Anda di halaman 1dari 30

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

STIKes PERTAMEDIKA

Tanggal Pengkajian : 14 DESEMBER 2023


Tempat Rawat : Puskesmas Gerunggang
Status : Rawat jalan
Diagnosa Medis : SKIZOFRENIA (Halusinasi Pendengaran)

A. IDENTITAS KLIEN
Nama (Inisial) : Ny. I (Perempuan)
Umur : 44 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SLTP
Alama : RT 06/RW02 JL kampung melayu Kelurahan tuatunuh indah,
Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga pasien

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan ia mendengar suara- suara bisikan yang mengajaknya untuk kesuatu
tempat tanpa tau tujuan , keluarga klien mengatakan tidur klien terganggu, sering melamun
dan kadang senyum- senyum sendiri,dan suka melempar barang tanpa sebab dan keluyuran
keluar rumah, terkadang sesekali muncul kecemasan dan rasa takut.

I. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
(v) Ya ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
( ) Berhasil ( v ) Kurang Berhasil ( ) Tidak Berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Aniaya Seksual ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Penolakan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Jelaskan:
1. Riwayat gangguan jiwa di masa lalu
Keluaraga klien mengatakan klien mengalami perubahan prilaku dimulai dari 28 tahun ya,
dikarenakan klien mengalami putus cinta karna tidak di restui oleh kedua orang tua,
setelah kejadan itu klien mengalami depresi, setelah itu kalien sering keluyuran keluar
rumah tampa mengenal waktu, karna hal itu keluarga sepakat untuk mengurung klien di
rumah di 1 kamar agak lebih ter pantau oleh keluarga. Klien terlihat ketakutan dan
kecemasan yang berlebihan semenjak di isolasi dari masyarakat, klien kerap berbicara
sendiri, kadang senyum2sendiri kandang nangis2, tiba-tiba berteriak, tidur terganggu,
sering mengamuk dengan melempar barang-barang disekitarnya.
2. Riwayat Pengobatan
Keluarga Klien mengatakan kira-kira 9 tahun yang lalu ada kunjungan petugas puskesmas
dan RT setempat, meraka menyarankan untuk membawa klien menjalani pengobatan ke
puskesmas, dan dari sejak itu klien dilepaskan dari ruangan tempat klien di kurug dan
klien sampai saat ini rutin kontrol dan minum obat dari dokter secara teratur tetapi
terkadang masih ada gejala sisa jika tidak mengkonsumsi obat.
3. Riwayat penganiyaan fisik dan tindakan criminal
Keluarga klien mengatakan klien pernah memukul ibunya saat klien di masukan kedalam
kamar pada waktu mau di kurung , penganiayaan seksual disangkal baik sebagai pelaku
maupun sebagai korban, tidak pernah melakukan Kriminal, klien hanya mengamuk dan
melempar barang-barang yang ada disekitarnya saat muncul suara bisikan.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


( ) Ya ( v ) Tidak

Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Masalah keperawatan : Tidak ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan sedih saat mengingat kejadian pada saat kalien mengenalkan pacarnya
ke keluarga dan keluarga tidak setujuh dengan pacarnya dan klien di suruh untuk
mengahiri hubungan dengan pacarnya dan klien juga sedih saat mengingat kejadian pada
saat klen di kurung oleh keluarganya, dan klien merasa malu apabila bertemu dengan
orang lain dan lebih memilih menyendiri. dan klien juga kadang2 membenturkan
badannya ke pintu kamar karena tidak bisa keluar kamar.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah, Resiko prilaku kekerasan

II. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda vital : TD : 130/70 mmhg N : 96 kali/menit
S : 36.4 oC P : 24 kali/menit
2. Ukur : TB : 158 cm BB : 58kg
3. Keluhan fisik : ( )Ya ( v ) Tidak

Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan saat ini

Masalah Keperawatan : Tidak ada


III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

= Perempuan

= Laki - laki

= Cerai/putus hub.

