Anda di halaman 1dari 6

FORMAT PENGKAJIAN

KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO (PSIKOSOSIAL)

A. INFORMASI UMUM
a. Inisial Klien : Ny. C
b. Usia : 57 tahun
c. Jenis Kelamin : perempuan
d. Suku : melayu
e. Pendidikan Terakhir : Tidak diketahui
f. Pekerjaan : ibu rumah tangga
g. Status Perkawinan : menikah
h. Alamat : letkol hasan basri

i. Data Keluarga/ Genogram :

B. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


Pasien mengatakan tidak pernah sakit.
C. KONDISI/KELUHAN SAAT INI
a. Fisik : pasien tampak lemas dan terbaring ditempat tidur, pasien tampak hanya bisa
berbaring dan duduk dengan bantuan orang lain, pasien makan hanya habis 2 sendok.
b. Psikologis : pasien tampak murung, pasif, bicara lambat, dan tatap kosong
c. Sosial : pasien malas berbicara atau komunikasi dengam orang lain.
D. PENILAIAN (RESPON) TERHADAP STRESOR (MASALAH)
a. Kognitif : pasien menyatakan saat ini pasien sudah tidak memiliki
kemampuan apapun baik untuk dirinya sendiri maupun orang lai.
Pasien merasa putus asa karena upaya yang dilakukanbya untuk
pemulihan tidak akan membuatnya pulih kembaki.
b. Fisiologis : pasien tampak lemas, hanya terbaring ditempat tidur, pasien
tampak pasif dan berbicara lambat.
c. Afektif : pasien tampak pasrah dengan kondisinya , merasa putus asa
karna pemulihannya tidak dapat menyembuhkannya.
d. Perilaku dan sosial : pasien tampak malas berbicara atau berkomunikasi dengan orang
lain

1|Skills Lab KKJ I


E. SUMBER KOPING
a. Kemampuan personal : pasien mengatakan sudah putus asa dan pasrah akan
kondisinya
b. Dukungan sosial : suami, anak dan kerabat pasien selalunberupaya melakukan
tindakan dan membawa pasien berobat untuk pemulihan.
c. Material assets : tidak diketahui

d. Keyakinan positif : pasien tampak tidak ada menunjukkan keyakinan positif

F. MEKANISME KOPING
Pasien masih terkihat apatis dan tidak peduli ketika ners ani melatih
berfikir positif dan sesekali melakukan aktivitas bersama
G. TERAPI MEDIK
Ny. C melakukan tindakan hemodialisa rutin 2 kali seminggu.
H. ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
Subjektif :
 Pasien mengatakan sudah putus asa
dengan upaya pemulihan
kondisinya dan pasrah dengan Keputusasaan
kondisinya.
 Pasien menyatakan bahwa tidak
memiliki kemampuan untuk
dirinya sendiri maupun untuk
keluarga dan orang lain.

Objektif :
 Pasien tampak murung dan pasif
 Pasien tampak lemas dan terbaring
di tempat tidur.
 Tatapan pasien kosong.
 Pasien hanya makan habis 2
sendok.
 Pasien hanya bisa berbaring atau
duduk dengan bantuan orang lain.
 Pasien tampak bicara lambat dan
malas berbicara/komunikasi
dengan orang lain.

