Anda di halaman 1dari 13

A.

Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Blora
Tanggal pengkajian : 17 Januari 2023
B. Kondisi Klien

Data Subjektif Data Objektif


 Ny. Z sering termenung dan  Tn. Z tampak lemas
mengatakan merasa sedih  TD : 130/70 mmHg
dengan sakitnya yang tak  N : 80x/mnt
kunjung ada perubahan  RR : 15 x/mnt
 Ny. Z mengatakan merasa  SPO2 : 98%
mual jika membayangkan
obat – obat yang harus
dikonsumsi setiap harinya.
 Ny. Z khawatir dan takut
penyakitnya bertambah
parah.
 Ny. Z sulit berkonsentrasi
dengan pembicaraan tentang
prosedur tindakan
keperawatan yang diberikan.

C. Tujuan
1. Kognitif
 Klien mangetahui cara mengontrol perasaan ketidakberdayaannya.
2. Psikomotor
 Pasien mampu membina hubungan saling percaya
 Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya
 Pasien mampu memodifikasi pola kognitiif yang negative
 Pasien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
yang berkenaan dengan perawatan pasien.
 Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan realistis
 Pasien mampu mengembangkan harapan positif
 Pasien mampu mengontrol perasaan ketidakberdayaan
3. Afektif
 Merasakan manfaat dari latihan yang telah dilakukan
 Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan.
4. Untuk Keluarga
 Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada
anggota keluarganya.
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ketidakberdayaan.
 Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang
mengalami ketidakberdayaan.
 Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada
anggota keluarganya.
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ketidakberdayaan.
 Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang
mengalami ketidakberdayaan.
D. Intervensi
SP1 Pasien: Assesmen Ketidakberdayaan dan Latihan Berpikir
Positif.
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
menimbulkan ketidakberdayaan.
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien, serta memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan
saat ini.
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih.
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP2 Pasien: Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat Mengembangkan


Harapan Positif dan Latihan Mengontrol Perasaan
Ketidakberdayaan

a. Membantu klien mengevaluasi ketidakberdayaan.


b. Membantu klien mengembangkan manfaat harapan positif
c. Membantu klien mengontrol perasaan keridakberdayaan.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP1 Keluarga: Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara Merawat


a. Mendiskusikan kondisi pasien: ketidakberdayaan, penyebab, proses
terjadi, tanda dan gejala, akibat.
b. Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan pasien.
c. Melatih keluarga melakukan follow up.

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara


latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up

a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam,


menanyakan peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien.
b. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow
up.
c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontrol
perasaan tidak berdaya.
E. Hasil Implementasi

Tanggal, Jam Implementasi SOAP

17, Januari Melakukan SP 1 S : Pasien mengatakan


08.00 kepada pasien. lebih relaks setelah
diberikan latihan
berfikir positif oleh
perawat
O : Pasien terlihat
lebih relaks
P : Melakukan SP 2
kepada pasien sesuai
kontrak
A:
SP2 Pasien: Evaluasi
Ketidakberdayaan,
Manfaat
Mengembangkan
Harapan Positif dan
Latihan Mengontrol
Perasaan
Ketidakberdayaan

18, Januari Melakukan SP 2 S : Pasien mengatakan


2023 Pasien : Mengevaluasi lebih relaks setelah
08.00 Ketidakberdayaan, diberikan latihan
Manfaat mengembangkan
Mengembangkan harapan positif dan
Harapan Positif dan perasaannya lebih
Melatih Mengontrol plong.
Perasaan O : Pasien terlihat
Ketidakberdayaan lebih relaks dan bisa
tersenyum
P : Melakukan SP 1
kepada pasien sesuai
kontrak
A:
SP1 Keluarga:
Penjelasan Kondisi
Pasien dan Cara
Merawat.

20, Januari Melakukan SP1 S : Keluarga pasien


2023 Keluarga: Menjelaskan mengatakan mengerti
08.00 Kondisi Pasien dan dan akan berusaha
Cara Merawat. merawat Ny. Z dengan
maksimal
O : Keluarga pasien
terlihat mengerti apa
yang diajarkan perawat
P:
SP 2 Keluarga:
Evaluasi peran
keluarga merawat
pasien, cara latihan
mengontrol perasaan
ketidakberdayaan dan
follow up
STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN DAN KELUARGA :
KETIDAKBERDAYAAN
SP1 Pasien: Assesmen Ketidakberdayaan dan Latihan Berpikir
Positif.
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya
Noveldi Pitna. Senang dipanggil Novel. Saya mahasiswa Ners
Stikes Panakkukang yang sedang praktik di Ruangan ini Bu.
Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
c) Kontrak
“Ibu, saya bertugas di sini untuk merawat ibu dari hari Senin
sampai Minggu saya harap selama saya merawat ibu saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagiibuk. Ibu sekarang saya
ingin berbincang-bincang dengan Ibu untuk mengetahui keadaan
Ibu saat ini, apakah ibu bersedia? Ibu ingin kita bicara di mana?
Bagaimana kalau diruangan ini saja. Hmm,,baiklah Bu. Berapa
lama ingin bincang-bincangnya Bu? Bagaimana kalau kita
berbincang selama 45 menit?”