= Meninggal

= Orang yg tinggal
serumah

= Klien

Jelaskan: klien mempunyai 2 saudara kakak laki-laki semua , tetapi kedua kakaknya
sudah tidak tinggal serumah lagi dengan klien dan orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien meyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya dengan baik dimulai dari menyebutkan
nama lengkap, jenis kelamin, alamat, tempat tanggal lahir, hoby, jumlah anggota
keluarga
c. Peran diri
Sebelum sakit klien menjalani kehidupannya seperti orang normal yang lainnya,
menjalani peran sebagai anak dari orang tuanya, beraktivitas seperti membantu ibunya
di rumah, saat klien sakit, klien terkadang tidak sepenuhnya melaksanakan perannya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan hidup kembali normal seperti orang tua
dan orang lain yang ada disekitarnya.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa banyak kekurangannya, merasa berbeda dari orang lain,
sulit untuk berhubungan dengan orang lain dan merasa malu dan lebih suka
menyendiri.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah orang tuanya, klien mengatakan dia sangat
menghormati orang tuanya, tetapi terkadang bernada kasar dan mengancam untuk
memukul ibuya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Setelah sakit klien jarang bergaul dengan orang-orang disekitar dikarenakan
kondisinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien merasa dirinya diperlakukan berbeda dengan oranglain dan sulit untuk
memulai suatu hubungan interaksi sehingga lebih nyaman menyendiri.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah, Resiko prilaku kekerasan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam dan mengimani bahwa tuhan itu
satu yaitu Allah SWT
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan setelah sakit klien jarang untuk melakukan kegiatan ibadah,
terkecuali apabila di paksa oleh orang tuanya.
IV. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( v ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Penampilan klien kurang rapih, menggunakan pakaian lengkap, postur tubuh sedang,
pandangan klien kosong dan tenang, kulit terlihat bersih, klien menggunakan jilbab
kadang kurang rapi, kuku bersih dan terpotong pendek, gigi bersih, mukosa bibir dan
turgor kulit umumnya tampak lembab.
Masalah keperawatan: Tidak ada

2. Pembicaraan
( ) Cepat ( v ) Keras ( ) Gagap ( v ) Inkoheren
( ) Apatis ( v ) Lambat ( ) Membisu
( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Respon verbal klien lambat, tidak fokus dan menjawab seperlunya, intonasi pelan, dapat
menjawab pertanyaan dan terkadang kerap menyangkal beberapa kejadian yang terjadi,
kadang- kadang terlihat tersenyum menyeringai tetapi tampak tidak tepat, pembicaraan
berpindah-pindah dan tidak ada kaitannya, sering kali klien bernada keras jika berbicara
hal-hal yang tidak disukainya.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah, Resiko Prilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik
( v ) Lesu ( v ) Tegang ( ) Gelisah ( v ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Klien mampu melakukan aktifitas sehari - hari secara mandiri seperti mandi, makan, dan
mengganti pakaian klien walaupun terlihat lesu, terkadang klien berpindah-pindah tempat
seperti gelisah, terkadang jika suara bisikan muncul pasien terlihat tegang dan emosi.
Masalah keperawatan: Halusinasi pendengaran, resiko prilaku kekerasan
4. Alam perasaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa
( v ) Khawatir ( ) Gembira berlebihan
Klien tampak tatapan mata tidak fokus, pandangan kosong, terkadang melamun dan lebih
banyak di rumah untuk tidur namun tampak terganggu, klien mengatakan kerap
mendengar suara bisikan perempuan terlebih jika klien lupa mengkonsumsi obat rutinnya.
Masalah keperawatan: Halusinasi pendengaran, Harga Diri Rendah

5. Afek
( ) Datar ( v ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Klien tampak sudah mulai tenang, tetapi bicara masih seperlunya dan cenderung bereaksi
jika diberikan stimulasi seperti menonton video.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah

6. Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( v ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat, kontak mata kurang dan
bicara seperlunya.
Masalah keperawatan: Harga diri rendah

7. Persepsi
( v ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidung
Klien mengatakan kadang- kadang mendengar suara bisikan perempuan saat sendiri yang
menyuruhnya untuk jalan-jalan keluar rumah dan berkeliling. Klien mengatakan jika suara
itu datang klien memejamkan matanya.
Masalah keperawatan: Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( v ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of idea ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Klien mengatakan jika suara bisikan perempuan itu muncul, membuat klien bingung
apalagi pada saat klien sedang berbicara dengan orang lain.
Masalah keperawatan: Halusinasi pendengaran

9. Isi pikir
( ) Obsesi ( v ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis

Waham :
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Kontrol pikir
Klien terkadang takut dengan bisikan perempuan yang kerap kali muncul.
Masalah keperawatan: Halusinasi pendengaran

