sistemik (Systemic Inflammatory Respons Syndrome - SIRS) yang terjadi sebagai akibat infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.
FAKTOR RISIKO TANDA DAN GEJALA
Faktor Ibu: 1) Persalinan dan Gangguan napas, penyakit metabolik, penyakit
kelahiran kurang bulan. 2) Ketuban hematologik, penyakit susunan syaraf pusat, penyakit pecah lebih dari 18-24 jam. 3) jantung, dan proses penyakit infeksi (misalnya infeksi Korioamnionitis. 4) Demam TORCH = Toksoplasma, Rubela, Cytomegalo Virus, intrapartum pada ibu (≥38,4oC). 5) Herpes) Infeksi saluran kencing pada ibu. 6) Faktor sosial ekonomi dan gizi ibu yang rendah.
Faktor Bayi: 1) Asfiksia perinatal. 2)
Berat badan lahir rendah. 3) Bayi SEPSIS NEONATORUM kurang bulan. 4) Kelainan bawaan.
positive, Staphylococcus coagulase negative, Pemeriksaan biakan darah merupakan Strepcococcus viridans. baku emas dalam menentukan diagnosis sepsis neonatorum. Pemeriksaan ini mempunyai kelemahan karena hasil biakan baru akan diketahui dalam waktu minimal 2-5 hari. Pemeriksaan penunjang lain PENATALAKSANAAN seperti pewarnaan gram, sitokin, biomolekuler, darah lengkap, dan C- Eliminasi kuman penyebab merupakan pilihan utama dalam tatalaksana reactive protein (CRP) sepsis neonatorum. Pemberian antibiotik pada kasus tersangka sepsis neonatorum, terapi antibiotik empirik harus segera dimulai tanpa menunggu hasil kultur darah. Setelah diberikan terapi empirik, pilihan antibiotik harus dievaluasi ulang dan disesuaikan dengan hasil kultur dan uji resistensi. Bila hasil kultur tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri dalam 2-3 hari dan bayi secara klinis baik, pemberian antibiotik harus dihentikan.