2|Skills Lab KKJ I


I. DIAGNOSA/MASALAH KEPERAWATAN
1. Keputusasaan b.d penurunan kondisi fisiologis d.d berperilaku pasif

Tujuan dan kriteria Intervensi Implementasi Evaluasi Paraf


hasil
Setelah dilakukanIntervensi generalis Implementasi pada Evaluasi Pasien:
intervensi keperawatan pada pasien: pasien: S: pasien K3
selama 2 x 24 jam, 1. Diskusi tentang - Mengucapka mengatakan
maka harapan yang membuat n salam lebih mengenal
putus ada, - Memperkenal masalah
membaik, dengan
perasaan/pikiran/p kan diri keputusasaannya
kriteria hasil: erilaku yang - Memanggil , dan bisa
1. Meningkatnya
berubah pasien sesuai menemukan
minat
2. Latihan berfikir nama yang makna hidupnya
komunikasi
positif melalui disukai O: pasien dapat
verbal
penemuan harapan - Menjelaskan lebih berpikir
2. Pola tidur
dan makna hidup tujuan secara positif,
membaik
3. Latihan melakukan interaksi dan terlihat lebih
3. Napsu makan
aktivitas untuk - Membuat aktif
membaik
menumbuhkan kontrak A: pola tidur
4. Verbalisasi
harapan dan 1.Melatih pengendali- dan makan
harapan positif
makna hidup an perasaan putus belum membaik
yang meningkat
Intervensi generalis asa P: Rencana
5. Keyakinan
pada keluarga: - Membantu tindakan 1-3
positif
1. Mendiskusikan pasien untuk masih
meningkat
kondisi pasien: dapat dilanjutkan
keputusasaan, mengidentifi
penyebab, proses kasi dan Evaluasi
terjadi, tanda dan menguraikan keluarga:
gejala, akibat. perasaan S: keluarga lebih
2. Melatih keluarga keputusasaan memahami
merawat pasien nya masalah
dengan - Membantu keputusasaan
keputuasaan. pasien yang dialami
3. Melatih keluarga mengenal pasien.
melakukan follow penyabab O: keluarga
up putus asa mengetahui cara
- Mendiskusik merawat pasien:
an perbedaan merujuk dan
antara kondisi pasien
perasaan dan yang perlu
pikiran dirujuk
pasien A: keluarga
terhadapat belum bisa
kondisinya melakukan
dengan Latihan berpikir
kondisi asli positif pada
pasien pasien
- Membantu P: rencana
pasien tindakan 2-3
menyadari masih

3|Skills Lab KKJ I


akibat dari dilanjutkan
putus asa
- Mendukung
klien untuk
mengungkap
kan
pengalaman
yang
mendukung
pikiran,
perasaan dan
perilaku
positif
- Melakukan
latihan
rekonstruksi
pikiran
melalui
latihan
berpikir
positif
dengan
mengidentifi
kasikan
harapan dan
penemuan
makna hidup
2. Cara mengatasi
keputusasaaan
- Mendiskusik
an aspek
positif diri
pasien,
keluarga, dan
lingkungan
pasien
- Mendiskusik
an
kemampuan
berpikir
positif pasien
- Melatih
pasien
berpikir
positif
- Menjelaskan
kepada
pasien bahwa
berpikir
positif dapat
menumbuhka
n harapan
dan makna
hidup
Implementasi pada

4|Skills Lab KKJ I


keluarga:
- Mengucapka
n salam
- Memperkenal
kan diri
- Memanggil
pasien sesuai
nama yang
disukai
- Menjelaskan
tujuan
interaksi
- Membuat
kontrak
1. Menjelaskan
kondisi pasien dan
cara merawatnya
- Menjelaskan
keputusasaan
, penyebab,
proses
terjadi, tanda
dan gejala
serta
akibatnya
- Menjelaskan
cara merawat
pasien yang
putus asa:
menumbuhka
n harapan
positif
melalui
rekonstruksi
pikiran,
penemuan
harapan
hidup, dan
melatih
kemampuan
berpikir
positif
- Keluarga
dilibatkan
saat
melakukan
proses
rekonstruksi
pikiran dan
latihan
berpikir
positif pasien
2. Cara merawat dan
follow up
- Keluarga

5|Skills Lab KKJ I


diikutsertaka
n dalam
proses
melatih
berpikir
positif pasien
- Mendiskusik
an kepada
keluarga cara
merawat
pasien di
rumah dan
follow up,
kondisi klien
yang perlu
dirujuk, dan
cara merujuk
pasien

6|Skills Lab KKJ I

Anda mungkin juga menyukai