10. Tingkat Kesadaran


( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Klien tenang dan tau waktu, tempat dan orang yang ditanyakan kepadanya
Masalah keperawatan: Tidak ada

11. memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( ) Gangguan daya ingat saat ini

( ) Gangguan daya ingat jangka pendek ( ) Konfabulasi


Klien dapat menceritakan kejadian sebelum sakit tetapi masih membatasi dan
menyangkal setiap kejadian dan bicara seperlunya.
Masalah keperawatan: Tidak ada

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( v ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Klien mampu mengikuti setiap kegiatan di ruangan seperti TAK dengan arahan
Masalah keperawatan: Tidak ada

13. Kemampuan Penilaian


( v ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Klien sudah bisa memilih sendiri apa yang mau klien lakukan, mana baik, mana buruk,
mana yang diutamakan, mana yang nanti
Masalah Keperawatan: Tidak ada

14. Daya tilik diri


( ) Mengingkari penyakit yang di derita
( ) Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Pasien menyadari bahwa dirinya sedang sakit
Masalah Keperawatan : Tidak ada

V. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain, klien juga mampu
BAB/BAK ke kamar mandi secara mandiri tanpa bantuan orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada

3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Klien mampu mandi dan berpakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain
Masalah Keperawatan: Tidak ada

5. Istirahat dan tidur


( v ) Tidur siang lama : ………………………… s/d ………………………..
( v ) Tidur malam lama : ………………………… s/d ………………………..
( v ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur
Jelaskan: Klien biasanya tidur siang dengan durasi kurang lebih 3 jam dan tidur malam
kurang lebih 9 jam dan sebelum tidur biasanya pasien menonton TV dan bangun dari
tidur biasanya pasien langsung mandi dan makan.

6. Penggunaan obat
( v ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: klien minum obat dengan bantuan minimal dari keluarga untuk hal memantau
apakah obat diminum atau tidak.

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( ) ( )
Perawatan pendukung (v ) ( )

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan (v ) ( )
Menjaga kerapihan rumah ( v) ( )
Mencuci pakaian ( v) ( )
Pengaturan keuangan ( ) (v )
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
Belanja (v ) ( )
Transportasi ( ) ( )
Lain – lain ( ) ( )

Jelaskan: kegiatan didalam rumah biasanya klien melakukan secara mandiri, tetapi
untuk kegiatan diluar rumah biasanya klien ditemani keluarganya
Masalah Keperawatan : Tidak ada

VI. MEKANISME KOPING


Adaftif Maladaftif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol
( v ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat / berlebih
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( v ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya ………………………. ( ) Lainnya ……………….
Jelaskan: klien mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri,
tetapi saat bisikan muncul klien langsung menghindar dan memilih menyendiri.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

VII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


( ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik ____________________________
_______________________________________________________________________

( v ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik ________________________


Klien sering malu dan tidak percaya diri untuk berkumpul dengan orang disekitaran
lingkungan sekitar tempat tinggalnya
( ) Masalah dengan pendidikan, spesifik ___________________________________
_______________________________________________________________________

( ) Masalah dengan pekerjaan, spesifik ____________________________________


_______________________________________________________________________

( ) Masalah dengan perumahan, spesifik ___________________________________


_______________________________________________________________________

( ) Masalah ekonomi, spesifik ___________________________________________


_______________________________________________________________________

( ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik ____________________________


_______________________________________________________________________

( ) Masalah lainnya, spesifik ____________________________________________


_______________________________________________________________________

Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah

VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


( ) Penyakit Jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi ( v ) Penyakit fisik
( ) Koping ( ) Obat-obatan
( ) Lainnya:………………..
Jelaskan: Klien kurang pengetahuan dalam hal penyakit fisik ditandai dengan tanda-tanda
vital yang sudah mulai tidak terkontrol.
Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan
IX. Analisa Data

