektif
- Pasien tampak lesu dan tegang karena takut
bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya.
- Pasien tampak tidak berminat/menolak
berinteraksi dengan orang lain
- Pasien menunjukan afek datar
10
XII. Daftar Masalah Keperawatan dan pohon masalah
Isolasi sosial
Inefektifitas koping
individu
11
RENCANA KEPERAWATAN
12
- Memberi dukungan dan umpan
balik korektif terhadap halusinasi
- Mengajarkan keluargan dan pasien
jika pasien mengalami halusinasi
dengan berbagai cara seperti
menghardik dan mengobrol
- Memberikan obat sesuai dengan
resep dokter jika di perlukan untuk
membantu mempercepat
kesembuhan
2. Harga diri rendah situasional SLKI. Harga Diri (L.09069) SIKI. Manajemen Perilaku - Mengetahui harapan pasien
Setelah dilakukan intervensi selama (I.12463) terhadap perilaku yang akan datang
3x24 jam diharapkan harga diri Observasi - Mengetahui tingkat tanggung jawab
meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi harapan untuk perilaku pasien terhadap masalah
Indikator Awal Akhir mengendalikan perilaku - Membuat pasien nyaman sehingga
Penilaian diri 2 4 Terapeutik mampu menceritakan masalah yang
positif - Diskusikan tanggung jawab terhadap dihadapi tanpa adanya kekhawatiran
Perasaan 2 3 perilaku - Diharapkan pasien dapat ke
memiliki atau - Jadwalkan kegiatan yang terstruktur distraksi dengan kegiatan yang
kemampuan - Ciptakan lingkungan yang aman dan dilakukan
postitif nyaman - Mencegah agar pasien tidak
Minat 2 3 - Tingkatkan aktivitas fisik sesuai tersindir ataupun marah
mencoba hal kemampuan - Penguatan positif atau
baru - Bicara dengan nada rendah dan reinforcement dapat bermanfaat
Perasaan 3 4 tenang sebagai penyemangat klien
13
malu - Beri penguatan positif terhadap - Diharapkan keluarga mampu
Keterangan : keberhasilan keberhasilan membantu untuk mengatasi
1 : Menurun mengendalikan perilaku. penurunan harga diri pada pasien.
2 : Cukup menurun Edukasi
3 : Sedang - Informasikan keluarga bahwa
4 : Cukup meningkat keluarga sebagai dasar pembentukan
5 : Meningkat kognitif.
Isolasi sosial SLKI. Keterlibatan sosial (L.13116) Promosi sosialisasi - Untuk pengukuran sejauh mana
Setelah dilakukan intervensi 3x24 jam Observasi kemampuan berinteraksi dengan
diharapkan pasien mampu membina - Identifikasi kemampuan melakukan orang lain
hubungan yang erat, hangat, terbuka, interaksi dengan orang lain - Untuk mengetahui apa saja yang
dan independeng dengan orang lain - Identifikasi hambatan melakukan menjadi hambatan melakukan
Indikator Awal Akhir interaksi dengan orang lain interaksi dengan orang lain
Verbalisasi 2 4 Terapeutik - Untuk meningkatkan keterlibatan
isolasi dalam suatu hubungan
Verbalisasi 2 3 - Motivasi meningkatkan keterlibatan - Untuk melatih kesabaran dalam
ketidakamanan dalam suatu hubungan mengembangkan suatu hubungan
di tempat baru - Motivasi kesabaran dalam - Agar mampu ikut serta dalam
Perilaku 2 3 mengembangkan suatu hubungan aktivitas baru dan kegiatan
menarik diri - Motivasi berpartisipasi dalam kelompok
Afek 3 4 aktivitas baru dan kegiatan kelompok - Agar ada keinginan untuk
murung/sedih - Motivasi berinteraksi di luar berinteraksi di luar lingkungan
lingkungan (mis. jalan-jalan, ke toko - Untuk mengetahui apa saja yang
14
2 : Cukup meningkat keterbatasan dalam berkomunikasi lain
3 : Sedang dengan orang lain - Untuk mengetahui aktivitas apa saja
4 : Cukup menurun - Diskusikan perencanaan kegiatan di yang dapat dilakukan di masa depan
5 : Menurun masa depan - Agar pasien dapat mempertahankan
- Berikan Umpan balik positif pada kemampuan yang sudah baik
setiap peningkatan kemampuan - Agar pasien mampu bersosialisasi
Edukasi dengan orang dan lingkungan
- Anjurkan berinteraksi dengan orang sekitar
lain secara bertahap - Agar pasien dapat mengungkapkan
- Anjurkan ikut serta kegiatan sosial apa saja pengalaman yang pernah
dan kemasyarakatan dialami
- Anjurkan berbagi pengalaman - Untuk meningkatkan kejujuran diri
dengan orang lain dan menghormati hak orang lain
- Anjurkan meningkatkan kejujuran sebagai wujud pelaksanaan mampu
diri dan menghormati hak orang lain berinteraksi dengan orang lain
15
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
24
25