2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya
apa yang dirasakan Ibu saat ini? O gitu bu.. jadi Ibu merasa tidak
mampu. Pada saat apa biasanya Ibu merasa tidak mampu dengan diri
sendiri? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Ibu, misalnya dari
keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka? Baiklah
kalau begitu, sekarang bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa saja
yang Ibu sukai dalam diri Ibu? Coba Ibu ingat-ingat kembali
kemampuan apa saja yang dapat Ibu lakukan? Sekarang bagaimana
kalau saya membantu Ibu untuk membuat daftar hal-hal positif dan
kemampuan apa saja yang Ibu miliki. Baiklah, tadi Ibu sudah
menuliskan dan menyebutkan hal positif dan kemampuan yang
dimiliki. Iya bagus sekali ibu. Disini, Ibu dapat melihat sendiri Ibu
memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung Ibu juga,
apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak.
Menurut Ibu kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan
atau tidak? Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan
kemampuan yang Ibu miliki, menurut Ibu kemampuan yang mana yang
mampu untuk Ibu lakukan saat ini?. Wah iya bagus sekali merapikan
tempat tidur.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang
sudah Ibu tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian ya Bu?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu
lagi ya bu jam 10 pagi Wita dan membicarakan tentang
kemampuan positif lain yang Ibu miliki. Bagaimana bu ? saya
pamit dulu. Assalamualaikum”
SP2 Pasien: Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat Mengembangkan
Harapan Positif dan Latihan Mengontrol Perasaan Ketidakberdayaan

1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu Z. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul sekali.
Saya perawat Novel, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 07.00
sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
c) Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan membicarakan
kemampuan Ibu yang lain di ruangan ini. Saya rasa 45 menit seperti
kemarin cukup ya, Bu.”

2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat fresh ya., apakah pagi ini ibu sendiri
yang merapikan tempat tidur ibu ? bagaimana perasaan ibu setelah
melakukan hal tersebut ? O jadi ibu merasa senang ya..bagus sekali.
Bisa ibu mempraktekkan cara merapikan tempat tidur yang baik ??..wah
bagus sekali ya..baiklah bu hari ini kita akan melakukan kegiatan positif
lain yang telah ibu tuliskan dalam daftar harian yaitu membersihkan
lantai dengan sapu.. bisa ibu lakukan ? Wah iya bagus sekali ya.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang
sudah Ibu tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian ya Bu?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi
dan membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.
saya pamit dulu. Assalamu alaikum”
SP1 Keluarga: Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara Merawat.
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Kak. Perkenalkan, nama saya
Noveldi Pitna. Senang dipanggil Novel. Saya mahasiswa Ners
Stikes Panakkukang yang sedang praktik di Ruangan ini Kak.
Nama Kakak siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Kakak hari ini?”
c. Kontrak
“Kak, saya bertugas di sini untuk merawat ibu. Z dari hari Senin
sampai Minggu saya harap selama saya merawat Ibu.Z saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi Ibu.Z. Kak sekarang
saya ingin berbincang-bincang dengan kakak untuk mengetahui
keadaan Ibu.Z saat ini, apakah kakak bersedia? Kak ingin kita
bicara di mana? Bagaimana kalau ditaman. Hmm,,baiklah kak.
Berapa lama ingin bincang-bincangnya kak? Bagaimana kalau
kita berbincang selama 30 menit?”
2. Fase Kerja
“Nah, sebenarnya, apa yang kakak rasakan selama merawat Ibu? O
jadi kakak merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya
melihat Ibu yang jadi lebih termenung dan pendiam. Jadi kak, kondisi
Ibu yang muncul saat ini itu dikarenakan Ibu telah mengalami suatu
kecemasan, dalam hal ini kecemasan akibat penyakitnya yang tak
kunjung ada perubahan. Dengan Ibu yang menunjukkan sikap pasif,
ragu-ragu, jarang berinteraksi itu merupakan tanda dan gejala dari
rasa ketidakberdayaan. Dalam hal ini kakak harus memberikan
dukungan kepada Ibu karena keluarga berperan penting dalam
meningkatkan motivasi Ibu. Selain itu, kakak perlu juga memberikan
pujian atas kegiatan atau peningkatan pada kondisi Ibu atau ketika
Ibu mampu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan kakak setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti kakak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”
c) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya kak. Besok kita akan
bertemu lagi dan membicarakan tentang cara merawat dan
mengatasi kondisi Ibu secara langsung. saya pamit dulu. Assalamu
alaikum. ”

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara


latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi kak. Masih ingat dengan saya kak? Ya, betul sekali.
Saya perawat Novel, kak. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul
07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Kakak hari ini?”
c. Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Kak. Hari ini kita
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan membicarakan
kemampuan kakak dalam merawat ibu. Saya rasa 30 menit seperti
kemarin cukup ya, Bu.”
2. Fase Kerja
“Bagaimana kak ,,,apakah kakak dapat memotivasi ibu dengan
memberikan pujian atas kegiatan yang telah ia lakukan ? Pujian
seperti apa itu kak ? ohh bagus sekali itu kak,,baiklah.. kakak telah
mampu memotivasi ibu Z atas kegiatan yang dia lakukan sekarang kak
bagaimana perasaan ibu setelah melakukan hal tersebut ?..baiklah kak
hari ini kita akan membahas kegiatan positif lain yang telah ibu Z
tuliskan dalam daftar harian yaitu membersihkan lantai dengan sapu..
Jika Ibu Z telah melakukannya Kakak harus tetap memberikan
motivasi kepada Ibu Z ya,,Wah iya bagus sekali ya.
3. Fase Terminasi
d) Evaluasi
“Bagaimana perasaan kakak setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
e) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti kakak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”
f) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya kak. Besok kita akan
bertemu lagi dan membicarakan tentang cara merawat dan
mengatasi kondisi Ibu secara langsung. saya pamit dulu. Assalamu
alaikum. ”

Anda mungkin juga menyukai