No Data focus Masalah


1 DS : Risiko Perilaku
- Keluarga Klien mengatakan klien sering tiba- Kekerasan
tiba berteriak, mengamuk dengan melempar
barang-barang disekitar klien saat bisikan
muncul.
Klien juga kadang2 membenturkan
badannya ke pintu kamar karena tidak bisa
keluar kamar.
DO :
- Wajah klien sering tiba-tiba terlihat Tegang
dan emosi
- Sering kali klien bernada keras jika berbicara
hal-hal yang tidak disukainya.
2. DS : Halusianasi pendengaran
- Klien mengatakan ia mendengar suara-
suara bisikan yang mengajaknya untuk
kesuatu tempat tanpa tau tujuan muncul pada
saat tidak mengkomsumsi obat rutinnya
DO :
- Klien mampu melakukan aktifitas sehari -
hari secara mandiri seperti mandi, makan,
dan mengganti pakaian klien walaupun
terlihat lesu, terkadang klien berpindah-
pindah tempat seperti gelisah
- Tatapan mata klien tidak fokus, pandangan
kosong, terkadang melamun dan lebih
banyak di rumah untuk tidur
- Klien terlihatkadang bingung pada saat klien
sedang berbicara.
- Klien masih sering tiba-tiba terlihat takut dan
cemas.

3. DS : Harga Diri Rendah


- Klien mengatakan sedih saat mengingat
kejadian pada saat kalien mengenalkan
pacarnya ke keluarga dan keluarga tidak
setujuh dengan pacarnya dan klien di suruh
untuk mengahiri hubungan dengan pacarnya
dan klien juga sedih saat mengingat kejadian
pada saat klen di kurung oleh keluarganya,
dan klien merasa malu apabila bertemu
dengan orang lain dan lebih memilih
menyendiri.
- Klien mengatakan merasa banyak
kekurangannya, merasa berbeda dengan
orang lain, sulit untuk berhubungan dengan
orang lain
DO :
- Klien lebih banyak dirumah dan menyendiri
- Klien terlihat bingung saat memulai
pembicaraan,
- Respon verbal klien lambat, tidak fokus dan
menjawab seperlunya, intonasi pelan, dapat
menjawab pertanyaan dan terkadang kerap
menyangkal beberapa kejadian yang terjadi.
- Pembicaraan klien berpindah-pindah topic dan
tidak ada kaitannya
- Tatapan mata klien tidak fokus, pandangan
kosong, terkadang melamun
- Klien sudah mulai tenang, tetapi bicara
masih seperlunya dan cenderung bereaksi
jika diberikan stimulasi.
- Klien mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh perawat, kontak mata kurang
dan bicara seperlunya.
- Klien terlihat sering tiba-tiba langsung
menghindar dan memilih menyendiri.

X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Skizofrenia

Terapi medik :
Clozapine 25 mg 1x1 tablet (malam)
Risperidon 2 mg 1x1 tablet

POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori :


Halusinasi Pendengaran

Harga Diri Rendah


XI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi
2. Harga Diri Rendah
3. Resiko Perilaku Kekerasan

Pangkalpinang,14 Desember 2023


Mahasiswa

(yuliani)
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Nama Klien : Ny. I Diagnosis Medis : Skizofrenia


Tempat Rawat : Puskesmas gerunggang
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasionalisasi
TUM :
Klien dapat membedakan
antara halusinasi dengan
realita.
TUK :
1. Klien dapat membina 1. Setelah satu kali interaksi klien Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip Bila sudah terbina hubungan saling percaya
hubungan saling percaya. menunjukkan tanda-tanda percaya komunikasi terapeutik diharapkan klien dapat kooperatif, sehingga
kepada perawat :  Sapa klien dengan ramah baik verbal dan non verbal. pelaksanaan asuhan keperawatan dapat
 Ekspresi wajah bersahabat.  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan berjalan dengan baik.
 Menunjukkan rasa senang. perawat berkenalan.
 Ada kontak mata.  Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
 Mau berjabat tangan. disukai klien.
 Mau menyebutkan nama.  Buat kontrak yang jelas.
 Mau menjawab salam.  Tunjukkan sikap jujur. dan menepati janji setiap kali interaksi.
 Mau duduk berdampingan  Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya.
dengan perawat.  Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
 Bersedia mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.
masalah yang dihadapi.  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.
2.Klien dapat mengenal 1. Setelah 1 x interaksi 2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap  Kontak sering dan singkat selain upaya
halusinasinya. klien menyebutkan : membina hubungan saling percaya, juga
 Isi 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan dapat memutuskan halusinasi.
 Waktu halusinasinya, jika klien sedang berhalusinasi :  Mengenal perilaku pada saat halusinasi
 Frekuensi  Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu timbul, memudahkan perawat dalam
 Situasi dan kondisi yang (halusinasi dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap). melakukan intervensi.
menimbulkan halusinasi  Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang  Mengenal halusinasi memungkinkan
dialaminya. klien untuk menghindarkan faktor
 Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami pencetus timbulnya halusinasinya.
hal tersebut, namun perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi).
 Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang
sama.
 Katakan bahwa perawat akan membantu klien.

Jika klien sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya  Dengan mengetahui waktu, isi dan
pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien : frekuensi munculnya halusinasi
 Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, mempermudah tindakan keperawatan
siang, sore, malam atau sering dan kadang-kadang). yang akan di lakukan perawat.
 Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak  Untuk mengidentifikasi pengaruh
menimbulkan halusinasi. halusinasi pasien.

2. Setelah 1 x interaksi klien 2.1 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi  Untuk mengetahui koping
menyatakan perasaan dan halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan yang digunakan oleh klien.
responnya saat mengalami. perasaannya.  Agar klien mengetahui akibat dari
halusinasi : 2.2 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk menikmati halusinasi sehingga klien
 Marah mengatasi perasaan tersebut. meminimalisir halusinasinya.
 Takut 2.3 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
 Sedih klien menikmati halusinasinya.
 Senang
 Cemas
 Jengkel

3. Klien dapat mengontrol 1. Setelah 3 x interaksi klien Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika  Upaya untuk memutuskan siklus
halusinasinya. menyebutkan tindakan yang terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll). halusinasi sehingga halusinasi tidak
biasanya dilakukan untuk Diskusikan cara yang digunakan klien : berlanjut.
mengendalikan halusinasinya.  Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
2. Setelah 3 x interaksi klien  Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian  Resinforcement positif dapat
menyebutkan cara baru cara tersebut. menngkatkan harga diri klien.
mengontrol halusinasi. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya
halusinasi :  Memberikan alternatif pilihan bagi klien
 Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak untuk mengontrol lingkungan.
mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap”) pada saat
halusinasi terjadi.
 Menemui orang lain perawat/ teman/ anggota keluarga)
untuk menceritakan halusinasinya.
 Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari
yang telah disusun.
 Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi.
3. Setelah 3 x interaksi klien dapat 1. Bantu klien memilih cara yang sudah diajarkan dan latih  Memotivasi dapat meningkatkan
memilih dan memperagakan cara untuk mencobanya. kegiatan klien untuk mencoba memilih
mengatasi halusinasi (dengar/ salah satu cara mengendalikan halusinasi
lihat/ penghidu/ raba/ kecap). 2. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dapat meningkatkan harga diri klien.
4. Setelah 3 x interaksi klien dan dilatih.  Memberi kesempatan kepada klien
melaksanakan cara yang telah untuk mencoba cara yang sudah di pilih.
dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya. 3. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika
5. Setelah 3 x pertemuan klien berhasil beri pujian. Stimulasi persepsi dapat mengurangi
mengikuti terapi aktivitas perubahan interpretasi realitas klien akibat
kelompok. halusinasi.

Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi


realita, stimulasi persepsi.
4. Klien dapat dukungan 1. Setelah 3 x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu, Untuk mendapatkan bantuan keluarga
dari keluarga dalam keluarga menyatakan setuju untuk tempat, dan topik). mengontrol halusinasi.
mengontrol mengikuti pertemuan dengan
halusinasinya. perawat.

2. Setelah 3 x interaksi keluarga 2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
menyebutkan pengertian, tanda keluarga/ kunjungan rumah). dan meningkatkan kemampuan pengetahuan
dan gejala, proses terjadinya  Pengertian halusinasi tentang halusinasi
halusinasi dan tindakan untuk  Tanda dan gejala halusinasi.
mengendalikan halusinasi.  Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi.
 Obat-obatan halusinasi. Agar keluarga dapat merawat klien atau
 Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah anggota keluarga lain yang berhalusinasi
(beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, dirumah
bepergian bersama, memantau obat-obatan dan cara
pemberiannya untuk mengatasi halusinasi). Keluarga klien menjadi tahu cara mencari
 Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi
bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat dirumah.
diatasi di rumah.
5. Klien dapat 1. Setelah 3 x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak  Dengan menyebutkan dosis, frekuensi
memanfaatkan obat menyebutkan : minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek dan manfaat obat, diharapkan klien
dengan baik.  Manfaat minum obat samping penggunaan minum obatPantau klien saat melaksanakan program pengobatan.
 Kerugian tidak minum obat penggunaan obat  Menilai kemampuan klien dalam
 Nama, warna, dosis,efek pengobatannya sendiri.
terapi dan efek samping obat  Program pengobatan dapat berjalan
sesuai rencana.
 Dengan mengetahui prinsip penggunaan
2. Setelah 3 x interaksi klien 2. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar. obat, maka kemandirian klien untuk
mendemontrasikan penggunaan pengobatan dapat ditingkatkan secara
obat dengan benar. bertahap
3. Setelah 2 x interaksi klien 3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
menyebutkan akibat minum dengan dokter.
obat tanpa konsultasi dokter. 4. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat
jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
II. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : Ny.I Diagnosis Medis : Skizofrenia


Tempat Rawat : Puskesmas Gerunggang
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
TUM :
Klien dapat meningkatkan
harga dirinya.

TUK :
1. Klien dapat membina
hubungan saling 1. Setelah 1 kali interaksi, klien menunjukkan 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan Perasaan aman dan percaya dapat
percaya dengan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan menggunakan prinsip komunikasi teraupetik: membantu klien mengungkapkan
perawat rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat  Sapa klien dengan ramah baik perasaan, pemikiran dan
tangan, mau menyebutkan nama, mau verbal maupun nonverbal permasalahannya
menjawab salam, klien mau duduk  Perkenalkan diri dengan sopan
berdampingan dengan perawat, mau  Tanyakan nama lengkap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi nama penggilan yang disukai
klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar klien

2. Klien dapat 2. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan: 2.1. Diskusikan dengan klien tentang: Pengungkapan tentang kemampuan
mengidentifikasi aspek  Aspek positif dan kemampuan yang  Aspek positif yang dimiliki klien, diri diperlukan untuk merubah diri
positif dan kemampuan dimiliki klien keluarga, lingkungan klien dan tindakan selanjutnya.
yang dimiliki  Aspek positif keluarga  Kemampuan yang dimiliki klien
 Aspek positif lingkungan 2.2. Bersama klien buat daftar tentang:
 Aspek positif klien, keluarga, lingkungan
 Kemampuan yang dimiliki klien Untuk meningkatkan harga diri klien
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif.
3. Klien dapat menilai 3. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang Penilaian klien terhadap positif
kemampuan yang kemampuan yang dapat dilaksanakan dapat dilaksanakan dirinya bisa membantu aktualisasi
dimiliki untuk 3.2. Diskusikan kemampuan yang diri
dilaksanakan dapat dilanjutkan pelaksanaannya

4. Klien dapat 4. Setelah 1 kali interaksi klien membuat 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat Perencanaan yang baik membantu
merencanakan kegiatan rencana kegiatan harian dilakukan setiap hari sesuai dengan klien memilih potensi mana yang
sesuai dengan kemampuan klien: ingin dia kembangkan
kemampuan yang  Kegiatan mandiri
dimiliki  Kegiatan dengan bantuan
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien Melatih klien untuk melaksanakan
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang kegiatan yang dapat klien lakukan
dapat klien lakukan.

5. Klien dapat melakukan 5. Setelah 3x interaksi klien melakukan 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan Implementasi dapat membuat klien
kegiatan sesuai rencana kegiatan sesuai jadual yang dibuat kegiatan yang telah direncanakan semakin yakin dengan positif dirinya.
yang dibuat 5.2 Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
Meningkatkan harga diri klien
5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
5.4 Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah pulang
6. Klien dapat 6. Setelah 4x interaksi klien memanfaatkan 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga Dukungan yang terbaik bagi klien
memanfaatkan sistem sistem pendukung keluarga yang ada di tentang cara merawat klien dengan harga adalah orang sekitarnya terutama
pendukung yang ada keluarga diri rendah keluarganya.
6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama Dukungan keluarga dapat membantu
klien dirawat. meningkatkan harga diri klien

6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di


rumah.
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien :Ny I Diagnosis Medis: : Skizofrenia


Tempat rawat : Puskesmas Gerunggang
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasionalisasi
TUM :
Klien tidak melakukan
perilaku kekerasan.

TUK :
1. Klien dapat membina 1. Setelah 1 kali interaksi klien Bina hubungan saling percaya dengan ▪ Bila sudah terbina hubungan saling percaya
hubungan saling menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi terapeutik diharapkan klien dapat koopertif, sehingga
percaya. percaya kepada perawat : ▪ Sapa klien dengan ramah baik verbal pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan
▪ Ekspresi wajah bersahabat. dan non verbal. dengan baik.
▪ Menunjukkan rasa senang. ▪ Perkenalkan nama, nama panggilan dan
▪ Ada kontak mata. tujuan perawat berkenalan.
▪ Mau berjabat tangan. ▪ Tanyakan nama lengkap dan nama
▪ Mau menyebutkan nama. panggilan yang disukai klien.
▪ Mau menjawab salam. ▪ Buat kontrak yang jelas.
▪ Mau duduk berdampingan ▪ Tunjukkan sikap jujur. dan menepati
dengan perawat. janji setiap kali interaksi.
▪ Bersedia mengungkapkan ▪ Tunjukkan sikap empati dan menerima
masalah yang dihadapi. apa adanya.
▪ Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien.
▪ Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien.
▪ Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.

2. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat ▪ Bantu klien mengungkapkan ▪ Mengetahui kondisi klien saat itu dan mengurangi
mengidentifikasikan menyebutkan perilaku kekerasan. perasaanya tekanan kemarahan klien.
penyebab kekerasan. ▪ Diejek, diremehkan, ▪ Bantu klien mengungkapkan penyebab ▪ Mengidentifikasi penyebab.
diganggu, merasa terganggu. timbulnya marah ( orang lain, situasi
atau diri sendiri ) .

3. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat ▪ Anjurkan klien mengungkapkan hal ▪ Identifikasi penyebab marah.
mengidentifikasikan mengungkapkan tanda-tanda yang di lami dan dirasakan saat jengkel
tanda - tanda perilaku perilaku kekerasan : atau marah.
kekerasan ▪ Ingin memukul, memaki, ▪ Observasi tanda perilaku kekerasan. ▪ Identifikasi perubahan fisik.
mengamuk dan mengancam. ▪ Diskusikan dengan klien tanda –tanda ▪ Menyamakan persepsi bahwa hal tersebut terjadi dan
perilaku kekerasan ada pada klien
4. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat ▪ Anjurkan klien mengungkapkan a. Identifikasi cara klien dalam mengungkapkan
mengidentifikasi perilaku mengungkapkan perilaku kekerasan perilaku kekerasan yang biasa perilaku kekerasan.
kekerassan yang biasa yang biasa dilakukan : dilakukan.
dilakukan. ▪ Memaki, mengancam, ▪ Bantu klien untuk bermain peran b. Mempermudah perawat mengidentifikasi perilaku
merusak barang. dengan perilaku kekerasaan yang biasa kekerasan yang biasa dilakukan saat marah.
dilakukan. c. Memberikan wawasan yang baru bagi klien terhadap
▪ Diskusikan bersama klien apakah tindakan yang maladaptif.

masahnya selesai. d. Bantu klien dalam mengidentifikasi kerugian dari


▪ Bicarakan akibat / kerugian dari cara cara yang dilakukan
yang digunakan klien
5. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat ▪ Diskusikan dengan klien akibat cara ▪ Menyamakan persepsi dalam merespon perilaku
mengidentifikasi mengidentifikasi dan yang dilakukan. yang salah .
penyebab perilaku mengungkapakan akibat perilaku ▪ Tanyakan apakah klien ingin belajar ▪ Membantu klien mencari cara yang terbaik..
kekerasan. kekerasan yang biasa di lakukan : cara yang baru dan sehat.
▪ Dimusuhi , dimarah-marahi,
dikurung di rumah
6. Klien mendapat Setelah 1 kali pertemuan klien dapat 4. Tanyakan pada klien apakah dia ▪ Identifikasi pengetahuan dan keinginan klien untuk
mengidentifikasi cara mengidentifikasi cara yang mengetahui cara lain yang lebih sehat. melakukan cara yang sehat.
yang konstruktif dalam konstruktif dalm merespon 5. Beri reinforcement positif jika klien ▪ Sebagai motivasi untuk melakukan perilaku yang
merespon terhadap kemarahannya : mengetahui cara lain yang sehat. sehat.
kemarahan. 6. Diskusikan dengan klien cara lain yang
sehat :
▪ Mampu menjelaskan kembali ▪ Secara fisik : tarik napas dalam jika ▪ Di dapatkannya cara lain yang sehat yang akan
2 dari 4 cara marah yang sedang kesal atau memukul bantal membantu klien untuk mencari cara yang adaptif
sehat. atau olahraga atau pekerjaaan yang dalam mengekspresikan marahnya.
memerlukan tenaga
▪ Secara verbal : katakan bahwa anda
sedang kesal / tersingggung / jengkel :
saya marah, karena mama tidak
penuhi keinginan saya. Secara sosial :
▪ latihan dalam kelompok – kelompok
cara marah yang sehat : latihan
asertif, latihan manajemen perilaku
▪ kekerasaan. Secara spiritual :
sembahyang, berdoa atau ibadah lain
: meminta kepada Tuhan agar diberi
kesabaran dan mengadu kepada-Nya
bila sedang jengkel / kesal.

7. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat ▪ Bantu klien memilih cara yang disukai ▪ Cara yang cocok akan membuat klien nyaman.
mendemonstrasikan mendemonstrasikan perilaku yang / cocok dengan klien.
perilaku yang terkontrol. terkontrol : ▪ Anjurkan klien menggunakan cara ▪ Praktek langsung lebih tepat untuk mengetahui
▪ Menampilkan cara yang telah dipelajari pada saat klien manfaat cara yang dilakukan.
mengontrol marah secara jengkel / kesal.
fisik, verbal, sosial dan ▪ Diskusikan dengan klien manfaat cara ▪ Identifikasi adanya keuntungan dan kekurangan.
spiritual. yang telah digunakan. ▪ Membangkitkan motivasi dan minat klien.
▪ Beri pujian atas keberhasilan klien.
8. Klien dapat dukungan Setelah 1 kali interaksi, keluarga ▪ Buat kontrak dengan keluarga pada saat ▪ Kejelasan waktu, tempat dan topik akan membantu
keluarga dalam dapat memberi dukungan kepada membawa klien ke RS: keluarga untuk kooperatif.
mengontrol perilaku klien dalam mengontrol perilakunya: 1. Pertemuan rutin dengan perawat. ▪ Perlu dilakukan secara bertahap.
kekerasan. ▪ Terlibat dalam perawatan. 2. Pertemuan dengan keluarga.
▪ Bersedia mengontrol ▪ Bantu keluarga mengindentifikasi ▪ Memudahkam pemahaman dan penerimaan.
pentalaksanaan pengobatan di kemampuan yang dimiliki : ▪ Memberikan wawasan kepada keluarga dalam
rumah. 1. Siapa yang dapat diterima klien. menggali kemampuan yang ada.
▪ Mampu menjelaskan kembali 2. Fasilitas yang dimiliki keluarga di
2 dari 4 cara marah yang rumah.
sehat. ▪ Jelaskan cara merawat klien pada
keluarga seperti cara marah yang sehat
melalui fisik, verbal, sosial dan ▪ Memberikan cara perawatan yang tepat dan
spiritual. mencegah cara yang salah atau kurang tepat.
9. Klien dapat Setelah …x interaksi klien dapat ▪ Jelaskan obat yang harus di minum klien ▪ Kejelasan akan membantu klien dan keluarga untuk
menggunakan obat dengan benar
baik jumlah, jenis, waktu dan dosis
obat, serta manfaatnya :
menggunakan obat yang ▪ Obat diminum sesuai aturan. pada klien dan keluarga. melaksanakan tindakan yang benar.
benar. ▪ Klien mengungkapkan ▪ Diskusikan manfaat minum obat dan ▪ Dengan tahu manfaat dan kerugian keluarga dan klien
perasaanya selama minum kerugian minum obat tanpa izin dokter. akan lebih perhatian.
obat. ▪ Jelaskan prinsip 5 benar obat : baca nama ▪ Kejelasan akan membantu pelaksanaan tindakan yang
yang tertera di label obat, waktu, cara dan benar.

▪ Anjurkan klien minum obat dan minum ▪ Waktu yang tepat didasari pada kerja dan efektifitas dan
obat tepat pada waktunya. penggunaan obat.
▪ ▪
Anjurkan klien melapor pada perawat atau Efek obat yang diketahui lebih awal memudahkan
dokter jika merasakan efek yang tidak penanganan akibat efek tersebut.

▪ Beri pujian jika klien minum obat. ▪ Membangkitkan minat dan motivasi.

Anda mungkin juga menyukai